Anda di halaman 1dari 11

KEPENTINGAN UMUM DAN

KEPENTINGAN PERSEORANGAN
(Ditinjau dari aspek Kebijakan Publik)*

Oleh : Y. Warella

ABSTRACT

Private and public interests are in a continuum line that dynamically


changes according to the situation at hand. The government as the guardian of
public interest should balance these two interests. Based on the state philosophy
and society’s values, the government should give priority to public interest than
the narrow private interest, and showing this principle in its policies. The state
officials have to show and implement this principle. Public interest should be
guaranteed with law supremacy, by showing strong commitment on “no one is
above the law” principle. Therefore the implementation of good governance is
compulsory, to create an excellent service to the public.

Keywords : public interest, law supremacy, good governance

A. PENDAHULUAN punyai status yang sama di depan


Hampir setiap hari di media hukum ternyata lebih merupakan
cetak maupun di media elektronik, slogan daripada dipakai dalam
kita menyaksikan bagaimana kehidupan sehari-hari. Mereka yang
kepentingan umum (public interest) memiliki kekuasaan dalam arti luas
dilanggar baik oleh perorangan dapat dengan leluasa memainkan
maupun kelompok-kelompok peran seolah-olah mereka berada
dengan dalih demi kepentingan di luar jangkauan hukum itu sendiri.
umum itu sendiri. Tampaknya telah Kekhawatiran kita adalah pelbagai
terjadi subordinasi kepentingan hal yang dianggap tidak normal ini
umum secara luas pada kepen- karena sudah menjadi kebiasaan
tingan pribadi atau perseorangan akan menjadi normal dan wajar
ataupun pada kepentingan kelom- seolah-olah itulah yang patut.
pok dan golongan. Supremasi Aparat penegak hukum dan ber-
hukum yang seharusnya menjadi bagai aparat pemaksa lain seolah
pelindung kepentingan publik hanya tidak berdaya, karena dalih baru “di
merupakan retorika dan tidak kuyo-kuyo”, paradigma baru,
menjadi praktek yang nyata dalam ketakutan pada pelanggaran HAM
kehidupan sehari-hari. Tidak dan sebagainya yang berdampak
seorangpun yang berada di atas pada situasi anarkhis dengan
hukum dan semua orang mem- mengatasnamakan public interest.

381
“Dialogue” JIAKP, Vol. 1, No. 3, September 2004 : 381-391

Keadaan ini bila dibiarkan berlarut- B. PEMBAHASAN


larut akan makin membuka pintu 1. Public Interest Dan Individual
seluas-luasnya pada lawless Interest
society, “perang antara sesama a. Public Interest
melawan sesama”, “manusia adalah Setiap orang ataupun setiap
serigala bagi sesamanya” dan kelompok dapat mempunyai
ditutup dengan babak akhir kehan- pengertian yang berbeda tentang
curan dan disintegrasi bangsa. public interest dan individual interest.
Padahal kalau kita cermati Namun dalam tulisan ini kita batasi
kembali landasan utama yaitu pengertian public interest dalam tiga
Undang-Undang Dasar 1945 mau- aspek, yaitu :
pun Dasar Negara Pancasila jelas 1) Public interest dapat berarti
sekali dinyatakan bahwa dalam individual interest yang berkaitan
Sistem Kenegaraan kita supremasi dengan hal-hal umum yang
hukum merupakan hal yang harus dikehendaki oleh semua orang
dijunjung tinggi baik oleh penye- seperti misalnya jaminan keama-
lenggara negara maupun oleh nan, kualitas kehidupan yang
seluruh lapisan masyarakat. The layak, udara bersih, air bersih
Founding Fathers, dari Republik ini dan hal-hal semacam itu. Sering
telah dengan jelas menyatakan orang menginginkan hal-hal
bahwa kepentingan umum harus yang juga merupakan kepenti-
diletakkan diatas kepentingan ngan bersama namun berbeda
pribadi, kelompok, maupun golo- atau bertentangan dengan
ngan. Negara ini didirikan bukan kepentingan individual. Disatu
untuk kepentingan suatu kelompok pihak mereka menginginkan
atau golongan betapapun besar pendidikan yang baik ataupun
jumlahnya, betapapun besar kekua- udara yang bersih serta trans-
saannya, betapapun besar jasa- portasi publik yang nyaman
jasanya, tetapi negara ini didirikan tetapi di lain pihak menginginkan
untuk kepentingan semua orang pajak yang harus mereka bayar
yang menjadi pendukungnya. serendah mungkin. Di sini
Kepentingan umum harus menjadi tampak bahwa masyarakat
the ultimate goal dari penyelenggara memiliki dua sisi yang berbeda,
negara di tingkat pusat maupun di satu sisi benar-benar kepen-
diseluruh wilayah tanah air. Kepen- tingan yang bersifat self-interest
tingan umum harus menjadi dan di sisi lain kepentingan yang
landasan dan pedoman, untuk memiliki semangat keber-
setiap kebijakan baik makro samaan (public spirited side);
maupun mikro. 2) Interpretasi lain tentang public
interest adalah hal-hal di mana
terdapat konsensus di antara

