TINJAUAN TEORI
7
8
2.1.3 Komunitas
a. Bahasa latin “Communicans”: Kesamaan
“Communis” : Sama, publik, banyak
“Community : Masyarakat setempat
b. Sebagai tempat atau kumpulan orang atau sistem social (Saunders,
1991).
c. Merupakan sekumpulan orang yang saling tukar pengalaman didalam
kehidupannya. (Spradley, 1986).
d. Kelompok sosial yang ditentukan dengan batas- batas wilayah, nilai-
nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya saling mengenal
dan berinteraksi antara anggota yang satu dengan yang lainnya (WHO,
1974).
2.1.4 Kebidanan Komunitas
a. Pelayanan kebidanan komunitas upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita dalam
keluarga dan masyarakat.
b. Pelayanan kebidanan professional yang ditunjukan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
(Spradley, 1985 & Logam & Dawkin, 1997)
c. Bidan yang melayani keluarga, masyarakat, wilayah tertentu
(community midwife)
9
Keluarga (Suami,
Istri, Anak dan
Anggota Keluarga
Sasaran Kebidanan Lain)
Komunitas
Kelompok
Penduduk
Masyarakat
Sasaran :
a. Ibu : pranikah, kehamilan, persalinan, nifas, dan masa interval.
b. Anak : meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita,
prasekolah, sekolah.
11
f. Kolaborator/koordinator
Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain, baik lintas-program maupun
sektoral
g. Perencana
Peranan bidan di komunitas sebagai perencana, yaitu dalam bentuk
perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta
berpartisipasi dalam perencanaan program di masyarakat luas untuk
suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan
h. Peneliti
Melakukan penelitian untuk mengembangkan kebidanan komunitas
2.1.9 Tujuan Asuhan Pelayanan Kebidanan Di Komunitas
1. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan
tanggung jawab bidan
2. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan,
perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu
3. Menurunkan jumlah kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan,
persalinan dan nifas
4. Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian bagi ibu anak
5. Mengembangkan jejaring kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
masyarakat yang terkait (Yulifah, 2014)
2.2 Manajerial Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Rawan
(KK Binaan)
Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen
yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari
langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk
menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Manajemen asuhan
kebidanan pada keluarga dapat dilakukan dengan cara menetapkan 7 langkah
varney yang meliputi:
13
2.2.3 Pelatihan
Pelatihan adalah pendidikan singkat yang dilakukan kepada
seseorang guna meningkatkan keterampilan tertentu.Pelatihan memerlukan
kurikulum. Secara sederhana kurikulum pelatihan terdiri dari :
1. Latar belakang pelatihan yang dilakukan
2. Tujuan pelatihan dan tujuan yang ingin dicapai
3. Materi pelatihan dan bobot waktunya
4. Penjelasan singkat tentang materi pelatihan dan pokok bahasan yang
tercakup.
Untuk mendukung hal tersebut ditentukan tenaga terlatih, sarana,
fasilitas, dan pembiayaannya.
A. Pelatihan Kader Kesehatan Desa
Kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan kader kesehatan agar
mau dan mampu berperan serta dalam mengembangkan program
kesehatan di desanya. Kader kesehatan adalah tenaga suka rela yang
melakukan program kesehatan desa. Tujuannya :
1. Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan dan menyukseskannya
2. Bersama dengan masyarakat merencanakan kegiatan pelayanan
kesehatan di tingkat desa
3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan secara terpadu
4. Mengelola kegiatan, antara lain :
a. Penimbangan bulanan
b. Distribusi oralit
c. Distribusi kontrasepsi
d. Pemberian makanan tambahan
17
Peran serta masyarakat merupakan hal yang mutlak perlu karena sistem
yang dianut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah gotong
royong. Upaya kesehatan bukan oleh pemerintah saja. Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem
kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta
masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk
menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan
pembinaan yang dilakukan oleh bidan diarahkan kepada masyarakat dalam
upaya kesehatan ibu, remaja wanita, keluarga, dan kelompok masyarakat
dan dalam upaya kesehatan ibu, anak, dan KB sebagai bagian dari upaya
kesehatan keluarga.
Tujuan pembinaan adalah terwujudnya upaya yang dilakukan oleh
masyarakat secara terorganisasi untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak,
dan keluarga. Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai upaya juga
dilakukan bidan, seperti :
1. Peningkatan peran pemimpin dimasyarakat untuk mendorong dan
mengarahkan masyarakat
2. Peningkatan kesadaran dan kemauan masyarakat dalam pemeliharaan,
perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga
3. Dorongan masyarakat untuk menggali potensi yang dapat dimanfaatkan
untuk mendukung kesehatan keluarga.
Langkah yang dilakukan untuk pembinaan Peran Serta
Masyarakat (PSM) diupayakan dengan komunikasi, informasi dan
edukasi dengan penekanan motivasi kesehatan (KIM). Hal ini dilakukan
melalui forum KIM. Komunikasi adalah membentuk dan memelihara
hubungan antara berbagai unsur yang berpengaruh dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan. Informasi adalah menyebarluaskan
tentang berbagai cara penanggulangan. Masalah motivasi adalah
memberi dorongan yang bermakna. Proses edukasi adalah menggerakkan
berbagai pihak agar melakukan upaya kesehatan
19
a) Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data
(menyusun daftar pernyataan sederhana), cara pengamatan, cara
pengolahan/analisa data sederhana& cara penyajian
b) Tokoh masyarakat di desa
6. Cara Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
a) Petugas Puskesmas, Bidan di desa dan kader/kelompok warga yang
ditugaskan untuk melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi :
a. Pengenalan instrument (daftar pertanyaan) yang akan
dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah
kesehatan
b. Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya
c. Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan
cara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan
b) Pelaksana SMD
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk
melaksanakan SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan
bidan di desa mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan
c) Pengolahan Data
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk
mengolah data SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan
bidan di desa, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah
kesehatan untuk selanjutnya merumuskan prioritas masalah
kesehatan, lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan yang
bersangkutan
7. Cara melaksanakan Survey Mawas Diri (SMD)
Pengamatan langsung dengan cara :
a. Observasi partisipatif yaitu melakukan koordinasi dengan pengurus
RW siaga tentang rencana survey mawas diri terkait dengan tujuan,
metode dan strategi pelaksanaanya
b. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan (Transection walk)
22
e. Diabetes
f. TBC
5. Yang tidak diperbolehkan menggunakan Pil KB
a. Berusia lebih dari 35 tahun
b. Seorang perokok
c. Penderita penyumbatan pembuluh darah (thrombosis). Pil KB yang
mengandung dropirenone meningkatkan risiko thrombosis vena non-
fatal hingga dua sampai tiga kali lipat. Tromboembolisme vena
adalah darah beku yang menyumbat pembuluh vena di paru-paru.
Gumpalan darah yang membeku dapat merusak dan memblokir
sirkulasi darah dalam tubuh dan berakibat fatal. Meski begitu risiko
penyumbatan pembuluh vena di paru ini bisa dikategorikan rendah.
d. Ibu yang mengidap gangguan fungsi hati
e. Ibu dengan penyakit darah tinggi
f. Ibu dengan penyakit migraine
g. Ibu dengan diabetes mellitus
6. Beberapa efek minum pil KB dalam jangka panjang
a. Bercak darah lebih banyak atau menstruasi lebih lama
Hampir 50 % orang yang menggunakan pil KB, mengeluarkan
darah atau bercak darah dari vaginanya di luar jadwal menstruasi
yang biasa terjadi. Setidaknya hal ini akan terjadi kurang lebih 3
bulan pertama penggunaan pil KB. Selama mengeluarkan bercak
darah, pil KB akan tetap efektif mencegah kehamilan. Pil KB
membuat rahim selalu meluruh agar tidak siap dan matang jika
terjadi pembuahan. Meluruhnya dinding rahim inilah yang
membuat perdarahan semakin sering. Ketika mengonsumsi pil KB,
rahim akan menyesuaikan untuk terus meluruh agar tidak terjadi
kehamilan.
b. Nyeri pada payudara
Konsumsi pil KB dapat menyebabkan payudara membesar atau
bahkan nyeri pada payudara. Efek ini terjadi pada minggu- minggu
26
d) Mobilisasi
Hal ini berarti bahwa peran serta itu bukan hanya terbatas pada
tahap pelaksanaan program. Peran serta masyarakat dimulai seawal
mungkin sampai akhir, mulai dari identifikasi masalah,
menentukan prioritas, perencanaan program, pelaksanaan sampai
dengan monitoring.
2.5 Survey Mawas Diri
Survey mawas diri/ Survey Berbasisi Masyarakat adalah kegiatan
pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh
masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau
perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan survey mawas diri/ Survey
berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di
desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui
masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.
(Efendi, 2009)
2.6 Pasangan Usia Subur
32
Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan
(laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih
organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan
perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan
usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reproduksinya yaitu
menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga jumlah
dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas
reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.
Pasangan usia subur (PUS) adalah Pasangan suami-istri yang istrinya berumur
15-49 tahun dan masih haid, atau pasangan suami-istri yang istrinya berusia
kurang dari 15 tahun dan sudah haid, atau istri sudah berumur lebih dari 50
tahun, tetapi masih haid (datang bulan). Namun dalam mini survey dibatasi
wanita PUS umur 15-49 tahun.
2.9 Rokok
2.9.1 Pengertian Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu/
bentuk lain nya yang di hasilkan dari nicotiana tambacum, nikotiana
Rustica, dan spesies lainnya yang mengandung Nikotin dan Tar atau tanpa
bahan tambahan.
2.9.2 Bahaya merokok
Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan.
Tapi sayang nya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk
menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya
untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan
Tar yang bersifat karsinogenik. (Bahar, 2002)
Racun dan kasinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat
memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg
nikotin dan setelah di bakar nikotin yang masuk kedalam sirkulasi darah
36
Orang yang memiliki skor tinggi pada bagian tes konformitas sosial
lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999)
4. Pengaruh iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour. Hal ini membuat
sering kali remaja terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada
dalam iklan tersebut.