Anda di halaman 1dari 11

ALAT UKUR COS PHI (COS φ) METER

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Alat Ukur Dan Pengukuran Listrik Lanjutan
Dosen Pengampu Achmad Hardito, B.Eng., M.Kom.

Disusun Oleh:
1. Bangun Setiawan 3.31.18.2.06
2. Febryrinjani 3.31.18.2.10
3. Gergorius Tomi 3.31.18.2.12
4. Luthfi Faza Kurniawan 3.31.18.2.16

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Alat Ukur dan
Pengukuran Listrik dengan judul “Alat Ukur Cos Phi Meter”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen kami yaitu Achmad Hardito,B.Tech,M.Kom. yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, 8 Oktober 2019 

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Cos Phi Meter.......................................................................................................6
2.2 Jenis Cos Phi Meter.................................................................................................................8
2.3 Bagian-Bagian Cos Phi Meter.................................................................................................8
2.4 Prinsip Kerja Cos Phi Meter Besi Putar...............................................................................9
2.5 Cara Kerja Penggunaan Cos Phi Meter.................................................................................9
2.5.1 Cara Penyambungan Cos Phi Meter...............................................................................9
2.5.2 Teknik Pengukuran Dengan Cos Phi Meter............................................................10
2.6 Kekurangan Dan Kelebihan Dari Cos Phi Meter Besi Putar............................................10
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam penggunaan energi listrik
untuk level industri adalah masalah faktor daya atau cos φ yang lebih rendah daripada
yang diterapkan oleh penyedia listrik. Dalam kasus ini khususnya di Indonesia, pihak
industri diwajibkan membayar daya reaktif yang digunakan kepada penyedia layanan
listrik, atau dalam istilah PLN-nya lebih dikenal dengan istilah denda KVAR.
Penjelasan tentang kenapa hal ini dikenakan denda, bagimana cara mengukurnya dan
bagaimana cara mengembalikan nilai faktor daya ini ke nilai idealnya, akan coba
penulis bahas pada artikel di bawah ini. Perlu diperhatikan disini bahwa pada artikel
ini, asumsi yang digunakan adalah sistem listrik dengan menggunakan sumber tegangan
berbentuk sinusoidal murni dan menggunakan beban linier. Beban linier yang dimaksud
disini adalah beban yang tidak merubah bentuk arus sumber, atau dengan kata lain
menghasilkan bentuk arus yang sama dengan bentuk tegangan sumber.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai alat ukur dalam bidang
kelistrikan yaitu cos phi meter, alat ukur ini sekarang sudah banyak di pakai, terutama
pada kelistrikan. Seorang teknisi biasanya memasang alat ukur ini pada panel atau
trainer untuk keperluan teknis. Untuk melakukan pekerjaan kelistrikan, seperti
memperbaiki faktor daya dan menguji rangkaian kelistrikan selalu diperlukan alat ukur,
karena dengan cos phi meter kita dapat mengetahui besarnya faktor daya antara daya
nyata dan daya semu yang melalui rangkaian tersebut. Alat yang memiliki cara
pemasangan yang sama seperti cara pemasangan wattmeter pada rangkaian.
Seiring perkembangan jaman yang terus berkembang, kini terdapat 3 jenis
prinsip kerja dari cos phi meter yang antara lain prinsip kerja elektro dinamis, prinsip
kerja besi putar, prinsip kerja kumparan silang.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu cos phi meter?
2. Apa saja jenis cos phi meter?
3. Apa bagian-bagian dari cos phi meter?
4. Bagaimana prinsip kerja cos phi meter besi putar?
5. Bagaimana cara mengukur menggunakan cos phi meter?
6. Apa kekurangan dan kelebihan dari cos phi meter digital dan analog?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dimaksudkan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu cos phi meter.
2. Mengetahui jenis-jenis cos phi meter.
3. Mengetahui bagian-bagian cos phi meter.
4. Mengetahui prinsip kerja cos phi meter besi putar.
5. Mengetahui cara mengukur menggunakan alat cos phi meter.
6. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari cos phi meter besi putar.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cos Phi Meter