382
Kepentingan Umum dan Kepentingan Perseorangan (Y. Warella)

warga. Misalnya program- mereka karena dengan senjata


program ataupun kebijakan- itu mampu mencegah lawan
kebijakan yang disepakati untuk memulai penyerangan.
secara mayoritas oleh sebagian Lawan akan berpikir dua kali
besar warga. Di dalam penger- sebelum melakukan penye-
tian ini public interest bukanlah rangan, karena akan mendapat-
suatu yang sifatnya abadi tetapi kan balasan yang setimpal dan
hanya hal-hal yang dikehendaki dapat berakibat mutual annihi-
oleh publik pada suatu saat lation. Namun sebagian masya-
tertentu yang dapat berubah rakat lain menghendaki peng-
dengan berjalannya waktu. hapusan senjata nuklir secara
Dalam pengertian ini tentu saja total karena adanya senjata
public interest semacam ini akan nuklir akan mengancam kelang-
menimbulkan berbagai per- sungan hidup semua orang,
tanyaan yaitu tentang masalah sebab apabila terjadi perang
apa yang dimaksud dengan nuklir akan menghancurkan
konsensus serta apa benar seluruh masyarakat dan
terjadi konsensus sejati? kemungkinan lebih jauh adalah
Perdebatan tentang masalah punahnya ras manusia.
begini selalu timbul hampir
dalam setiap sistem politik; Namun kita perlu pula berhati-
3) Public interest dapat pula berarti hati tentang pengertian lain dari
hal-hal yang baik bagi suatu public interest seperti yang
masyarakat sebagai suatu dinyatakan oleh Jay M. Shafritz dan
masyarakat yang utuh (things E.W. Russel, dimana public interest
that are good for community as diartikan sebagai The universal
a community). Dalam pengertian label in which political actors wrap
ini setiap masyarakat tentu saja the policies and programs that they
memiliki hal-hal yang menjadi advocate. (Jay M. Shafritz dan E.W.
tujuan semua orang seperti Russel, Introducing Public Adminis-
misalnya, keamanan bersama, tration, 1997, hal. 630). Dalam
keadilan, fair play, kualitas pengertian ini public interest
kehidupan yang lebih baik, dan diartikan hanya sebagai claim dari
sebagainya. Public interest aktor-aktor politik terhadap kebi-
semacam ini sering menjadi jakan-kebijakan dan program-
perdebatan yang hangat apabila program yang mereka perjuangkan.
diturunkan dalam tingkat ope- Sering kepentingan-kepentingan
rasional, misalnya kasus senjata begini lebih mengarah kepada
nuklir, sebagian masyarakat kepentingan-kepentingan kelompok
setuju perlunya senjata nuklir dan bukannya kepentingan seluruh
untuk kelangsungan hidup masyarakat meskipun label yang

383
“Dialogue” JIAKP, Vol. 1, No. 3, September 2004 : 381-391

dipakai adalah label kepentingan and productive, and ultimately raises


publik. the level of economic well-being of
society as a whole”. Di sini self-
b. Individual interest interest dapat diperluas paralel
Teori tentang individual interest dengan self-interest yang lebih
sering dikaitkan dengan teori besar yang menyangkut keluarga,
ekonomi pasar yang intinya adalah sahabat, kelompok, golongan,
bahwa setiap individu berusaha daerah, dan sebagainya. Intinya
memaksimalkan kesejahteraan adalah bahwa kepentingan-kepen-
mereka dengan cara menukarkan tingan seperti itulah yang menjadi
barang atau jasa dengan individu acuan utama di dalam memper-
lain melalui sistem pasar yang dapat juangkan hal-hal demi pribadi,
menguntungkan kedua belah pihak. keluarga, sahabat, dan seterusnya.
Setiap orang dalam sistem pasar ini Sehubungan dengan public
selalu berkompetisi dengan orang interest dan individual interest ini
lain untuk mendapatkan barang perlu diingatkan bahwa kedua
atau jasa; setiap orang berusaha kepentingan ini tidak selalu ber-
mendapatkan hal-hal tersebut hadap-hadapan, karena tidak
dengan harga serendah mungkin selamanya kedua kemungkinan itu
dan berusaha merubah raw mate- tidak sejalan. Di dalam negara-
rials menjadi barang-barang yang negara yang sistem demokrasinya
lebih bernilai yang dapat dijual sudah mapan, ada hal-hal yang
dengan harga setinggi mungkin. merupakan public interest yang
Dalam model pasar ini setiap orang telah merupakan kesepakatan
akan berusaha untuk meningkatkan bersama yang tidak dapat diganggu
kepentingan sendiri seperti yang gugat, misalnya pada masyarakat
dikatakan oleh Deborah Stone Amerika Serikat terdapat konsensus
dalam bukunya Policy Paradox : tentang nilai-nilai dasar yang di-
The Art of Political Decision sepakati bersama seperti individual-
Making, (p. 18) “In the market isme, liberalisme, dan kapitalisme
model, individuals act only to serta campur tangan negara yang
maximize their own self-interest. sekecil mungkin dalam kehidupan
Here ‘self-interest’ means their own individu.
welfare, however they define that for Jadi kepentingan individu dan
themselves. It does not mean that kepentingan publik tidak perlu dan
they act ‘selfishly’; their self-interest tidak selalu berhadap-hadapan.
might include, for example, the well- Keduanya lebih merupakan suatu
being of their family and friends. The kontinum di mana pada satu sudut
competitive drive to maximize one’s ekstrem terdapat individual interest
own welfare stimulates people to be yang sangat selfish dan pada
very resourceful, creative, clever, ekstrem yang lain kita dapatkan total

384
Kepentingan Umum dan Kepentingan Perseorangan (Y. Warella)

public interest (community interest). rintah dalam menetapkan kebijakan


Keberadaan negara dan penye- publik. Lembaga-lembaga peme-
lenggara negara bukanlah untuk rintah seperti legislatif, eksekutif dan
meniadakan salah satunya, tetapi yudikatif, maupun institusi publik
lebih untuk mencari keseimbangan yang terlegitimasi memainkan
di antara kedua kutub tersebut. peranan yang sangat vital di dalam
Menurut hemat kami dalam sistem membuat pelbagai kebijakan.
kenegaraan kita pendulum dari Secara teoritis apapun yang
kedua kutub itu berada pada titik diputuskan lembaga-lembaga ini
yang lebih mendekati kutub kepen- yang telah melalui Due process of
tingan umum, karena bila kita law sudah merupakan kebijakan
menyimak kembali UUD 1945, maka publik yang mengikat. Meskipun
jelas tampak bahwa kolektivitas, memang proses formulasi kebijakan
kebersamaan, gotong royong lebih itu sendiri serta aktor-aktor yang
diutamakan dari kepentingan- memformulasikan kebijakan itu
kepentingan yang lebih sempit (lihat dapat diperdebatkan, apakah
Pasal 33, dan pasal-pasal lain yang mereka betul-betul memahami
menyangkut kesejahteraan, dan aspirasi masyarakat yang diwakili
seterusnya). Demikian pula secara serta apakah prosedur yang
tradisional nilai-nilai budaya yang mengutamakan kepentingan kelom-
ada dalam masyarakat kita pok atau golongannya sendiri, tidak
cenderung lebih menekankan pada mengutamakan pro bono publico,
kebersamaan daripada individual- tetapi lebih mendahulukan kepen-
isme. Walaupun pada akhir-akhir ini tingan sesaat, money politics, dan
nilai-nilai tersebut agar terkikis, sebagainya.
tetapi pada dasarnya kita lebih Pada saat ini masyarakat
menekankan pada nilai-nilai prihatin dan gamang melihat input,
kebersamaan dibandingkan dengan proses, output, outcome dari
nilai-nilai individualisme. kebijakan publik yang dihasilkan
oleh lembaga-lembaga publik
2. Kebijakan Publik dan Kepen- tersebut banyak yang tidak sesuai
tingan Publik dengan nilai-nilai yang hidup dan
Secara sederhana Thomas berkembang di dalam masyarakat.
Dye menyatakan bahwa Public Tampaknya semangat kepublikan
Policy is whatever government dari lembaga-lembaga tersebut
choose to do or not to do. Atau ada mulai meluntur dan lebih menonjol-
pula yang melihat kebijakan publik kan kepentingan-kepentingan
ini menyangkut : Who gets what, sesaat dari individu, kelompok,
when dan how. Definisi Dye yang golongan atau bahkan daerah
sederhana ini menggambarkan tertentu dan bukan merupakan
betapa besarnya peranan peme- kepentingan publik yang lebih luas.

385
“Dialogue” JIAKP, Vol. 1, No. 3, September 2004 : 381-391

Ditambah lagi dengan expertise, nya jauh berbeda, untuk hal-hal


dan experience yang pas-pasan dari yang sangat mendasar saja seperti
sebagian aktor pembuat kebijakan yang terdapat dalam Pancasila dan
menyebabkan formulasi kebijakan UUD 1945, masih ada pihak-pihak
publik baik ditingkat pusat maupun yang menyatakan keragu-raguan-
propinsi dan kabupaten masih nya misalnya masalah negara
memprihatinkan. kesatuan yang sudah disepakati.
Ada yang berpendapat bahwa Beberapa waktu yang lalu ada yang
Indonesia sedang belajar berdemo- mengusulkan kemungkinan bentuk
krasi sehingga hal yang demikian itu negara federal yang jelas-jelas tidak
merupakan sesuatu yang wajar, dan sesuai dengan semangat pendiri
mereka membandingkan kondisi ini Negara kesatuan Republik
dengan kondisi di Amerika Serikat Indonesia karena merasa diper-
yang telah mengalami proses lakukan tidak adil dalam pelbagai
demokrasi lebih dari dua sepe- aspek kehidupan. Almarhum Prof.
rempat abad. Menurut hemat kami Dr. Notonegoro menyatakan dengan
pendapat yang demikian kurang jelas bahwa apabila ada pihak-pihak
benar apalagi kalau dibandingkan yang ingin mengubah pembukaan
dengan kondisi di Amerika Serikat. UUD 1945, maka yang terjadi
Memang di Amerika Serikat terjadi adalah mengganti negara RI 1945
pelbagai gejolak dalam kehidupan dengan negara yang lain. Jadi hal-
demokrasi mereka, seperti perang hal yang sangat mendasar yang
saudara 1816-1865, krisis ekonomi tercantum dalam pembukaan UUD
(tahun 20-an, 30-an, dan sebagai- 1945 itu sudah merupakan suatu
nya), namun konsensus terhadap yang final yang apabila diubah atau
hal-hal mendasar tidak mengalami diganti akan berarti sama dengan
tantangan yang serius. Individu merubah negara kesatuan RI
maupun kelompok-kelompok di menjadi sesuatu yang lain. Belum
Amerika Serikat termasuk pemerin- lagi ada yang ingin menambah
tahan yang berkuasa selalu beru- kalimat-kalimat yang sudah disepa-
saha mempertahankan konstitusi kati dalam Pembukaan UUD 1945
mereka yang dengan tegas-tegas tersebut. Bila hal tersebut dilakukan
menyatakan pembelaan-pembelaan maka yang terjadi adalah mengganti
terhadap paham liberalisme, negara kesatuan RI tahun 1945
individualisme, dan kapitalisme. Kita dengan negara baru yang lain.
saksikan pula selama lebih dari dua Konflik-konflik yang ada dalam
abad pimpinan nasional di AS selalu masyarakat sekarang apabila tidak
berjalan dengan baik tanpa ada ditangani secara berhati-hati dan
gejolak yang berarti. segera diselesaikan akan mem-
Bila kita bandingkan dengan punyai dampak yang sangat besar
kondisi di Indonesia maka keadaan- bagi kelangsungan kehidupan

