Nim: 013081646
Peran atau fungsi strategis adanya CSR bagi perusahan, juga dapat sebagai bagian dari
pengontrol risiko khususnya pada pembentukan katup pengamanan sosial atau social security
(Susanto, 2007: 29). Risiko disini dimaksudnya kondisi ketidakpastian dalam sebuah
perusahaan jika mengalami permasalahan yang bisa berdampak pada berbagai stakeholder
baik internal maupun eksternal. Seperti 7 adanya isu negatif yang terjadi terus menerus akan
mengakibatkan reputasi perusahaan menjadi buruk sehingga dapat menimbulkan risiko
kebangkutan perusahaan. Dengan adanya kegiatan CSR inilah dapat meminimalisir adanya
risiko tersebut, karena dapat membangun reputasi, seperti meningkatkan citra perusahaan dan
hubungan dengan pemegang sahamnya, mempertahankan posisi merek dari perusahaan,
maupun bidang lainnya. Terdapat empat indikator yang menjadi tolak ukur reputasi sebuah
perusahaan. Pertama, adanya persaingan dunia usaha dalam penjualan produk dengan harga
premium pada kurun waktu yang lama. Kedua, kesediaan perusahaan untuk merekrut dan
mempertahankan staf kunci yang berkualitas. Ketiga, konsistensi perusahaan dalam
memperoleh dukungan secara words of mouth berupa rekomendasi positif. Keempat,
keberpihakan publik saat terjadi suatu masalah, tidak hanya dalam kemampuan perusahaan
untuk berkelit dari media ataupun kritikan publik (Susanto, 2007: 44-45)
2. Konsep TBL menegaskan bahwa dalam menjalankan operasional perusahaan, selain
mengejar profit, perusahaan juga harus dapat berkontribusi untuk masyarakat (people) dan
berperan aktif dalam menjaga lingkungan (planet) (Elkington, 1994 dalam Felisia dan
Limijaya, 2014). Salah satu implementasi konsep TBL diwujudkan dalam program Corporate
Social Responsibility (CSR). Program CSR merupakan tanggungjawab sosial perusahaan
yang diharapkan dapat memberikan manfaat positif untuk komunitas sekitar perusahaan
maupun masyarakat secara luas (Avicenia, 2014). Selain itu, pelaksanaan CSR juga diatur
dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa
Perseroan memiliki kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya pelaksanaannya yang dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran