A. PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Wr Wb mahasiswa super, apa kabar? Mudah-mudahan kalian
semua dalam keadaan sehat walafiat. Saya yakin kalian tentu sudah siap untuk
mempelajari modul ini. Pada kesempatan kali ini kalian akan mempelajari modul
Dasar dan Konsep Sterilisasi Desinfeksi”. Modul ini membahas tentang: (1)
Agar memudahkan Anda mempelajari modul ini, maka materi yang akan
kebidanan
Modul ini dapat Anda pelajari secara mandiri. Dalam mempelajari modul ini
sebaiknya Anda pelajari secara bertahap, mulai dari materi pembelajaran yang
Belajar-3 barulah lanjut pada Kegiatan Belajar-4 setelah itu Anda baru
diperkenankan untuk meminta waktu mengerjakan Tugas Akhir Modul (TAM). Satu
hal yang penting adalah membuat catatan tentang materi pembelajaran yang sulit
Anda pahami. Cobalah terlebih dahulu mendiskusikan materi pembelajaran yang sulit
dengan sesama teman. Apabila memang masih dibutuhkan, Anda dianjurkan untuk
Di dalam modul ini tersedia soal tugas dan hendaknya semua soal tugas ini
Anda kerjakan dengan tuntas. Dengan mengerjakan semua soal tugas yang ada, Anda
akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman terhadap materi
pembelajaran yang disajikan dalam modul. Dengan mengerjakan semua soal tugas
juga akan dapat membantu Anda mengetahui bagian-bagian mana dari materi
pembelajaran yang disajikan di dalam modul yang masih belum sepenuhnya dipahami.
Apabila semua soal tugas di setiap Kegiatan Belajar sudah selesai Anda
disediakan pada bagian akhir dari modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban Anda yang
benar, lalu gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
Rumus
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100%
- 69% = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Good Job, excellent!
Berarti Anda telah memahami materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-2 dan selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah
80%, Anda harus bersabar untuk mempelajari kembali materi pembelajaran yang
dibahas pada Kegiatan Belajar-1, terutama bagian materi pembelajaran yang belum
materi pembelajaran yang belum Anda pahami kepada dosen pada saat
Anda. Di samping itu, Anda juga harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
menyelesaikan semua tugas yang ada di dalam modul ini. Yakinlah bahwa Insya Allah
Anda akan berhasil dengan baik apabila memiliki semangat belajar yang tinggi.
Jangan lupa berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan kemudahan
belajar.
KEGIATAN BELAJAR- 1
A. PENEMUAN ANIMALCULUS
sangat sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat
dari bahan bahan mati. Doktrin abiogenesis dianut sampai jaman Renaissance,
seiring dengan kemajuan pengetahuan mengenai mikroba, semakin lama
bahwa ulat yang berkembang biak di dalam daging busuk, tidak akan terjadi
apabila daging tersebut disimpan di dalam suatu tempat tertutup yang tidak
dapat disentuh oleh lalat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ulat tidak secara
spontan berkembang dari daging. Percobaan lain yang dilakukan oleh Lazzaro
F. PENEMUAN ENZIM
Pada tahun 1850 diketahui bahwa dalam darah hewan yang sakit
antraks, terdapat bakteri berbentuk batang. Davaine (1863-1868)
membuktikan bahwa bakteri
tersebut hanya terdapat pada hewan yang sakit, dan penularan buatan menggunakan
darah hewan yang sakit pada hewan yang sehat dapat menimbulkan penyakit yang
sama. Pembuktian bahwa antraks disebabkan oleh bakteri dilakukan oleh Robert
Koch (1876), sehingga ditemukan “postulat Koch” yang merupakan langkah-langkah
untuk membuktikan bahwa suatu mikroba adalah penyebab penyakit.
1. Suatu mikroba yang diduga sebagai penyebab penyakit harus ada pada
setiap tingkatan penyakit.
2. Mikroba tersebut dapat diisolasi dari jasad sakit dan ditumbuhkan dalam
bentuk biakan murni.
3. Apabila biakan murni tersebut disuntikkan pada hewan yang sehat dan
peka, dapat menimbulkan penyakit yang sama.
4. Mikrobia dapat diisolasi kembali dari jasad yang telah dijadikan sakit
tersebut.
