Anda di halaman 1dari 5

2.1 Klasifikasi tanaman kopi (Coffea sp.

Tanaman kopi merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Rubiaceae. Di dunia
perdagangan dikenal dengan beberapa golongan kopi, tetapi yang paling sering dibudidayakan
yaitu Coffea Arabica, Coffea robusta, dan Ciffea liberica. Negara asal tanaman kopi adalah
Abessinia yang tumbuh di dataran tinggi. Kopi memiliki nama latin Coffea sp. Kopi menurut
Rahardjo (2012) adalah sebagai berikut :

Kigdom : Plantae

Subkigdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies :Coffea sp. ( Cofffea arabica L., Coffea canephora, Coffea liberica, Coffea excels).

(Rahardjo, 2012)

2.2.2 Struktur Kimia

Kafein merupakan alkaloid putih dengan rumus senyawa kimia C8H10N4O2, dan
rumus bangun 1,3,7-trimethylxanthine. Kafein mempunyai kemiripan struktur kimia
dengan 3 senyawa alkaloid yaitu xanthin, theophylline, dan theobromine (Daswin, 2013).
Gambar 2.2. Struktur kimia kafein

2.3 Morfologi Kafein

Buah kopi yang muda berwarna hijau, tetapi setelah tua menjadi kuning dan apabila
telah masak warnanya menjadi merah. Kulit buah kopi sangat tipis dan mengandung klorofil
serta zat – zat warna lainnya. Daging buah terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar yang lebih
tebal dan keras serta bagian dalam yang sifatnya seperti gel atau lendir. Pada lapisan lender ini,
terdapat sebesar 85% air dalam bentuk terikat, dan 15% bahan koloid yang tidak mengandung
air. Bagian ini bersifat koloid hidrofilik yang terdiri dari ±80% pectin dan ±20% gula. Biji kopi
kering mempunyai komposisi sebagai berikut: air 12%, protein 13%, lemak 12%, gula 9%,
caffeine 1-1,5% (arabika), 2-2,5% (robusta), caffetanic acid 9%, cellulose dan sejenisnya 35%,
abu 4%, zat-zat lainnya yang larut dalam air 5% (Wachjar, 1984).

Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa calon pembentuk citarasa
dan aroma khas kopi antara lain asam amino dan gula (PPKKI, 2006). Buah kopi umumnya
mengandung dua butir biji tetapi ada juga buah yang tidak menghasilkan biji atau hanya
menghasilkan satu butir biji. Biji kopi terdiri atas kulit biji dan lembaga. Secara morfologi, biji
kopi berbentuk bulat telur, bertekstur keras, dan berwarna putih kotor (Najiyati dan Danarti,
2012).
2.4 Kandungan dan golongan kafein

Kandungan Kimia Biji kopi mengandung 1-3 % coffein, 15% dekstrin , 11-14 % protein, 1-
2 % asam kofeinat, adenin, ksatin serta alkali fosfat dan alkali karbonat. Daun kopi robusta
(Coffea robusta) memiliki kandungan alkaloid, senyawa fenolik, karbohidrat, protein dan
saponin, dengan kadar kandungan fenolik total sebesar 27,04 µg/g dan flavonoid sebesar 10,90
µg/g. Aktivitas antioksidan ekstrak daun kopi robusta (Coffea robusta) berupa daya hambat
radikal bebas 1,1 Diphenyl-2- pikrilhidrazil pada konsentrasi terkecil, yaitu 10 ppm
menunjukkan daya hambat sebesar 79,43 %.

Kafein adalah senyawa organik yang mempunyai nama lain 1,3,7-trimetilxantin, dimana
kafein ini merupakan salah satu alkaloid golongan xantin yang merupakan senyawa kimia 2,6-
dioksipurin atau 2,6-purinadion. Alkaloid xantin atau purin dan merupakan alkaloid golongan
pseudoalkaloid. Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino. Senyawa biasanya
bersifat basa. Ada dua seri alkaloid yang penting dalam khas ini, yaitu alkaloid steroidal.

Alkaloid purin adalah alkaloid yang memiliki kerangka dasar purin. Purin adalah inti
heterosiklik yang mengandung 6 cincin pirimidin yang bergabung dengan 5 cincin imidazol.

Purin sendiri tidak ada di alam, tetapi derivatnya signifikan secara biologis. Alkaloid purin
merupakan turunan dari metabolit sekunder dan turunan berupa santin.
Minuman seperti teh dan kopi sama-sama memiliki efek stimulant pada bahannya. Kafein
menstimulasi susunan saraf pusat dan memiliki efek diuterik lemah. Sedangkan teobromin
memilki efek yang berkebalikan dengan kafein. Teofilin pada umumnya memiliki struktur yang
sama dengan kafein dan teobromin. Teofilin memiliki duterik yang lebih darpada kafein dan
sangat efektif untuk merelaksasi otot tak sadar.
contoh yang paling dikenal antara lain :
 Kafeina (1,3,7, Trimetil Xanthin)
Alkaliod ini diperoleh dari biji kopi Coffe arabica, C. Liberica (fam: Rubiaceae)
mengandung kafein. Aksi dari kopi pada prinsipnya di dasarkan pada daya kerja kafein, yang
bekerja pada susunan syaraf pusat, ginjal, otot – otot jantung. Meskipun kopi terutama
digunakan sebagai minuman, tetapi dapat juga digunakan sebagai stimulans dan diuretik.
Kopi ini juga digunakan untuk mengobati keracunan yang mempunyai tanda – tanda adanya
deprosi pada susunan syaraf pusat. Selain tumbuan kopi ada tumbuhan lain yang juga
mengandung caffein seperti camellia sinensis (fam: Theaceae), cola nitida (fam
starculiaceae).

Daftar pustaka

Daswin N, Samosir NE (2013). Pengaruh kafein terhadap kualitas tidur mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. E-Jurnal FK-USU, 1 (1).

Najiyati, S. dan Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Nuryani, Fitri. 2010. Budidaya Tanaman Kopi di Provinsi Lampung. PT Mediyatama Sarana
Perkasa: Jakart

Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar
Swadaya: Jakarta.

Usman, Hanapi. 2014. Dasar-Dasar Kimia Organik Bahan Alam. Dua Satu Press. Makassar.

Wachjar, A. 1984. Pengantar Budidaya Kopi. Bogor: Fakultas Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai