Konseling obat adalah suatu proses diskusi antara tenaga kefarmasian
dengan pasien/keluarga pasien yang dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat.
Konseling diberikan atas permintaan pasien atau hasil penilaian tenaga
kefarmasian atas kebutuhan pasien akan informasi berkaitan dengan penggunaan obat yang lebih detail.
Konseling dapat dilakukan pada :
1. Pasien dengan penyakit kronik seperti diabetes,hipertensi, tuberkulosis, asma
dan lain-lain. 2. Pasien dengan sejarah ketidakpatuhan dalam pengobatan. 3. Pasien dengan multirejimen obat/polifarmasi. 4. Pasien lanjut usia. 5. Pasien anak melalui orang tua. 6. Pasien yang mengalami masalah terkait penggunaan obatnya.
Uraian Prosedur Konseling
1. Lakukan konseling sesuai dengan kondisi penyakit pasien
2. Buka komunikasi dengan pasien / keluarga pasien dengan cara mengucapkan salam serta memperkenalkan diri 3. Perhatikan dan amati siapa lawan bicara untuk mempersiakan informasi yang akan disampaikan
4. Tanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode open-ended question : 4.1. Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini ? 4.2. Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?
4.3. Apa yang diharapkan dokter dalam pengobatan ini ?
5. Peragakan dan jelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu (inhaler,
suppositoria, dll) 6. Lakukan verifikasi akhir meliputi : 6.1. Cek ulang pemahaman pasien 6.2. Identifikasi dan selesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi 7. Catat konseling yang telah dilakukan pada buku catatan pengobatan (PMR)