http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj
Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L1 Lantai1 FE Unnes
e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: candraguzman7@gmail.com
301
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
302
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
303
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
dibangun, harus dibina secara terus menerus, Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)
yaitu hubungan dengan lingkungan, hubungan dan beliau lebih mengetahui tentang Museum
dengan instansi pemerintah, dan hubungan Rekor Indonesia (MURI). Selanjutnya peneliti
dengan pers. Hubungan dengan lingkungan atau melanjutkan wawancara pada hari kamis
masyarakat perlu dibangun karena Lembaga tanggal 20 April 2017 pukul 14.30 dengan
Prestasi Indonesa-Dunia adalah sebuah wadah seorang pelajar dari SMA NASIMA Semarang
yang terencana, professional, dan akuntabel bernama Bimo, Menurut informasi yang
dalam mencatat atau merekam prestasi baik di diberikan pelajar bernama Bimo, dia belum
Indonesia ataupun di internasional. Jadi ketika pernah mendengar atau mengetahui tentang
hubungan dengan lingkungan atau masyarakat Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)
tidak dibangun, Lembaga Prestasi Indonesia- dan dia lebih mengetahui tentang Museum
Dunia (LEPRID) tidak bisa menjadi wadah Rekor Indonesia (MURI).
untuk masyarakat berprestasi yang bisa Peneliti kembali melakukan wawancara di
menginspirasi masyarakat lainnya. Hubungan hari Sabtu tanggal 22 April 2017 pukul 21.00
dengan pemerintah dibangun agar prestasi kepada dua orang mahasiswa Universitas Negeri
masyarakat dapat diakui oleh Negara. Serta Semarang bernama Andik Dwi Sakti dan Aditya
hunbungan dengan pers dibangun agar prestasi Setyawan. Menurut informasi yang didapat oleh
yang tercatat dan terekam Lembaga Prestasi Andik, Ia pernah liat langsung waktu
Indonesia-Dunia dapat menunjukan kepada penghargaan di Universitas Negeri Semarang
semua orang agar dapat menginspirasi dan (UNNES) di acara Dies Natalis UNNES ke-51
memotivasi banyak orang. tahun 2016. Waktu itu rekornya Tari Konservasi
Akan tetapi selama ini masyarakat lebih dengan peserta terbanyak. Andik juga pernah
mengenal Museum Rekor Indonesia (MURI) melihat Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
sebagai lembaga yang memberikan apresiasi (LEPRID) memberikan penghargaan melalui
terhadap prestasi-prestasi yang tercipta di televisi. Hal senada juga disampaikan oleh Adit,
Indonesia, sebagai contoh peneliti melakukan bahwa dia pernah mendengar terkait keberadaan
wawancara dengan lima orang dari berbagai Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia dari teman
kalangan, yaitu pedagang, karyawan swasta, kalau ada penghargaan di fakultas Matematika
mahasiswa, pelajar, dan ibu rumah tangga. dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Wawancara pertama pada hari selasa tanggal 18 Uiversitas Negeri Semarang (FMIPA) di acara
April 2017 pukul 19.15, peneliti mewawancarai Dies Natalis FMIPA tahun 2017, bulan April
seorang pedagang bernama Bondan, dia penjual tahun 2017. Dia juga pernah baca ada
nasi bungkus di pinggir jalan atau masyarakat penghargaan LEPRID di Koran digital Kompas.
lebih mengenal dengan sebutan warung Peneliti kembali melakukan wawancara kembali
kucingan/angkringan. Dari hasil wawancara pada tanggal 23 hari minggu pukul 19.00 kepada
dengan bapak Bondan dapat diketahui bahwa seorang Ibu rumah tangga bernama Zuraida
beliau belum pernah mendengar atau Ichtiarini. Menurut informasi yang diberikan ibu
mengetahui tentang Lembaga Prestasi rumah tangga bernama Zuraida, beliau belum
Indonesia-Dunia (LEPRID) dan beliau lebih pernah mendengar atau mengetahui tentang
mengetahui tentang Museum Rekor Indonesia Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)
(MURI). Selanjutnya di hari yang sama yaitu dan beliau lebih mengetahui tentang Museum
hari Rabu tanggal 19 April 2017 pukul 14.00, Rekor Indonesia (MURI).
peneliti melakukan wawancara dengan Dari hasil wawancara enam orang dari
karyawan swasta bernama Auzan, dia bekerja di berbagai kalangan, yaitu pedagang, karyawan
sebuah operator kartu perdana dengan jabatan swasta, pelajar, mahasiswa dan ibu rumah
marketing. Dari hasil wawancara dengan mas tangga, dapat disimpulkan bahwa masyarakat
Auzan selaku karyawan swasta, beliau belum masih banyak yang belum mengenal Lembaga
pernah mendengar atau mengetahui tentang Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). Hal ini
304
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
pun lantas ditanggapi oleh Frans Surya selaku Berdasarkan perumusan masalah di atas,
karyawan bagian Humas Lembaga Prestasi penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
Indonesia-Duni (LEPRID) pada tanggal 25 berikut: Untuk mengetahui strategi komunikasi
April 2017 bahwa Masyarakat lebih mengenal eksternal yang dijalankan lembaga terhadap
Museum Rekor Indonesia (MURI) dari pada citra Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) (LEPRID), Untuk mengetahui kendala-kendala
karena usia Museum Rekor Indonesia (MURI) yang dihadapi ketika mengaplikasikan strategi
lebih tua dari pada Lembaga Prestasi Indonesia- komunikasi eksternal untuk menunjang citra
Dunia (LEPRID) yang baru lahir tahun 2013. Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID),
Hal senada juga disampaikan oleh pendiri Untuk mengetahui upaya yang dilakukan
sekaligus direktur Lembaga Prestasi Indonesia- pemimpin untuk mengaplikasikan strategi
Dunia (LEPRID) bapak Paulus Pangka pada komunikasi eksternal untuk menunjang citra
tanggal 25 April 2017 yang menyampaikan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID),
bahwa masyarakat lebih mengenal Museum Untuk mengetahui solusi meningkatkan citra
Rekor Indonesia (MURI) dari pada Lembaga Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID).
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) karena usia Landasan teori yang dicantumkan pada
Museum Rekor Indonesia (MURI) lebih tua dari Citra Menurut Ruslan (2002:78) “citra
pada Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia perusahaan adalah yang berkaitan dengan sosok
(LEPRID), beliau juga menyampaikan bahwa perusahaan sebagai tujuan utamanya bagaimana
beliau dulu membangun Museum Rekor menciptakan citra perusahaan (corporate image)
Indonesia (MURI) agar dikenal masyarakat yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh
memakan waktu sekitar sepuluh tahun mulai publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas
dari dari tahun 1990an sampai tahun 2000an pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang
baru masyarakat Indonesia mulai mengenal marketing, dan hingga berkaitan dengan
Museum Rekor Indonesia (MURI), sedangkan tanggung jawab sosial (social care).” Untuk lebih
Lembaga Presitasi Indonesia-Dunia (LEPRID) dikenal serta diterima publiknya, perlu ada nya
saya dirikan tahun 2013 sampai sekarang 2017 strategi komunikasi yang dijalankan oleh sebuah
masyarakat cukup mengenal Lembaga Presitasi organisasi, khususnya terhadap komunikasi
Indonesia-Dunia (LEPRID) dibuktikan dengan eksternal.
banyaknya rekor/prestasi yang dicatat oleh Menurut Effendy (2011:32) “Strategi
Lembaga Presitasi Indonesia-Dunia (LEPRID). komunikasi bersifat makro yang dalam
Berdasarkan latar belakang di atas, maka prosesnya berlangsung secara vertikal pyramidal.
dalam menyusun penelitian ini penulis terlebih Contohnya lembaga pemerintah dari eksekutif,
dahulu merumuskan masalah sebagai dasar legislatif, dan yudikatif menggunakan media
kajian penelitian yang dilakukan, yaitu 1) massa melalui hierarki menurun ke bawah, yang
Bagaimana strategi komunikasi eksternal untuk dimaksud ke bawah di sini adalah komunikasi
menunjang citra Lembaga Prestasi Indonesia- dengan rakyat. Seperti yang sudah dibahas
Dunia (LEPRID)?; 2) Kendala-kendala apa sebelumnya pada jenis-jenis komunikasi,
yang dihadapi ketika mengaplikasikan strategi Komunikasi ke bawah, biasanya berupa
komunikasi eksternal untuk menunjang citra policy/kebijakan, perintah, petunjuk, dan
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia?; 3) Upaya informasi yang bersifat umum.” Sedangkan
apa yang dilakukan pimpinan lembaga untuk Yusuf (2010:288) berpendapat bahwa “strategi
mengatasi kendala-kendala yang ada dalam komunikasi berarti rencana menyeluruh dalam
mengaplikasikan strategi komunikasi eksternal mencapai tujuan–tujuan komunikasi. Tujuan-
untuk menunjang citra Lembaga Prestasi tujuan komunikasi dalam hal ini bisa bermacam-
Indonesia-Dunia (LEPRID)?; 4) Bagaimana macam, bergantung pada medan komunikasi
solusi untuk meningkatkan citra Lembaga yang disentuhnya.” Dalam hal ini strategi
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)?. komunikasi dapat diartikan paduan perencanaan
305
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
komunikasi dengan manajemen komunikasi secara timbal balik, yakni komunikasi dari
secara menyeluruh untuk memastikan organisasi kepada khalayak dan khalayak
komunikan mengerti isi pesan yang diterima dan kepada organisasi.
dibina sesuai manajemen harapkan dan Dalam rangka menyusun strategi
memotivasinya. Strategi komunikasi sendiri komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan
bersifat vertikal piramidal dalam artian memperhitungkan faktor–faktor pendukung dan
komunikasi ke bawah ataupun ke atas, serta faktor–faktor penghambat. Menurut Effendy
biasanya menggunakan media dalam (2011:35) “Ada beberapa komponen yang harus
berkomunikasi baik media massa ataupun di perhatikan yaitu 1) Mengenali sasaran
nirmassa. komunikasi; 2) Pemilihan media komunikasi; 3)
Tujuan dari strategi komunikasi menurut Pengkajian tujuan pesan komunikasi; 4) Peranan
Pace dkk dalam Effendy (2011:32) menyatakan komunikator dalam komunikasi”. Mengenali
bahwa “Tujuan sentral kegiatan komunikasi sasaran komunikasi di sini dimaksudkan tujuan
terdiri atas tiga tujuan, yaitu : 1) To secure komunikasi yang direncanakan dapat mencapai
understanding; 2) To establish acceptance; 3) To tujuan. Seperti contoh, komunikator ingin
motivate action. Pertama adalah to securre menyampaikan informasi agar komunikan dapat
understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti apa isi pesan yang disampaikan
mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata ia komunikator maka komunikator dapat
sudah dapat mengerti dan menerima, maka menyampaikanya dengan metode informatif.
penerimanya harus dibina (to establish acceptance). Dan apabila komunikator ingin menyampaikan
Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to informasi dan komunikan melakukan tindakan
motivate action)”. Menurut Effendy (2011:128), maka komunikator menggunakan metode
“Pada instansi-instansi pemerintah seperti persuasif atau instruktif.