386
Kepentingan Umum dan Kepentingan Perseorangan (Y. Warella)

berbangsa dan bernegara sebagai- capaian kemandirian, pemba-


mana yang diamanatkan oleh UUD ngunan berkelanjutan dan keadilan
1945. Manajemen konflik yang ada sosial, kedua : aspek-aspek fungsi-
sekarang tampaknya belum dapat onal dari pemerintahan yang efektif
mengatasi masalah-masalah yang dan efisien dalam pelaksanaan
timbul karena kepentingan-kepen- tugasnya untuk mencapai tujuan-
tingan individu/kelompok/golongan tujuan tersebut. Berdasarkan
lebih menonjol dibandingkan pengertian ini, good governance
dengan kepentingan publik. berorientasi pada : orientasi ideal
Masyarakat mengharap bahwa negara yang diarahkan pada
dalam formulasi, implementasi/ pencapaian tujuan nasional; dan
monitoring dan evaluasi pelbagai pemerintahan yang berfungsi
kebijakan publik oleh wakil-wakil secara ideal, yaitu secara efektif dan
rakyat dan pejabat-pejabat publik efisien. Orientasi pertama mengacu
dalam pelbagai institusi publik lebih pada demokratisasi dalam kehi-
mengutamakan kepentingan dupan bernegara dengan elemen-
masyarakat luas daripada kepen- elemen konstituennya seperti
tingan pribadi atau golongan yang legitimacy, accountability, securing
sempit. Masyarakat sekarang sudah of human rights, autonomy and
tidak dapat dibodohi lagi dengan devolution of power and assurance
slogan-slogan maupun sugar- of civilian control. Sedangkan
coated policy yang hanya memberi orientasi kedua, tergantung dari
kenikmatan sesaat, tetapi dalam sejauh mana pemerintahan mem-
jangka panjang akan sangat punyai kompetensi, dan sejauh
merugikan kepentingan publik yang mana struktur serta mekanisme
luas. politik serta administratif berfungsi
secara efektif dan efisien (LAN dan
3. Good Governance BKPP : Akuntabilitas dan Good
Proses penyelenggaraan Governance th 2000 : pp. 5-6).
kekuasaan negara dalam melaksa- UNDP kemudian memberikan
nakan penyediaan public goods and karakteristik good governance
services disebut governance sebagai berikut :
(pemerintahan atau kepemerin- a. Participation : Setiap menjadi
tahan), sedang praktek terbaiknya WN mempunyai suara dalam
disebut good governance. Arti good pembuatan keputusan, baik
dalam good governance mengan- secara langsung maupun
dung dua pengertian: pertama nilai- melalui intermediasi institusi
nilai yang menjunjung tinggi legitimasi yang mewakili
keinginan/kehendak rakyat, dan kepentingannya;
nilai-nilai yang dapat meningkatkan
kemampuan rakyat dalam pen-

387
“Dialogue” JIAKP, Vol. 1, No. 3, September 2004 : 381-391

b. Rule of law : Kerangka hukum punyai perspektif good gover-


harus adil, dan dilaksanakan nance dan pengembangan
tanpa pandang bulu; manusia yang luas dan jauh
c. Transparency : dibangun atas kedepan sejalan dengan apa
dasar kebebasan arus informasi. yang diperlukan untuk pem-
Proses-proses, lembaga-lem- bangunan semacam ini (Ibid.,
baga, dan informasi secara p.7).
langsung dapat diterima oleh
mereka yang membutuhkan; Kesembilan karakteristik ini
d. Responsiveness : Lembaga- saling memperkuat dan tidak dapat
lembaga dan proses-proses berdiri sendiri. Jelaslah bahwa
harus mencoba untuk melayani apabila kita dapat mewujudkan good
setiap stakeholders; governance, maka formulasi,
e. Consensus orientation : good implementasi, dan evaluasi kebi-
governance menjadi perantara jakan publik akan lebih mengarah
kepentingan yang berbeda pada perimbangan antara individual
untuk memperoleh pilihan interest disatu pihak dan public
terbaik bagi kepentingan yang interest di pihak lain. Yang satu tidak
lebih luas baik dalam hal perlu dikorbankan untuk yang lain.
kebijakan-kebijakan maupun
prosedur-prosedur; 4. Supremasi Hukum
f. Equity : Semua WN baik lelaki Seperti telah disebutkan dalam
maupun perempuan mempunyai bagian Pendahuluan, kita menganut
kesempatan yang sama untuk asas supremasi hukum dalam arti
meningkatkan atau menjaga bahwa no one is above the law serta
kesejahteraan mereka; perlakuan yang sama terhadap
g. Effectiveness and efficiency : semua orang di depan hukum.
Proses-proses dan lembaga- Demikian pula asas Justice for all,
lembaga menghasilkan sesuai and Due Process of Law, ini berarti
dengan apa yang telah digaris- bahwa tidak ada orang apapun
kan dengan menggunakan kedudukannya, betapapun ber-
sumber-sumber yang tersedia kuasanya yang bersangkutan
sebaik mungkin; adalah subyek hukum yang sama
8. Accountability : Para pembuat dengan semua warga negara lain.
keputusan dalam pemerintahan, Kekuasaan, posisi, dan sebagainya
sektor swasta dan masyarakat tidak menyebabkan seseorang
(civil society) bertanggung jawab terbebas dari perbuatan melanggar
kepada publik dan lembaga- hukum, perorangan maupun
lembaga stakeholders; kelompok tidak berada di atas
h. Strategic vision : Para pemimpin hukum.
maupun publik harus mem-

388
Kepentingan Umum dan Kepentingan Perseorangan (Y. Warella)

Namun sekarang masyarakat dimensi yang penyelesaiannya


sangat prihatin karena dalam makin sulit dan memerlukan waktu
kenyataan sehari-hari asas-asas yang sangat panjang. Penyelesaian
normatif tadi lebih merupakan lips- dari aspek hukum saja mungkin
service, lebih merupakan retorika tidak akan menyelesaikan masalah,
bagi elit penguasa, bagi kelompok- apalagi wajah hukum sekarang yang
kelompok yang merasa dirinya kuat sedang carut-marut serta keper-
untuk menindas individu maupun cayaan masyarakat yang sangat
kelompok yang kepentingannya rendah terhadap aparat penegak
berseberangan dengan mereka. Ini hukum. Diperlukan penyelesaian
sudah merupakan menu sehari-hari yang komprehensif, kompromi-
masyarakat yang diperoleh melalui kompromi politik disatu pihak, dan
media cetak maupun media usaha untuk memenuhi tuntutan
elektronik. Di hampir seluruh daerah masyarakat, namun penyelesaian
terdapat aksi-aksi mulai dari aspek hukumnya harus diusahakan
penjarahan, pengambilan nyawa dengan menyeret bukan saja aktor
manusia dengan mengatasnama- lapangan tetapi juga mereka yang
kan kepentingan publik. Barang- menjadi konseptor kerusuhan-
barang publik menjadi sasaran kerusuhan tersebut. Sayangnya
amuk massa baik karena mereka selama ini yang terjadi adalah
merasa diperlakukan tidak adil atau kegagalan mengungkap secara
karena ingin menentang simbol- tuntas peristiwa-peristiwa keru-
simbol kekuasaan. Terdapat kesan suhan tersebut, sehingga menurun-
kuat bahwa pemerintah kurang kan wibawa pemerintah di mata
memiliki sense of crisis untuk masyarakat. Masyarakat merasa
secepat mungkin menyelesaikan bahwa kepentingan publik yang luas
masalah-masalah yang timbul telah di kalahkan atau dikorbankan
karena pemerintah telah terperang- demi kepentingan individu, kepen-
kap dalam konflik elit politik yang tingan kelompok, kepentingan
tidak berkesudahan. Apalagi golongan atau bahkan kepentingan
manajemen konflik yang dimiliki daerah/wilayah. Sanksi hukum
masyarakat sudah tidak mampu hanya untuk mereka yang lemah,
untuk mengatasi sengketa-sengketa mereka yang kurang beruntung,
yang timbul. Konflik-konflik berskala mereka yang tidak punya backing,
relatif cukup besar yang terjadi mereka yang tidak punya massa
ditanah air yang berbau sara seperti penekan. Sedangkan penguasa,
di Maluku, Pontianak, maupun atau mereka yang merasa memiliki
konflik-konflik politik, seperti yang power dalam arti luas dengan bebas
terjadi di Aceh dan Papua, kalau dapat mempermainkan dalil-dalil
tidak segera ditangani akan ber- hukum untuk lolos dari pelanggaran
kembang menjadi konflik multi atau kejahatan yang mereka

389
“Dialogue” JIAKP, Vol. 1, No. 3, September 2004 : 381-391

lakukan terhadap kepentingan serta semua lembaga publik di-


publik. tingkat pusat maupun daerah harus
Hal ini tidak dapat kita biarkan mengedepankan kepentingan
berlarut-larut, kalau kita tetap ingin bersama dan dapat memahami
mempertahankan keutuhan bangsa aspirasi mayarakat.
dan negara. Dan karena eksistensi Untuk menjamin tercapainya
Pemerintah sebagai the Guardian of kepentingan publik maka supremasi
Public Interest, maka adalah tugas hukum harus diwujudkan baik
dan tanggungjawabnya untuk terhadap orang maupun lembaga
secepat mungkin mengambil segala atau pada semua subyek hukum,
tindakan yang mungkin dilakukan, agar terjamin kepastian hukum bagi
apapun resikonya untuk memulih- semua orang. Pelanggaran hukum
kan keamanan dan ketertiban dalam secara perseorangan maupun
masyarakat. secara kelompok yang terjadi
sekarang harus juga diselesaikan
C. PENUTUP secara hukum dan tidak dapat
Kepentingan individu dan dibiarkan berlarut-larut.
kepentingan umum bukanlah dua Berkaitan dengan itu, maka
hal yang selamanya bersebe- usaha untuk mewujudkan good
rangan. Kepentingan individu dan governance oleh pemerintah tidak
kepentingan masyarakat lebih dapat ditawar-tawar; karena dengan
merupakan suatu kontinum, dan terciptanya good governance maka
selalu bersifat dinamis, sesuai pelayanan pada kepentingan publik
dengan perubahan yang terjadi. akan lebih terjamin.
Adalah tugas pemerintah untuk
selalu mendamaikan (balancing)
kedua kepentingan tersebut tanpa DAFTAR PUSTAKA
harus meniadakan yang satu atau
yang lainnya.
Sesuai dengan falsafah B. Riplye, Randall. 1985. Policy
negara dan nilai-nilai yang hidup Analysis in Political Science.
dalam masyarakat kita maka kita Chicago: Nelson-Hall Pulishers.
lebih mengutamakan kepentingan
publik yang luas daripada kepen- Howlet, Michael. & Ramesh M.
tingan individu yang sempit. 1995. Studying Public Policy : Policy
Formulasi, implementasi, dan Cycles and Policy Subsystems.
evaluasi kebijakan publik haruslah Canada: Oxford University Press.
diarahkan untuk tercapainya kepen-
tingan umum yang luas. Pejabat- Kelman, Steven. 1987. Making
pejabat publik baik di badan Public Policy, A Hopeful View of
legislatif, eksekutif dan yudikatif,

390
Kepentingan Umum dan Kepentingan Perseorangan (Y. Warella)

American Government. USA: Basic


Books.

M Shafrtz, Jay. & Russel. E.W. 1997.


Introducing Publik Administration.
USA: Longman.

Mucciaroni, Gary. 1995. Reverseals


of Fortune Public: Policy and Private
Interest. Washington D.C : The
Brookings Institution.

Peters, Guy B. 1982. American


Public Policy. New York: Franklin
Watts.

Stone, Deborah. 1997. Policy


Paradox : The Art Of Policy Decicion
Making. New York: W.W Norton &
Company.

∗ Makalah disampaikan pada Seminar


sehari tentang kepentingan umum VS
Kepentingan Perorangan yang
diselenggarakan oleh Program
Magister Ilmu Hukum Universitas
Tujuhbelas Agustus 1945 (UNTAG) di
Semarang pada tanggal 27 Februari
2001.

391

Anda mungkin juga menyukai