Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS TREN DAN ISU DALAM KEPERAWATAN


“PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS NYERI ”
DEPARTEMEN KMB

Fasilitator : Heny Ekawati, S.Kep.,M.Kes.

Disusun oleh:

Devi Sri Wahyuni 1702012446

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada Saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Isu Global
tentang “Pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri”
dengan tepat waktu. 
Adapun makalah ini telah Saya usahakan dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu Saya tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami butuhkan untuk memperbaiki
makalah ini. Penyusun mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat dan dapat diambil
hikmahnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

 
Lamongan, 25Februari 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Tamsuri ( 2007) dalam Zees (2012), relaksasi adalah tindakan relaksasi
otot rangka yang dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merileksasikan
ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri.
Menurut liana (2008) dalam pinandita (2011), teknik relaksasi genggam jari
(finger hold)merupakan teknik relaksasi dengan jari tangan serta aliran energy
didalam tubuh.

Relaksasi genggam jari menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf
aferen non-nosiseptor. serabut saraf non- resiseptor mengakibatkan “ gerbang “
tertutup sehingga stimulus pada kortek serebri dihambat atau dikurangi akibat
counter stimulasi relaksasi dan menggenggam jari. Sehingga intensitas nyeri akan
berubah atau mengalami modulasi akibat stimulasi relaksasi genggam jari yang lebih
dahulu dan lebih banyak mencapai otak ( pinandita 2012). Relaksasi genggam jari
dapat mengendalikan dan mengembalikan emosi yang akan membuat tubuh menjadi
rileks.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan trend dan issue?
2. Apa saja Kriteria trend dan issue?
3. Bagaimana Cara identifikasi Trend dan issue?
4. Apa yang dimaksud dengan nyeri ?
5. Apa saja klasifikasi nyeri ?
6. Apa saja penyebab nyeri ?
7. Apa yang dimaksud dengan teknik relaksasi genggam jari?
8. Apa saja pelaksanaan teknik relaksasi genggam jari?
9. Bagaimana manganalisis tren dan isu terapi relaksasi genggam jari?

1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahu pengertian trend dan issue
2. Untuk mengetahui apa saja Kriteria trend dan issue
3. Untuk mengetahui identifikasi trend dan issue
4. Untuk mengetahui pengertian nyeri
5. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi nyeri
6. Untuk mengetahui penyebab nyeri
7. Untuk mengetahui maksud teknik relaksasi genggam jari
8. Untuk mengetahui pelaksanaan teknik relaksasi genggam jari
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian trend dan issue


1. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,
tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi
pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta
Menurut Maryati (2010; 129) menyatakan Trend adalah suatu gerakan
(kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata
perubahan dari waktu ke waktu rata-rata perubahan tersebut bisa bertam bah bisa
berkurang. Jika rata-rata perubahan bertambah disebut trend positif atau trend
mempunyai kecenderungan naik. Sebaliknya jika rata-rata perubahan berkurang
disebut trend negative atau trend yang mempunyai kecenderungan menurun.
2. Definisi Issu.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial,
politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian,
ataupun tentang krisis.
Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya.
Issu terjadi ketika sebuah masalah menjadi terfokus pada satu pertanyaan
khusus yang bisa mengarahkan pada pertikaian dan beberapa jenis revolusi ( Crable
dan Combs dalam Prayudi, 2008 : 35 )
Lalu definisi selanjutnya dinyatakan oleh Health dan Coombs (dalam Prayudi,
2008 : 35 ) Isu merupakan perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta,
evaluasi, atau kebijakan yang penting bagi pihak – pihak yang berhubungan
3. Definisi Trend dan Issu Keperawatan
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak
orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun
tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis
keperawatan
1.2. Kriteria Trend dan issue
a) Kriteria issu
Lester dan Stewart menyatakan bahwa suatu isu akan mendapat perhatian bila
memenuhi beberapa kriteria, yakni :
1. Bila suatu isu telah melampaui proporsi suatu krisis dan tidak dapat terlalu
lama didiamkan
2. Suatu isu akan mendapat perhatian bila isu tersebut bersifat mendramatisir
isu yang lebih besar
3. Mempunyai aspek emosional dan mendapat perhatian media massa karena
faktor human interest
4. Mendorong munculnya pertanyaan menyangkut kekuasaan dan legitimasi
dari masyarakat
5. Isu tersebut sedang menjadi trend atau sedang diminati oleh banyak orang

