Anda di halaman 1dari 9

JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.

1, APRIL 2016

MANFAAT CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BAGI MASYARAKAT


PERKEBUNAN DI PT SUNGAI RANGIT SAMPOERNA AGRO
KABUPATEN SUKAMARA, KALIMANTAN TENGAH

Fritz Yosua Simanjuntak¹, Arum Ambarsari², Fahmi W. Kifli²


¹Mahasiswa Fakultas Pertanian INSTIPER
²Dosen Fakultas Pertanian INSTIPER

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program dan manfaat dari Corporate Social
Responsibility (CSR) bagi masyarakat yang tinggal di sekitar PT. Sungai Rangit Sampoerna Agro,
penelitian ini dilakukan di tiga desa yang berada disekitar PT. Sungai Rangit Sampoerna Agro,
Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, Kalimantan tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juni 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu
penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada di masa sekarang, di
mana data dikumpulkan, disusun, dan dijelaskan lalu kemudian dianalisa, metode penentuan lokasi
penelitian menggunakan purposive sampling yaitu yaitu penentuan daerah penelitian secara sengaja
dengan meneliti di daerah-daerah terdekat yang berada di sekitar perusahaan, dan metode penentuan
responden menggunakan Snowball sampling adalah teknik penentuan responden pertama dipilih
secara acak dan sampel pertama dapat memilih responden selanjutnya. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahhwa CSR yang dilakukan oleh PT. Sungai Rangit Sampoerna Agro berjalan dengan
baik dan terdiri dari beberapa bidang seperti pendidikan, kesehatan dan dalam bentuk sarana sosial.
Program CSR ini memberikan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar PT. Sungai
Rangit Sampoerna Agro. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat adalah meringankan beban orang
tua maupun sekolah dalam proses pendidikan, membantu masyarakat dalam kesehatan masyarakat
melalui pengobatan gratis, dan membantu pembangunan desa dari bantuan dalam bentuk sarana
sosial.

Kata kunci : Manfaat, Corporate Social Responsibility (CSR).

PENDAHULUAN Upaya-upaya untuk tercapainya


Pembangunan suatu negara bukan kenaikan kesejahteraan hidup bagi setiap
hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap individu maupun masyarakat luas, dalam
insan manusia berperan untuk mewujudkan pengertian sehari-hari seringkali disebut
kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas sebagai upaya “pembangunan”. Pendek kata,
hidup masyarakat. Dunia usaha berperan pembangunan merupakan segala upaya yang
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus menerus ditujukan untuk memperbaiki
sehat. Kini dunia usaha tidak lagi hanya kehidupan masyarakat dan bangsa yang
mempertimbangkan catatan keuangan semata belum baik, atau untuk memperbaiki
(single bottom line), melainkan sudah kehidupan yang sudah baik menjadi lebih
meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan baik lagi.
aspek lingkungan (triple bottom line). Sinergi Istilah “pembangunan” yang
dari tiga elemen ini merupakan kunci dari digunakan dalam bahasa Indonesia, dewasa
konsep pembangunan berkelanjutan. ini telah semakin berkembang sebagai
terjemahan dari beragam istilah asing,
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

sehingga terkadang mengandung kerancuan inilah yang dapat membantu mempercepat


pengertian. Pembangunan, dalam kehidupan pembangunan di Indonesia. Selain itu, jalinan
sehari-hari, dapat digunakan sebagai kerjasama dirajut untuk mencapai
terjemahan atau padanan istilah: development, kepentingan perusahaan, agar perusahaan
growth and change, modernization, atau dapat menjaga eksistensinya dan menjadi
bahkan juga progress. Karena itu kian good business. Dalam rangka menjaga
menjadi sangat sulit untuk mendefinisikan eksistensi suatu perusahaan, maka perusahaan
“pembangunan” dalam suatu rumusan yang itu harus dapat menjaga keseimbangan
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan- hubungan dengan pihak lain yang dapat
kebutuhan, harapan-harapan, atau fungsi yang mempengaruhi eksistensi perusahaan dan
sangat beragam yang melekat pada istilah mencapai Good Bussiness Keseimbangan
pembangunan itu. Sebab pembangunan dapat dijaga dengan melakukan Corporate
banyak makna, fisik maupun non fisik, baik Sosial Responsibility (CSR).
proses maupun tujuannya, baik yang duniawi Penerapan CSR merupakan komitmen
maupun rohaniah. Pada istilah pembangunan dunia usaha untuk terus bertindak etis,
melekat pula pengertian-pengertian: ekonomi, beroperasi secara legal dan berkontribusi
politik, sosial, dan kebudayaan (Totok. 2014). untuk peningkatan ekonomi, bersamaan
Corporate Social Responsibility dengan peningkatan kualitas hidup dari
(CSR) merupakan salah satu kewajiban yang karyawan dan keluarganya sekaligus juga
harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai peningkatan kualitas komunitas lokal dan
dengan isi pasal 74 Undang-Undang masyarakat secara luas. penerapan CSR di
Perseroan Terbatas (UUPT) yang terbaru, Indonesia semakin meningkat baik dalam
yakni UU Nomer 40 Tahun 2007. Melalui kuantitas maupun kualitas. Selain keragaman
undang-undang ini, industri atau korporasi kegiatan dan pengelolaannya semakin
wajib untuk melaksanakanya, tetapi bervariasi, dilihat dari kontribusi finansial,
kewajiban ini bukan suatu beban yang jumlahnya semakin besar. Dalam menerapkan
memberatkan. Perlu diingat pembangunan CSR, umumnya perusahaan akan melibatkan
suatu negara bukan hanya tangungjawab partisipasi masyarakat, baik sebagai objek
pemerintah dan industri saja, tetapi setiap maupun sebagai subjek program CSR. Hal ini
insan manusia berperan untuk mewujudkan dikarenakan masyarakat adalah salah satu
kesejahteraan sosial dan pengelolaan kualitas pihak yang cukup berpengaruh dalam
hidup masyarakat. menjaga eksistensi suatu perusahaan.
Perusahaan sebagai pelaku dunia Masyarakat adalah pihak yang paling
usaha adalah salah satu dari stakeholder merasakan dampak dari kegiatan produksi
pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan suatu perusahaan, baik itu dampak positif
di Indonesia melakukan berbagai kegiatan ataupun negatif. Dampak ini dapat terjadi
terencana untuk mencapai tujuan khusus dalam bidang sosial, ekonomi, politik maupun
maupun tujuan umum yang telah mereka lingkungan. Apabila CSR tidak dilakukan
tentukan. Kegiatan-kegiatan yang dengan baik, maka dapat menyebabkan
direncanakan oleh perusahaan umumnya berbagai macam permasalahan. Kasus kasus
akan melibatkan berbagai macam pihak, baik konflik sosial yang pernah terjadi pada
dari dalam perusahaan itu sendiri, maupun perusahaan di Indonesia misalnya, konflik
dari pihak luar, seperti pemerintah, pihak sosial diduga diakibatkan suatu perusahaan
asing, masyarakat, dan sebagainya. Kegiatan kurang peduli dengan masyarakatnya dan
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

tidak mengimplementasikan CSR dengan baik internal yang bekerja pada perusahaan baik itu
(Achmad. 2015). staff maupun setingkat karyawan.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini pemilihan sampel
Metode Dasar untuk responden masyarakat perusahaan
Metode dasar dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Snowball sampling.
adalah metode deskriptif, yaitu suatu Snowball sampling adalah teknik penentuan
penelitian yang memusatkan diri pada responden pertama dipilih secara acak dan
pemecahan masalah-masalah yang ada di sampel pertama dapat memilih responden
masa sekarang, dimana data dikumpulkan, selanjutnya. Teknik pengumpulan ini akan
disusun, dan dijelaskan lalu kemudian dipilih sampai mencapai tiga puluh
dianalisa. Metode deskriptif ini dilakukan responden.
dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, Responden dalam penelitian ini
menganalisa dan kemudian dilakukan diambil dari masyarakat yang berada di
pengambilan kesimpulan. Penelitian sekitar perusahaan, tiga puluh orang sebagai
deskriptif biasanya dilakukan tanpa suatu sampel untuk menjadi parameter penilaian
hipotesa tertentu yang telah dirumuskan program CSR yang dijalankan perusahaan,
secara ketat. Kalaupun menggunakan hipotesa dan tingkat usia responden dibagi berdasarkan
tetapi tidak di uji secara sistematik. usia produktif dan non produktif.
Metode Penentuan Lokasi Jenis Dan Sumber Data
Penentuan lokasi yang akan diteliti Data pendukung dalam penelitian
adalah secara purposive sampling yaitu yaitu ilmiah yang penulis lakukan terdiri atas 2
penentuan daerah penelitian secara sengaja (dua) jenis data, yakni:
dengan meneliti di daerah-daerah terdekat 1. Data primer, yaitu data yang secara
yang berada di sekitar perusahaan. langsung didapatkan dari teknik
Penelitian ini dilakukan di tiga desa wawancara dari pihak perusahaan
yaitu desa Kartamulia, Pudu, dan Natai yaitu perwakilan dari PT Sungai
Sedawak yang berbatasan langsung dengan Rangit Sampoerna Agro dan beberapa
PT. Sungai Rangit Sampoerna Agro dan masyarakat penerima program CSR
lokasi penelitian dipilih karena lokasi ini dari PT Sungai Rangit Sampoerna
merupakan sasaran program CSR dari PT. Agro, sebagai data adalah hasil
Sungai Rangit Sampoerna Agro yang berada jawaban kuisioner dan wawancara
di Kecamatan Sukamara, Kabupaten responden penelitian.
Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. 2. Data sekunder, yaitu data yang
Metode Penentuan Responden didapatkan dengan mengkaji dokumen
Responden adalah orang yang diminta yang berhubungan dengan objek
memberikan keterangan tentang suatu fakta penelitian baik berupa buku-buku,
atau pendapat. Keterangan tersebut dapat data dari internet, peraturan
disampaikan dalam bentuk tulisan maupun perundang-undangan, maupun dari
lisan, yaitu ketika mengisi kuisioner dan sumber tertulis lainnya yang masih
wawancara langsung. Responden diambil dari berhubungan dengan objek penelitian.
masyarakat di sekitar perkebunan, baik Teknik Pengumpulan Data
pemuka masyarakat dan masyarakat yang 1. Untuk memperoleh data primer yang
tinggal di wilayah tersebut. Selain itu juga dibutuhkan dalam penelitian ini maka
mengambil responden dari masyarakat pengumpulan data dilakukan melalui
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

wawancara dengan pihak perusahaan dan kemanfaatan program CSR yang


dan masyarakat. diberikan oleh perkebunan dalam hal
2. Untuk memperoleh data sekunder sosial ekonomi masyarakat dan
yang dibutuhkan dalam penelitian ini pelestarian lingkungan di sekitar
maka pengumpulan data dilakukan perkebunan.
melalui kajian buku-buku, data dari Analisis Data
internet, peraturan perundang- Metode Analisis data yang digunakan
undangan, maupun sumber tertulis ialah teknik analisis deskriptif yang dipakai
lainnya yang berkaitan dengan objek untuk menganalisis data dengan
penelitian. mendeskripsikan atau menggambarkan data-
Konseptual data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa
1. Tanggung jawab Sosial Perusahaan rekayasa. Untuk mendapat hasil akhir yang
atau Corporate Social Responsibility diinginkan, maka data yang diperoleh baik
(CSR) adalah Tanggung jawab sosial dari hasil wawancara dan telaah literatur
yang diberikan oleh pihak perusahaan dianalisis untuk selanjutnya data tersebut
kepada masyarakat sekitar perusahaan disajikan dalam bentuk deskriptif. Sehingga
perkebunan. penelitian ini tidak hanya menarik sebuah
2. Implementasi CSR yang dimaksud kesimpulan tetapi juga dapat memberikan
dalam penelitian ini adalah penerapan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Agro berdasarkan penilaian masyarakat.
HASIL PENELITIAN DAN Penelitian ini dilakukan terhadap 30
PEMBAHASAN responden yang berada di tiga desa yaitu Desa
Identitas Responden Kartamulia, Desa Pudu Rundun, dan Natai
Penelitian ini bertujuan untuk Sedawak.
mengetahui manfaat program CSR yang 1. Tingkat Usia Responden
dilakukan oleh PT Sungai Rangit Sempoerna
Tabel 2. Tingkat Usia Responden
Tingkat Usia Responden Jumlah Persentase (%)
17-58 29 97
>59 1 3
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2015
Dari tabel 2 dapat dielaskan rata-rata usia adalah 73 tahun, serta rata-rata umur
berada usia produktif yang terdiri dari 29 responden adalah 40 tahun.
orang dengan persentase 97%. Usia terendah 2. Tingkat Pendidikan Responden
responden adalah 19 tahun dan tertinggi
Tabel 3. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 6 20
SMP 2 7
SMA 15 50
S1 7 23
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2015.
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

