Anda di halaman 1dari 5

Makalah Uji Aktivitas Imunoglobulin

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Bahan Alam dan pangan

Disusun oleh :

Devina Aulia Zulfa 172210101045

Erna Putri Iliyin 172210101160

Nilam Ardiningtyas 172210101162

Dosen : Lestyo Wulandari, S.Si., Apt., M.Farm.

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2019
PENDAHULUAN

Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam


serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili
glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18%
karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut.
Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai
reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast.

Antibodi berperan dalam mempertahankan sistem imun tubuh dari berbagai


mikroorganisme. Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem imun spesifik dan non spesifik.
Sistem imun spesifik salah satunya adalah sel limfosit T dan sel limfosit B. Sel limfosit B
yang tersensitasi oleh antigen dapat memproduksi antibodi (Kresno, 2010).

Antibodi yang diproduksi pertama kali adalah IgM (Imunoglobulin M). Antibodi IgM
berperan sebagai respon awal terhadap masuknya antigen ke dalam tubuh. Kadar antibodi
IgM akan lebih meningkat pada sensitasi antigen yang kedua, hal ini disebabkan sel B yang
memproduksi antibodi membentuk sel memori sehingga mengenal langsung antigen tersebut.
Antibodi IgG merupakan antibodi terbanyak yang ada dalam tubuh sekitar 70-75%. IgG
berperan sebagai pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, parasit dan berbagai jamur (Abbas
et al., 2012; Baratawidjaja, 2014).

1. Teori dasar

Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam


serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin termasuk kedalam
kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang sama,terdiri dari 83-96%
polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul
antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara
spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada
manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin.Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi
pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan.
Molekul antibody mempunyai dua fungsi yaitu : Meningkatkan antigen secara spesifik
Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mati Membantu imunitas
melawan beberapa agen infeksi yang disebarkan melalui darah seperti bacteria, virus, parasit,
dan beberapa jamur Memberi aktifitas antibody dalam karena gamaglobulin mengandung
sebagian besar antibodyàjaringan serum Mengikat dan menghancurkan antigen, namun
demikian pengikatan antigen tersebut kurang memberikan dampak yang nyata kalau tidak
disertai fungsi efektor sekunder. Fungsi efektor sekunder yang penting adalah memacu
aktivasi komplemen, di samping itu merangsang pelepasan histamine oleh basofil atau
mastosit dalam reaksi hipersensitivitas tipe II.

Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari
rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul
55.000 rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin
(satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan
disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari
susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang
dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari
hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2
rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa
dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M
(μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ).

Pada manusia dikenal 5 kelas immunoglobulin,tiap kelas mempunyai perbedaan fisik,


tetpai pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologic
berlaianan. Adapun klasifikasi immunoglobulin anatara lain di bagi menjadi dua sub kelas
yakni : - Ada lima kelas Imunoglobulin manusia yaitu: IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD. -
Perbedaan antara kelas tersebut bergantung pada perbedaan diantara rantai beratnya.
Perbedaan ini disebut: Isotip. - Rantai berat IgG ditandai dengan rantai gama IgM disebut
rantai M4, IgA rantai Alfa, IgE rantai Epsilon, dan IgD rantai Delta. - Struktur dasar
immunoglobulin terdiri dari 12 gugusan yang masing-masing dibentuk dari kira-kira 110
asam amino. Tiap rantai berat dibentuk oleh 4 (empat) gugusan serupa itu dan tiap rantai
ringan dibentuk oleh 2 (dua) gugusan tersebut. - Kemampuan suatu molekul antibodi untuk
bergabung dengan antigen tergantung pada suatu tempat yang disebut: tempat pengikatan
antigen .

Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain
memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai
L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan variabilitas
antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding site) yang
menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung
bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat
mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin
yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada
permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan
degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta.

2. Macam metode pengujian


a. Pengambilan sampel
b. Pengolahan sampel
c. Pembuatan ekstrak
d. Pembuatan suspensi
e. Pembuatan suspensi ekstrak
f. Penyiapan suspensi sel darah merah
g. Pembuatan larutan phospate buffer saline
h. Perlakuan hewan uji
3. Uji aktivitas
Uji aktivitas hemoglobulin menggunakan uji hemaglutinasi yang
dikembangkan pada tahun 1941-1942 oleh ahli virus Amerika George Hirst sebagai
metode untuk mengukur konsentrasi relatif virus , bakteri , atau antibodi. yang
menerapkan proses hemaglutinasi , di mana reseptor asam sialat pada permukaan sel
darah merah (RBC) berikatan dengan hemagglutinin glikoprotein yang ditemukan
pada permukaan virus influenza (dan beberapa virus lainnya) dan membuat jaringan,
atau struktur kisi , dari partikel RBC dan virus yang saling berhubungan.

Metode uji hemaglutinasi ini dilakukan dengan mengamati pengenceran tertinggi


dari serum darah mencit yang masih dapat mengaglutinasi sel darah merah domba.

 Darah yang telah diambil selanjutnya dibiarkan menggumpal pada suhu kamar
selama 1-2 jam.
 Kemudian disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit dan diambil
serumnya.
 Serum selanjutnya diencerkan secara “double dilution” ¼, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64,
1/128, 1/256, 1/512 dengan PBS sebanyak 50 µL untuk setiap sumur pada piring
mikrotitrasi (wheel plate 96)
 Selanjutnya pada sumur ditambahkan 50 µL suspensi sel darah merah domba 2 %
 Lalu diaduk rata (digoyanggoyangkan) selama 5 menit.
 Selanjutnya diinkubasi pada 370C selama 60 menit dan didiamkan semalaman
pada suhu kamar.
 Dilakukan pengamatan tertinggi dan serum darah mencit yang masih dapat
mengaglutinasi sel darah merah domba.

4. Preparasi sampel
 Pengambilan Sampel Herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)
Sampel berupa herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), sekitar pukul
10.00, diambil seluruh bagian tanaman kecuali bagian akarnya.
 Pengolahan Sampel Herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)
Sampel herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) yang telah dikumpulkan,
dipotong-potong kecil, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada tempat
yang tidak terkena sinar matahari langsung.
 Pembuatan Ekstrak Etanol Herba Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)

5. Contoh jurnal

Anda mungkin juga menyukai