Anda di halaman 1dari 16

Rahayu Mayaning Tyas 1500023022

Puspa Nirmalia A 1500023034


Gavarnie Rihandika M 1500023042
Dervie Sastriana 1500023065
Wening Kustinah 1500023075
Desy Munawaroh 1500023092
Luluk Zahratul H 1500023109
Pasien Tn.HJ usia 56 th bobot 60kg sudah 3 hari mengeluh sering haus
badan terasa lemas, terasa ingin kencing, dan banyak makan. Periksa ke poli
penyakit dalam, dan hasil pemeriksaan GDS 400mg/dl. Oleh dokter
didiagnosa DM type 2 dan disarankan untuk rawat inap, dan diberikan terapi
insulin SC (actrapid pen 3x sehari 6unit). Diketahui pasien riwayat DM
semenjak 5 tahun yang lalu dengan riwayat pengobatan glibenklamid dan
metformin PO, namun akhir ini pasien sering tidak patuh dan menghentikan
terapi dikarenakan pasien takut akan efek samping. Saat di rawat inap pasien
mengalami hper glikemi dengan kadar GDS hari pertama di rawat inap
380mg/dl, lalukembali naik di hari kedua menjadi 403mg/dl, serta pasien
mengeluh nyeri pada tempat penyuntikan (lengan) dan muncul phlebitis.
Diketahui pasien ternyata kurang paham terkain penggunan insulin.
Hasil Kadar Normal
Pemeriksaan

Tekanan Darah 135/85 TD HT + DM :


<140/90
HR 76x 60 ˗ 100 x
HB 10,2 g/dL Pria 14˗18 g/dL
SGOT 18 3˗45
SGPT 20 0˗35
GDS 400 mg/dL <140 mg/dL
BUN 15 5-25 mg/dL
ALT 9000 7-35 IU/L
Na 136 135-145 mEq/L
K 3,6 3,5 – 5,0 mEq/L
Problem Klinis
Diabetes Melitus

Oral terapi

Kepatuhan Pasien Rendah GDS Naik

Penggunaan Terapi Insulin

Kesalahan penggunaan PHLEBITIS


Plebitis adalah iritasi Plebitis merupakan
vena oleh alat IV, inflamasi vena yang
obat-obatan, atau disebabkan baik
infeksi yang oleh iritasi kimia
ditandai dengan maupun mekanik
kemerahan, yang sering
bengkak, nyeri disebabkan oleh
tekan pada sisi komplikasi dari
IV.(Weinstein, terapi intravena. (La
2001). Rocca, 1998).
. Nyeri
Panas
Terlokalisasi

Kulit
Pembekakan
Kemerahan

Demam
Kesalahan
Penyuntikan
Insulin

Jaringan Peningkatan Protein dan


Vena luka permeabilita cairan masuk ke
s kapiler dalam intestinal

Jaringan
mengalami
Sistem
iritasi
imun
menyebabk Kemerahan
an leukosit dan
berkumpul Ketegangan
di tempat
inflamasi
Chemical phlebitis (Plebitis kimia) dihubungkan dengan bentuk respon yang
terjadi pada tunika intima vena dengan bahan kimia yang menyebabkan reaksi
peradangan

Plebitis mekanikal sering dihubungkan dengan pemasangan atau


penempatan katheter IV. Pada saat ekstremitas digerakkan katheter yang
terpasang ikut bergerak dan meyebabkan trauma pada dinding vena.
Penggunaan ukuran katheter yang besar pada vena yang kecil juga dapat
mengiritasi dinding vena. (The Centers for Disease Control and
Prevention, 2002).

Backterial Plebitis(Plebitis Bakteri)


Phlebitis bacterial adalah peradangan vena yang berhubungan
dengan adanya kolonisasi bakteri.
Usia

Keadaan
Stress
Vena

Jenis Kepatuhan
Kelamin Pasien

Faktor
Penyakit
 FARMAKOKINETIK
Human
monocomponent
(HM) insulin
adalah insulin
kerja cepat
dengan onset aksi
dalam ½ jam,
mencapai efek
maksimum dalam
waktu 1,5-3,5 jam
dan durasi aksi
kira-kira 7-8 jam.
 Bioavailabilitas : 55-77 % (SC)
 Volume distribusi : 0.26-0.36 L/kg
 Metabolisme : 50% di hati, 30% diginjal,
20% terdeposit di
otot/jaringan
 Eksresi : urine

(Medscape)
 Human monocomponent (HM) insulin digunakan untuk
mengobati diabetes yang tergantung pada insulin dan
kondisi akut, termasuk stres hiperglikemia.
 Obat ini digunakan untuk mengontrol kadar glukosa
darah.
 Mekanisme kerja penurunan glukosa darah oleh insulin
adalah sebagai berikut :
saat molekulnya memfasilitasi pengambilan glukosa
dengan mengikat reseptor insulin pada sel otot dan
lemak, sehingga sekaligus menghambat output
glukosa dari hati.
EFEK SAMPING
 Efek samping Actrapid Penfill yang paling
sering terjadi adalah hipoglikemia.
 Efek samping Actrapid Penfill yang relatif
jarang misalnya urticaria, dan ruam.
 Efek samping yang bisa dibilang sangat
langka adalah terjadinya reaksi anafilaksis.
INTERAKSI OBAT
 Actrapid Penfill berinteraksi dengan obat-obat berikut :

 Obat-obat berikut ini dapat mengurangi kebutuhan insulin pasien : Agen


hipoglikemik oral (OHA), inhibitor monoamine oxidase (MAOIs), agen
pemblokir ektif-nonselektif, ACE inhibitor (captopril, enalapril, lisinopril),
salisilat (aspirin), alkohol, steroid anabolik dan sulfonamida.
 Obat-obat berikut ini dapat meningkatkan kebutuhan insulin pasien :
Kontrasepsi oral, tiazida (hidroklorotiazid), glukokortikoid, hormon tiroid, β-
sympathomimetics dan danazol.
 Beta blocker bisa menutupi gejala hipoglikemia dan menunda pemulihannya.

 Octreotide / lanreotide dapat menurunkan dan meningkatkan kebutuhan


insulin.
 Alkohol dapat mengintensifkan dan memperpanjang efek hipoglikemik
insulin.
 Kombinasi Thiazolidinediones (Pioglitazone) dengan Insulin : Kasus gagal
jantung kongestif (CHF) telah dilaporkan saat thiazolidinediones digunakan
dalam kombinasi dengan insulin, terutama pada pasien dengan faktor risiko
pengembangan CHF. Ini harus diingat jika pengobatan dengan kombinasi
thiazolidinediones dan produk obat insulin dipertimbangkan. Jika kombinasi
ini digunakan, pasien harus diobservasi untuk tanda dan gejala CHF,
penambahan berat badan dan edema. Thiazolidinediones harus dihentikan
jika ada gejala kemerosotan fungsi jantung.

Anda mungkin juga menyukai