Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) dan Limbah Cair
Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FAYANKES) di Kota Singkawang
1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) oleh Ibu Soetawati
Rumah sakit seluruh Indonesia hanya yang mempunyai izin insinerator 92 rumah sakit dari
2701 rumah sakit.
Dikalimantan hanya ada 1 rumah sakit yang mempunyai izin di kalimantan selatan.
Untuk jasa ada 6 perusahaan yang mempunyai izin insinerator 5 perusahaan overload
untuk penanganan limbah b3.
Izin untuk limbah b3 merupakan syarat untuk akreditas.
Tong sampah dan plastik diperhatikan untuk warna-warna non medis dan medis. Dan
lambang di plastik.
Untuk pengikatan kantong plastik harap didisimpul. Kantong plastik terisi ¾ jangan
sampai penuh.
Untuk jarum suntik di dalam safety box hanya boleh 2x24 jam.
Jarum suntik bisa menggunakan alat destroyer.
Untuk inpus apabila mau di buang harap di gunting agar tidak dipakai untuk didaur ulang
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pihak kepolisian atau pamong praja kerjasama untuk melakukan pengawasan limbah b3.
Setiap rumah sakit membuat TPS sesuai dengan ketentuan dan mempunyai izin.
Pengurangan menggunakan limbah B3 seperti mengganti termometer raksa menjadi digital
atau tensi raksa menjadi digital untuk mengurangi menggunakan zat kimia.
Dasar hukum PermenLHK Nomor 56 tahun 2015.
Apabila tidak memiliki izin tidak bisa membakar atau mengelola limbah b3 dari pihak
manapun.
Syarat untuk membuat izin harus mempunyai izin lingkungan.
Membuat izin limbah b3 harus diperhatikan untuk alat yang digunakan seperti insinerator
atau autoklaf harus sesuai ketentuan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Apabila dalam pengurusan izin atau alat yang ingin digunakan bisa menghubungi ibu ota
untuk membantu.
Sampah harus di timbang setiap bulan untuk neraca triwulan yang dilaporkan ke badan
lingkungan hidup singkawang.
Setiap sampah yang dibuang atau dihancurkan harus mempunyai Berita Acara.
2. Pengelolaan Limbah Cair oleh Bpk. Asmadi
Syarat untuk membuat izin IPAL harus mempunyai amdal/ukl-upl.
Harus melakukan pengelolaan kualitas air sesuai dengan baku mutu yang diterapkan,
apakah sesuai atau tidak.
Buka permenlhk nomor 86 tahun 2016 tentang unit pelayanan kesehatan.
Bpk. Asmadi juga sebagai konsultan IPAL, membantu membuat IPAL di rumah Sakit
Harapan Bersama.
Saran :
- Membuat team untuk pengelolaan Limbah B3 dan limbah Cair.
- Membeli plastik sesuai kriteria untuk akreditas
Lampiran :
- Berkas Workshop Pengelolaan Limbah B3
- Berkas Workshop Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air
- Berkas Workshop Tata Laksana Perizinan Pengelolaan Limbah Cair