Anda di halaman 1dari 3

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Putu Riana Pertiwi (I34150063)

Dosen Praktikum:
Rajib Gandi, S.KPm dan Vika Afrigusti

ABSTRAK

Keywords:
Pembangunan berkelanjutan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa
CSR, Pembangungan Berkelanjutan membahyayakan atau mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk
mencukupi kebutuhannya. Peningkatan kualtas hidup masyarakat juga perlu
Dikirim: dilakukan melalui pembangunan dan juga CSR sebagai tanggung jwab sosial
22 Mei 2017 perusahaan. CSR harus menerapkan prnsip pembangunan berkelanjutan agar tidak
Disampaikan pada Praktikum hanya sekedar menjadi filantrofi. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
Matakuliah Pengembangan pembangunan berkelanjutan, CSR, serta kaitan antara keduanya, pengukuran CSR,
Masyarakat, Departemen Sains teori tentang CSR dari hasil analisis jurnal dan skripsi.
Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat – FEMA IPB

PENDAHULUAN PEMBAHASAN
Pembangunan berkelanjutan menjadi isu sentral Definisi Pembangunan Berkelanjutan
dalam kehidupan, mengingat kebutuhan manusia
semakin meningkat. Kebutuhan akan pangan, air, dan Definisi pembangunan berkelanjutan yang
sumberdaya alam lainnya terus mengalami peningkatan paling banyak diterima adalah definisi yang terdapat
dan akan mengalami kelangkaan apabila dimanfaatkan dalam Bruntland Report yang dikenal dengan definisi
secara terus menerus. Disisi lain, sumberdaya alam yang Bruntland yaitu “Pembangunan yang dapat mencukupi
ada di Indonesia juga dimanfaatkan oleh perusahaan kebutuhan saat ini tanpa membahyayakan atau
untuk menghasilkan berbagai produk. mengurangi kemampuan generasi yang akan datang
Kehadiran perusahaan dalam masyarakat untuk mencukupi kebutuhannya” (Suliadi 2003). Definisi
seharusnya dapat memberikan manfaat bagi msyarakat Bruntland tidak melarang aktivitas pembangunan
sekitar dengan kontribusinya dalam komunitas setempat, ekonomi, tetapi menganjurkannya dengan persyaratan
namun kenyataannya perusahaan yang ada dapat bahwa laju (tingkat) kegiatan pernbangunan tidak
berakibat baik maupun buruk terhadap masyarakat (ISO rnelampaui daya dukung (carrying capacity) lingkungan
dalam Samosir et all 2010) alarn. Dengan demikian, generasi mendatang tetap
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan memiliki asset sumberdaya alarn dan jasa-jasa
beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam menganalisis lingkungan (environmental servrces) yang sarna, atau
CSR dan pembangunan berkelanjutan, yaitu : kalau dapat lebih baik dari pada generasi yang hidup
1. Merumuskan definisi pembangunan berkelanjutan sekarang (Dahuri 1998).
2. Merumuskan definisi dan sejarah CSR Pembangunan dikatakan berkelanjutan jika
3. Merumuskan kaitan pembangunan berkelanjutan generasi mendatang dapat menikmati kesejahteraan
dengan CSR? paling tidak sama dengan generasi sekarang. Menurut
4. Merumuskan teori-teori yang berkaitan dengan Suliadi 2003, konsep pembangunan berkelanjutan ini
pengukuran kerja CSR dikatakan juga sebagai konsep keadilan antar generasi.
5. Merumuskan isu-isu utama dalam CSR
6. Merumuskan peraturan dan perundangan yang
terkait CSR di Indonesia Definisi dan Sejarah CSR
7. Menjabarkan teori yang digunakan dalam skripsi Menurut World Business Council for ustainable
serta hasilnya Development (vVBCSD), CSR adalah komitmen untuk
8. Merumuskan kritik terhadap CSR berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan: berkerja dengan para karyawan dan
keluarganya, masyarakat setempat dan masyarakat
secara luas dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat – Semester Genap TA. 2016/2017 1


Secara umum, CSR dapat didefinisikan sebagai (Suharto 2010 dalam Samosir 2011). Dalam pandangan
bentuk kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan Asia, CSR adalah komitmen perusahaan untuk
untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat beroperasi dengan mencapai keberlanjutan dalam aspek
disekitarnya melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi, sosial dan lingkungan dan mencapai
yang bertujuan meningkatkan kemampuan manusia keseimbangan kepentingan pemangku kepentingan
sebagai individu agar tercapai keseimbangan antara (Fukukawa 2010 dalam Samosir 2011)
keuntungan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan 6. Memasukkan CSR dalam bisnis inti dan proses
kelestarian lingkungan hidup (Mutmainna 2014). organisasi (Pratomo 2008 dalam Samosir 2011). Dalam
hal ini mengetahui indeks keberkelanjutan dalam aktivitas
Kaitan Pembangunan Berkelanjutan dengan CSR
CSR perlu melakukan penilaian terhadap aspek ekonomi,
Menurut Iqbal dan Sudaryanto (2008) sosial dan lingkungan (Munasinghe 1993 dalam Samosir
pelaksanaan CSR perlu sejalan dengan peraturan 2011), serta diidentifikasi atribut-atribut dari masing-
hukum, mendatangkan manfaat, bersifat etis, masing aspek atau dimensi.
menghormati nilai-nilai sosial dan memenuhi aspek
akuntabilitas. Dengan kata lain, CSR merupakan Teori-Teori yang Berkaitan Dengan Pengukuran Kerja
tanggung jawab suatu organiasasi perusahaan atas CSR
dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap Untuk mengukur keberhasilan CSR sebagai
masyarakat dan lingkungan yang sifatnya etis, social investment digunakan model SROI (social return
transparan, konsisten dengan pembangunan an investment). Terdapat 7 prinsip SROI yaitu :
berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, 1. Pelibatan pemangku kepentingan
memperhatikan harapan para pemangku kepentingan, 2. Paham akan apa yang berubah
sesuai dengan hukum yang berlaku, sejalan dengan 3. Memberikan nilai atas apa yang penting
norma-norma perilaku internasional dan terintegrasi 4. Hanya menyertakan hasil yang material
dalam ketatalaksanaan organisasi perusahaan. Minimal 5. Tidak boleh “over claim”
ada tujuh tanggung jawab sosial perusahaan yaitu 6. Harus transparan dalam proses
lingkungan, HAM, perburuhan, pemberdayaan, 7. Hasil dapat di verifikasi
masyarakat, tata kelola organisasi, isu konsumen dan
praktik bisnis yang sehat. Isu-Isu Utama dalam CSR
Kondisi utama yang harus ada dalam Menjalankan program CSR bukanlah perkara
melaksanakan CSR berkelanjutan adalah : mudah. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
1. Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh (Permana (YLKI) dalam Anggraini 2013, konsep CSR di Indonesia
2008 dalam Samosir 2011). Artinya perusahaan harus diterjemahkan dengan salah. CSR pada praktiknya hanya
dapat memliki profit yang cukup untuk melakukan CSR. sebagai promosi terselubung. Selain itu pelaksanaan
2. Program CSR baru dapat menjadi berkelanjutan CSR yang seharusnya sukarela, banyak yang berubah
apabila program yang dibuat oleh suatu perusahaan menjadi wajib. Banyak pula CSR di Indonesia yang
benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap dilakukan berpindah-pindah. Akibatnya pelaksanaan
unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri program CSR tidak berkelanjutan. Padahal di satu sisi
(Lesmana 2008 dalam Samosir 2011). Dengan demikian, CSR merupakan sebuah konsep pembangunan yang
perlu ada dialog dengan para stakeholders untuk berkelanjutan.
memahami kebutuhan dan keinginannya (Bronchain
2008 dalam Samosir 2011). Peraturan dan perundangan yang terkait CSR di
3. Outcome/result CSR yang terukur/measurable (The Indonesia
Chartered Quality Institute 2008 dalam Samosir 2011). Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 1
4. Harus memiliki sistem management yang dapat Butir 3 Tentang Perseroan Terbatas, dinyatakan dalam
mampu mencakup (mengcover), sehingga CSR dapat undang-undang tersebut bahwa tiap perusahaan
mencapai tujuan yang diinginkan (The Chartered Quality diwajibkan untuk melakukan Tanggung Jawab Sosial dan
Institute 2008 dalam Samosir 2011) Lingkungan sebagai komitmen perseroan untuk berperan
5. Menerapkan prinsip triple bottom line (profit, people serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
dan planet), sehingga program CSR ada kaitannya meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
dengan operasional dan tujuan perusahaan, sehingga bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas
semuanya berjalan sustainable (Permana 2008 dalam setempat, maupun masyarakat pada umumnya
Samosir 2011). Perusahaan harus berorientasi untuk (Anggraini 2013). Sedangkan dalam Pasal 15 (b) UU
mencari keuntungan yang memungkinkan untuk terus Republik Indonesia No.25 tahun 2007 tentang
beroperasi dan berkembang (profit), perusahaan harus Penanaman Modal menyatakan bahwa “Setiap penanam
memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab
(people) dan perusahaan harus peduli terhadap sosial perusahaan.” (Jatmiko 2011)
lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman hayati.

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat – Semester Genap TA. 2016/2017 2


Teori yang Digunakan dalam Skripsi Serta Hasilnya DAFTAR PUSTAKA

Dalam skripsi Bonita Dwi Anggrani dengan judul Anggraini BD. 2013. Analisis Program Corporate Social
analisis program corporate social responsibility (csr) Responsibility (CSR) Dalam Pembangunan
dalam pembangunan berkelanjutan di desa lulut Berkelanjutan Di Desa Lulut Kabupaten Bogor Jawa
kabupaten bogor jawa barat, menggunakan konsep The Barat. [skripsi] Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Triple Bottom Line dalam menganalisis CSR yang
berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil Dahuri L. 1998. Pembancunan Pertanian Berkelanjutan:
Program penanaman jarak pagar belum sepenuhnya
Dalam Perspektif Ekonomi, Sosial dan Ekologi.
sesuai dengan konsep the triple bottom line. Hal ini
Jurnal Agrimedia. 4(01).
disebabkan oleh program ini belum dapat memberikan
keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Buah jarak
Iqbal M dan Sudaryanto T. 2008. Tanggung jawab sosial
yang dihasilkan kurang maksimal sehingga biji yang
dihasilkan juga kurang dan tidak dapat menghasilkan perusahaan (corporate social responsibility) dalam
minyak jarak yang sesuai dengan kebutuhan operasional perspektif kebijakan pembangunan pertanian.
dari PT ITP sendiri. Analisis Kebijakan Pertanian [Internet].
Implementasi program pembangunan http://pse.litbang.deptan.go.id/ind.pdffiles/ART6-
berkelanjutan belum dapat menanggulangi dampak 2d.pdf
lingkungan yang dihasilkan oleh PT ITP. Hal ini
ditunjukkan dari persepsi terhadap pencemaran udara Jatmiko I. 2011. Kajian Citra Perusahaan Melalui
yang masih tetap tinggi di Desa Lulut. Implementasi
kegiatan Corporate Social Responsibility Pada Bank
program pembangunan berkelanjutan sudah dapat
menaggulangi dampak sosial yang dihasilkan dari PT “X” Bogor. [skripsi] Bogor (ID) : Institut Pertanian
ITP. Hal ini ditunjukkan dari tingkat keresahan sosial Bogor
yang rendah di Desa Lulut setelah adanya program
penanaman jarak pagar ini. Mutmainna. 2014. Hubungan Tingkat Penerapan Prinsip
Pengembangan Masyarakat Dengan Keberhasilan
Kritik Terhadap CSR Program CSR Pt Pertamina. [skripsi] Bogor (ID) :
1. Perusahaan perlu meninjau kembali program Institut Pertanian Bogor
CSR dalam bidang pembangunan berkelanjutan
agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Samosir PS. 2011. Analisis kebijakan corporate social
yang ada sehingga dapat memberikan
responsibility berkelanjutan pada industri otomotif di
keuntungan bagi kedua belah pihak.
2. CSR bukan sekedar alat untuk membentuk citra Indomobil Group. [disertasi] Bogor (ID): Institut
yang baik bagi perusahaan Pertanian Bogor
3. CSR tidak hanya terkait aspek sosial
4. CSR bukanlah program yang berbasis charity Samosir PS, Hubeis AVS, Hubeis M, Shinduwinata G.
2010. Jurnal Manajemen IKM. 5(02).

KESIMPULAN Suliadi. 2003. Model Fuzzy untuk menentukan indeks


Pembangunan berkelanjutan memerlukan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. [disertasi]
dukungan dari semua pihak, bukan hanya pemerintah. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Program CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan
harusnya dilaksanakan dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan agar tidak hanya sekedar menjadi charity
atau filantrofi bagi masyarakat.

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat – Semester Genap TA. 2016/2017 3

Anda mungkin juga menyukai