Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausualitas, yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini

dilakukan pada PT BNI Cabang Lhokseumawe, dalam penelitian ini data yang

digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui Kuisioner yang disebarkan

kepada informan

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:105) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu. Populasi juga merupakan keseluruhan kumpulan elemen-

elemen berkaitan dengan apa peneliti harapkan dalam mengambil beberapa

kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT BNI

Cabang Lhokseumawe.

3.2.2 Sampel

Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel menggunakan sensus

sampling. Sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi

diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pengolahan

sensus disebut sebagai data yang sebenarnya (true value), atau sering juga

disebut parameter. (Sugiyono:2012) Oleh karena itu yang menjadi sampel dalam

40
41

penelitian ini adalah keseluruhan karyawan yangmenggunakan SIAdan bekerja di

PT BNI Cabang Lhokseumawe sebesar 36 orang

Tabel 3.1
Daftar Sampel
Bagian/Bidang Jumlah Karyawan
Pimpinan Cabang 1
Wakil Pimpinan Cabang 1
Costumer service 10
Marketing 11
Administrasi 4
Bagian Umum 4
Head Teller 5
Jumlah 36
Sumber : Data Diolah, 2019

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu

data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung tetapi melalui media perantara

(Arikunto, 2009). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner

yang dibagikan kepada karyawan yang menggunakan SIA dan bekerja di Bank

BNI Cabang Lhokseumawe tahun 2019. Metode kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2012:199).

Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai

suatu pernyataan, dengan skala penilaian dari 1 sampai dengan 5. Tanggapan

positif (maksimal) diberi nilai paling besar (5) dan tanggapan negatif (minimal)
42

diberi nilai paling kecil (1). Berikut ini disajikan nilai untuk stiap pilihan jawaban

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2
Nilai Untuk Setiap Pilihan Jawaban
Jawaban Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.4 Definisi Operasional variabel

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat pemanfaatan sistem

informasi akuntansi. Minat pemanfaatan sistem informasi akuntansi merupakan

kemanfaatan seseorang dalam penggunaan teknologi informasi untuk memenuhi

kebutuhan dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan kinerjanya.

Indikator untuk mengukur minat pemanfaatan sistem informasi dalam penelitian

ini diambil dari dalam penelitian (Triandis, dalam Handayani, 2007) yang diukur

berdasarkan keinginan, perasaan, dan konsekuensi.

2. Variabel Independen

a. Ekspektasi Kinerja

Variabel ekspektasi kinerja merupakan sebagai tingkat dimana seorang

individu meyakini dengan menggunakan sistem akan membantu dalam

meningkatkan kinerjanya. Indikator untuk mengukur ekspektasi kinerja dalam

penelitian ini diambil dari dalam penelitian Davis, et al., (1989) yang diukur
43

berdasarkan perceived usefulnees, Produktivitas, motivasi ekstrinsik, efektivitas,

job fit, dan keuntungan relatif (relative advantage).

b. Ekspektasi Usaha

Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang

akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan

pekerjaannya. Indikator untuk mengukur ekspektasi kinerja dalam penelitian ini

diambil dari dalam penelitian (Venkatesh, et al., dalam Handayani, 2007) yang

diukur berdasarkan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use),

kemudahan penggunaan (ease of use), kompleksitas, kegunaan waktu,

kepercayaan, perceived ease of use.

c. Faktor Sosial

Faktor sosial tingkat dimana individu menganggap bahwa orang-orang lain

yang penting menyakinkannya untuk memanfaatkan atau tidak memanfaatkan

teknologi informasi. Indikator untuk mengukur minat pemanfaatan sistem

informasi dalam penelitian ini diambil dari dalam penelitian Thompson, et al.,

(1991) yang diukur berdasarkan faktor sosial dukungan teman sekerja, faktor

sosial dukungan manajer, faktor sosial dukungan pimpinan, faktor sosial

dukungan organisasi.

Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Minat kemanfaatan seseorang a. keinginan Ordinal


Pengunaan dalam penggunaan teknologi b. perasaan
SIA (Y) informasi untuk memenuhi c. konsekuensi.
kebutuhan dalam
menyelesaikan pekerjaan
dan meningkatkan
44

kinerjanya

Ekspektasi tingkat dimana seorang a. perceived Ordinal


Kinerja (X1) individu meyakini dengan usefulnees
menggunakan sistem akan b. Produktivitas
membantu dalam c. motivasi
meningkatkan kinerjanya. ekstrinsik
d. efektivitas
e. job fit
f. keuntungan
relatif
Ekspektasi tingkat kemudahan a. kemudahan Ordinal
Usaha penggunaan sistem yang penggunaan
(X2) akan dapat mengurangi persepsian
upaya (tenaga dan waktu) (perceived ease
individu dalam melakukan of use)
pekerjaannya. b. kemudahan
penggunaan
(ease of use)
c. kompleksitas
d. kegunaan waktu
e. kepercayaan
Faktor Sosial tingkat dimana individu a. dukungan teman Ordinal
(X3) menganggap bahwa orang- sekerja
orang lain yang penting b. dukungan
menyakinkannya untuk manajer
memanfaatkan atau tidak c. dukungan
memanfaatkan teknologi pimpinan
informasi. d. dukungan
organisasi.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

berganda (Multiple Linear regression) dengan tujuan untuk meengetahui

bagaimana pengaruh variabel independen dan dependen. Analisis ini diolah

dengan menggunakan SPSS (statistical package for social science) 17. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan melakukan uji statistik. Pengujian statistik ini

dilakukan untuk menentukan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan.


45

Pengujian ini tidak melakukan uji signifikan karena penelitian ini menggunakan

metode sensus. Kesimpulan diambil langsung dari nilai koefisien regresi variabel

independen serta koefisien determinasi.

Adapun persamaan tersebut dapat diformulasikan dalam model analisis

regresi linier berganda. Analisis Regresi Linear Berganda adalah regresi yang

menggunakan lebih dari satu variabel independen untuk menduga variabel

dependen. Penelitian ini memiliki regresi berganda sebagai berikut:

Y =+1X1+2X2+3X3+e

Keterangan:
Y = Minat Penggunaan Sistem Informasi
 = Konstanta
1 = Nilai Koefisien Ekspektasi Kinerja
2 = Nilai Koefisien Ekspektasi Usaha
3 = Nilai Koefisien Faktor Sosial
X1 = Ekspektasi Kinerja
X2 = Ekspektasi Usaha
X3 = Faktor Sosial
e = Error Term

3.6 Uji Kualitas Data

Mengingat pengumpulan data dilakukan secara kuesioner, maka kualitas

kuesioner dan kesanggupan responden untuk menjawab pertanyaan merupakan

hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Oleh karena itu, uji kualitas data

dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, sebagai berikut:

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013), Uji Validitas adalah alat untuk mengukur sah

atau validnya sebuah kuesioner. Suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu


46

yang diukur oleh kuesioner. Pengujian dilakukan secara statistik yaitu secara

manual atau bantuan komputer melalui SPSS 17. Perhitungan didasarkan pada

perbandingan r hitung dan r tabel, apabila r hitung lebih besar dari r tabel dan

nilainya positif (pada tarif signifikan 5% atau 0,05) maka data bisa dikatakan

valid.

3.6.2 Uji Reabilitas

Menurut Ghozali (2013), Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner yang dikatakan

reabilitas atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan/pertanyaan

adalah stabil dari waktu ke waktu. Data yang dikatakan reliable apabila nilai

Alpha lebih dari 0,60 dan apabila nilainya kurang dari 0,60 maka data dikatakan

tidak reliable.

3.7 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik harus bebas dari masalah asumsi klasik. Uraian

berikut akan membahas mengenai uji asumsi klasik pada regresi linear berganda

diantaranya:

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linear berganda variabel bebas dan variabel terikat keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Ghozali (2013: 160), model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat

diketahui dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan
47

dengan garis diagonal. Jika distribusi data residul normal, maka titik-titik yang

menggambarkan data akan mengikuti garis diagonalnya.

3.7.2 Uji Multikolinieritas

Untuk menguji apakah terdapat interkolerasi yang sempurna diantara

beberapa variabel bebas digunakan dalam persamaan regresi digunakan uji

multikolinieritas. Ghozali (2013:105), uji multikolinieritas menggunakan nilai

tolerance dan VIF (varian inflation factor).

3.7.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variabel residual satu pengamatan dengan pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

model regresi yang baik adalah homokedastisitas, (Ghozali, 2013:139). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

grafik plot (scatterplot). Yang dikemukakan oleh Ghozali (2013; 163), sebagai

berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola yang

teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas atau

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.8 Uji Hipotesis


48

Hipotesis dapat diartikan sebagai kesimpulan terhadap masalah yang

diajukan. Untuk itu pengumpulan data perlu dilakukan untuk memastikan apakah

hipotesis yang ditarik tersebut telah benar atau belum. Penerimaan atau penolakan

atas hipotesis tergantung dari analisis data dilapangan. Jika hasil analisis data

dilapangan sesuai dengan teori berarti hipotesis tersebut diterima.Untuk Menguji

hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan analisa regresi dengan

menggunakan langkah berikut:

3.8.1 Uji Regresi Parsial (Uji t)

Untuk menguji hasil regresi terhadap hipotesis secara parsial, yaitu

membuktikan apakah meliputi Penggunaan Software Akuntansi System

Application and Product (SAP) dan Kualitas Nilai Informasi Pelaporan Keuangan

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna Software

Akuntansi, maka akan digunakan t-test (statistik uji t). Adapun kriteria

penerimaan hipotesis adalah:

H1: Jika thitung > ttabel, maka H1 diterima. Artinya Ekspektasi Kinerja berpengaruh

terhadap Minat Penggunaan Sistem Informasi.

H2: Jika thitung > ttabel, maka H2 diterima. Artinya Ekspektasi Usaha berpengaruh

terhadap Minat Penggunaan Sistem Informasi.

H3: Jika thitung > ttabel, maka H2 diterima. Artinya Faktor Sosial berpengaruh

terhadap Minat Penggunaan Sistem Informasi.


49

3.8.2 Uji Regresi Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara

membandingkan nilai F-tabel dengan F-hitung. Untuk menentukan nilai F-tabel,

tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degress

of freedom) dfl = (jumlah total variabel-1) dan df2 = (n-k-1) dimana n adalah

jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen. Kriteria pengujian

yang digunakan adalah:

H4: Jika thitung > ttabel, maka H1 diterima. Artinya Ekspektasi Kinerja , Ekspektasi

Usaha dan Dan Faktor Sosial berpengaruh terhadap Minat Penggunaan

Sistem Informasi.

3.8.3 Koefisien Determinasi (R2)

Ghozali (2009), Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varibel

idnependen memberikan hampir semua informasi yang membutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai