Anda di halaman 1dari 22

RENCANA USULAN TAHUN

KEGIATAN (RUK)
21
PROGRAM PELAYANAN
KEFARMASIAN

PUSKESMAS KREJENGAN
JALAN RAYA KREJENGAN NO. 82
TELP : ( 0335 ) 842503

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan,termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di
puskesmas. Dengan makin kompleksnya upaya pelayanan kesehatan khususnya
masalah terapi obat, telah menuntut kita untuk memberikan perhatian dan
orientasi pelayanan farmasi kepada pasien.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat di wilayah kecamatan Krejengan pada khususnya,serta perlunya
menjamin ketersediaan obat yang aman,berkhasiat,bermutu dan terjangkau
dalam jenis dan jumlah yang cukup maka perlu dilakukan perencanaan dalam
kegiatan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan
standar yang ada.

Penyusunan RUK (Rencana Usulan Kegiatan) pelayanan kefarmasian


merupakan bagian dari perencanaan tingkat puskesmas,sebagai bentuk pengelolaan
managemen puskesmas yang terdiri dari 3 hal pokok yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas yakni perencanaan (P1) ,penggerakan pelaksanaan(P2),serta
Pengawasan pengendalian dan penilaian(P3).Penyusunan RUK pelayanan
kefarmasian disusun sebagai upaya untuk mengatasi masalah kesehatan khususnya
kefarmasian yang ada di wilayah kerja,.Perencanaan disusun sebagai kebutuhan
satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakannya secara terarah,efisien, efektif
dan dapat dipertanggungjawabkan.

Perencanaan didukung oleh data dasar dan permasalahan kesehatan


yang valid yang menjadi proiritas untuk segera diatasi dan menghasilkan output dan
outcome yang sesuai dengn target pada PKP (Penilaian Standard Puskesmas),dan
Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Demikian harapan kami semoga RUK pelayanan kefarmasian di krejengan


tahun 2019 dapat memberikan arah dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan 1
tahun kedepan.
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah
kecamatan Krejengan pada khususnya yang bersifat promotif dan preventif
sehingga tercapai masyarakat yang sehat.Serta menjamin ketersediaan
obat yang aman,berkhasiat,bermutu dan terjangkau dalam jenis dan jumlah
yang cukup.

2. Tujuan khusus
1. Tersedianya alokasi anggaran untuk upaya kesehatan masyaraka.
2. Tersusunnya perencanaan tingkat Puskesmas untuk penyelenggaran
upaya kesehatan di wilayah kerja.
1.3. MANFAAT RUK
1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efisien dan profesional.
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif di Puskesmas dan jejaringnya.

1.4. VISI, MISI, TUJUAN, TATA NILAI dan BUDAYA Puskesmas Krejengan
VISI :

TERWUJUDNYA KECAMATAN KREJENGAN SEHAT.

MISI :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau


oleh masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat dengan menggerakkan partisipasi aktif
masyarakat.
3. Mewujudkan tata kelola puskesmas yang profesional dan akuntabel.
TUJUAN :

1. Puskesmas terbaik pilihan masyarakat


2. Mewujudkan layanan kesehatan yang berorientasi pada partisipasi aktif
masyarakat,
3. Menjadikan puskesmas dengan tata kelola yang profesional

TATA NILAI :

SIIPLAH (SMART, INISIATIF dan INOVATIF, INDAH, PROFESIONAL,


LOYAL, AKUNTABILITAS, HARMONIS)
BUDAYA :
3S (Senyum, Sapa, Salam)

BAB 2
ANALISIS SITUASI

2.1. DATA KHUSUS


2.1.1. DATA INDIKATOR PENGGUNAAN OBAT RASIONAL TH 2019
Data Penggunaan Obat Rasional pada tahun 2019 di puskesmas
krejengan dan jaringannya adalah sebagai berikut:
% AB ISPA % INJ
NON % AB DIARE NON PADA RERATA ITEM
PNEMONIE SPESIFIK MIALGIA LBR R/
DATA PKM TH
2019 34 33 0 3,78
BATAS
TOLERANSI WHO 20 8 1 2.6

DATA INDIKATOR PENGGUNA AN OBAT RASIONAL TAHUN 2019


PKM KREJENGAN DAN JARINGANNYA
40
30
20
10 DATA PKM
0 Column1

Dari grafik diatas terlihat bahwa penggunaan obat di puskesmas


krejengan masih belum memenuhi indikator penggunaan obat rasional yang
ditetapkan oleh WHO. Dari tabel diatas terlihat bahwa pemakain antibiotik untuk
diagnosa ISPA non pnemonie masih tinggi yaitu 34% melebihi standard yang
ditetapkan oleh WHO yaitu < 20 %. Begitu juga pemakaian antibiotik untuk
penderita diare yang non spesifik masih tinggi yakni 33 % sedangkan standard
yang ditetapkan WHO tidak boleh lebih dari 8% setelah dilakukan analisa
ternyata faktor penyebab tingginya pemakaian antibiotik ISPA non pnemoneia
adalah kurangnya pemahaman petugas di unit layanan dalam menerapkan
standard pengobatan dasar di puskesmas serta kesalahan dalam pemilihan
kode diagnosa ICD 10 untuk penetapan diagnosa.Rerata item obat dalam tiap
lembar resep dengan diagnosa ISPA non pnemonie, Diare non spesifik dan
mialgia masih diatas standar yang ditetapkan WHO yakni 3,78. Sedangkan
standar WHO tidak boleh > 2,6 dalam tiap lembar resep. Untuk itu perlu
dilakukan sosialisasi kembali kepada petugas medis dan paramedis tentang
standard pengobatan di Puskesmas.

2.1.2 Data kesesuaian item obat yang tersedia di formularium puskesmas


krejengan th 2019 dibanding formularium nasional th 2019
JUMLAH ITEM %
JUMLAH ITEM OBAT DI KESESUAIAN
OBAT DI FORMULARIU OBAT YANG
TRIBULAN FORMULARIU M PKM YG TERSEDIA
PERIODE M SESUAI DENGAN
BULAN PUSKESMAS FORNAS FORNAS
       
TRIBULAN I
(JANUARI-
MARET) 256 241 94.14
TRIBULAN II
(april-juni) 256 240 93.75
TRIBULAN
III (JULI -
SEPTEMBE
R) 256 238 92.96
TRIBULAN
III (JULI -
SEPTEMBE
R) 256 241 94.14
JUMLAH 1024 960 375
RATA-RATA 256 241 93.75
KESESUAIAN OBAT YANG TERSEDIA DI BANDING FORNAS
JML OBAT DI PKM Column1

256 256 256 256

241 241
240
238

JAN-MARET APRIL-JUNI JULI-SEP OKT-DES

Dari grafik diatas diperoleh rata-rata prosentase % KESESUAIAN OBAT


YANG TERSEDIA DI PKM KREJENGAN dibanding FORNAS adalah 93,75 %
sudah sesuai dengan data yang dipersyaratkan pada Penilaian Kinerja
Puskesmas yakni > 90 %
2.1.3 Ketersediaan 20 indikaktor Obat dan Vaksin

BENTUK
NO NAMA OBAT SEDIAAN KETERSEDIAAN
BLN JAN S/D DES
      2019
1 ALBENDAZOL TABLET ADA
2 AMOX 500 MG TABLET ADA
3 AMOX SYR SYR ADA
4 DEKSAMETASON TABLET ADA
5 DIAZ INJ INJ ADA
6 EPINEFRIN INJ INJ ADA
7 FITOMENADION INJ INJ ADA
8 FUROSEMID 40 MG INJ ADA
9 GARAM ORALIT SERBUK ADA
GLIBENKLAMID/METFORM
10 IN TABLET ADA
11 KAPTOPRIL TABLET ADA
12 MGSO4 20% INJ ADA
13 METILERGOMETRIN INJ INJ ADA
Obat ANTI Tuberkulose
14 Dewas TABLET ADA
15 OKSITOSIN INJ ADA
16 PARASETAMOL TABLET ADA
17 TTD TABLET ADA
18 VAKSIN BCG INJ ADA
VAKSIN DPT/DPT-HB/DPT-
19 HB-HIB INJ ADA
20 VAKSIN TD INJ ADA

% Ketersediaan 20 indikator
obat dan vaksin 100%
BAB III

ANALISA MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah

Indikator yang digunakan untuk menilai capaian pelayanan kefarmasian di


wilayah Puskesmas Krejengan dan jaringannya antara lain berdasarkan output dan
outcome yang sesuai dengn target pada PKP (Penilaian Standard Puskesmas) tahun
2019, dan Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Capaian tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Pencapaian th Masalah
Indikator PKP Target 2019
2019
1. Kesesuai
an item obat yang Terpenuhi
80 % 97,2 %
tersedia dalam
Fornas

2. Ketersedi
aan obat dan vaksin
85 % 100 % Terpenuhi
terhadap 20 item
obat indikator

3. Penggunaan antibiotika ≤ 20 %
pada penatalaksanaan
34 Masalah 1
ISPA non pneumonia

4.Penggunaan antibiotika ≤8%


pada penatalaksanaan
33 Masalah 2
kasus diare non spesifik

5.Penggunaan Injeksi ≤1%


pada myalgia
0 Terpenuhi

6. Rerata item obat yang ≤ 2,6%


diresepkan
3.78 Masalah 3

7. Penggunaan Obat 68%


Rasional (POR)
68 Terpenuhi
8. SOP Pelayanan
Kefarmasian

Ada SOP lengkap (SOP


pengelolaan sediaan
farmasi (perencanaan,
permintaan/pengadaan,
penerimaan,
penyimpanan, distribusi,
pencatatan dan
pelaporan, dll) dan
pelayanan farmasi klinik
(penyiapan obat, 10
penyerahan obat,
pemberian informasi obat,
konseling, evaluasi
penggunaan obat,
pemantauan terapi obat,
dll) , diralat menjadi SOP
pengelolaan sediaan 10 Terpenuhi
farmasi (perencanaan,
permintaan/pengadaan,
penerimaan,
penyimpanan, distribusi,
pencatatan dan
pelaporan, dll) dan
pelayanan farmasi klinik
(Pengkajian Dan
Pelayanan Resep ,
penyiapan obat,
penyerahan obat,
pemberian informasi obat,
konseling, evaluasi
penggunaan obat (EPO),
Visite pemantauan terapi
obat(PTO) khusus untuk
Puskesmas rawat inap ,
pengelolan obat
emergensi dll)

9.Sarana Prasarana 10 10 Terpenuhi


Pelayanan Kefarmasian
Ada Sarana prasarana
yang terstandar dalam
pengelolaan sediaan
farmasi (adanya pallet, rak
obat, lemari obat, lemari
narkotika psikotropika,
lemari es untuk
menyimpan obat, APAR,
pengatur suhu,
thermohigrometer, kartu
stok, dll) dan sarana
pendukung farmasi klinik

( alat peracikan obat,


perkamen, etiket, dll)

10 Data dan informasi


Pelayanan Kefarmasian

Tersedia Data dan


informasi terkait
pengelolaan sediaan
farmasi (pencatatan
kartu stok/sistem
informasi data stok
obat, laporan
narkotika/psikotropika
, LPLPO, laporan
ketersediaan obat) 10 4 Masalah 4
maupun pelayanan
farmasi klinik
(dokumentasi
Verifikasi Resep,
PIO, Konseling, EPO,
PTO (khusus untuk
puskesmas rawat
inap) , MESO, laporan
POR, kesesuaian
obat dengan Fornas)
secara lengkap, rutin
dan tepat waktu
3.2 . RUMUSAN MASALAH
3.2.1 Rumusan Masalah Berdasarkan Hasil PKP th 2019
Berdasarkan hasil capaian indicator Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2019,
dapat dilakukan identifikasi masalah program pelayanan kefarmasian Tahun 2019 di
wilayah Puskesmas Krejengan, antara lain :
1. Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan ISPA non pneumonia 34 % masih melebihi
standard WHO yakni < 20 %
2. .Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus diare non spesifik adalah 33 %, masih
melebihi standard yang ditetapkan WHO yakni < 8 %
3. Rerata item obat yang diresepkan 3,78 ,melebihi standard yang di tetapkan WHO yakni < 2,6
4. Data dan informasi Pelayanan Kefarmasian di puskesmas krejengan seperti pelayanan
farmasi klinik (dokumentasi Verifikasi Resep, PIO, Konseling, EPO, PTO (khusus
untuk puskesmas rawat inap) , MESO, laporan POR, kesesuaian obat dengan
Fornas) kurang lengkap dan tidak tepat waktu
No Masalah U S G total Rangking
1 Penggunaan 5 3 5 13 1
antibiotika pada
penatalaksanaan
ISPA non
pneumonia 34 %
masih melebihi
standard WHO
yakni < 20 %

2 Penggunaan 5 3 5 13 1
antibiotika pada
penatalaksanaan
kasus diare non
spesifik adalah 33
%, masih melebihi
standard yang
ditetapkan WHO
yakni < 8 %
3 Rerata item obat 5 3 5 13 1
yang diresepkan
3,78 ,melebihi
standard yang di
tetapkan WHO
yakni < 2,6
4 Data dan informasi 4 3 4 12 2
Pelayanan
Kefarmasian di
puskesmas
krejengan seperti
pelayanan
farmasi klinik
3.MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM ISHIKAWA ATAU TULANG IKAN (FISH BONE )

Manusia 1. Petugas pelayanan kurang


Lingkungan Sarana memahami kriteria Penggunaan
Tingkat kesadaran petugas obat secara rasional, 2. Petugas
dan masyarakat tentang kurang memahami standar
bahaya pemakaian obat pengobatan di puskesmas.
yang tidak rasional masih 3. Petugas kurang memahami
Belum tersedia Pedoman
rendah pemilihan kode diagnosa
pengobatan dasar di unit
layanan untuk 3 indikator POR
Belum tersedia Daftar ICD
10 untuk diagnosa
Indikator POR
Penggunaan obat
belum memenuhi
indikator POR

Diusulkan perencanaan
kegiatan evaluasi dan
sosialisasi POR yang didanai
Sosilisasi pedoman bok
pengobatan dasar untuk Belum dilakukan Sosialisasi
diagnosa ISPA dan Evaluasi Rutin tentang
POR

Metode
Money
DIAGRAM ANALISA AKAR MASALAH

1. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF PEMECAHAN
NO MASALAH ANALISA PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1. Penggunaan antibiotika 1. Petugas pelayanan 1. Monit 1. Monitori
pada penatalaksanaan kurang memahami oring, Evaluasi ng, Evaluasi
ISPA non pneumonia 34 kriteria standard Sosialisasi Sosialisasi POR,

% masih melebihi Penggunaan obat POR, Standar Standar

standard WHO yakni < Pengobatan di Pengobatan di


secara rasional,
puskesmas. puskesmas.
20 % 2. Petugas kurang
2. Sosial 2. Sosialisa
2. Penggunaan antibiotika memahami standar
isasi Pemilihan si Pemilihan kode
pada penatalaksanaan pengobatan di
kode diagnosis diagnosis untuk
kasus diare non spesifik puskesmas
untuk indikator indikator POR
adalah 33 %, masih 3. Petugas kurang
POR 3. Mencatak
melebihi standard yang memahami
3. Menc Pedoman pengobatan
ditetapkan WHO yakni < pemilihan kode
atak Pedoman dasar di unit layanan
8% diagnosa untuk 3
pengobatan dasar dan daftar Kode
Rerata item obat yang indikator POR
3. di unit layanan dan Diagnosa untuk
diresepkan 3,78 4. Belum dilakukan daftar Kode diagnosa indikator
,melebihi standard yang Pertemuan rutin Diagnosa untuk POR
di tetapkan WHO untuk sosialisasi dan diagnosa indikator
evaluasi POR. POR
5. Tingkat kesadaran
petugas dan
masyarakat tentang
bahaya pemakaian
obat yang tidak
rasional masih
rendah
6. Belum tersedia
Pedoman
pengobatan dasar di
unit layanan dan
daftar Kode
Diagnosa
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUN 2021
INDI
UP PE KA SUMB
KEBUTUH
AY NA TO ER
KEBUT AN
A TARG NG MITR WAKTU PELAKSANAAN R PEMBI
UHAN ANGGARA
N KE TUJUA SASARA ET GU A KIN AYAA
KEGIATAN  SUMBE N
O SE N N SASA NG KER ERJ N
R A
HA RAN JA JA
DAYA
TA WA J F M A M J J A S O N D
N B A E A P A U U U E C O E
N B R R Y N L G P T V C
1 Pel Penyusunan Untuk Dokter Terben Kep LAPTO Tim   v                  Rp.300.000 100 BOK
aya formularium menjami fsional,ke tuk ala P,Printe peny ,-  %
nan puskesms n pala formul pus r usun
kefa keterse puskesm arium kes ,LCD,Fo formu
krejengan
rma diaan as,penan puskes mas rmulariu lariu
sian sesuai obat gung mas m m
dengan pola yang jawab kab,forn pusk
penyakit aman,b pengelola as,kons esma
ermutu, obat unit umsi s
berkhasi layanan pertemu
at,terjan dan an
gkau jaringan,p
dalam emegang
jenis program
dan sebagai
jumlah tim
yang penyusun
cukup. formulari
um
LPLPO
Penyusunan total
Rencana MEMEN puskes
Kebutuhan UHI mas th
PENDUD
Obat KEBUT Apo 2017,re
UK DI Tim
UHAN teke kap
sesuai WILAYA peng RP.
OBAT Tersus r penerim
dengan H adaa 287366300, 100 JKN/D
DAN un pen aan     v            
formularium KECAMA n 00 % AK
BHP DI RKO gelo pengelu
TAN dinke (JKN)
puskesmas WILAYA la aran
KREJEN s
yang H PKM obat obat th
GAN
diadopsi KREJE 2017
dari Fornas NGPAN RKO
terlampi
    r
Untuk
menjami
n Tidak
Lemari
Penyimpana kualitas Obat ada Lemari
Petug narkotik,lem
n obat dan obat tersimpan obat apot narkotik, 100
as v v v v v V v v v v v v ari arsip
BMHP tetap sesuai rusak eker lemari %
obat Rp.3000.00
terjaga standard dan arsip
0,00
selama hilang
pemyim
panan
Distribusi Untuk Tersedia Tersed apot Laptop, apote v v v v v v v v v v v v Kertas 6 100
Obat dan menjami obat ia obat eker printer,K ker rim u/ %
BMHP di n dalam dalam ertas Sbbk,kanto
keterse jenis dan jenis ng plastik
unit layanan
diaan jumlah dan besar 2 pak
dan jaringan obat ynag jumlah (400.000,00
ynag
cukup
dalam cukup di
di
jumlah seluruh
seluru
dan unit
h unit )
jenis layanan
layana
yang dan
n dan
cukup jaringan
jaringa
n
Agar
tidak
terjadi
Petug
kekoson
as
gan
LaptopP pena
obat,ke
Seluru rinter,sti nggu
hilangan Seluruh
Pengendalia h unit ker ng
obat, unit
n Obat dan layana apot penand jawab 100
menjag layanan V V v v v V v v v v v v
BMHB n dan eker aan unit %
a agar dan
jaringa obat ED layan
tidak jaringan
n Simpus an
ada
Evo dan
obat ED
jaring
yang
an
diberika
n ke
pasien

    Pemantaua Agar Seluruh Seluru apot Laptop Petug v v Rp. 500000 100 BOK
obat
digunak as
n dan an pena
evaluasi secara nggu
tepat:te h unit ng
pemakaian unit LCD,
pat layana jawab
obat di sub layanan pertemu (konsumsi
dosis,te n dan eker unit %
unit layanan dan an pertemuan)
pat jaringa layan
jaringan evaluasi
dan aturan n an
jaringannya pakai,te dan
pat jaring
inadikas an 
i
    Pelayanan Untuk PELAYA SELU AP v √  √  √  v  v  v  v  v  v  v  v  ETKET 2 40% BOK
farmasi menjami NAN RUH OT Laptop,   RIM,KERT
klinik n R/,PERA PASE EKE Printer, AS CETK
keaman CIKAN N Rj/RI R ETKET R/ 15
an dan OBAT,PE ,lembar RIM/TH
keselam NGEMAS konselin ,CARDRID
atan AN,PENY g,,buku G6
pasien ERAHAN tulis BJ/TH,PLA
saat OBAT,kiE 3,buku STIK KLIP
menjala KE kegitan 6
ni PASIEN, harian slop,PLAST
pengob KONSELI IK ¼ KG 12
atan NG, pak,1/2 kg
12 pak
PLASTIK
KRESEK
kecil 5
ikat,isolas 1
rol ,fulpen 2
pak ,isi
teples kecil
2 pak,spidol
permanent
besar 12
bj,buku tulis
3,buku
kegitan
harian 2
pak

Rp. 3.100.0
00,00
Pengadmini sebagai SEMUA SEMU AP Laptop, V v v v v v v v v v v v LEMARI
strasian bukti RESEP A OT printer,L ARSIP
pengelolaan pengelu DIARSIP RESE KER EMARI 1,KERTAS
aran HINGGA P ARSIP, CETAK
obat
obat,me 5 DIARS ,lplpo , lplpo 2
mudahk TH,lplpo IP BUKU rim,BUKU
an INDUK HING pengelu pengeluara
dalam DAN GA 5 aran n Narkotik
menyus JARINGA TH,lplp Narkotik dan
un N o dan psikotropik
perenca DISIMPA INDUK psikotro Rp.2000.00
naan N DAN pik 0,00
kebutuh HINGGA JARIN
an obat 3 TH, GAN
,KARTU DISIM
STOK PAN
OBAT HING
DIARSIP GA 3
BUKU TH,
,KART
U
STOK
OBAT

DIARS
CATATA IP
N BUKU
PENGEL CATA
UARANN TAN
ARKOTIK PENG
DAN ELUA
PSIKOTR RANN
OPIK ARKO
DIARSIP, TIK
BUKTI DAN
KONSELI PSIKO
NG TROPI
K
DIARS
IP,BU
KTI
KONS
EING
BAB V

PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini disusun sebagai bahan bagi Puskesmas
Krejengan untuk menyusun rencana Usulan Kegiatan tahun 2021. Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) ini digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas tahun 2021 setelah ada penetapan DPA
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

Dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini tentunya masih banyak


kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan
atau referensi yang kami dapatkan.

Demikian harapan kami semoga perencanaan puskesmas krejengan tahun


2019 dapat memberikan arah dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan 1 tahun
kedepan.

Anda mungkin juga menyukai