Anda di halaman 1dari 5

JIUBJ

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(2), Juli 2021, 743-747


Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat universitas Batanghari Jambi
ISSN 1411-8939 (Online), ISSN 2549-4236 (Print)
DOI 10.33087/jiubj.v21i2.1525

Penerapan Diagnosing Organisasi Melalui Intervensi Technostruktural:


Studi Literatur
Marjanis*, Hendri Yazid, Rusdinal, Nurhizrah Gistituati
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Barat Kota Padang
*Correspondence email: marjanismarjanis@gmail.com, hendriyazid75@gmail.com,
rusdinal@fip.unp.ac.id, gistituatinurhizrah@gmail.com

Abstrak. Diagnosa organisasi merupakan salah satu komponen utama dalam melakukan perencanaan perubahan. Diagnosa
organisasi merupakan hal yang fundamental bagi pengembangan sekolah. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis
kontribusi teknologi informasi dan dampaknya terhadap kinerja menejerial organisasi di sekolah. Hal ini dapat ditinjau dari
diagnosis organisasi melalui intervensi technostruktural, karena terkait dengan design organisasi, karyawan/pegawai, dan design
kerja. Metode intervensi technostruktural fokus pada pengembangan struktur dan desain organisasi serta infrasturktur organisasi.
Metode ini akan menghasilkan output peningkatan perhatian pada produktifitas dan efektivitas organisasi di sekolah, seperti
kualitas budaya kerja serta metode untuk merancang seluruh komponen yang ada disekolah. Sekolah perlu mengetahui dan
berupaya untuk memenuhi sesuai indikator atau kriteria yang ada agar menjadi organisasi yang berkembang dan berintegritas
tinggi.

Kata Kunci: Penerapan Diagnosing Organisasi; Intervensi Technostruktural

Abstract. Organizational diagnosis is one of the main components in planning change. Organizational diagnosis is fundamental
to school development. This can be seen from the organization's diagnosis through technostructural intervention, because it is
related to organizational design, employees/employees, and work design. Technostructural intervention method focuses on
changes in organizational structure and design, so it tends to be more focused on organizational infrastructure aspects. This
method will produce the output of increasing attention to productivity and organizational effectiveness in schools, such as the
quality of work culture and methods for designing all components in schools. Schools need to know and strive to meet existing
indicators or criteria in order to become a growing organization with high integrity.

Keywords: Application of Organizational Diagnostics; Technostructural Interventions

PENDAHULUAN berencana terhadap proses dalam organisasi dengan


Organisasi merupakan suatu wadah untuk bekerja memanfaatkan teori-teori perilaku organisasi (Gesimba,
sama dan berinteraksi secara sistematis, terencana, 2014). Salah satu intervensi pengembangan organisasi
terstruktur dan terukur. Organisasi dipandang memiliki yang dapat dilakukan oleh manajer atau konsultan atau
sifat yang dinamis, karena adanya interaksi secara terus anggota dengan sasaran individu, kelompok, dan
menerus dalam suatu kelompok. Konsekuensi dari itu organisasi dalah melalui technostruktural intervensi.
adalah organisasi berfungsi untuk merespons hubungan Intervensi technostruktural juga dapat diterapkan
interaksional dengan lingkungannya (Roland et al, di lingkungan kerja seperti sekolah. Sekolah adalah
2013). tempat untuk berinteraksi dan bersosialisasinya sejumlah
Dalam suatu pengembangan organisasi indentik orang sehingga akan terbentuk sistem organisasi yang
dengan perubahan. Menurut Robbins dan Timothy baik (Munandar, 2014). Sistem organisasi sekolah yaitu
(2008), pengembangan organisasi adalah upaya sistem organisasi terbuka di seluruh elemen yang ada di
terencana, seluruh organisasi, yang dikelola untuk sekolah. Setiap elemen harus saling mengadakan
meningkatkan efektivitas organisasi itu sendiri. hubungan timbal balik dengan lingkungannya dan
Agar suatu perubahan efektif dan terencana, maka bekerja sama serta merancang secara bersama tentang
diperlukan diagnosis organisasi. Diagnosis organisasi kemajuan sekolah baik dari segi Sumber Daya
merupakan salah satu komponen utama dalam Manusianya, maupun tentang pengembangan organisasi
melakukan perencanaan perubahan. Hasil diagnosa yang dengan menggunakan pendekatan teknologi dan
efektif menyediakan pengetahuan yang sistematis bagi struktural dalam prosesnya.
organisasi untuk mendesain intervensi yang sesuai (HR Kepala sekolah sebagai pimpinan dalam sistem
Intelligence Report, 2008). organisasi di sekolah harus slalu berusaha melakukan
Perencanaan perubahan suatu organisasi perbaikan sistem pendidikan untuk meningkatkan mutu
bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan kualitas pendidikan. Kepala sekolah sebagai leader
organisasi itu sendiri. Dalam prakteknya mendiagnosis lembagaan pendidikan harus mampu memahami
suatu organisasi menggunakan teknik intervensi keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks
743
Marjanis, Hendri Yazid, Rusdinal dan Nurhizrah Gistituati, Penerapan Diagnosing Organisasi Melalui Intervensi
Technostruktural: Studi Literatur

serta mampu melaksanakan peranan dan tanggung jawab sekolah. Aspirasi kepemimpinan didefinisikan sebagai
dalam memajukan sekolah yang dipimpinnya. Kepala kepentingan pribadi untuk mencapai tujuan berdasarkan
sekolah merupakan orang yang paling bertanggung aspek psikologis spesifik organisasi (Rahmi, 2014).
jawab atas keberhasilan sekolah tersebut, karena Memahami factor-faktor yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dan kebijakan yang berkualitas aspirasi kepemimpinan sangatlah penting, yaitu
sangat dibutuhkan dalam pengembangan sebuah sekolah pemahaman bagaimana identifikasi organisasi dan
(Usman, 2008). Kepala sekolah diharapkan mampu orientasi komunal berinteraksi dan bagaimana cara
mengatur semua potensi sekolah agar dapat berfungsi berinteraksi satu sama lain.
secara optimal. Maka dari itu, kepala sekolah harus bijak Menurut Mintzberg (1979) dalam Duha (2016),
memfasilitasi proses belajar mengajar serta bijak dalam terdapat lima komponen membentuk organisasi: inti
mengefektivitaskan organisasi dan pengembangan operasi, puncak strategis, manajemen menegah, struktur
sumber daya manusia dengan berfokus pada teknologi teknologi, dan unit pendukung. Puncak strategis adalah
dan struktur organisasi yang ada. orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan
tanggung jawab organisasi. Manajemen menengah
METODE menghubungkan perintah dari kepala untuk dieksekusi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif oleh bawahan dan informasi pendukung, serta
dalam bentuk kepustakaan (Cresweel, 2015). Sumber teknostruktur.
data penelitian yaitu literatur yang bersumber dari buku, Lau et al, (2019), mempelajari model
jurnal dan sumber lainnnya. Sasaran pada penelitian ini pembelajaran organisasi kolektif untuk pengembangan
adalah Kepala sekolah dalam penerapan diagnosa organisasi. Penelitian ini membahas tentang masalah
organisasi dan intervensi technostruktural di sekolah pembelajaran organisasi tradisional dan model
yang dipimpinnya. Teknik pengumpulan data dilakukan pembelajaran organisasi baru. Saat ini, organisasi
dengan mencari referensi terkait, baik secara wawancara, berfokus pada pembelajaran struktural yang
maupun observasi. Setelah mencari dari berbagai sumber memfasilitasi penciptaan pengetahuan formal dan
selanjutnya menyimpulkan dari seluruh referensi yang informal.
sudah didapatkan, kemudian mengembangkannya dalam Dalam pengembangan organisasi, diagnosis
bentuk pengetahuan dan wawasan baru dan mengutip digunakan dengan sangat. Diagnosis organisasi,
informasi para ahli dari berbagai sumber seperti buku merupakan proses kolaborasi antara anggota organisasi
dan jurnal lainnya lalu menuliskannya dalam jurnal ini. dan konsultan pengembangan organisasi dalam
Analisis data dilakukan dengan analisis isi (Moleong, mengumpulkan informasi yang bersangkutan,
2017). menganalisa, dan menggambarkan kesimpulan untuk
perencanaan aksi dan intervensi. Jadi proses organisasi
PEMBAHASAN adalah kerjasama dalam mengumpulkan data dalam
Di era globalisasi saat ini, dunia pendidikan organisasi tersebut, sebagai langkah strategik kedepan
diharuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari oragnisasi (Jessica dan Rebecca, 2016).
yang baik dalam proses pembelajaran (Boyinbode & Pengembangan organisasi dapat dianalisis
Ainyede, 2008). Keberhasilan dalam sebuah melalui pendekatan intervensi technostruktural (French
pembelajaran tidak hanya terfokus pada tugas dan dan Bell, 1999). Pendekatan intervensi technostruktural
tanggung jawab seorang guru, melainkan juga terhadap juga dapat diterapkan di sekolah dalam mengidentifikasi
pada bagaimana komitmen dan peran seluruh komponen tentang keterlibatan karyawan, metode-metode desain
di sekolah, seperti struktur organisasi di madrasah salah organisasi, kelompok, dan jenis pekerjaan di sekolah. Di
satunya adalah kepala sekolah. sekolah, keberadaan struktur organisasi sangat penting
Kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah harus karena dapat menunjukkan peran masing-masing dengan
mempunyai sebuah kebijakan yang akan dijalankan oleh alur kerja yang jelas sehingga setiap personal memiliki
seluruh struktur yang ada di sekolah. Kepala sekolah tugas dan tanggung jawab masing-masing. Hal ini juga
harus mempunyai kemampuan untuk menginspirasi diterapkan di sekolah, intervensi dilakukan dengan
kepercayaan dan mendorong semua masyarakat sekolah mendesain kembali struktur organisasi sekolah yang
untuk mencapai tujuan bersama. Kepala sekolah fokus dikaitkan dengan tugas dan tanggung jawab setiap
untuk mengkoordinasikan tim dan mengembangkan elemen seperti pegawai sekolah. Ini dilakukan agar tidak
kualitas kinerja pegawai, membangun semangat dan terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan dan
motivasi tim dengan cara melakukan pembinaan yang dapat membuat seluruh pegawai dapat menjalankan job
konstruktif hubungan seluruh elemen sekolah (Abdullah descriptionnya secara personal (John, 2013). Struktur
et al, 2018). organisasi yang efektif dapat menentukan efektifitas dan
Budaya organisasi di madrasah merupakan hal kualitas kinerja serta achievement tujuan organisasi
fundamental untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sekolah yang merupakan tujuan dari adanya
ingin dicapai sesuai dengan kebijakan kepala sekolah. pengembangan organisasi.
Kepemimpinan kepala sekolah dilihat dari prestasi
744
Marjanis, Hendri Yazid, Rusdinal dan Nurhizrah Gistituati, Penerapan Diagnosing Organisasi Melalui Intervensi
Technostruktural: Studi Literatur

Pengembangan organisasi bertujuan untuk organiasi yang baik (Wang dan Colbert, 2011). Menurut
membuat organisasi lebih terbuka dan lebih adaptif Baskoro (2018) analisis intervensi teknostruktural
melalui peningkatan kemampuan dan potensi dalam memiliki wawasan yang luas dan pandangan kritis
rangka merencanakan perubahan yang berorientasi pada tentang bisnis dan merekomendasikan saran yang lebih
tindakan. Intervensi dalam organisasi pembelajaran strategis.
diperlukan untuk membantu mengembangkan organisasi Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan
(Watare et al, 2007). Intervensi dalam pengembangan seorang kepala sekolah dalam mewujudkan intervensi
dimaksudkan untuk menetapkan cara-cara apakah yang technostruktural di sekolah yang di pimpinnya, yaitu :
patut dipergunakan untuk merencanakan perbaikan 1. Work Design
berdasarkan masalah yang ditemukan dalam proses Program perubahan dalam kelompok kerja
diagnosa dan pemberian umpan balik. Intervensi berarti dipertimbangkan untuk mengembangkan dan
keikutsertaan klien dan konsultan bersama-sama mengintegrasikan sumber daya manusia ke arah yang
merencanakan proses perbaikan berdasarkan atas konsisten dan strategis. Dalam pendekatan work
masalah yang di temui dalam proses diagnosa organisasi design terdapat tiga teori yaitu,
(Gesimba, 2014). Tahap perencanaan intervensi harus a. The engineering approach : teori ini mengkaji
diikuti dengan serangkaian konsep yang saling tentang efisiensi cara kerja dari tradisi menjadi
berhubungan satu sama lain yaitu adanya informasi yang modern dan lebih efisien. Gaya kerja yang lebih
benar dan bermanfaat, kebebasan memilih, dan simple dan efisien akan lebih memaksimalkan
keterikatan di dalam. Memperhatikan tiga kriteria diatas waktu dan tenaga kerja.
kita dapat menangkap bahwa proses intervensi itu b. Motivational theories : teori ini melakukan
memang sangat tergantung pada proses diagnosa. pendekatan untuk meningkatkan motivasi
Dengan kata lain proses pengumpulan data akan banyak pegawai. Sehingga pegawai mampu terus menjaga
mewarnai kegiatan intervensi yang akan dijalankan. motivasinya dalam bekerja. Pendekatan personal
Salah satu bentuk intervensi dalam pengembangan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan motivasi
organisasi adalah adalah intervensi teknostruktural. kinerja pegawai, seperti hubungan gaya
Bentuk ini adalah sebuah model intervensi menggunakan kepemimpinan kepala sekolah yang situasional
pendekatan teknologi dan struktural dalam prosesnya dengan seluruh elemen di madrasah. Kepala
(Siruri, 2019). Intervensi Teknostruktural menekankan sekolah sebagai pemimpin harus mampu
pada peningkatan efektivitas organisasi dan mendorong semangat kerja pegawai dengan cara
pengembangan sumber daya manusia dengan berfokus melakukan pendekatan personal dan
pada teknologi dan struktur organisasi, sehingga mengapresiasi prestasi yang telah dicapai oleh
diharapkan intervensi ini mampu meberikan dampak pegawai madrasah.
pembaruan dan memberikan efek yang lebih positif Menurut model Hackman dan Oldman, ada
terhadap pengembangan organisasi. beberapa hal yang perlu diperkaya bagi seorang
Intervensi teknostruktural menawarkan intervensi pegawai di sekolah yaitu:
untuk meningkatkan organisasi melalui transformasi 1) Skill variety (Variasi keterampilan), yaitu
dalam tugas, struktur, teknologi, sistem dan tujuan. Jenis dengan meningkatkan jumlah keterampilan
intervensi ini sangat bergantung pada pendekatan yang dimiliki pegawai terkait dengan
berbasis deficit, yaitu gagasan utamanya adalah untuk pekerjaannya di madrasah.
memecahkan masalah. Menurut Cummings dan Worley 2) Task identity ( identitas tugas), sejauh mana
(2005) pendekatan teknostruktural memfokuskan pada pegawai di madrasah melakukan tugasnya.
peningkatan teknologi organisasi (misalnya metode Tugas yang direncanakan harus disusun
penugasan dan desain pekerjaan) dan struktur (misalnya melalui rancangan yang detail dan terukur.
pembagian kerja dan hirarki). Seperti perancangan proses pembelajaran
Intevensi teknostruktural di sekolah bertujuan selama satu semester.
untuk meningkatkan kualitas, metode dan interaksi 3) Task significance (signifikansi tugas), setiap
sosial seluruh komponen sekolah. Teknologi dan pegawai di madrasah dapat mengevaluasi tugas
struktur organisasi disajikan dalam intervensi yang telah dikerjakan. Dalam proses
teknostruktural yang berasal dari disiplin ilmu teknik, pengayaan pekerjaan tentunya juga akan
sosiologi, dan psikologi. Metode ini mencakup menghadapi hambatan-hambatan. Seperti
pendekatan kepala sekolah sebagai pemimpin dan masalah teknis, yaitu yang berkaitan dengan
karyawan di sekolah. Desain struktural berfokus pada sistem teknologi informasi, sistem personil
kemampuan anggota yang dirancang dengan baik dari yaitu tingkat fleksibilitas dalam mengerjakan
segi fungsional, unit mandiri dan struktur maktris. tugas-tugas pegawai di madrasah, serta sistem
Desain akan lebih disederhanakan menjadi lebih kontrol yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
integratif dan fleksibel. Lingkungan, teknologi dan seperti laporan pembelajaran maupun laporan
kondisi organisasi merupakan faktor penentu struktur anggaran sekolah. Sistem pengawasan juga
745
Marjanis, Hendri Yazid, Rusdinal dan Nurhizrah Gistituati, Penerapan Diagnosing Organisasi Melalui Intervensi
Technostruktural: Studi Literatur

diperlukan untuk mengevaluasi kinerja, seperti 6International Journal of Computer Science and
Kepala Sekolah mengevaluasi kendala-kendala Network Security, 8(11):386-392.
terkait pelaksanaan pembelajaran dan Cresweel, John, W. 2015. Penelitian Kualitatif Dan
memberikan solusi seperti mengadakan Desain Riset. International Journal of Physiology,
pelatihan, kompensasi dan supervisi. 3(1), 674.
2. Sociotechnical systems methods : teknik Cummings, T.G. & Worley, C.G. (2005). Organizational
pengembangaan kemampuan bersosial. Apabila Development and Change (8th Edition). Mason,
pegawai mampu berkerjasama dengan baik, maka OH: Thomson South-Western.
sekolah akan mendapatkan keuntungan dalam hal Duha, Timotius. 2016. Perilaku Organisasi. Yogyakarta:
efisiensi pegawai. Pendekatan ini terdiri dari dua Deepublish.
bagian yaitu bagian sosial, termasuk di dalamnya French, Wendell L. Dan Bell, Cecil H. Jr. 1999.
adalah performa pekerja dan hubungan diantara Organization development : behaviora science
pegawai di sekolah, dan bagian teknik berupa interventions for organization limprovement. New
peralatan, alat, serta teknik pembelajaran dalam Jersey: Prentice hall.
melakukan performansi. Gesimba, Dr. Paul Omato. 2014. “Organization
Development Interventions on Procurement
SIMPULAN Practice and Budgetary Control at Nakuru
Pelaksanaan diagnosing organisasi melalui Municipal Council in Kenya, Africa”. Vol. 5
intervensi technostruktural di sekolah bertujuan untuk No.4.
meningkatkan kualitas dan efisiensi kinerja setiap HR Intelligence Report. 2008. Organizational Diagnostic
pegawai yang ada disekolah. Dalam pelaksanaan Models A Review & Synthesis. Artikel,
organisasi, peningkatan kinerja penentu perubahan apa Sacramenta California
yang akan dihasilkan sehingga setiap pegawai harus Lau Kung Wong, Lee Pui Yuen, Chung Yan Yi. 2019. A
mengetahui peran, tugas dan tanggungjawabnya masing- Collective Organizational Learning Model For
masing. Organizational Developmen. Emerald Insight;
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada Leadership & Organization Development Journal
pendekatan ini, diantaranya adalah, Vol. 40 No. 1.
1. Self managed work teams Lexy J. Moleong, D. M. . 2017. Metodologi Penelitian
Cara yang dilakukan adalah dengan mengatur diri Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya
sendiri dalam kinerja di sekolah, desain kerja ini Mackenzie, Jessica dan Gordon, Rebecca. 2016. Studi
terdiri dari anggota pelaksana tugas-tugas yang saling Pengembangan Organisasi. Jakarta : Bappenas.
terkait. Kepala sekolah mengendalikan karyawan Munandar, A.S. 2014. Psikologi industri dan organisasi.
untuk mampu bertanggungjawab akan tugas dan Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
membuat keputusan tentang tugas tugas yang Rahmi, Sri. 2014. Kepemimpinan Transformasional dan
dilakukan. Budaya Organisasi. Bogor: Mitra Wacana Media.
2. Team task design Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy. 2008. Perilaku
Adalah tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu, Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
konsekuensi dari seluruh pegawai disekolah atas apa Roland L. Sullivan William J. Rothwell Mary Jane B.
yang telah dikerjakan. Ketika pegawai berhasil Balasi (2013). “Organizatioan development (OD)
mengerjakan tugasnya, maka mereka akan melihat and change management (CM): whole system
bahwa kontribusi mereka nyata dalam transformation”, Development and Learning in
mengembangkan dan memajukan organisasi. Organizations, Vol 27 Iss 6 pp. 18-23.
Siruri, Marwa Moses. 2019. Technostructural
DAFTAR PUSTAKA Interventions and Performance of Commercial
Abdullah, A.G.K., Ling, Y.L., Sufi, S.B. 2018. Principal Banks in Kenya. A Thesis Submitted to the
Transformational Leadership and Teachers School of Business in Partial Fulfillment of the
Motivation. Asian Education Studies; Vol. 3, No. Requirement for the Award of the Degree of
1. Doctor of Philosophy in Business Administration
Baskoro, Agung. 2018. Technostructural Intervention of (Human Resource Management Option) of
the Tax Ombudsman Unit in Indonesia: A study Kenyatta University.
on taxation oversight committee. International Theodore, John .2013. “Organizational Development
Institue of Social Studies. The Hague, The Interventions In Learning Organizations.”
Netherlands. International Journal of Management &
Boyinbode OK & Ainyede RO. 2008. Mobile Learning: Information Systems (Online) 17.1 (2013): 65.
an Application of Mobile and Wireless Usman, H. (2008). Peranan dan Fungsi Kepala Sekolah /
Technologies in Nigerian Learning System. Madrasah. Jurnal PTK DIKMEN,Vol. 3 No. 1.

746
Marjanis, Hendri Yazid, Rusdinal dan Nurhizrah Gistituati, Penerapan Diagnosing Organisasi Melalui Intervensi
Technostruktural: Studi Literatur

Wang, G., Courtrigh, S.H., Colbert, A.E. 2011.


Transformational Leadership and Performance
Across Criteria and Levels: A Meta-Analytic
Review of 25 Years of Research. Journal Group
and Organization Management, Vol 36 No 2.
Watare, A., Njuguna R, Maina S. 2007. Organization
Development Interventions and Performance of
Airtel Kenya. Kenya: Kenyatta University.

747

Anda mungkin juga menyukai