departemen, direktorat, jawatan, dan pada Untuk mencapai sasaran komunikasi
perusahaan-perusahaan besar, disebabkan oleh maka diperlukan pemilihan media komunikasi
luasnya ruang lingkup, komunikasi lebih banyak agar pesan yang disampaikan dapat tercapai.
dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat Untuk mencapai sasaran komunikasi sendiri
(public relations officer) daripada oleh pimpinan bergantung pada tujuan yang dicapai, pesan
sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan yang disampaikan, dan teknik yang akan
hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap dipergunakan. Sebagai contoh, komunikator
sangat penting, yang tidak bisa diwakilkan ingin menyampaikan sebuah informasi yang
kepada orang lain, umpamanya perundingan terkait pemenang pemilihan presiden, maka
(negotiation) yang menyangkut kebijakan dalam hal ini pemilihan media yang cocok
organisasi. Yang lainnya dilakukan oleh kepala digunakan adalah menggunakan media massa
humas yang dalam kegiatan komunikasi karena bersifat informatif. Menurut Cutlip
eksternal merupakan tangan kanan pimpinan”. dalam Kuswantoro (2017:78), “Ada lima media
Effendy (2011:128), juga menyatakan eksternal yang digunakan oleh humas yaitu 1)
bahwa “Komunikasi eksternal terdiri atas dua Internet; 2) Koran; 3) Majalah; 4) Radio; 5)
jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari Televisi. Sedangkan menurut Lattimore dalam
organisasi kepada khalayak dan khalayak Kuswantoro (2017:81), “Media eksternal yang
kepada organisasi”. Jadi dapat disimpulkan lainya, yaitu newswires dan jasa berita online.
bahwa komunikasi eksternal dilakukan oleh Newswires adalah layanan internet yang
humas organisasi akan tetapi komunikasi menyediakan informasi terkini pada kegiatan
eksternal juga dilakukan oleh pimpinan tertentu. Surat kabar harian dan stasiun televisi
organisasi yang sifatnya penting dan tidak bisa memperoleh berita dari satu atau lebih
diwakilkan oleh orang lain serta berkaitan newswires.”
dengan kebijakaan organisasi itu sendiri. Media eksternal humas yang digunakan
Komunikasi eksternal juga terdiri atas dua jalur Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)
306
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
di antaranya yaitu internet, koran, buku, serta komunikasi eksternal untuk menunjang citra
televisi. Internet digunakan sebagai alat untuk Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)”.
mempresentasikan rekor/prestasi yang tercipta
melalui website ataupun sosial media lembaga. METODE
Media yang digunakan selanjutnya yaitu Koran,
karena Koran merupakan alat utama dalam Penelitian ini merupakan penelitian
sistem informasi, Lembaga Prestasi Indonesia- deskriptif dengan menggunakan pendekatan
Dunia (LEPRID) bekerjasama dengan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini
wartawan agar berita mengenai penghargaan dimaksudkan agar informasi yang lebih
yang diberikan Lembaga Prestasi Indonesia- mendalam sesuai dengan latar belakang
Dunia (LEPRID) kepada penerima penghargaan penelitian. Tujuannya yaitu agar peneliti dapat
dimuat di koran. Selain itu Lembaga Prestasi mengetahui strategi komunikasi eksternal yang
Indonesia-Dunia (LEPRID) juga menggunakan dilakukan pimpinan lembaga Prestasi Indonesia-
buku sebagai media eksternal humas, buku yang Dunia dalam menunjang citra lembaga, Upaya
diterbitkanpun berisi tentang rekor/prestasi yang pimpinan mengaplikasikan strategi tersebut dan
tercipta di periode tertentu. Lembaga Prestasi juga kendala yang dihadapi dalam
Indonesia-Dunia (LEPRID) juga menggunakan melaksanakan strategi tersebut. Yang
media televisi sebagai media eksternal humas, sebagaimana masyarakat lebih mengenal MURI
yang dimaksud menggunakan media televisi sebagai lembaga yang memberikan apresiasi
adalah siaran berita mengenai pemberian terhadap prestasi-prestasi yang tercipta di
penghargaan terkait rekor/prestasi yang Indonesia.
ditayangkan televisi baik televisi lokal maupun Lexy J. Moleong (2007: 6) mengatakan
nasional. bahwa “Penelitian kualitatif adalah penelitian
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia yang bermaksud untuk memahami fenomena
(LEPRID) sendiri didirikan oleh bapak Paulus tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
Pangka yang mengawali karir di Museum Rekor misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
Indonesia (MURI) sebagai petugas museum dan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara
mengembangkan Museum Rekor Indonesia deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
(MURI) hingga menjadi senior manager di pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
Museum Rekor Indonesia (MURI), dan dengan memanfaatkan berbagai metode
akhirnya karena idealisme Museum Rekor alamiah.” Sedangkan Sugiyono (2016:9)
Indonesia (MURI), bapak Paulus Pangka keluar menyatakan “Penelitian kualitatif adalah
dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan metode penelitian yang berlandaskan pada
mendirikan Lembaga prestasi Indonesia-Dunia filsafat postpositivisme, digunakan pada kondisi
(LEPRID) tahun 2013. Dengan mengedepankan objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
kualitas rekor/prestasi, Lembaga prestasi eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
Indonesia-Dunia (LEPRID) mulai berkembang instrumen kunci, teknik pengumpulan data
serta dikenal banyak orang, akan tetapi banyak dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
orang juga yang belum mengetahui, dan lebih data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
mengenal Museum Rekor Indonesia (MURI) penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada Lembaga prestasi Indonesia-Dunia dari pada generalisasi.”