Cos phi meter berasal dari kata cos phi dan meter. Yang artinya, cos φ (cosphi)
yang berarti beda fasa antara daya nyata dengan daya semu, arus resistif dengan arus
total, maupun tahanan resistif dengan impedansi. Dan meter yaitu satuan dari ukuran
atau bisa juga diartikan alat pembaca besaran (ukuran), maka itu disebut cos phi meter.
Cos phi meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui, besarnya faktor
kerja (power factor) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus.
Dalam pengertian sehari-hari disebut pengukur Cosinus phi (ϕ). Tujuan
pengukuran Cosϕ atau pengukur nilai cosinus sudut phasa adalah memberikan
penunjukan secara langsung dari selisih phasa yang timbul antara arus dan tegangan.
Cara penyambungan adalah sama dengan pengukuran  watt meter.
Dalam sistem tenaga listrik dikenal tiga jenis daya, yaitu daya aktif atau real
power (P), daya reaktif atau reactive power (Q), dan daya nyata atau apparent
power (S).
Daya aktif adalah daya yang termanfaatkan oleh konsumen, dapat dikonversi ke
pekerjaan yang bermanfaat (pekerjaan yang sebenarnya), bisa berubah menjadi energi
gerak pada motor, bisa menjadi panas pada heater, ataupun dapat diubah ke bentuk
energi nyata lainnya. Perlu diingat bahwa daya ini memiliki satuan watt (W) atau
kilowatt (kW). Sedangkan daya reaktif adalah daya yang digunakan untuk
membangkitkan medan / daya magnetik. Daya ini memiliki satuan volt – ampere –
reaktif (VAR) atau kilovar (kVAR). Daya reaktif sering juga dijelaskan dengan daya
yang timbul akibat penggunaan beban yang bersifat induktif atau kapasitif.
Contoh beban yang bersifat induktif (menyerap daya reaktif) adalah transformer, lampu
TL, dan belitan. Pada konsumen level industri, beban induktif yang paling banyak
digunakan adalah motor listrik atau pompa listrik. Sedangkan contoh beban kapasitif
(mengeluarkan daya reaktif) adalah kapasitor. Pembahasan tentang hubungannya
dengan faktor daya atau cos φ akan dibahas berikutnya.
Daya nyata merupakan jumlah daya total yang terdiri dari daya reaktif (P) dan
daya reaktif (Q) yang dirumuskan : S2 ¿ √ P2+ Q 2

6
Hubungan ketiga daya itu dapat juga digambarkan dalam bentuk segitiga daya
seperti pada gambar berikut :

S Q


o
s P
p
Gambarh 2.1 Segitiga Daya
i
m
Daya Perbandingan antara e daya aktif (P) dan daya nyata (S) inilah dikenal
t factor (PF). Yang dirumuskan :
dengan istilah faktor daya atau power
e
r

(
C
o
s
Keterangan: ϕ
)
P = daya dalam satuan watt .
 
V = tegangan dalam satuan volt
C
I = arus listrik dalam satuano amper
s
Atau rumus lain : p
h
VR R P i
COS ɸ = V = Z = S m
e
Keterangan: t
e
VR = tegangan resistif (volt)
r
V a
= tegangan total (volt)
d
R = tahanan resistif (Ω)
a
Z = impedansi (Ω) l
a
P = daya nyata (W)
h
S = daya semu (VA)
a
l
a
t
y
a
n 7
g

d
g
u
n
a
k
Apabila dilihat pada segitigaa daya di atas, perbandingan daya aktif (P) dan daya
n
nyata (S) merupakan nilai cos φ. Oleh karena hal ini, istilah faktor daya (PF) juga sering
dikenal dengan sebutan nilai cos φ. u
n
t
2.2 Jenis Cos Phi Meter u
k
1. Cos φ Meter Elektro Dinamik
2. Cos φ Type Besi Putar m
e
3. Cos φ Meter Dengan Azas Kumparan Silang
n
4. Cos φ Meter Analog g
e
5. Cos φ Meter Digital
t
2.3 Bagian-Bagian Cos Phi Meter a
h
u
i
,
b
e
s
a
r
n
y
a
Gambar 2.9 Bagian – bagian Cos Phi Meter Circuit
f
Keterangan: a
k
a. Papan Skala t
o
Digunakan untuk membaca hasil pengukuran yakni area untuk membaca hasil
r
pengukuran cos φ. k
b. Jarum Penunjuk (Knife – Edgee Pointer)
r
Digunakan untuk menunjukan hasil
j pengukuran cos φ.
c. Sekrup Pengatur Posisi Jaruma (Preset)
Digunakan untuk mengkalibrasi
( atau mengatur posisi jarum pada angka satu
sebelum pengukuran cos φ. p
o
w
e
r
f
a
c
t
o
r 8
)
y
a
g

m
e
r
u
p
a
k
a
n
2.4 Prinsip Kerja Cos Phi Meter Besi Putar
b
Cos phi meter ini dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini:
e
d
a

f
a
s
e

a
n
t
Gambar 2.3 Prinsipa Cos Phi Meter Besi Putar
r
a
Cara kerja alat di atas adalah fluk bolak  balik yang di hasilkan kumparan
t
berinteraksi dengan fluk-fluk yange dihasilkan oleh kumparan arus yang menyebabkan
g
sistem membentuk posisi yang ditentukan oleh sudut faktor daya beban. Meskipun
a
demikian alat ukur dikalibrasi untuk
n membaca faktor daya cos φ secara langsung bukan
besarnya φ. g
a
n
Cos phi meter dengan asas besi putar memiliki kelebihan kuat dalam
d
konstruksinya, memiliki skala sampai 360 derajat dan semua kumparan merupakan
a
kumparan tetap sehingga tidak ada hubungan listrik pada bagian yang tidak berputar.
n
Tetapi kekurangan pada cos phi dengan prinsip ini yaitu, adanya arus edy dan pada inti
a
besi kerugian tersebut berubah akibat berubahnya beban dan frekuensi.
r
u
2.5 Cara Kerja Penggunaan Cos Phi Meter s
2.5.1 Cara Penyambungan Cos Phi . Meter
Cara penyambungan adalah tidakDberbeda dengan watt meter sebagaimana gambar
a
dibawah ini : l
a
m
 
p
e
n
g
e
r
9
t
i
a
s
e
h
a
r
i
-
h
a
r
i
d
i
s
e
Gambar 2.10 Cara Penyambungan Cos Phi Meter
b
u
t
p
e
n
g
u
k
u
r
C
o
s
Gambar 2.11 Bagan Penyambungan
i Cos Phi Meter dengan
n
Sumber 3 Phasa
u
2.5.2 Teknik Pengukuran Dengan s Cos Phi Meter
Pembacaan harga pada alat ukur cosphimeter secara cermat harus
p
dilakukan dengan melihat tepat diatas jarum penunjuk. Dengan demikian dibaca
h
harga pada garis skala yang i tertulis tepat dibawah runcing jarum. Bila tidak
(
melihat tepat diatas penunjuk akan terbaca harga sebelah kiri atau disebelah
ϕ
kanan dari garis sebenarnya,) kesalahan ini disebut paralaks. Untuk menghindari
.
paralaks tersebut runcing jarum dari alat dibuat berupa sayap tipis dan dipasang
T
cermin kecil dibawah runcingu jarum skala. Dalam posisi baca yang benar, maka
j
jarum runcing dan bayangannya pada cermin harus tepat satu garis tipis. Cara
u
merubah batas ukur pada alata ukur cosphimeter dilakukan dengan menambah
n
atau mengurangi tahanan sebelum besaran listrik masuk ke komponen utama
alat ukur dengan perbandingan p nilai tertentu terhadap nilai tahanan alat ukur,
e
sehingga besaran sebenarnya yang masuk pada komponen utama alat ukurtetap pada batas
n
semula. g
u
2.6 Kekurangan Dan Kelebihan Dari k Cos Phi Meter Besi Putar
1. Kekurangan u
r
a
10
n
 
C
s
ϕ

a
t
a. biaya yang murah a
u
b. tidak mudah dimakan usia
p dapat diuji ketepatannya
c. hasil yang didapatkan
e
2. Kelebihan n
a. tidak efisien g
u
b. diperlukan pembacaank yang tepat dan presisi
u
c. membuat lambat pengoperasian.
r
n
iBAB III
l
PENUTUP
a
i
c
3.1 Kesimpulan o
1. Cos Phi Meter adalah alat ukurs yang mempunyai fungsi untuk mengukur besarnya
i
faktor kerja (power factor) yangnmerupakan beda fase antara tegangan dan arus.
2. Cos Phi Meter mempunyai utiga jenis asas atau prinsip kerja yaitu asas
s
elektroninamik, asas besi putar, dan asas kumparan silang.
s
3. Bagian – bagian Cos Phi Meter yaitu papan skala, jarum penunjuk, dan sekrup
u
pengatur jarum. d
u
4. Pengukuran menggunakan cos tphi meter prinsipnya sama dengan pemasangan alat
p
ukur watt meter yaitu dengan memasang seri rangkaian arus dan memasang parallel
h
rangkaian tegangan.
a
s
5. Kelebihan Cos Phi meter besi putar yaitu biaya yang murah, tidak mudah dimakan
a
usia, dan hasil yang didapatkan dapat diuji ketepatannya. Dan kekurangan Cos phi
a karena diperlukan pembacaan yang tepat dan
meter analog yaitu tidak efisien,
d
presisi, juga membuat lambat pengoperasian.
a
3.2 Saran l
a
Cos Phi Meter merupakan alat ukur listrik yang biasanya dipasang pada panel
h
dengan pemakaian daya besar, oleh karena itu kami sarankan agar pemeriksaan dan
m
kalibrasi alat ukur seperti cos phi meter ini dilakukan dengan rutin, agar hasil
e
pengukuran lebih akurat. m
b
e
r
i
k
a
n
p
11
e
n
u

Anda mungkin juga menyukai