H. PENEMUAN VIRUS
4. Filtrat yang sama yang berasal dari hospes peka tersebut harus dapat
menimbulkan kembali penyakit yang sama.
I. MIKROBIOLOGI TANAH
dengan rangkaian reaksi yang mirip dengan reaksi yang terjadi di alam.
Menurut pendapat Oparin (1938) dan Haldane (1932), bumi pada jaman
prebiotik mempunyai atmosfer yang bersifat anaerob. Atmosfer bumi saat
itu mengandung sejumlah besar Nitrogen, Hidrogen, CO 2, uap air, sejumlah
ammonia, CO, dan H2S.
Di atmosfer Oksigen hampir tidak ada, dan lapisan ozon sangat tipis,
sehingga sinar ultra violet banyak mengenai bumi. Radiasi uv, suhu tinggi dan
loncatan bunga api listrik, menyebabkan sejumlah bahan anorganik yang ada
berubah menjadi bahan organik, serta terjadinya evolusi pada bahan-bahan
organik menjadi lebih kompleks, atau mulai terbentuk makromolekul. Diduga
makromolekul akan saling bergabung membentuk semacam membran, yang
kemudian mengelilingi suatu cairan, dan akhirnya terbentuk suatu organisme
seluler. Selanjutnya untuk mengevolusikan jasad bersel tunggal menjadi
bersel majemuk memerlukan waktu kurang lebih 2,5 milyar tahun. Untuk
mengevolusikan jasad bersel majemuk menjadi reptil sampai binatang
menyusui memerlukan waktu milyaran tahun lagi.
Teori asal mula kehidupan diatas didukung oleh penemuan S. Miller (1957) dan
H. Urey (1954). Bejana Miller diisi dengan gas CH 4, NH3, H2O, dan H2. Gas-gas
tersebut dibiarkan bersirkulasi terus-menerus melalui loncatan bunga api
listrik, kondensor, dan air mendidih. Seminggu kemudian ternyata
menunjukkan terbentuknya senyawa organik seperti asam amino glisin dan
alanin, serta asam organik seperti asam suksinat. Dengan merubah bahan
dasar dan energi yang diberikan dalam aparat Miller, maka dapat disintesa
senyawa-senyawa lain seperti polipeptida, purin, dan ATP. Makromolekul inilah
yang diduga sebagai awal terbentuknya kehidupan.
K. PENGGUNAAN MIKROBA
2. MATERI
lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki
ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat
tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula
mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot
Ciri-ciri Bakteri:
a. Organisme multiselluler
MODUL MIKROBIOLOGI 15
d. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan
peptidoglikan
mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri
granula penyimpanan.
endospora.
struktur-bakteri1
MODUL MIKROBIOLOGI 16
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
dibutuhkan.
granula
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan
lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
MODUL MIKROBIOLOGI 17
Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya
terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus
Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
baru.
Bentuk Bakteri
MODUL MIKROBIOLOGI 18
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
1. Bakteri Kokus :
kokus
empat.
membentuk rantai.
2. Bakteri Basil :
MODUL MIKROBIOLOGI 19
basil
basil berdempetan
rantai
3. Bakteri Spirilia :
spirilia
MODUL MIKROBIOLOGI 20
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang
Suhu
Konsentrasi garam
Sumber nutrisi
MODUL MIKROBIOLOGI 21
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual
(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri
adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi
bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
DNA.
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
transformasi
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
bakteri).
MODUL MIKROBIOLOGI 22
transduksi
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
konjugasi
Peranan Bakteri
colie).
MODUL MIKROBIOLOGI 23
yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan
bakteri.
acetobutylicus
methanobacterium
MODUL MIKROBIOLOGI 24
muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan
tumbuhan)
MODUL MIKROBIOLOGI 25
KEGIATAN BELAJAR-3
Pengertian Sterilisasi
baik yang patogen maupun yang apatogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai
proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk
MODUL MIKROBIOLOGI 26
patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan
atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau
bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang
sterilisasi.
mensteril selesai.
Pengertian Desinfeksi
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini
dinamakan antiseptik.