Dari tabel 3 dapat dijelaskan terdiri dari 15 orang dengan persentase


bahwa tingkat pendidikan responden rata- 50%.
rata telah melalui pendidikan SMA, 3. Pekerjaan Responden

Tabel 4. Pekerjaan responden


Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Guru SD 1 3
Guru TK 2 7
IRT 2 7
Kades 2 7
Swasta 1 3
Pendeta 1 3
Petani 2 7
PNS 5 17
Staff desa 4 13
Wiraswasta 10 33
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2015

Dari tabel 4 dapat dijelaskan bahwa Penilaian Responden


pekerjaan responden adalah wiraswasta, 1. Keberadaan CSR PT Sungai Rangit
terdiri dari 10 orang dengan persentase 33%. Sempoerna Agro

Tabel 5. Penilaian responden terhadap keberadaan CSR dari perusahaan


Pilihan Jawaban Jumlah Persentase (%)
a. Tahu 30 100
b. Ragu-ragu 0 0
c. Tidak tahu 0 0
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2015

Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa semua 2. Penilaian responden terhadap CSR di
responden mengetahui keberadaan CSR PT. bidang pendidikan
Sungai Rangit Sempoerna Agro.

Tabel 6. Penilaian responden terhadap CSR di bidang pendidikan


Uraian Jawaban terbanyak Jumlah Persentase (%)
Keberadaaan CSR Tahu 21 70
Merasakan CSR Ya 21 70
Kendala dalam CSR Tidak Ada 16 53
Manfaat dari CSR Ada 21 70
Kepuasan dari CSR Puas 16 54
Sumber : Data Primer, 2015
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa SMP. Program CSR di bidang pendidikan
responden yang mengetahui CSR di bidang bermanfaat bagi masyarakat disekitar
pendidikan ada 21 responden dengan perusahaan. Dana operasional yang diberikan
persentase 70%, yang merasakan CSR di dalam program CSR mencangkup dana
bidang pendidikan ada 21 responden dengan kegiatan tertentu seperti perpisahan di TK dan
persentase 70%, responden yang tidak SD, seragam sekolah yang diberikan dalam
merasakan kendala dalam program CSR di program CSR untuk TK dan sarana yang
bidang pendidikan ada 16 orang dengan diberikan seperti air, listrik dan bahan
persentase 53%, responden yang menjawab material pembangunan di sekolah. Penilaian
merasakan manfaat dari CSR di bidang masyarakat sebagian besar dari mereka
pendidikan ada 21 orang dengan persentase merasakan manfaat dari program CSR di
70%, respondan yang merasa puas dalam bidang pendidikan, manfaat yang dirasakan
CSR di bidang pendidikan ada 16 orang oleh masyarakat antara lain adalah
dengan persentase 54%. meringankan beban melalui bantuan yang
Program CSR yang diberikan di bidang diberikan dari PT. Sungai Rangit Sempoerna
pendidikan oleh perusahaan berupa bantuan Agro.
dana operasional, seragam sekolah, dan 3. Penilaian responden terhadap CSR di
sarana di sekolah mulai dari TK, SD, dan bidang kesehatan

Tabel 7. Penilaian responden terhadap CSR di bidang kesehatan


Uraian Jawaban terbanyak Jumlah Persentase (%)
Keberadaaan CSR Tidak Tahu 14 47
Merasakan CSR Ya 11 37
Kendala dalam CSR Tidak Tahu 15 50
Manfaat dari CSR Tidak Tahu 14 46
Kepuasan dari CSR Tidak Puas 13 43
Sumber : Data Primer, 2015

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa Program CSR di bidang kesehatan yang
responden yang tidak mengetahui CSR di diberikan berupa pengobatan gratis
bidang kesehatan ada 14 responden dengan masyarakat, akan tetapi program ini belum
persentase 47%, responden yang merasakan maksimal karena masih banyak masyarakat di
CSR di bidang kesehatan ada 11 responden sekitar perusahaan yang belum mengetahui
dengan persentase 37%, responden yang tidak dan merasakan bantuan dari program CSR
mengetahui kendala dalam program CSR di selain itu dari penilaian masyarakat hampir
bidang kesehatan ada 15 orang dengan separuh dari mereka tidak merasakan mafaat
persentase 50%, responden yang menjawab dari program CSR di bidang kesehatan,
tidak mengetahui manfaat dari CSR di bidang meskipun demikian manfaat dari program
kesehatan ada 14 orang dengan persentase CSR di bidang kesehatan ialah terbantunya
46%, responden yang merasa tidak puas masyarakat dalam kesehatan melalui
dalam CSR di bidang kesehatan ada 13 orang pengobatan yang diberikan gratis.
dengan persentase 43%. 4. Penilaian responden terhadap CSR dalam
bentuk sarana sosial
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

Tabel 8. Penilaian responden terhadap CSR dalam bentuk sarana sosial


Uraian Jawaban terbanyak Jumlah Persentase (%)
Keberadaaan CSR Tahu 23 77
Manfaat CSR Ada 23 77
Kendala dari CSR Tidak ada 17 57
Perawatan dari CSR Baik 21 70
Kepuasan dari CSR Tidak Tahu 16 53
Sumber : Data Primer, 2015

Dari tabel 8 dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah biaya CSR tiap tahun
responden yang mengetahui tentang CSR pada tahun 2012 jumlah biaya CSR di bidang
dalam bentuk sarana sosial ada 23 orang pendidikan berjumlah Rp 13.500.000
denga persentase 77%, responden yang kemudian pada tahun 2013 jumlah biaya naik
mejawab merasakan manfaat dari CSR dalam menjadi Rp 18.800.000 dan pada tahun 2014
bentuk sarana sosial ada 23 orang dengan jumlah biaya naik menjadi Rp 37.750.000 hal
persentase 77%, responden yang tidak ini di sebabkan karena adanya penambahan
merasakan kendala dalam proses CSR yang program CSR di bidang pendidikan setiap
berbentuk sarana sosial ada 17 orang dengan tahunnya.
persentase 57%, responden yang menjawab Pada bidang kesehatan program CSR
baik dalam perawatan CSR yang berbentuk kurang berjalan dengan baik hal ini di lihat
sarana sosial ada 21 dengan persentase 70%, dari program CSR di bidang kesehatan yang
responden yang merasa puas terhadap CSR hanya ada di tahun 2012 dengan Rp 4.000.000
dalam bentuk sarana sosial ada 16 dengan dan tidak ada lagi pada tahun 2013 dan 2014,
persentase 53%. hal ini di sebabkan oleh beberapa hal yaitu
Program CSR dalam bentuk sarana sosial tidak terealisasinya program CSR pada tahun
dan pembinaan oleh perusahaan berupa 2013 dan 2014, kurangnya sosialisasi
pembagian beras jompo, pembangunan jalan, terhadap masyarakat dan tidak anggaran dana
sarana air bersih, bahan material, bantuan dari program CSR di bidang kesehatan.
dana dalam kegiatan tertentu, dana hari raya Pada program CSR dalam bentuk sarana
keagamaan dan lain-lain. Program CSR dalam sosial terjadinya turun naik jumlah biaya di
bentuk sarana sosial dan pembinaan lebih mulai dari tahun 2012 dengan jumlah biaya
banyak dari pada program CSR di bidang Rp 401.590.000 dan kemudian jumlah biaya
pendidikan dan kesehatan serta penilaian turun menjadi Rp 332.260.000 dan pada tahun
masyarakat sebagian besar dari mereka 2014 jumlah biaya naik menjadi Rp
merasakan manfaat dari program CSR dalam 451.520.000. Turunnya jumlah biaya CSR
bentuk sarana sosial dan pembinaan, manfaat dalam bentuk sarana sosial disebabkan oleh
yang dirasakan oleh masyarakat adalah beberapa hal yaitu tidak terealisasinya
terbantunya masyarakat dalam pembangunan Program CSR dan masyarakat tidak meminta
desa dari bantuan dalam bentuk sarana sosial. banyak bantuan dalam bentuk sarana sosial
Program CSR dari PT Sungai Rangit pada tahun 2012.
Sampoerna agro terdiri dari tiga bidang yaitu Jumlah total pada program CSR tahun
pendidikan, kesehatan dan dalam bentuk 2012 sebesar Rp 419.090.000 kemudian
sarana sosial. Pada bidang pendidikan dari jumlah biaya turun pada tahun 2013 dengan
tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami jumlah Rp 351.060.000 dan jumlah biaya
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

menjadi naik pada tahun 2014 menjadi Rp masyarakat dari program CSR di bidang
489.270.000, turun naiknya jumlah biaya pendidikan adalah meringankan beban
pada program CSR disebabkan oleh jumlah orang tua maupun sekolah dalam proses
program dan anggaran dana yang dikeluarkan pendidikan.
tiap tahun. Program CSR dari PT Sungai 4. Program CSR di bidang kesehatan berupa
Rangit Sampoerna Agro berjalan dengan baik pengobatan gratis, manfaat yang dirasakan
kecuali di bidang kesehatan karena kurangnya masyarakat dari program CSR di bidang
sosialisasi terhadap masyarakat, kurangnya kesehatan adalah terbantunya kesehatan
program dan anggaran dana CSR di bidang masyarakat melalui pengobatan gratis.
kesehatan. Program CSR di bidang 5. Program CSR dalam bentuk sarana sosial
pendidikan dan sarana sosial telah berjalan adalah pembagian beras jompo,
dengan baik dan memberikan manfaat bagi pembangunan jalan, sarana air bersih,
masyarakat. bahan material, selain itu adanya bantuan
seperti dana dalam perayaan hari besar
KESIMPULAN agama dan kegiatan tertentu lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Manfaat yang dirasakan masyarakat dari
maka dapat diambil beberapa kesimpulan program CSR dalam bentuk sarana sosial
sebagai berikut: adalah membantu pembangunan desa dari
1. Masyarakat desa di sekitar PT. Sungai bantuan dalam bentuk sarana sosial.
Rangit Sampoerna Agro mengetahui 6. Program CSR di bidang pendidikan dan
adanya program CSR dari PT. Sungai dalam bentuk sarana sosial telah berjalan
Rangit Sampoerna Agro. dengan baik dan telah memberikan
2. Program CSR dari PT. Sungai Rangit manfaat bagi masyarakat.
Sampoerna Agro terdiri dari beberapa 7. Program CSR di bidang kesehatan dari PT.
bidang yaitu Pendidikan, Kesehatan, dan Sungai Rangit Sampoerna Agro yang
Sarana Sosial. telah berjalan masih kurang baik karena
3. Program CSR di bidang pendidikan berupa kurangnya sosialisasi terhadap
dana operasional, seragam sekolah dan masyarakat, program dan anggaran dana
sarana di sekolah. Manfaat yang dirasakan CSR di bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
AB, Susanto. 2007. A Strategic Management Pertanggungjawaban Sosial,
Approach, CSR, The Jakarta Deeppublish; Sleman.
Consulting Group, Jakarta Mardikanto, Totok. 2014. Corporate Social
Amri, Mulya. 2008. CSR Untuk Penguatan Responsibility. Alfabeta;
Kohesi Sosial, Buku ke Bandung.
5,Cetakan Pertama. Indonesia Nugroho, Adhi. 2012. Program Corporate
Business Links; Jakarta. Social Responsibility (CSR) Di
Iriantara, Yosal. 2004. Community relations; Perkebunan Kelapa Sawit.
konsep dan aplikasinya. Instiper. Yogyakarta.
Simbiosa Rekatama Media. Nursaid, Fajar. 2008. CSR Bidang Kesehatan
Bandung, hal ; 49 dan Pendidikan
Lamo, Achmad. 2015. Corporate Social Mengembangkan Sumber Daya
Responsibility dalam Perspektif Manusia, Buku ke 3, Cetakan
Governance: Manajemen pertama, Indonesia Business
Links; Jakarta.
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.1, APRIL 2016

Prawirokusumo, Soeharto. 2003. “Perilaku Masyarakat Sekitar Pabrik PT


Bisnis Modern-Tinjauan pada Madu Baru PG/PS Madukismo
Etika Bisnis dan Tanggung Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Jawab Sosial”, Jurnal Hukum Instiper. Yogyakarta.
Bisnis, Vol 22, No 4. Wibisono, Yusuf, Membedah Konsep &
Reza, Rahman. 2009. Corporate Social Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility Antara Teori dan Responsibility), Gresik : Fascho
Kenyataan, Cetakan pertama, Publishing, 2007.
hal.10. MedPres; Yogyakarta. Widjaja, Gunawan. 2008. 150 Tanya Jawab
Sanjaya, Rudy. 2012 Peranan Corporate Tentang Perseroan Terbatas,
Social Responsibility ( CSR) Cetakan kedua, Forum Sahabat,
Dalam Memberdayakan Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai