Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman hayati Indonesia yang menjadikannya sebagai lahan utama bagi mereka
yang mengembangkan penemuan berbagai senyawa kimia yang ditemukan di alam. Hal ini
memerlukan penelitian khusus untuk melakukan isolasi senyawa kimia yang terkandung pada
bahan alam tertentu, guna untuk menambah pengetahuan tentang proses isolasi dan senyawa
kimia. Kandungan senyawa kimia dalam bahan alam tertentu dapat digunakan dalam bidang
kesehatan. Berbagai tumbuhan dapat dijadikan sebagai sumber obat seperti kelompok sayur-
sayuran, buah-buahan, bumbu dapur dan bunga-bungaan serta tumbuhan liar( Tengo dkk,2013 ).

Secara umum, golongan senyawa alkaloid mempunyai sifat-sifat berikut ini alkaloid
biasanya berbentuk kristal tak berwarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, larut dalam
pelarut organik seperti etanol, eter dan kloroform. Alkaloid bersifat basa, pada umumnya berasa
pahit, bersifat racun, mempunyai efek fisiologis, serta optis aktif. Membentuk endapan dengan
larutan asam fosfolframat, asam fosfomolibdat, asam pikrat dll.

Alkaloid dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber dan gugus fungsi yang


dikandungnya. Menurut Hegnauer, alkaloid digolongkan menjadi 3 yaitu alkaloid sesungguhnya,
protoalkaloid dan psudoalkaloid. Alkaloid merupakan suatu golongan senyawa organik yang
terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari berbagai jenis tumbuhan.
Semua alkaloid mengandung atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin
heterosiklik. Alkaloid mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol dan sering digunakan secara
luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid merupakan senyawa yang mempunyai satu atau lebih
atom nitrogen biasanya dalam gabungan dan sebagian dari sistem siklik.

Kopi merupakan spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk famili Rubiaceae dan
genus Coffea, tumbuh tegak, bercabang dan bila dibiarkan dapat tumbuh mencapai tinggi 12 m.
Daunnya bulat telur dengan ujung tegak meruncing, daun tumbuh berhadapan pada batang,
cabang dan ranting-rantingnya. Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur 2
tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang
reproduksi. Bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi
buah. Kopi merupakan biji-biian dari pohon jenis coffea dengan kandungan alamiah berupa
kafein, sitosterin, kolin, terpenoid. Kopi robusta dan arabika adalah jenis kopi yang banyak
dikonsumsi di indonesia. Kopi robusta memiliki kadar kafein lebih tinggi dari pada kopi Arabika
(Hartono, 2019).

Kopi merupakan sumber kafein. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang bersifat
merangsang. Kafein banyak memiliki manfaat dan telah banyak digunakan dalam dunia medis.
Kafein dapat dibuat dari ekstrak kopi, teh dan cokelat. Kafein berfungsi untuk merangsang
aktivitas susunan saraf dan meningkatkan kerja jantung, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah
berlebihan akan bersifat racun dengan menghambat mekanisme susunan saraf manusia. Rumus
kimia untuk kafein yaitu C8H10N4O2, kafein murni berbentuk kristal panjang, berwarna putih,
tidak berbau dan rasanya pahit. Didalam biji kopi kafein berfungsi sebagai unsur rasa dan aroma.
Kafein murni memiliki berat molekul 194.19 gr, titik leleh 236°C dan titik didih 178°C (Aisyah
et al, 2013).

Kafein yang merupakan bagian dari kelompok senyawa metilsantin, sedangkan bagian
lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang salah satu sumber utamanya
adalah dari kopi. Kafein dalam kopi mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat
merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak. Hal ini senada dengan apa yang
dikatakan oleh Intisari bahwa Kafein ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap
susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab
itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita terasa segar,
bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk. Dampak positif ini
menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi. Karena khasiat kafein seperti
itulah, maka substansi ini juga terdapat pada pil-pil diet dan obat-obat pereda sakit (painkillers).
Kendati tergolong sebagai perangsang tertua dunia, kafein itu sendiri baru dikenal sekitar 200
tahun lalu. Sebelumnya yang diketahui hanyalah bahwa pelbagai tanaman itu masing-masing
memiliki khasiatnya sendiri-sendiri. Pada 1820 kimiawan Friedrieb Ferdinand Runge dari
Jerman berhasil mengisolasi unsur kafein pada biji kopi (Fulder, 2014).

Senyawa kimia pada biji kopi dapat dibedakan atas senyawa volatil dan non volatil.
Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap, terutama jika terjadi kenaikan suhu.
Senyawa volatil yang berpengaruh terhadap aroma kopi antara lain golongan aldehid, keton dan
alkohol, sedangkan senyawa non volatil yang berpengaruh terhadap mutu kopi antara lain kafein,
chlorogenic acid dan senyawa-senyawa nutrisi. Senyawa nutrisi pada biji kopi terdiri dari
karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Sukrosa yang termasuk golongan karbohidrat
merupakan senyawa disakarida yang terkandung dalam biji kopi, kadarnya bisa mencapai 75%
pada biji kopi kering. Selain itu, dalam biji kopi terdapat pula gula pereduksi sekitar 1%.
Berkurangnya gula pereduksi yang disebabkan oleh penyimpanan pada suhu tinggi akan
menyebabkan turunnya mutu kopi seduhan yang dihasilkan, karena gula merupakan salah satu
komponen pembentuk aroma. Golongan asam juga dapat mempengaruhi mutu kopi, karena
merupakan salah satu senyawa pembentuk aroma kopi. Asam yang dominan pada biji kopi
adalah asam klorogenat yaitu sekitar 8 % pada biji kopi atau 4,5% pada kopi sangrai. Selama
penyangraian sebagian besar chlorogenic acids akan terhidrolisa menjadi asam kafeat dan Quinic
acid. Selain itu terdapat juga kafein yang merupakan unsur terpenting pada kopi yang berfungsi
sebagai stimulant, sedangkan kafeol merupakan faktor yang menentukan rasa. Kafein merupakan
suatu alkaloid dari metil xantin yaitu 1,3,7 trimetil xantin. Di alam terdapat beberapa senyawa
alkaloid santin, antara lain 1,3-dimetilsantin (theophilin), 3,7-dimetilsantin (theobromine) yang
banyak terdapat dalam biji coklat dan 1,3,7-trimetilsantin (kafein) dalam kopi.

Kafein adalah senyawa yang termasuk dalam golongan alkaloid. Alkaloid adalah
senyawa yang mengandung atom nitrogen dalam strukturnya dan banyak ditemukan dalam
tanaman. Senyawa alkaloid umumnya memiliki rasa pahit dan seringkali memiliki sifat fisilogis
aktif bagi manusia. nikotin, morfin, striknin dan kokain nama mereka biasanya berakhir di "ine":.
banyak cukup akrab dengan nama jika tidak struktur kimia nikotin, morfin, striknin (larut dalam
dicloromethane) untuk memastikan bahwa zat asam tetap larut dalam air dan bahwa kafein akan
hadir sebagai basa bebas, natrium karbonat ditambahkan ke media ekstraksi (Irwandi, 2014: 17)

Kafein adalah basa sangat lemah dalam larutan air atau alkohol tidak terbentuk garam
yang stabil. Kafein terdapat sebagai serbuk putih, atau sebagai jarum mengkilat putih, tidak
berbau dan rasanya pahit. Kafein larut dalam air (1:50), alkohol (1:75) atau kloroform (1:6)
tetapi kurang larut dalam eter. Kelarutan naik dalam air panas (1:6) pada 80°C) atau alcohol
panas (1:25 pada 60°C). Kafein berbentuk anhidrat. Mengandung tidak kurang dari 98,5% dan
tidak lebih dari 101,1% C8H10N4O2

Refluks salah satu metode dalam ilmu kimia untuk men-sintesis suatu senyawa, baik
organik maupun anorganik. Umumnya digunakan untuk mensistesis senyawa-senyawa yang
mudah menguapa atau volatile. Pada kondisi ini jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut
akan menguap sebelum reaksi berjalan sampai selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarut
volatil yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan
kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor
dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung.
Prinsip umum dari metode refluks adalah penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan
memasukkan sampel kedalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan atau larutan penyari
yang kemudian dipanaskan, dimana pemanasan ini dilakukan untuk mempercepat proses
kelarutan pada sampel. Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi
sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung, sedangkan
kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang sangat besar dan sejumlah
manipulasi dari operator.

Ekstraksi pelarut adalah proses pemisahan campuran larutan berdasarkan kecenderungan


salah satu komponen untuk terlarut dalam solvent yang digunakan. Zat cair yang mula-mula
melarutkan solut disebut sebagai diluent, sedangkan zat cair yang dikontakkan dengan solut
disebut solvent. Solvent harus memiliki sifat tidak dapat larut atau dapat larut di dalam diluent
tetapi dalam jumlah yang terbatas . Ekstraksi selalu melibatkan dua tahapan proses, yaitu
tejadinya kontak solvent dengan diluent sehingga komponen yang dapat larut (solut) berpindah
ke solvent dan pemisahan larutan dari diluent sisa. Produk yang mengandung konsentrasi solvent
terbesar dan konsentrasi umpan cair terkecil disebut ekstrak, dan produk yang mengandung
konsentrasi umpan cair terbesar dan konsentrasi solvent terkecil disebut rafinat. (Bialangi et al,
2016)
DAFTAR PUSTAKA

Aysah, Megah., Fuferti.Z., Syakbaniah Dan Ratnawulan. 2013. Perbandingan Karakteristik Fisis
Kopi Lwak (Civet Coffee) Dan Kopi Biasa Jenis Arabica. Pillar Of Physics, Vol.2.
68-75.

Bialangi, N., Mustapa, M. A., Salimi, Y. K., Widiantoro, A., & Situmeang, B. 2016.
Antimalarial activity and phitochemical analysis from Suruhan (Peperomia pellucida)
extract. JURNAL PENDIDIKAN KIMIA, 8(3), 33-37.

Tengo, N. A., Bialangi, N., & Suleman, N. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid
dari Daun Alpukat (Persea americana Mill). Sainstek, 7(01).

Fulder S. 2014. Khasiat Kopi. Jakarta : Prestasi Pustaka Publishar

Hartono, Elina. 2019. Penetapan Kadar Kafein Dalam Biji Kopi Secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi. 2. ISSN 1979-35X.

Irwandi, Dedi. 2014. Experiment’ s of organic chemistry. Jakarta: FITK UIN Press

Anda mungkin juga menyukai