Anda di halaman 1dari 2

WORKSHOP

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) dan Limbah Cair
Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FAYANKES) di Kota Singkawang

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018


Jam : 08.00 s/d 16.30
Tempat : Balairung Gedung Kantor Walikota Singkawang
Jl Firdaus No. 1 Singkawang
Peserta yang mewakili : 1. Rima Jayanty
2. Eliana Cici, A.Md.Keb
Pemateri : 1. Ibu Soetawati dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
HP. 081280889449
2. Bpk. Asmadi dari POLTEKES KEMENKES PONTIANAK
HP.081256672766

1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) oleh Ibu Soetawati
 Rumah sakit seluruh Indonesia hanya yang mempunyai izin insinerator 92 rumah sakit dari
2701 rumah sakit.
 Dikalimantan hanya ada 1 rumah sakit yang mempunyai izin di kalimantan selatan.
 Untuk jasa ada 6 perusahaan yang mempunyai izin insinerator 5 perusahaan overload
untuk penanganan limbah b3.
 Izin untuk limbah b3 merupakan syarat untuk akreditas.
 Tong sampah dan plastik diperhatikan untuk warna-warna non medis dan medis. Dan
lambang di plastik.
 Untuk pengikatan kantong plastik harap didisimpul. Kantong plastik terisi ¾ jangan
sampai penuh.
 Untuk jarum suntik di dalam safety box hanya boleh 2x24 jam.
 Jarum suntik bisa menggunakan alat destroyer.
 Untuk inpus apabila mau di buang harap di gunting agar tidak dipakai untuk didaur ulang
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
 Pihak kepolisian atau pamong praja kerjasama untuk melakukan pengawasan limbah b3.
 Setiap rumah sakit membuat TPS sesuai dengan ketentuan dan mempunyai izin.
 Pengurangan menggunakan limbah B3 seperti mengganti termometer raksa menjadi digital
atau tensi raksa menjadi digital untuk mengurangi menggunakan zat kimia.
 Dasar hukum PermenLHK Nomor 56 tahun 2015.
 Apabila tidak memiliki izin tidak bisa membakar atau mengelola limbah b3 dari pihak
manapun.
 Syarat untuk membuat izin harus mempunyai izin lingkungan.
 Membuat izin limbah b3 harus diperhatikan untuk alat yang digunakan seperti insinerator
atau autoklaf harus sesuai ketentuan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
 Apabila dalam pengurusan izin atau alat yang ingin digunakan bisa menghubungi ibu ota
untuk membantu.
 Sampah harus di timbang setiap bulan untuk neraca triwulan yang dilaporkan ke badan
lingkungan hidup singkawang.
 Setiap sampah yang dibuang atau dihancurkan harus mempunyai Berita Acara.
2. Pengelolaan Limbah Cair oleh Bpk. Asmadi
 Syarat untuk membuat izin IPAL harus mempunyai amdal/ukl-upl.
 Harus melakukan pengelolaan kualitas air sesuai dengan baku mutu yang diterapkan,
apakah sesuai atau tidak.
 Buka permenlhk nomor 86 tahun 2016 tentang unit pelayanan kesehatan.
 Bpk. Asmadi juga sebagai konsultan IPAL, membantu membuat IPAL di rumah Sakit
Harapan Bersama.

Singkawang, 22 Maret 2018


Yang Membuat, Mengetahui,

Rima J Eliana Cici (.................................) (.................................)

Saran :
- Membuat team untuk pengelolaan Limbah B3 dan limbah Cair.
- Membeli plastik sesuai kriteria untuk akreditas

Lampiran :
- Berkas Workshop Pengelolaan Limbah B3
- Berkas Workshop Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air
- Berkas Workshop Tata Laksana Perizinan Pengelolaan Limbah Cair

Anda mungkin juga menyukai