PERCOBAAN 1
ISOLASI PIPERIN DARI Piperis nigri ATAU Piperis albi FRUCTUS DAN
IDENTIFIKASI DENGAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Disusun Oleh:
Rukhayati (B1J013045)
Yovi Utami (B1J013065)
Karina Octavia (B1J013081)
Adinnisa Atika L. (B1J013083)
Febika Ramadhani (B1J013191)
Novita Deffi (B1J013209)
Kelompok :4
Golongan :I
Dosen Pembimbing: Harwoko, M.Sc., Apt
Asisten: 1.
2.
A. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip dan melakukan isolasi piperin dari Piperis nigri atau
Piperis albi Fructus beserta analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode
kromatografi lapisan tipis.
B. Pendahuluan
Alkaloid adalah salah satu jenis senyawa metabolit sekunder yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Ada
sekitar 40 familia tumbuhan atau sekitar 14% dari jumlah famili tumbuhan yang
diketahui mengandung alkaloid. Hampir semua alkaloid yang ditemukan di alam
mempunyai keaktifan fisiologis tertentu. Alkaloid memberikan kontribusi terbesar
pada bidang farmasi. Senyawa ini mengandung satu atau lebih atom Nitrogen
heterosiklik yang bersifat basa (Hadyherbs, 2011).
Piperin termasuk dalam golongan alkaloid. Piperin merupakan suatu
senyawa yang sangat bermanfaat dalam kesehatan, misalnya sebagai obat cacing,
anti asma, dan nyeri. Piperin dapat diisolasi dengan metode sokletasi. Sokletasi
merupakan metode memisahkan suatu komponen dalam suatu padatan dengan
cara penyarian berulang-ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua
komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna. Prinsip
sokletasi ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru sehingga terjadi
ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
Metode sokletasi ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efisiensi
bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui siphon tetap tinggal dalam labu,
sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan
meningkatkan laju ekstraksi, waktu yang digunakan pun lebih cepat. Kerugian
metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya
digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas (Sari, 2011).
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah salah satu metode pemisahan
komponen menggunakan fase diam berupa plat dengan lapisan bahan adsorben
inert. Empat macam adsorben yang umum dipakai ialah silica gel, alumina,
Kieselguhr, dan selulosa. KLT merupakan salah satu jenis kromatografi analitik.
KLT sering digunakan untuk identifikasi awal karena banyak keuntungan
menggunakan KLT, diantaranya yakni sederhana dan murah. KLT termasuk
dalam kategori kromatografi planor, selain kromatografi kertas (Drap et al., 2014).
D. Cara Kerja
Serbuk lada
- Ditimbang 30 gram
- Dibungkus menggunakan kertas
saring
- Dijahit rapat disekeliling kertas
saring
- Disisakan benang ± 20 cm
- Dinyalakan
- Dilakukan penyarian selama 2 jam
- Dipisahkan sari dari bagian yang
tidak terlarut dengan penyaringan
melalui kertas saring setelah dingin
Sari jernih
Kristal
Data Pengamatan
= 0,67 %
Metode lain untuk isolasi dan identifikasi kandungan kimia lada yaitu
dengan metode kristalisasi langsung (rekristalisasi) yang merupakan prosedur
paling sederhana. Beberapa kombinasi pelarut yang sering digunakan untuk
kristalisasi alkaloid meliputi metanol, etanol berair, metanol-kloroform, metanol-
eter, metanol-aseton, dan etanol-aseton. Rekristalisasi bertujuan untuk isolasi dan
identifikasi senyawa alkaloid piperin dari buah lada serta melakukan analisis
kualitatif piperin dalam sampel hasil isolasi. Rekristalisasi merupakan suatu
teknik pemisahan atau pemurnian suatu zat dari suatu pencemar dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dengan pelarut yang
sesuai. Metode rekristalisasi menggunakan prinsip perbedaan kelarutan antara
pencemar dengan zat yang akan diambil (Komalasari, 2013).
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa salah satu metode
ekstraksi piperin dari lada hitam (Piperis nigrii) dan lada putih (Piperis albi) yaitu
dengan metode sokhletasi yang menggunakan prinsip gabungan dari maserasi dan
perkolasi. Rendemen hasil percobaan bernilai 0,67% dan kristal tidak teramati
saat pengamatan. Hasil uji alkaloid positif untuk kedua sampel (lada hitam dan
lada putih) dan uji organoleptik menunjukkan aroma ekstrak harum, warnanya
cokelat, dan rasanya pedas.
Daftar Pustaka
Achmad, S.A. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Karunika Universitas
Terbuka
Fessenden & Fessenden. 1991. Kimia Organik Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga
Drap, S., Ps, Y., Napolevi, P & Mag, W.I. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Buah Lada Hitam (Piper nigrum L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes. Jurnal Farmasi Udayana, 4(3): 1123-1131.
Jawaban Tugas
1. Berat awal : 30 gram
Berat akhir : 0,2 gram
Berat akhir
Rendemen = x 100%
Berat awal
0,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100%
30 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,67 %
2. Hasil pengamatan organoleptik:
Warna: cokelat
Bau: harum
Rasa: mula-mula asin, lalu pedas
Hasil pengamatan mikroskopik (bentuk kristal): kristal tidak teramati.
Hasil uji alkaloid pada kedua sampel setelah ditetesi pewarna Dragendroff: