Anda di halaman 1dari 14

Olivia Dwila Ardana 1500023008

Senia Fatma Oktaviani 1500023015


Khansa Fauziah 1500023030
Taufik Adfah Prananto 1500023049
M. Rasyid Ridho 1500023052
Alvhin Syaina L 1500023062
Dervie Sastriana 1500023065
Nabila Mujahdah 1500023084
Dzulhaifa 1500023088
Alfiansyah Setiawan 1500023089
 Pembasaan urin dapat meningkatkan
eliminasi obat yang bersifat asam lemah.
 Urin yang basa akan mengionisasi obat dan
mengurangi reabsorpsi sehingga obat tidak
kembali ke aliran darah.
 Agar cara ini efektif, diperlukan aliran urin
yang lancar dan pengontrolan pH urin secara
cermat.
 Cara membasakan urin adalah dengan infus
intravena natrium bikarbonat dan dextrosa
5%.
 Cara ini efektif untuk mengeliminasi
overdosis salisilat (pKa 3,2) dan fenobarbital
(pKa 7,4).
 Secara teori, pengasaman urin juga efektif
untuk mengeliminasi obat basa, tetapi efek
negatifnya lebih berbahaya.
HEMODIALISIS
 Skema hemodialisis I’m ok
Hemodialisi
blood Konsentrasi
s
toxic
(di
menurun
High membran) Low
Toxic Toxic

 Kerja dari hemodialisis adalah dengan


mengalirkan darah melalui membran
dialisis akan ada penyerapan(menyerap)
zat toxic sehingga akan menurunkan kadar
toxic dalam darah
Contoh : pada phenobarbital
Phenobarbital memiliki karakteristik Vd kecil,
kelarutan kecil, ikatan dengan protein kecil,
dan BM kecil, sehinggal dengan
menggunakan cara hemodialisis sangat
efektif karen memenuhi syarat dari
penggunaan hemodialisis untuk
menghilangkan senyawa toxicnya
Contoh : digoksin
Digoksin memiliki karakteristik Vd besar,
kelarutan tinggi, ikatan protein rendah, BM
kecil. Namun hal yang paling menetukan
dimetode hemodialisis ini adalah dari harga
Vd nya sehingga untuk obat yang Vd nya
besar sangat tidak efektif mengunakan
metode ini. Karena karga Vd menentukan zat
toxic nya itu sudah berada di bagian wilayah
tubuh mananya. Vd besar menandakan zat
toxic sudah berada di sel-sel tubuh.
 Metode yang mirip dengan metode hemodialisis, yang
membedakannya adalah tidak adanya membran dialisis.
 Darah pasien dipompa melalui catridge perfusi yang
berhubungan dengan bahan absortif (karboadsorben), yang
memiliki lapisan seperti selulosa atau gel yang mengandung
heparin untuk mencegah bahan adsortif kembali ke sirkulasi
darah.
 Pada metode ini ukuran dari suatu molekul tidak berpengaruh.
 Karakteristik dari toksin yang dapat di eliminasi dengan metode
ini adalah volume distribusi rendah dan absorbsi oleh aktivasi
karboadsorben.
 Resiko yang ditimbulkan dari metode ini adalah trombositopenia,
hypokalemia, dan leukopenia resiko ini dapat terjadi karena
darah pasien yang kontak langsung dengan bahan adsortif.
 Metode ini terutama digunakan pada pengobatan overdosis
theopyline yang serius, paraquat, keracunan ,probamate.
Biasa disebut juga sebagai plasma
pheresis yang artinya adalah:
Plasma lama di keluarkan dari pembuluh darah,
lalu diganti dengan plasma donor beku, atau
dengan plasma baru yang lebih baik.

Efek samping:
Alergi, infeksi, hipotensi
Prosedur:
Mengeluarkan volume darah dari dalam tubuh
pasien kemudian diganti dengan darah
pendonor

Tranfusi exchange digunakan dalam:


aplikasi perawatan overdosis bilirubin pada bayi
baru lahir atau pada bayi premature
 Teknik hemofiltrasi merupakan terapi dimana
pembersihan zat terlarut bergantung sepenuhnya
pada konveksi.
 Hemofiltrasi proses mentransfusi cairan untuk
menkomponsasi kehilangan cairan dikarenakan
proses ultrafiltrasi
 Ultrafiltrasi itu sendiri merupakan sebuah proses
perjalanan cairan melalui membran berpori
dimana molekul dengan ukuran masa yang kecil
dapat melewati membran tersebut karena adanya
perbedaan teknik transmembran.
Carbo adsorben didalam lumen usus berfungsi
sebagai “sink” (pembuangan) untuk toksin.
Toksin akan berjalan menuju lumen usus dan
akan teradsorbsi dalam carbo adsorben.
Toksin diserap saat toksin kembali ke saluran
usus karena proses difusi.
1. Sirkulasi enteroenterik enterohepatik secara
signifikan termasuk re-sirkulasi
metabolisme aktif
2. Kegagalan organ
3. Volume distribusi kecil < 1 L/kg
4. pKa yang memaksimalkan pengangkutan
obat melintasi membran sel
5. Tablet sustained release
6. Ikatan protein plasma terbatas (60%)
 1. syifa
Kapan metode hemodialisis, hemoperfusi dan hemofiltrasi digunakan ?
Jawab:
Hemodialisis: keracunan phenobarbital
Hemoperfusi: carbamazepin dan theophyllin
Hemofiltrasi: gabungan hemodialisis dan hemoperfusi

 2. nille
Bahaya dari pengasaman urin ?
Jawab :
Apabila pengasaman urin makan pH akan turun, amoniak akan cepat berdifusi ke
urin bia terjadi masalah gagal ginjal akut, asam urat, masalah SSP, koma, hingga
kematian

 3. annas
Jawab :
Keefektifan hemodialisis dan hemoperfusi
Tidak ada perbedaan keefektifan diantara metode dua tsb. Metode dipilih
berdasarkan ketoksikan yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai