KELOMPOK 1:
1. IGNASIUS DANGGA MESA
2. REKSI UMBU REMU SAMAPATI
3. NURJMIAN ASTRI SARI R. OYI
4. YENIWATI DIANA TANGGU
5. ELISABET ENGA TARA LADU
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KEPERAWATAN HIV AIDS. Dalam
penyusunan maklah ini Kami menyadari bahwa terdapat banyak keselahan dan kekurangan dan
jauh pula dari kata sempurna.untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan dari
pembacaSemoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
Bab II Isi
2.1 Pengertian HIV/AIDS
2.2 Patofisiologi HIV/AIDS
2.3.Tanda Dan Gejala HIV/AIDS
2.4 Diagnosis
2.5 Pencegahan
2.6 Pathway
2.7 Penyalahgunaan Napza
2.8 Pemeriksaan fisik
Bab III Penutup
3.1 kesimpulan
3.2 saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkantentang
HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarangsudah
ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS,bahkan
penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan denganAIDS adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =Immuno
deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak selkekebalan
tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagaipenyakit
antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerangtubuh kita
itulah yang disebut AIDS
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnyamengidap
AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalahsejenis
radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis cariniipneumonia
(PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanyapenyakit
ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap
AIDS.Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan
samadengan orang yang tidak terinfeksi HIV.
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telahtertular
virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulahsebabnya
mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masainkubasi adalah
periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saatpenularan) sampai
timbulnya penyakit
Keadaan umum
Umumnya pasien dengan infeksi HIV/AIDS akan menunjukkan keadaan yang kurang
baik karena mengalami penurunan BB (>10%) tanpa sebab, diare kronik tanpa sebab
sampai >1 bulan, demam menetap (Nurarif & Kusuma, 2015, p. 10)
Tanda-tanda vital
Tekanan darah normal atau sedikit menurun
Denyut perifer kuat dan cepat (Kunoli, 2012, hal. 194).
Body sistem
Sistem neurologi
- Sistem penglihatan
Inspeksi : mata anemia, gangguan refleks pupil, vertigo (Wijayaningsih, 2013, hal. 247).
- Sistem pendengaran
Inspeksi : kehilangan pendengaran dengan efek nyeri yang berhubungan dengan
mielopati, meningitis, sitomegalovirus dan reaksi-reaksi otot (Bararah & Jauhar, 2013, p.
303)
- Sistem pengecapan
Inspeksi : lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih/perubahan warna mucosa mulut
(Bararah & Jauhar, 2013, p. 302)
- Sistem integument
Inspeksi : munculnya bercak-bercak gatal diseluruh tubuh yang mengarahkan kepada
penularan HIV/AIDS menuju jarum suntik , turgor kulit jelek (Katiandagho, 2015, hal.
30).
- Sistem endokrin
Inspeksi : terdapat pembengkakan pada kelenjar getah bening
Palpasi : teraba pembesaran kelenjar getah bening (Gallant, 2010, hal. 21).
- Sistem pulmoner
Inspeksi : batuk menetap lebih dari 1 bulan, bentuk dada barrel chest (Muttaqin & Sari,
2011, p. 3)
- Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : sianosis, hipotensi, edema perifer (Wijayaningsih, 2013, hal. 248)
Palpasi : Takikardi (Wijayaningsih, 2013, hal. 248)
- Sistem gastrointestinal
Inspeksi : diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan, berat badan menurun lebih
dari 10% dalam 1 bulan (Bararah & Jauhar, 2013, p. 302)
- Sistem urologi
Pada kondisi berat didapatkan penurunan urine output respons dari penurunan curah
jantung (Mutaqin, 2011, hal. 491).
- Sistem muskulokeletal
Respon sistemik akan menyebabkan malaise, kelemahan fisik, dan di dapatkan nyeri otot
ekstremitas (Mutaqin, 2011, hal. 492).
- Sistem imunitas
Inspeksi : pasien dengan HIV/AIDS cenderung mengalami penurunan imun akibat
rusaknya CD4 (Gallant, 2010, hal. 21).
- Sistem perkemihan
Inspeksi : tidak mengalami perubahan pada produsi urine
Palapasi : nyeri tekan abdominal (Muttaqin & Sari, 2011, p. 491)
- Sistem reproduksi
Inspeksi : ibu penderita HIV positif kepada bayinya ketika dalam kandungan atau saat
melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI) (Nurarif & Kusuma, 2015, p. 3)
Pemeriksaan penunjang:
1. Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
2. ELISA (positif, hasil tes yang positif dipastikan dengan western blot)
3. Western blot (positif)
4. P24 antigen test (positif untuk protein virus yang bebas)
5. Kultur HIV (positif, kalau dua kali uju kadar secara berturut-turut mendeteksi enzim
reverse transcriptase atau antigen P24 dengan kadar yang meningkat
6. Tes untuk deteksi gangguan sistem imun
7. LED (Normal namun perlahan-lahan akan mengalami penurunan)
8. CD4 limfosit menurun (jika menurun akan mengalami penurunan kemampuan untuk
beraksi terhadap antigen)
9. Rasio CD4/CD8 limfosit (menurun)
10. Serum mikroglobulin B2 (meningkat bersamaan dengan berlanjutnya penyakit)
11. Kadar immunoglobin menurun(Bararah & Jauhar, 2013, p. 303)
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency
Virus.Apabila anda terinfeksi HIV, maka tubuh anda akan mencoba untuk melawan
infeksi tersebut.Tubuh akan membentuk “antibodi”, yaitu molekul-molekul khusus
untuk melawan HIV.Tes darah untuk HIV berfungsi untuk mencari keberadaan
antibodi tersebut.Apabila anda memiliki antibodi ini dalam tubuh anda, maka artinya
anda telah terinfeksi HIV.Orang yang memiliki antibodi HIV disebut ODHA.Menjadi
HIV-positif, atau terkena HIV, tidaklah sama dengan terkena AIDS.Banyak orang
yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-
tahun.Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan
merusak sistemkekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus,
parasit, jamur, danbakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat
membuat anda sangat sakit. Inilahyang disebut “infeksi oportunistik”.Menurut
pandangan agama HIV / AIDS itu buruk, karena penularannya pun terjadimelalui cara
yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan
seksbebas.
3.2 SARAN
Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih
pasanganhidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV /
AIDS, karena selaindapat menular kepada diri kita sendiri juga dapat menular kepada
janin dalam kandungan kita. Kitajuga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik
secara bergantian dan tranfusi darah dengandarah yang sudah terpapar HIV.
DAFTAR PUSTAKA
Patrick, A.K. & Potts, K.E. 1998. Protease Inhibitors as Antiviral Agents.
Clin.Microbiol. Rev. 11: 614-627