Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Bahan Alam dan pangan
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PENDAHULUAN
Antibodi yang diproduksi pertama kali adalah IgM (Imunoglobulin M). Antibodi IgM
berperan sebagai respon awal terhadap masuknya antigen ke dalam tubuh. Kadar antibodi
IgM akan lebih meningkat pada sensitasi antigen yang kedua, hal ini disebabkan sel B yang
memproduksi antibodi membentuk sel memori sehingga mengenal langsung antigen tersebut.
Antibodi IgG merupakan antibodi terbanyak yang ada dalam tubuh sekitar 70-75%. IgG
berperan sebagai pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, parasit dan berbagai jamur (Abbas
et al., 2012; Baratawidjaja, 2014).
1. Teori dasar
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari
rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul
55.000 rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin
(satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan
disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari
susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang
dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari
hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2
rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa
dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M
(μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ).
Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain
memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai
L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan variabilitas
antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding site) yang
menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung
bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat
mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin
yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada
permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan
degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta.
Darah yang telah diambil selanjutnya dibiarkan menggumpal pada suhu kamar
selama 1-2 jam.
Kemudian disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit dan diambil
serumnya.
Serum selanjutnya diencerkan secara “double dilution” ¼, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64,
1/128, 1/256, 1/512 dengan PBS sebanyak 50 µL untuk setiap sumur pada piring
mikrotitrasi (wheel plate 96)
Selanjutnya pada sumur ditambahkan 50 µL suspensi sel darah merah domba 2 %
Lalu diaduk rata (digoyanggoyangkan) selama 5 menit.
Selanjutnya diinkubasi pada 370C selama 60 menit dan didiamkan semalaman
pada suhu kamar.
Dilakukan pengamatan tertinggi dan serum darah mencit yang masih dapat
mengaglutinasi sel darah merah domba.
4. Preparasi sampel
Pengambilan Sampel Herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)
Sampel berupa herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), sekitar pukul
10.00, diambil seluruh bagian tanaman kecuali bagian akarnya.
Pengolahan Sampel Herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)
Sampel herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) yang telah dikumpulkan,
dipotong-potong kecil, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada tempat
yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Pembuatan Ekstrak Etanol Herba Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)
5. Contoh jurnal