(LEPRID). Hal inilah yang menarik penulis Pertimbangan penulis memilih
melakukan penelitian pada Lembaga Prestasi pendekatan kualitatif yaitu karena pendekatan
Indonesia-Dunia untuk mengetahui strategi kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah,
pimpinan lembaga untuk menjalin komunikasi atau tertuju langsung pada sumber data sehingga
eksternal lembaga, maka penulis dalam akan didapatkan informasi yang mendalam dan
menyusun skripsi ini mengambil judul “Strategi data yang lebih valid sesuai dengan latar
belakang penelitian dan kondisi lapangan. Selain
307
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
itu hasil penelitian kualitatif selalu berusaha mungkin akan didapatkan secara mendalam jika
mengungkap suatu masalah, peristiwa atau dilakukan wawancara yaitu Direktur Lembaga
keadaan yang sebenarnya yang ada di lapangan. Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID), kemudian
Dan juga permasalahan strategi komunikasi untuk menambah jumlah data dan informasi
eksternal untuk menunjang citra Lembaga peneliti melakukan wawancara dengan
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) tidak Karyawan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
berkenaan dengan angka-angka, tetapi (LEPRID) serta masyarakat umum dan juga
mendiskripsikan secara jelas dan terperinci serta mengamati sosial media, berita terkait Lembaga
memperoleh data yang mendalam dari fokus Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) baik dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Koran maupun televisi.
Lofland dalam Moleong (2007:157) Selanjutnya dinyatakan menurut Faisal
menyatakan bahwa “Sumber data utama dalam dengan mengutip pendapat Spradley dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan bukunya Sugiyono (2016:221) mengemukakan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan bahwa “Situasi sosial untuk sampel awal sangat
seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan disarankan suatu situasi sosial yang di dalamnya
hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke menjadi semacam muara dari banyak domain
dalam kata-kata dan tindakan, sumber data lainnya”. Selanjutnya dinyatakan bahwa,
tertulis, foto dan statistik”. Data utama dalam sampel sebagai sumber data atau informan
penelitian ini yaitu tentang strategi komunikasi sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai
eksternal untuk menunjang citra Lembaga berikut : 1) Mereka yang menguasai atau
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) yang memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,
penulis peroleh dari hasil wawancara dengan sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui,
beberapa informan yang berkaitan langsung tetapi juga dihayati. Adapun dalam penelitian
dalam strategi komunikasi untuk menunjang ini, informan yang dimaksudkan adalah direktur
citra lembaga yaitu di antaranya Direktur dan karyawan bagian humas Lembaga Prestasi
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) Indonesia-Dunia (LEPRID). 2) Mereka yang
dan Karyawan Lembaga Prestasi Indonesia- tergolong masih sedang berkecimpung atau
Dunia (LEPRID) serta masyarakat umum, terlihat pada kegiatan yang tengah diteliti.
sedangkan data tambahan dalam penelitian ini Adapun dalam penelitian ini, informan yang
berupa data yang diperoleh peneliti pada sosial dimaksudkan adalah direktur, karyawan bagian
media, website Lembaga Prestasi Indonesia- humas, dan karyawan bagian administrasi
Dunia (LEPRID) dan dokumentasi kliping Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID).
Koran terkait lembaga Prestasi Indonesia-Dunia 3) Mereka yang mempunyai waktu yang
(LEPRID). memadai untuk dimintai informasi. Informan
Sugiyono (2016:218) menyatakan bahwa yang dimaksudkan yaitu direktur dan karyawan
“Teknik sampling yang sering digunakan adalah Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)
Purposive sampling dan snowbball sampling”. serta masyarakat umum. 4) Mereka yang tidak
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan cenderung menyampaikan informasi hasil
sampel sumber data dengan pertimbangan “kemasannya” sendiri. Informan yang
tertentu. Snowball sampling adalah teknik dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
pengambilan sampel sumber data, yang pada masyarakat umum di berbagai kalangan. 5)
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup
besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah asing” dengan peneliti sehingga lebih
sumber data yang sedikit tersebut belum mampu menggairahkan untuk dijadikan semacam guru
memberikan data lengkap, maka mencari orang atau narasumber. Adapun dalam penelitian ini,
lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber informan yang diambil adalah direktur,
data”. Dalam penelitian ini peneliti karyawan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
mempertimbangkan aspek informasi yang
308
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
(LEPRID) serta masyarakat umum di berbagai hanya respondenlah yang paling tahu tentang
kalangan. diri mereka sendiri, sehingga informasi yang
Penambahan sampel itu dihentikan, tidak dapat diamatinya atau tidak dapat
manakala datanya sudah jenuh. Dari berbagai diperoleh dengan alat lain, akan diperoleh
informan baik yang lama maupun baru tidak dengan wawancara. Misalnya informasi tentang
memberikan data baru lagi. Sehingga dalam tanggapan, keyakinan, perasaan, cita-cita
penelitian ini jika peneliti sudah merasa cukup (Nawawi dalam Adi, 2005:72). Wawancara ini,
untuk menggali informasi, maka peneliti tidak peneliti lakukan secara bertahap dengan : 1)
perlu untuk melakukan wawancara dengan Direktur Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia; 2)
informan lain. Dalam penelitian ini, jika dirasa Karyawan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia;
informasi dan dokumentasi terkait strategi 3) Masyarakat umum. Wawancara dilakukan
komunikasi untuk menunjang citra lembaga dengan waktu yang berbeda, agar pada saat
sudah cukup. Maka peneliti tidak melakukan wawancara tidak ada intervensi dari pihak yang
wawancara dengan informan baru serta tidak tidak berkepentingan.
mencari dokumentasi terkait strategi komunikasi Teknik pengumpulan data dengan
eksternal untuk menunjang citra Lembaga dokumentasi adalah pengumpulan data dengan
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). menyelidiki buku-buku, majalah, surat kabar,
Data untuk menjawab masalah penelitian laporan program artikel internet dan sebagainya
dapat dilakukan dengan cara pengamatan, yakni (Arikunto dalam Mubarok 2011:41).
mengamati gejala yang diteliti. Dalam hal ini Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti
panca indera manusia (penglihatan dan berusaha mencari informasi yang bersifat teks
pendengaran) diperlukan untuk menangkap dan menjelaskan serta menguraikan terkait
gejala yang diamati. Apa yang di tangkap tadi dengan penelitian ini. dalam hal ini proses
dicatat dan selanjutnya catatan tersebut di pengumpulan dokumen yang dapat digunakan
analisis (Adi, 2005:70). Dalam penelitian, yaitu : 1) Buku Lembaga Prestasi Indonesia-
peneliti mengadakan pengamatan secara Dunia (LEPRID); 2) Artikel tekait Lembaga
langsung dan pencatatan terhadap gejala-gejala Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID); 3) Sosial
subjek yang diteliti. Seperti komunikasi yang media Lembaga Prestasi Inonesia-Dunia
dilakukan pimpinan lembaga terhadap media, (LEPRID); 4) Dokumen-dokumen administratif.
masyarakat dan juga termasuk dengan lembaga- Moleong (2007:324) menyatakan bahwa Untuk
lembaga lainya. Serta tanggapan masyarakat mendapatkan keabsahan (trustworthiness) data
terkait Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia diperlukan teknik pemeriksaan. “Pelaksanaan
(LEPRID). Teknik ini peneliti gunakan supaya teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
dapat melakukan pengamatan secara cermat kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang
dalam perilaku subjek, pengambilan data, dan digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility),
menangkap gejala yang terjadi kemudian keteralihan (transferability), kebergantungan
menuangkannya menjadi sebuah deskripsi (dependability), dan kepastian (confirmability).”
mengenai kejadian perilaku dalam kenyataan. Derajat kepercayaan (credibility) Berfungsi
Dalam hal ini, terjadinya suatu permasalahan pertama melaksanakan pertanyaan ilmiah yang
pada komunikasi eksternal yang berada pada dilakukan sedemikian rupa sehingga tingkat
usaha tersebut. kepercayaan penemuannya dapat dicapai; kedua
Wawancara (Interview) merupakan salah mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-
satu metode pengumpulan data dengan jalan hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh
komunikasi, yakni melalui kontak atau peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
hubungan pribadi antara pengumpul data diteliti. Derajat kepercayaan dalam penelitian ini
(pewawancara) dengan narasumber data berupa informasi terkait strategi komunikasi
(responden) (Adi, 2005:72). Wawancara eksternal untuk menunjang citra Lembaga
dilakukan terutama karena ada anggapan bahwa Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). Hal ini
309
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
dilakukan oleh peneliti dengan melakukan peneliti juga melakukan wawancara dengan
wawancara semiterstruktur. Wawancara karyawan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
semiterstruktur ini lebih mendalam karena pada (LEPRID) serta masyarakat umum. Kemudian
dasarnya peneliti sudah mempunyai garis besar triangulasi metode dalam penelitian ini artinya
pertanyaan yang akan ditanyakan. Data tersebut peneliti tidak hanya menggunakan wawancara
tidak hanya bersumber pada satu informan saja saja dalam melakukan penelitian, akan tetapi
akan tetapi akan peneliti perkuat dengan hasil peneliti juga melakukan observasi dan
wawancara oleh informan lain. Sehingga derajat dokumentasi. Hal ini dilakukan karena peneliti
kepercayaan mengenai peran hubungan tidak langsung percaya dengan data hasil
masyarakat dapat dipertanggungjawabkan. wawancara saja, sehingga untuk melengkapinya
Upaya lain yang dilakukan peneliti agar peneliti juga menggunakan hasil observasi dan
memperoleh keabsahan data yaitu dengan dokumentasi. Data hasil wawancara yang
melakukan triangulasi. Triangulasi adalah diperoleh peneliti dicocokkan dengan data hasil
teknik pemeriksaan keabsahan data yang observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data dan metode dalam penelitian ini dilakukan
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai dengan tujuan derajat kepercayaan data dalam
pembanding terhadap data itu. Denzin dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.
Moleong (2007:330) “membedakan empat Artinya jika data hasil wawancara, observasi
macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dan dokumentasi itu sama, maka derajat
yang memanfaatkan penggunaan sumber, kepercayaan dalam penelitian ini dapat
metode, penyidik, dan teori”. Peneliti dipertanggung jawabkan.
menggunakan triangulasi sumber dan metode. Keteralihan (transferability) menurut
Pertama yaitu triangulasi sumber, menurut Moleong (2007:324-325) menyatakan bahwa
Patton dalam Moleong (2007:330) Triangulasi “Keteralihan sebagai persoalan empiris
dengan sumber berarti: “membandingkan dan bergantung pada kesamaan antara konteks
mengecek balik derajat kepercayaan suatu pengirim dan penerima. Untuk melakukan
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya
yang berbeda dalam penelitian kualitatif.” mencari dan mengumpulkan kejadian empiris
Triangulasi sumber dapat dicapai dengan cara tentang kesamaan konteks. Dengan demikian
membandingkan hasil wawancara, observasi peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan
dengan dokumen berkaitan tentang strategi data deskriptif secukupnya jika ia ingin
komunikasi eksternal untuk menunjang citra membuat keputusan tentang pengalihan
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). tersebut. Untuk keperluan itu peneliti harus
Triangulasi yang kedua dengan metode, melakukan penelitian kecil untuk memastikan
menurut Patton dalam Moleong (2007:331) usaha memverifikasi tersebut”. Keteralihan
menyatakan bahwa: “terdapat dua strategi yaitu dalam penelitian ini dilakukan dengan
(1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan melakukan observasi moderat mengenai strategi
hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan komunikasi eksternal untuk menunjang citra
data; dan (2) pengecekkan derajat kepercayaan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID).
beberapa sumber data dengan metode yang Hal ini dilakukan untuk mencari dan
sama”. mengumpulkan kejadian empiris tantang
Triangulasi sumber dalam penelitian ini kesamaan konteks dalam strategi komunikasi
artinya peneliti tidak hanya melakukan eksternal untuk menunjang citra Lembaga
wawancara tentang strategi komunikasi Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID).
eksternal untuk menunjang citra Lembaga Kebergantungan (dependability) Moleong
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) dengan (2007:325) menyatakan bahwa “Kriterium
informan utama yaitu direktur Lembaga Prestasi kebergantungan merupakan substitusi istilah
Indonesia-Dunia (LEPRID) saja, melainkan reliabilitas dalam penelitian yang nonkualitatif.
310
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
Pada cara nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan sehingga datanya sudah jenuh Miles and
dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika Huberman dalam (Sugiyono, 2016: 337). Pada
dua atau beberapa kali diadakan pengulangan teknik analisis ini terdiri dari empat komponen,
suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi
hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan data (data reduction), penyajian data (data
reliabilitasnya tercapai”. Peneliti melakukan display), dan penarikan kesimpulan (conclusion
pengulangan penggalian sumber data dengan drawing/verification). Pengumpulan data
beberapa metode sehingga data yang diperoleh dilakukan untuk menggali data atau informasi
dapat mencapai reliabilitas. Kebergantungan dari sumber, responden atau informan.
dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi Pengumpulan data yang dilakukan dalam
dan wawancara secara langsung di Lembaga penelitian ini adalah observasi awal dan
Prestasi Indonesia-Dunia. Peneliti sangat wawancara untuk mencari informasi tentang
bergantung pada subjek yang dijadikan sumber citra Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
data, yaitu Direktur dan Karyawan di Lembaga (LEPRID) terkait bagaimana strategi
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) serta komunikasi ekternal Lembaga Prestasi
masyarakat umum. Peneliti melakukan Indonesia-Dunia (LEPRID) untuk menunjang
observasi dan wawancara pada sumber data, citra lembaga.
kedua hal tersebut dilakukan dengan Reduksi data merupakan suatu proses
pengulangan dan sebagai penunjang peneliti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
juga bergantung pada dokumen yang berkaitan memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta
sehingga diharapkan reliabilitasnya dapat membuang yang tidak diperlukan. Data yang
tercapai. diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup
Kepastian (comfirmability) menurut banyak, maka harus dilakukan pencatatan yang
Moleong (2007:325) menyatakan “Kriterium teliti dan terperinci. Semakin lama peneliti
kepastian berasal dari konsep objektivitas terjun ke lapangan, maka jumlah data akan
menurut nonkualitatif. Nonkualitatif semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk
menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan itu, setiap peneliti mendapat data dari lapangan,
antar subjek .... Jika nonkualitatif menekankan selanjutnya peneliti menganalisis data dan
pada „orang‟, maka penelitian alamiah mereduksi data. Setelah data direduksi, data
menghendaki agar penekanan bukan pada akan memberikan gambaran yang lebih jelas
orangnya, melainkan pada data”. Scriven dalam sehingga mempermudah peneliti jika data
Moleong (2007:326) menyatakan “selain itu dibutuhkan. Jika data yang didapat tidak sesuai
masih ada unsur „kualitas‟ yang melekat pada dengan fokus penelitian, maka data tersebut
konsep objektivitas. Hal itu digali dari direduksi atau disingkirkan.
pengertian bahwa jika sesuatu itu objektif, Penyajian data yang baik merupakan cara
berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat yang pokok bagi analisis kualitatif yang valid.
dipastikan”. Kepastian dalam penelitian ini jika Setelah data direduksi, maka langkah
informasi yang diperoleh dari Direktur dan selanjutnya adalah mendisplaykan data. Data
karyawan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
(LEPRID) serta masyarakat umum sama berarti hubungan antar kategori, flowchart dan
data dapat dikatakan pasti karena terjadi sejenisnya. Dalam penelitian ini, penyajian data
kesamaan data satu dengan yang lainnya. dalam penelitian ini berupa hasil wawancara
Teknik analisis data yang digunakan dengan informan mengenai strategi komunikasi
dalam penelitian ini adalah model analisis data eksternal untuk menunjang citra Lembaga
Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) yang
(2016:337). Aktivitas dalam analisis data disajikan dalam bentuk transkip wawancara
kualitatif dilakukan secara interaktif dan dengan pengkodean dan narasi dalam bentuk
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, uraian sistematis. Dengan penyajian data yang
311
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
ada akan mempermudah peneliti dan pembaca Berkaitan dengan strategi yang
mengetahui gambaran hasil penelitian melibatkan wartawan, Lembaga Prestasi
Penarikan kesimpulan merupakan Indonesia-Dunia (LEPRID) berusaha
tahapan terakhir dari analisis data dimana menginformasikan kepada masyarakat luas
kesimpulan yang akan diperoleh dengan melihat melalui wartawan agar masyarakat mengetahui
pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian rekor/prestasi yang telah tercipta dan diakui
data, sehingga kesimpulan yang diambil sesuai oleh Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
dengan permasalahan penelitian dan tidak (LEPRID). Hal ini sesuai dengan fungsi pers
menyimpang dari permasalahn penelitian yang dijelaskan Effendy, (2011:149) pers
tersebut. Kesimpulan awal yang dikemukakan mempunyai fungsi diantaranya 1) Fungsi
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila menyiarkan informasi (to inform); 2) Fungsi
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendidik (to educate); 3) Fungsi menghibur (to
mendukung pada tahap pengumpulan data entertain); 4) Fungsi mempengaruhi (to influence).
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang Komunikasi eksternal untuk menunjang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh citra lembaga yang dilakukan Lembaga Prestasi
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti Indonesia-Dunia (LEPRID) yaitu dengan
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka sasaran masyarakat luas. Komunikasi eksternal
kesimpulan yang dikemukakan merupakan dilakukan oleh pimpinan lembaga yaitu direktur
kesimpulan yang kredibel. (Sugiyono, Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID)
2016:345). bapak Paulus pangka dan juga karyawan bagian
humas yaitu Frans Surya. Menurut Effendy
HASIL DAN PEMBAHASAN (2011:128), Komunikasi eksternal terdiri atas
dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi
Berdasarkan paparan hasil penelitian yang dari organisasi kepada khalayak dan khalayak
dikemukakan oleh beberapa pihak yang kepada organisasi.
menjelaskan mengenai strategi komunikasi Komunikasi dari organisasi kepada
eksternal untuk menunjang citra Lembaga khalayak yang dilakukan Lembaga Prestasi
Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). Strategi Indonesia-Dunia (LEPRID) yaitu dengan cara
komunikasi Menurut Effendy (2011:32) strategi menginformasikan rekor/prestasi yang tercipta
komunikasi harus mampu menunjukan melalui sosial media, wartawan dan buku
bagaimana operasionalnya secara praktis harus direktur Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (LEPRID). Informasi dikemas dengan berbagai
bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada macam bentuk yaitu foto, video, atau berbentuk
situasi dan kondisi. Strategi komunikasi yang tulisan di surat kabar atau buku. Sedangkan
dilakukan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia komunikasi dari khalayak kepada organisasi
(LEPRID) melalui tiga cara yaitu dengan yang didapatkan Lembaga Prestasi Indonesia-
menggunakan sosial media, kerjasama dengan Dunia (LEPRID) dari kegiatan komunikasi
wartawan dan juga menerbitkan buku. Dapat lembaga kepada khalayak, dalam hal ini
diartikan bahwa pendekatan yang dilakukan masyarakat dapat mengenal Lembaga Prestasi
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) Indonesia-Dunia (LEPRID) sebagai lembaga
dalam melakukan strategi komunikasi berbeda- yang memberikan apresiasi kepada masyarakat
beda, yaitu dengan media visual yang yang ingin memecahkan rekor atau masyarakat
menggunakan sosial media ataupun kerjasama yang mempunyai sebuah prestasi dalam bidang
dengan wartawan yang diterbitkan berupa berita apapun. Masyarakat juga dapat mendaftar atau
di televisi ataupun dengan media cetak yang menghubungi Lembaga Prestasi Indonesia-
menggunakan buku atau wartawan yang Dunia (LEPRID) jika ingin diberi penghargaan.
menerbitkan berita di Koran. Dalam berkomunikasi media sangatlah
berperan penting dalam menyampaikan
312
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
informasi, media yang digunakanpun beragam. jumlah karyawan yang ada. Karena karyawan
Cutlip dalam Erviana (2016:32), menyatakan yang dipekerjakan dalam bagian humas hanya
ada lima media eksternal yang digunakan oleh satu orang. Upaya yang dilakukan untuk
humas yaitu 1) Internet; 2) Koran; 3) Majalah; mengatasi kendala dalam melaksanakan strategi
4) Radio; 5) Televisi. Media yang digunakan komunikasi eksternal untuk menunjang citra
oleh Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia lembaga adalah yaitu dengan cara membuat
(LEPRID) media eksternalnya adalah dengan website baru yang tingkat keamanannya lebih
menggunakan internet, Koran, televisi, buku. baik dan juga memperbaiki penataan layout
Internet digunakan dengan menggunakan website yang lebih rapi. Karena website lembaga
website dan sosial media sebagai wadah untuk sebagai sarana untuk mempresentasikan hasil
mempresentasikan rekor/prestasi yang tercipta. rekor yang diakui oleh Lembaga Prestasi
Koran dan televisi digunakan dalam bentuk Indonesia-Dunia (LEPRID) secara visual.
berita yang diliput oleh wartawan. Buku Website baru penataan layout website lebih rapi,
digunakan sebagai mempresentasikan website Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
rekor/prestasi yang terjadi secara detail. (LEPRID) berisikan tentang rekor/prestasi yang
Kendala merupakan hal yang dapat sudah tercipta. Rekor/prestasi dikategorikan
menghambat kelancaran kegiatan. Kendala dengan klasifikasi pokok pembahasan dan juga
dalam melaksanakan kegiatan strategi waktu.
komunikasi eksternal untuk menunjang citra Untuk tetap menjaga eksistensi Lembaga
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) sebagai
diantaranya adalah situs website lembaga yang lembaga kemasyarakatan yang mengapreseasi
pernah diretas oleh orang yang tidak prestasi masyarakat sangat diperlukan ide-ide
bertanggung jawab. Dan juga Lembaga Prestasi untuk merangkul hati masyarakatnya agar tetap
Indonesia-Dunia (LEPRID) belum mempunyai dikenal oleh masyarakat. Hal ini berkaitan
museum atau galeri sebagai tempat untuk dengan bagaimana cara Lembaga Prestasi
memperlihatkan rekor-rekor yang sudah tercipta Indonesia-Dunia (LEPRID) lebih
di dalam museum atau galeri tersebut. memperkenalkan Lembaga Prestasi Indonesia-
Peneliti menarik kesimpulan bahwa Dunia (LEPRID) di masyarakat luas.
kendala yang dialami Lembaga Prestasi Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
Indonesia-Dunia (LEPRID) dapat dikatakan menemukan beberapa solusi dalam
kurangnya karyawan di bagian kehumasan. meningkatkan citra Lembaga Prestasi Indonesia-
Karena tidak adanya karyawan yang khusus Dunia (LEPRID). Yang pertama, Lembaga
bertanggung jawab dengan website ataupun Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) harus
sosial media. Karyawan yang ada justru menambah jumlah karyawan bagian humas
mengerjakan semua tugasnya termasuk berperan karena karyawan yang ada hanya satu dan
sebagai reporter dan fotografer saat meliput mengerjakan semua pekerjaan di kehumasan.
rekor/prestasi yang tercipta. Seharusnya ada Selain solusi untuk menambah karyawan
karyawan yang secara khusus menangani bagian humas, peneliti juga menemukan hal
website, sosial media atau hal apapun yang yang sebenernya bisa dilakukan untuk
berhubungan dengan ilmu tekhnologi, sehingga meningkatkan citra Lembaga Prestasi Indonesia-
dapat meminimalisir hal-hal yang tidak Dunia (LEPRID). Hal itu adalah lebih banyak
dinginkan seperti diretasnya situs website. memproduksi video yang akan diunggah di akun
Kendala yag lain yaitu tidak adanya sosial media, karena sosial media merupakan
museum atau galeri untuk mempresentasikan wadah untuk mempresentasikan hasil
rekor yang tercipta sebenarnya bisa diatasi rekor/prestasi yang tercipta. Penting membuat
dengan mempresentasikanya melalui sosial jadwal rutin untuk memperbaharui akun sosial
media. Jadi berita akan tersebar melalui media media milik Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia
sosial. Hal ini sekali lagi terkendala dengan (LEPRID) karena masyarakat akan lebih
313
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
314
Kurniawan Candra Guzman /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
Effendy, Onong Uchjana. 2011. Ilmu komunikasi. Rekor-leprid.org. 2017. Lembaga Prestasi Indonesia-
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Dunia. <http://rekor-leprid.org/>(diakses 17
Juli 2017, 20.00 WIB)
Erviana, Erma. 2016. “Peran Humas dalam
Meningkatkan Citra Positif Universitas Negeri Rivers, William I, Jay W. Jansen, dan Theodore
Semarang”. Skripsi. Universitas Negeri Peterson. 2003. Media Massa & Masyarakat
Semarang. Modern Edisi Kedua. Jakarta. Prenada
Hidup katolik.com. 2017. Paulus Pangka: Tunjukkan Media.
Prestasi yang Menginspirasi Dunia Majalah Rohim, Syaiful. 2016. Teori Komunikasi Perspektif,
Hidup Katolik. < Ragam, dan Aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta.
http://majalah.hidupkatolik.com/2017/03/0 Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas &
6/4820/paulus-pangka-tunjukkan-prestasi- komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo
yang-menginspirasi-dunia/> (diakses 25 April Persada.
2017, 21.15 WIB). Saverin, Werner J dan Tankard, James W. 2007.
Kuswantoro, Agung. 2017. Hubungan Masyarakat Teori komunikasi: Sejarah, Metode, dan
(Humas): Teori dan Praktek. Jakarta. Salemba Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta.
Empat. Kencana Prenada Media Group.
Moloeng, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi.
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Mubarok, Zakki. 2011. “ Peran public relations dalam Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
upaya pemulihan citra perpajakan”. Skripsi. kualitatif, dan R&D. Bandung. Cv.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ALFABETA.
Yogyakarta. Widhiyarti, Eka., & Ismiyati. PERAN HUBUNGAN
Mubin, Nurul. 2011. “Pengaruh public relations MASYARAKAT (HUMAS) DI SMK
terhadap citra perusahaan”. Skripsi. PALEBON SEMARANG. Economic
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Education Analysis Journal, Vol 6 No 2
Jawa Timur Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu (2017).
Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional
Surabaya.
Muktiyojaya. 2012. “Peran Humas Perusahaan
Dalam Memperbaiki Citra”. Skripsi.
Universitas Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Munadhiroh, Siti. 2012. “Korelasi Mengikuti
Pengajian Majlis Dzikir Al Khidmah Dengan
Ukhuwah Islamiyah Jama‟ah Di Kec. Weleri,
Kab. Kendal”. Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Ningsih, Israyati Tresna., & Pramusnto, H. PERAN
HUMAS DALAM MENINGKATKAN
CITRA SEKOLAH DI SMK YPE
SUMPIUH KAB. BANYUMAS. Economic
Education Analysis Journal, Vol 6 No 2
(2017).
Sinaga, A., & Kusumantoro, K. (2015).
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,
KEMAMPUAN MANAJERIAL
PENGURUS, MOTIVASI ANGGOTA
DAN CITRA KOPERASI TERHADAP
KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI
WAHANA ARTHA NUGRAHA. Dinamika
Pendidikan, 10(1), 1 – 15.
315