NEUROFISIOLOGI (PSIKOSOMATIS)
MAKALAH
Oleh :
RIJALUL FIKRIKHAIR
15629
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengaruh Stres Terhadap Neurofisiologi
(Psikosomatis) ”. Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Mental.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Dasar Logika Penulisan Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis. Serta pihak-pihak yang mendukung dan telah membantu penulis dalam
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mohon kritik dan saran yang bermanfaat untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN…….……………………………………….. 6
2.1 Defenisi………………………………………………. 6
Kesimpulan……………………………………………………. 18
Kepustakan………………………………………………………………….. 21
3
BAB 1
PENDAHULUAN
gangguan mental, gejala psikologis, sifat kepribadian atau gaya mengatasi masalah,
pentingnya peran faktor psikis pada penyakit. Pada abad pertengahan Paracelcus
seorang ahli kimia menyatakan bahwa kekuatan batin memiliki pengaruh terhadap
kekuatan seseorang.2
pengetahuan prilaku, biomedis dan teknik yang relevan dengan kesehatan dan
oleh para klinisi di bidang kesehatan. Kesehatan jiwa dianggap tidak lebih penting
4
Padahal badan kesehatan dunia (WHO) sendiri pada tahun 2020
Penelitian yang dilakukan oleh para staf di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
gangguan kesehatan jiwa dan yang paling besar adalah gangguan depresi, cemas dan
psikosomatik (28,5%).
belum tentu sebenarnya gangguan dasarnya bersifat fisik medis saja tetapi mungkin
BAB II
5
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Istilah psikosomatis berasal dari bahasa yunani (“psyche” berarti psikis dan
“soma” berarti badan). Istilah ini diperkenalkan oleh seorang dokter Jerman Heinroth
Dia juga mendefinisikan psikosomatis sebagai kegagalan sistem syaraf dan sistem
mental.
satu penyakit yang disebabkan oleh satu kombinasi dari faktor organis dan psikologis.
termasuk faktor psikologis yang terlalu berat untuk digolongkan ke dalam gangguan
terus berlangsung, walaupun tanpa ada stimulus atau perangsang khusus yang jelas
ada kaitan antara tubuh dan jiwa, seperti pada perasaan/ emosi-emosi yang
mempunyai latar belakang komponen mental dan komponen jasmaniah. Jadi, ada
6
–fungsi somatic (jasmani,fisik). Dalam hal ini ada kegagalan pada sistem syaraf dan
semakin beratnya suatu penyakit jasmani yang telah ada. Sebagai contoh : karena rasa
takut yang hebat, detak jantung jadi sangat cepat, dan ada kelelahan ekstrim dari
reaksi asthenis (kelemahan) pada badan yang lemah. kedua-duanya adalah benar-
benar gejala fisiologis atau jasmaniah yang diidentifikasikan sebagai akibat dari
yaitu:
psikosomatis. Memahami 7 kunci penting ini akan membantu terapis dan klien
7
Organ Language, Motivation, Past Experience, Identification, Self-punishment,
Suggestion/Imprint)
1. Conflict
Konflik internal muncul karena ada minimal dua bagian dari diri seseorang
yang saling bertentangan. Tujuan dari kedua bagian ini sebenarnya sama baiknya
Contohnya adalah seorang manajer yang selalu sakit kepala pada akhir
bulan. Ternyata ada dua bagian dari dirinya yang konflik. Satu bagian dirinya
ingin agar ia istirahat di rumah bersama keluarganya. Yang satu lagi ingin agar ia
tetap bekerja agar menerima uang lembur lebih banyak dengan menyelesaikan
laporan bulanan.
Sebagai contoh kasus yang lain adalah seorang salesman yang sangat
sukses namun memiliki kecemasan sangat tinggi dan selalu berusaha menghindar
keburukannya
Ini adalah salah satu cara pikiran bawah sadar berbicara pada kita tentang
masalah yang belum terselesaikan. Caranya adalah dengan memberi rasa sakit
pada bagian tertentu tubuh kita. Jadi masalah itu dimunculkan dalam bentuk
perhatian dari pikiran sadar. Makna symptom ini adalah, ”Saya tidak suka apa
8
Jadi klien perlu dibantu menemukan akar masalahnya jauh di pikiran bawah
sadar, ternyata berbeda dengan yang dinyatakan oleh pikiran bawah sadar.
3. Motivation
yang malas sekali belajar sehingga ulangannya mendapatkan nilai jelek semua.
Ternyata hal ini adalah salah satu upayanya agar mendapatkan teguran dari
Contoh lain lagi adalah kasus pada seorang wanita yang mengalami
migrain. Setelah diselidiki lebih dalam ternyata pikiran bawah sadar wanita ini
membuat wanita ini mengalami migrain karena dengan demikian suami dan anak-
4. Past Experience
bawah sadar, mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan bertahan lama.
Contohnya adalah phobia. Ketakutan akan sesuatu, yang terjadi di masa lalu,
5. Identification
Pada kasus ini klien mengidentifikasikan dirinya dengan satu figur yang ia
kagumi.
Contoh kasusnya adalah seorang klien yang sering ditipu oleh rekan
9
berkali-kali sehingga akhirnya bisa sukses dan makmur. Identifikasi ini adalah
sebuah program yang bekerja sangat halus yang jika digunakan dengan baik maka
akan menghasilkan sesuatu yang positif. Satu hal yang perlu diingat bila kita
biasanya akan ikut terserap juga walau terkadang ini bertentangan dengan nilai
hidup kita. Hal ini bisa menimbulkan permasalahan baru yang masuk dalam
kategori ”conflict”
6. Self-punishment
Perasaan bersalah atas apa yang telah dilakukan di masa lalu sering kali
dilakukan dengan membantu klien untuk bisa memaafkan dirinya sendiri atas
kesalahan tersebut atau yang dirasa sebagai suatu kesalahan yang ia lakukan
7. Sugesstion/Imprint
klien, biasanya oleh figur yang oleh klien dipandang memiliki otoritas. Seorang
wanita berumur 40 an tahun menderita batuk puluhan tahun. Tak ada pengobatan
sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Ia menderita batuk yang sangat parah.
Ayah ibunya ada di sisi ranjangnya saat seorang dokter mengatakan bahwa ia tak
akan pernah sembuh dari batuknya. Perkataan dokter ini langsung membuatnya
ketakutan dan saat itulah perkataan sang dokter menjadi sebuah kebenaran yang
10
2.3 Efek Stress terhadap Neurofisiologi (Psikosomatis)
Konflik dan gangguan jiwa dapat menimbulkan gangguan badaniah yang terus
menerus, biasanya hanya pada satu alat tubuh saja, tetapi kadang-kadang juga
berturut-turut atau serentak beberapa organ yang terganggu. Berikut ini reaksi tubuh
1. Sistem Saraf
Saat stress – baik secara fisik maupun psikologis – tubuh akan secara tiba-tiba
serangan stress. Ini apa yang dikenal dengan respons “fight or flight” (melawan
atau terserang) dimana saraf simpatik akan memberi sinyal kepada kelenjar
pencernaan dan meningkatkan level glukosa dalam aliran darah. Saat krisis telah
lewat maka tubuh akan kembali normal lagi. Masalahnya, bila kondisi ini
2. Sistem Kardiovaskuler
Stress akut – yaitu stress yang sementara saja seperti stress ketika terjadi
menyebabkan suplai darah yang terlalu berlebihan kepada beberapa bagian tubuh.
Apabila episode ini berlanjut lagi maka akan menyebabkan peradangan pada arteri
Mekanisme yang terjadi pada psikosomatis dapat melalui rasa takut atau
11
jantung dan tekanan darah, menimbulkan kelainan pada ritme dan EKG.
Kehilangan semangat dan putus asa mengurangi frekuensi, daya pompa jantung
nyeri perikardial, napas pendek, lelah, merasa seperti akan pingsan, sukar tidur.
kecemasan.3
3. Sistem Pernafasan
Stress bisa menyebabkan kita sulit bernapas dan pernapasan yang cepat – atau
dapat menjadi suatu kebiasaan, seperti ada orang yang mengisap rokok bila ia
tegang, yang lain mulai bernafas panjang. Kecemasan dapat menggangu ritme
pernapasan dan diketahui juga dapat menimbulkan serangan asma. Stimuli emosi
dalam waktu yang lama akan menyebabkan sakit kepala (tension headache),
Nyeri otot atau mialgi sering terdapat dalam praktek. Kecuali hawa dan
12
menimbulkannya. Karena tekanan psikologik, maka tonus otot meninggi dan
penderita mengeluh nyeri kepala, kaku kuduk dan nyeri punggung bawah.
nyeri sendi.
melaporkan bahwa nyerinya dimulai saat trauma psikologis atau stres. Disamping
itu reaksi pasien terhadap nyeri adalah tidak sebanding secara emosional, dengan
5. Sistem Pencernaan
paling sering terdapat dalam praktek, akan tetapi penderita harus diperiksa betul
Kerongkongan
Stress akan menyebabkan Anda makan lebih banyak ataupun lebih sedikit dari
yang biasanya. Jika Anda makan berlebihan, atau mengganti makanan, atau
merokok lebih banyak, ataupun meminum alkohol, hal ini akan menyebabkan
perasaan terbakar pada dada (heartburn) ataupun naiknya asam lambung ke atas
(reflux).
Perut
Anda akan merasa seperti “ada kupu-kupu”,bisa juga mual ataupun perih. Pada
Muntah, isi lambung disemprotkan ke luar sebab ada kontraksi otot-otot dinding
perut dan diafragma serta kardia dalam keadaan relaksasi. Muntah ialah suatu
13
refleks yang kompleks. Muntah dipengaruhi oleh banyak sentra yang lain antara
Usus
6. Sistem Endokrin
mengenai sistem endokrin yang mungkin terjadi adalah hipertiroidi dan syndrome
menopause.
terpengaruh, mudah terkejut bila menerima suara atau cahaya keras, gugup, lekas
Dalam syndrom menopause sering timbul gangguan jiwa dalam waktu ini
rasa kesehatan fisik, dan psikologis umum yang berhubungan dengan siklus
14
setelah ovulasi, meningkat secara bertahap, dan mencapai intensitas maksimum kira-
kira lima hari sebelum periode menstruasi dimulai. Faktor psikososial, dan biologis
7. Sistem Reproduksi
menyebabkan impotensi.
Pada wanita, stress bisa menyebabkan tidak menstruasi lagi ataupun siklus
menstruasi yang tidak teratur, dan bahkan periode menstruasi dengan rasa sakit.
8. Kulit
Emosi dapat menimbulkan gangguan pada kulit telah lama diketahui. Baru
15
2.4 Terapi Psikosomatis
Adapun tipe-tipe terapi yang digunakan bagi para penderita psikosomatis adalah :
memberikan dukungan ego yang lebihh tinggi bagi ego pasien psikosomatis yang
lemah dan merasa takut akan ancaman isolasi dan perpisahan parental. Terapi
dan anak. Kedua terapi memiliki hasil klinis awal yang sangat baik.
2. Terapi Perilaku
Nead Miller ini didasari oleh pemikiran bahwa berbagai respon atau reaksi yang
dikendalikan oleh sistem syaraf otonam sebenarnya dapat diatur sendiri oleh
sehingga individu dapat mengenali adanya perubahan psikologis dan fisik pada
16
Misalnya seseorang penderita migrain atau sakit kepala. Dengan
singal yang menunjukkan bahwa ada kontraksi otot atau denyutan dikepala.
epilepsy dan nyeri kepala tegangan telah memberikan hasil terapetik yang
BAB III
17
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sistem Saraf
Saat stress – baik secara fisik maupun psikologis – tubuh akan secara tiba-tiba
serangan stress. Ini apa yang dikenal dengan respons “fight or flight” (melawan
atau terserang) dimana saraf simpatik akan memberi sinyal kepada kelenjar
pencernaan dan meningkatkan level glukosa dalam aliran darah. Saat krisis telah
lewat maka tubuh akan kembali normal lagi. Masalahnya, bila kondisi ini
2. Sistem Kardiovaskuler
Stress akut – yaitu stress yang sementara saja seperti stress ketika terjadi
menyebabkan suplai darah yang terlalu berlebihan kepada beberapa bagian tubuh.
Apabila episode ini berlanjut lagi maka akan menyebabkan peradangan pada arteri
3. Sistem Pernapasan
Gangguan psikosomatis yang sering timbul dari saluran pernapasan ialah sindrom
18
menyertainya. hiperventilasi biasanya merupakan tarikan nafas panjang, dan dapat
menjadi suatu kebiasaan, seperti ada orang yang mengisap rokok bila ia tegang,
4. Sistem Muskuloskeletal
Dalam keadaan stress, otot-otot akan menjadi kencang. Kontraksi otot-otot dalam
waktu yang lama akan menyebabkan sakit kepala (tension headache), migrain dan
5. Sistem Pencernaan
sering terdapat dalam praktek adalah perut kembung, mual, muntah, diare, nafsu
6. Sistem Endokrin
terpengaruh, mudah terkejut bila menerima suara atau cahaya keras, gugup, lekas
7. Sistem Reproduksi
impotensi. Sedangkan pada wanita, stress bisa menyebabkan tidak menstruasi lagi
ataupun siklus menstruasi yang tidak teratur, dan bahkan periode menstruasi
19
8. Kulit
Emosi dapat menimbulkan gangguan pada kulit telah lama diketahui. Baru tahun-
KEPUSTAKAAN
20
1. Kaplan, Saddock, Grebb. Sinopsis Psikiatri. Jilid II. Edisi ketujuh. Bina Rupa Aksara.
Jakarta.1997: 276-303
2. Budihalim S, Sukatman D. Psikosamatis. Dalam : Ilmu Penyakit Dalam jilid II, FK UI Jakarta
1999: 591-592
3. Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press. Surabaya 1980:339-371
4. http://detikhealth.com , diakses pada hari Senin, 08 April 2012.
5. http://akademihipnoterapi.com/index.php/free-stuffs/46-penyebab-umum-gangguan-
21