Ciri – ciri issue :

1. Saat ini
2. Belum jelas faktanya
3. Dibicarakan banyak orang

b) Kriteria Trend
Ciri – ciri trend ;
1. Saat ini
2. Berdasarkan fakta
3. Dibicarakan banyak orang

Ada beberapa syarat – syarat yang harus di penuhi :

1. Data mempunyai trend yang relatif konstan


2. Data yang di miliki tidak memilii unsur musiman
3. Data tidak digunakan untuk meramalkan dalam jangka waktu yang cukup
panjang.
1.3. Cara Identifikasi trend dan issue
1. Identifikasi isu
a) Identifikasi isu
Organisasi melakukan identifikasi dalam isu yang terjadi dengan mencari tahu
sumber isu berasal. Isu dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Jenis : Ekonomi, sosial, politik, teknologi
2. Sumber respon : sistem bisnis, perusahaan, anak perusahaan, departemen
dan industri
3. Geografi : lokal, regional, daerah, nasional, internasional
4. Kepentingan : segera, penting, sangat penting
b) Analisis
Bertujuan untuk menempatkan kepentingan isi isunya. Memanfaatkan
pengalaman masa lalu yang setidaknya memiliki kesamaan terhadap isu saat ini.
Dapat dilakukan penelitian secara kualitatif maupun kuantitatif.
c) Pemilihan strategi
Tahapan ini organisasi menyiapkan aksi-aksi untuk menghadapi isu. Strategi
yang di ambil dapat bersifat reaktif, dan dinamis.
d) Implementasi program
Jika organisasi telah memiliki strategi dalam menghadapi isu, implementasikan
program yang telah dibuat dengan segera. Organisasi harus saling bekerjasama
untuk menyediakan dukungan yang maksimal sehingga tujuan dapat dicapai
dengan cepat.
e) Evaluasi
Jika program telah dilaksanakan, lakukanlah evaluasi untuk menilai seberapa
efektif program yang telah dilaksanakan. Tetap lakukan monitoring isu untuk
mencegah isu kembali berkembang.

2. Identifikasi trend
Teori Dow mengidentifikasikan tren menjadi tiga bagian dalam suatu pasar
yaitu primer, sekunder dan minor. Tren primer adalah tren yang berlangsung lama
dan biasanya berlangsung lebih dari satu tahun, sedangkan tren sekunder adalah tren
jangka menengah yang biasanya berlangsung antara tiga minggu sampai dengan tiga
bulan dan biasanya dikaitkan dengan pergerakan harga yang melawan tren primer.
Dan yang terakhir adalah tren minor yang biasanya berlangsung tidak sampai tiga
minggu dan biasanya bergerak bersamaan dengan tren sekunder.
Untuk melakukan identifikasi tren dibutuhkan berbagai informasi atau data
yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif panjang.

1.4. Pengertian Nyeri


Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik secara ringan
maupun berat karena terjadinya kerusakan jaringan (international Association for
the study of pain, 2011). Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah
mengalaminya (Tamsuri 2009).
Nyeri merupakan pengalaman yang subyektif , sehingga setiap orang dapat
merasakan sensasi yang berbeda. Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri, Arti
nyeri, Toleransi nyeri, Reaksi terhadap nyeri, Etika dan nilai budaya, Tahap
perkembangan, Lingkungan dan individu pendukung.

1.5. Klasifikasi nyeri


1. Menurut tempatnya:
a. Periferal Pain
 Superfisial Pain (Nyeri Permukaan)
 Deep Pain (Nyeri Dalam)
 Reffered Pain (Nyeri Alihan), nyeri yang dirasakan pada area yang bukan
merupakan sumber nyerinya.
b. Central Pain : Terjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat, spinal cord,
batang otak dan lain-lain.
c. Psychogenic Pain : Nyeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari
trauma psikologis.
d. Phantom Pain : perasaan pada bagian tubuh yang sudah tak ada lagi. contohnya
pada amputasi,
e. Radiating Pain : Nyeri yang dirasakan pada sumbernya yang meluas ke jaringan
sekitar.
f. Nyeri somatis dan nyeri visceral: Kedua nyeri ini umumnya bersumber dari kulit
dan jaringan di bawah kulit (superfisial) pada otot dan tulang.
2. Menurut Sifatnya:
a. Insidentil : timbul sewaktu-waktu dan kemudian menghilang.
b. Steady : nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang lama.
c. Paroxysmal : nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan biasanya
menetap 10 – 15 menit, lalu menghilang dan kemudian timbul kembali.
d. Intractable Pain : nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi. Contoh pada
arthritis, pemberian analgetik narkotik merupakan kontraindikasi akibat dari
lamanya penyakit yang dapat mengakibatkan kecanduan.
3. Menurut Berat Ringannya :
a. Nyeri ringan : dalam intensitas rendah
b. Nyeri sedang : menimbulkan suatu reaksi fisiologis dan psikologis
c. Nyeri Berat : dalam intensitas tinggi
4. Menurut Waktu Serangan nyeri:
a. Nyeri Akut
Nyeri akut biasanya berlangsung singkat, misalnya nyeri pada fraktur.
b. Nyeri Kronis
Nyeri kronis berkembang lebih lambat dan terjadi dalam waktu lebih lama dan
klien sering sulit mengingat sejak kapan nyeri mulai dirasakan.

1.6. Penyebab Nyeri


1. Trauma
a) Mekanik : rasa nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas mengalami
kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain-lain.
b) Thermis : nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan
akibat panas dan dingin, misal karena api dan air.
c) Khemis : timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau basa
kuat.
d) Elektrik : timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor
rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar.
2. Peradangan : nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat
adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan, misalnya : abses.
3. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah
4. Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena edema akibat terjadinya
penekanan pada reseptor nyeri.
5. Tumor, dapat juga menekan pada reseptor nyeri.
6. Iskemi pada jaringan, misalnya terjadi blokade pada arteri koronaria yang
menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat.
Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik

1.7. Pengertian teknik relaksasi genggam jari


Menurut Tamsuri (2007) dalam Zaes (2012), relaksasi adalah tindakan
relaksasi otot rangka yang dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
merileksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri.
Menurut liana (2008) dalam priandita (2011) teknik relaksasigenggam jari
(finger hold) merupakan teknik relaksasi dengan jari tangan serta aliran energy
didalam tubuh.

1.8. Pelaksanaan teknik relaksasi genggam jari


Menurut Wong(2011), prosedur penatalaksanaan teknik relaksasi genggam
jari dilakukan selama 15 menit dengan tahapan antara lain:
1. Duduk atau baring dengan tenang.
2. Genggam ibu jari tangan dengan telapak tangan sebelahnya apabila merasa
khawatir yang berlebihan, genggam jari telunjuk dengan telapak tangan
sebelahnya apabila merasa takut yang berlebihan, dan genggam jari kelingking
dengan telapak tangan sebelahnya apabila merasa stress berlebihan.
3. Tutup mata, fokus, dan tarik nafas perlahan dari hidung, hembuskan perlahan
dengan mulut. Lakukan berkali-kali.
4. Katakan, “semakin rileks, semakin rileks, semakin rileks, semakin rileks”, dan
seterusnya sampai benar –benar rileks.
5. Apabila sudah dalam keadaan rileks, lakukan hipnopuntur yang diinginkan
seperti, “  saya ingin sakit saya segera hilang”. Gunakan perintah sebaliknya untuk
menormalkan pikiran bawah sadar. Contohnya, “ saya akan terbangun dalam
keadaan lebih baik “, “ mata saya perintah untuk normal kembali dan dapat
dengan mudah untuk dibuka “.
6. Lepas genggaman jari dan usahakan rileks.
ANALISA TREN DAN ISUTERAPI RELAKSASI GENGGAM JARI
TERHADAP NYERI

Dalam contoh kasus “Relaksasi genggam jari” merupakan salah


satu tren yang ada di Departemen KMB. Termasuk tren
keperawatan karena memiliki kriteria antara lain:
a. Kejadian yang terjadi pada saat itu.
Terapi genggam jari ini dilakukan di ruangan bedah RSUD Ahmad Mochtar
bukit tinggi tahun 2017 sebelum diberikan intervensi teknik relaksasi genggam
jari 4,80 dengan standar deviasi 0,652. Nilai minimal 3 dan nilai maksimal 5. Ada
pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap intensitas nyeri pada pasien-
pasien post apendiktomi dengan nilai p=0.000. Dalam berbagai penelitian, salah
satunya penelitian oleh Andika & Mustafa (2016) dalam jurnal pengaruh Teknik
Relaksasi genggam jari terhadap intensitas penurunan nyeri menghasilakn hasil
yang sama yaitu dapat dilihat bahwa ada perbedaan intensitas nyeri sesusah dan
sebelum teknik relaksasi genggam jari.
b. Dibicarakan banyak orang.
Hasil dari penelitian tentang Teknik relaksasi genggam jari
terahadap penurunan nyeri merupakan salah satu pengobatan
non farmakologi yang dilakukan massage pada tangan, yang
sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun yang
berhubungan dengan jari tangan. Teknik ini bisa dilakukan
sendiri dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari untuk
merilekskan ketengangan fisik. karena genggam jari akan
menghangatkan titik-titik keluar dan masuknya energy pada
meridian yang terletak pada jari tangan.kita sehingga intensitas
nyeri akan berubah atau mengalami modlasi akibat stimulasi
genggam jari yang lebih dahulu dan lebih banyak m encapai
otak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Andika & Mustafa yang meneliti tentang Pengaruh Teknik
Relaksasi Genggam Jari. Terhadap intensitas Nyeri. dalam jurnal
sebelumnya diharapkan dapat diterapkan sebagai teknik untuk
menurunkan tingkat Nyeri.
c. Suatu kejadian berdasarkan fakta
Dalam dunia kesehatan relaksasi genggam jari dapat mengurangi
ketegangan fisik dan emosi yang akan membuat tubuh rileks. Jumlah populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien di RSUD Achmad Movhtar Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 17 februari sampai 1 mei 2017 diruangan RSUD Dr.
Ahmad Mochtar Bukittinggi. Hal ini terbukti dengan dilakukannya penelitian
dalam jurnal Teknik Relaksasi genggam jari terhadap intensitas nyeri
pada pasien post Appendiktomi . Hasil penelitian diketahui bahwa sebelum
dilakukan teknik relaksasi genggam jari adalah 3,87 hasil bivariat p value 0.000.
sehingga menunjukkan perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
teknik relaksasi genggam jari.teknik ini berpengaruh terhadap pengurangan rasa
nyeri insisi post appendiktomi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Tamsuri (2007) dalam Zaes (2012), relaksasi adalah tindakan
relaksasi otot rangka yang dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merileksasikan
ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri.
Relaksasi genggam jari menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf
aferen non-nosiseptor. serabut saraf non- resiseptor mengakibatkan “ gerbang “
tertutup sehingga stimulus pada kortek serebri dihambat atau dikurangi akibat
counter stimulasi relaksasi dan menggenggam jari. Sehingga intensitas nyeri akan
berubah atau mengalami modulasi akibat stimulasi relaksasi genggam jari yang lebih
dahulu dan lebih banyak mencapai otak ( pinandita 2012). Relaksasi genggam jari
dapat mengendalikan dan mengembalikan emosi yang akan membuat tubuh menjadi
rileks.
B. Saran
Setelah kita tahu lebih banyak tentang relaksasi genggam jari mudah-mudahan
bisa membantu kita semua baik individu, keluarga atau kelompok untuk dapat
mengurangi rasa nyeri pada penderita lainnya. Sehingga penderita lebih rileks dan
nyeri berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Kristany, P,2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat, Trans info Media. Jakarta.

Karokaro, M, 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan


Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparotomi di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Deli Serdang Lubuk Pakam. (volume 3. No.4, Desembere 2014-
februari 2015)

Dwi wijayanti, Afni. 2014. Pengaruh Relaksasi Progresif: . Fakultas Ilmu Kesehatan
UMP

Zaenul Zen. 2010. Kekuatan Metode Lafidzi. Jakarta : Qultum Media.

Anda mungkin juga menyukai