MODUL MIKROBIOLOGI 27
tergantung dari toksisitasnya. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk
yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik
seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia Pada proses
yang dianggap aman oleh standar kesehatan masyarakat. Agen sanitasi disebut
influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau
M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan
permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan diatas. Tiap
MODUL MIKROBIOLOGI 28
Kriteria desinfeksi yang ideal:
kamar
kelembaban
Larutan stabil
Macam-Macam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan
MODUL MIKROBIOLOGI 29
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini
Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan
yang tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara
aseptik.
yang tinggi dari mikroorganisme. Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari
pada produk yang dapat diprediksi dan reproduksibel. Ukuran nominal pori
penyaring 0,2 μm atau kurang dan penyaring dibuat dari berbagai jenis bahan
polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil, nilon, politef, dan berbagai tipe
Ada beberapa macam cara penyaringan salah satu nya yaitu dengan menggunakan
dengan menyaring cairan sampel melewati saringan yang sangat tipis dan yang
kecil daripada ukuran sel mikroba pada umumnya. Jadi selama proses penyaringan
berlangsung, sel-sel yang terdapat pada sempel akan terjebak dari peralatan
MODUL MIKROBIOLOGI 30
filtrasi kedalam cawan petri berisi media. Kertas membran ini bersifat solid
sehingga dapat menahan sel yang terjebak tetap pada posisinya dan kemudian
dapat berkembang tanpa bercampur dengan sel lain yang ikut terjebak juga.
Nutrisi yang terdapat pada media akan berdifusi dan terserap kedalam kertas
membrane sehingga sel-sel yang tersebar acak dan kasat mata itu dapat tumbuh
menjadi koloni yang dapat dihitung dengan mata telanjang setelah melewati masa
Bentuk, warna dan sifat lain dari masing-masing koloni tergantung kepada jenis
A. Pemanasan
1. Pemanasan Kering
a. Flaming (Flambir)
Flaming diterapkan terhadap skalpel, jarum, mulut tabung biakan, kaca objek dan
kaca penutup. Benda-benda ini dijilatkan pada api bunsen, tanpa membiarkan
kemudian dibakar, tetapi cara ini tidak menghasilkan suhu yang cukup tinggi
untuk sterilisasi. Cara ini diterapkan terhadap permukaan baskom dan mortir.
b. Pembakaran
Membakar alat pada api secara langsung dengan bunser burner, contoh alat :
penggunaanya
c. Udara Panas.
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk
alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Waktu
MODUL MIKROBIOLOGI 31
relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilan tergantung dengan waktu dan suhu yang
digunakan, apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka sterilisasi
dari gelas misalnya : petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga untuk bahan-bahan
minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa tidak
Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus dengan
kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada
temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih 90 – 120 menit. Hal yang
terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar pergerakan udara tidak
terhambat.
a. Merebus (boiling)
bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini contohnya Clostridium perfingens dan
Persiapan:
2. Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci
4. Sikat halus
5. Bengkok (nierbekken)
6. Lap kering
7. Larutan desinfektan
MODUL MIKROBIOLOGI 32
8. Kain kasa
Pelaksanaan:
Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air mengalir)
kurangnya 24 jam.
dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya,
diangkat.
Dapat dipakai dengan dandang/panci dengan penangas air yang bagiannya diberi
lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan.
Lamanya sterilisasi adalah 30 menit, cara ini tidak bisa digunakan untuk spora
Media keruh maka otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya,
MODUL MIKROBIOLOGI 33
Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan ini adalah mengatur tekanan dalam
autoklav, maka dapat dicapai panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk
menggunakan autoklaf :
oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan
terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat
menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat
dibanding oksidasi).
d. Pasteurisasi
terapi pernapasan.
e. Tyndalisasi
Dilakukan pemanasan basah pada suhu 800C selama 30 menit yang dilakukan
air selama 30 menit pada 1000C. Kemudian dimasukkan inkubator selama 24 jam.
MODUL MIKROBIOLOGI 34
B. Radiasi
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
Panjang gelombang yang paling efektif untuk membunuh bakteri adalah 240-280
maksimum diabsorbsi oleh DNA bakteri. Tidak dapat digunkan untuk material
dan ruang operasi. Kontak yang lama dengan UV dapat merusak mata, luka bakar
Sering digunakan pada sinar Gamma, daya kerjanya sterilisasi bahan makanan,
terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan Bahan
disposable: alat suntikan cawan petri dapat disterilkan dengan teknik ini.
MODUL MIKROBIOLOGI 35
Penggunaan teknik ini radiasi gamma dari kobalt-60, lebih kuat daya tembusnya
1. Rongga (space)
5. Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat
dengan disinfekstan
5. Sifat Kuman
6. pH
7. Suhu
1. Gas sterilisator
MODUL MIKROBIOLOGI 36
mikroorganisme yaitu bertindak sebagai alkylating agent dimana berikatan
dengan gugus –SH,-COOH atau –OH yang pada akhirnya gugus ini menyebabkan
Digunakan untuk zat yang tidak tahan panas. Ethylene oxide digunakan untuk
dengan udara. Sifat ini dapat dihilangkan dengan menggunakan campuran ethylen
Dilakukan proses vakum selam 2 jam. Hal ini dilakukan untuk menarik
residu gas pada sampel karena gas etylen okside bersifat toksik.
Digunakan untuk bahan/alat yang tidak dapat disterilkan dengan panas tinggi
atau dengan zat kimia cair. Kejelekannya : ethilen oksida bersifat toksis dan
mudah meledak.
2. Zat cair
a. Alkohol
Berdaya aksi dalam rentang detik hingga menit dan untuk virus diperlukan waktu
di atas 30 menit. Umum dibuat dalam campuran air pada konsentrasi 70-90 %.
MODUL MIKROBIOLOGI 37
Paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi membran sel yang rusak.
b. Halogen
Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi dalam rentang waktu sekira 10-30
5%.
c. Yodium
berbagai protozoa.
d. Klorin
Rentang waktu sekitar 5 menit dan konsentrasinya 0,5%, memiliki warna khas
dan bau tajam, dapat mendesinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah.
e. Fenol
desinfektan.
f. Peroksida (H2O2)
Konsentrasinya 0,02 %. Daya aksi berada dalam rentang detik hingga menit,
tetapi perlu 2 jam untuk membunuh virus. Peroksida bersifat efektif dan
2.4.1 Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit.
Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi
MODUL MIKROBIOLOGI 38
untuk mendesinfeksi permukaan, namun tidak menganjurkkan pemakaian alkohol
efek sisa.
2.4.2 Aldehid
alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas
kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid
memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan
fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati
setelah 10 jam.
2.4.3 Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam
bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan control plak, misalnya 0,4% larutan
glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada
konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini
salivary mucus.
MODUL MIKROBIOLOGI 39
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halide.
Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan
Betadine).
2.4.5 Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan
alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak olm bneh zat organik.
Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian
besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan
laboratorium.
2.4.6 Klorsilenol
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah yang
kecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik. Hal ini mudah
sekali ditunjukkan dengan suatu eksperimen. Namun garam dari logam berat itu
mudah merusak kulit, makan alat-alat yang terbuat dari logam dan lagipula mahal
(sublimat) sebagai desinfektan. Hanya untuk tubuh manusia lazimnya kita pakai
b. Zat Perwarna
Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram positif, walaupun
beberapa khamir dan jamur telah dihambat atau dimatikan, bergantung pada
MODUL MIKROBIOLOGI 40
konsentrasi zat pewarna tersebut. Diperkirakan zat pewarna itu berkombinasi
dengan protein atau mengganggu mekanisme reproduksi sel. Selain violet Kristal
(bentuk kasar, violet gentian), zat pewarna lain yang digunakan sebagai
Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum. persenyawaan klor dengan
kapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang banyak dipakai untuk
Larutan fenol 2 – 4% berguna sebagai desinfektan. Kresol atau kreolin lebih baik
khasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang berupa campuran sabun
yang lain. Karbol ialah nama lain untuk fenol. Seringkali orang mencampurkan bau-
e. Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol tetapi juga
bakterisida, dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya bahan organic.
Namun, agen ini menimbulkan iritasi (gangguan) pada jaringan hidup dan oleh
karena itu digunakan terutama sebagai disinfektan untuk benda mati. Satu
persen lisol (kresol dicampur dengan sabun) telah digunakan pada kulit, tetapi
f. Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan benzyl
alcohol juga antiseptic. Benzyl alcohol biasa digunakan terutama karena efek
g. Formaldehida
MODUL MIKROBIOLOGI 41
Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai gas. Agen
ini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan fungisida. Dalam
h. Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen pembunuh
bakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat penting yang membuat
menembus ke dalam dan melalui pada dasarnya substansi yang manapun yang
tidak tertutup rapat-rapat. Misalnya agen ini telah digunakan secara komersial
Agen ini hanya ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah sebagian
i. Hidogen Peroksida
mengoksidasi. Agen ini sangat tidak stabil tetapi sering digunakan dalam
j. Betapropiolakton
Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida. Agen ini
mematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar daripada yang
untuk menghasilkan asam akrilat, sehingga setelah beberapa jam tidak terdapat
Kelompok ini terdiri atas sejumlah besar senyawa yang empat subtituennya
MODUL MIKROBIOLOGI 42
senyawa ini bakteriostatis atau bakteriosida, tergantung pada konsentrasi yang
tegangan permukaan. Efek mekanik ini penting karena bakteri, bersama minyak
dan partikel lain, menjadi terjaring dalam sabun dan dibuang melalui proses
kotoran dapat terjadi karena bahan tidak larut air seperti minyak pada kulit dan
m. Sulfonamida
n. Antibiotik
Antibiotik ialah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme, dan zat-zat itu
a. Cuci tangan
MODUL MIKROBIOLOGI 43
1. Sarung tangan/ handscoon
Pakailah sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah (kulit tak utuh,
selaput mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya), peralatan, atau sampah yang
terkontaminasi.
Jika sarung tangan diperlukan ganti sarung tangan untuk setiap pasien untuk
menghindari kontaminasi silang atau gunakan sarung tangan yang berbeda untuk
situasi berbeda.
Gunakan sarung tangan steril/ DTT untuk prosedur yang mengakibatkan kontak
b. Penutup kepala
c. Masker wajah
cara membunuh atau mengurangi mikroorganisme pada jaringan tubuh atau kulit,
karena kulit dan mukosa tidak dapat disterilkan maka penggunaan antiseptik akan
terbuka dan penyebab infeksi. Cuci tangan secara teratur diantara kontak
yang tidak mampu menahan konsentrasi bahan aktif yang terlarut dalam larutan
MODUL MIKROBIOLOGI 44
disinfeksi.Sedangkan larutan disinfeksi dipakai juga untuk mendekontaminasi
Tiga proses pokok yang direkomendasi untuk proses peralatan dan benda-benda
1. Dekontaminasi
dibersihkan oleh petugas. Untuk perlindungan lebih jauh pakai sarung tangan
karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga yang terbuat dari bahan
lateks jika akan menangani peralatan bekas pakai atau kotor segera setelah
0,5% 10 menit. Selama prosedur ini dengan cepat memastikan virus hepatitis B
dan HIV. Pastikan bahwa benda yang terkontaminasi terendam seluruhnya oleh
larutan klorin. Daya kerja larutan klorin, cepat mengalami sehingga harus diganti
paling sedikit setiap 24 jam atau lebih cepat terlihat kotor atau steril. Tujuan
dari dekontaminasi :
Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat atau suatu permukaan benda
Langkah dekontaminasi :
MODUL MIKROBIOLOGI 45
1. Lakukan dekontaminasi terhadap alat-alat dengan cara merendamnya
3. Jarum habis pakai da semprit harus diletakkan dalam wadah yang baik
untuk dikubur.
mikroorganisme yang terdapat dalam darah dan bahan-bahan organik lainnya bisa
bakterial. DTT dapat diperoleh dengan merebus dalam air mendidih, mengukus
(dengan uap panas), atau merendam alat dalam disinfektan kimiawi. Desinfeksi
Tingkat Tinggi dengan Perebusan atau Pengukusan suhu tertinggi yang dapat
dicapai oleh air mendidih atau uap tekanan rendah adalah 100 °C pada permukaan
menit.
MODUL MIKROBIOLOGI 46
1. Letakkan benda-benda tajam di atas baki steril atau disinfeksi tingkat
tinggi atau dengan manggunakan “daerah aman“ yang sudah ditentukan (daerah
2. Jika benda-benda tajam tidak bisa di buang secara aman dengan cara
insinerasi, bilas tiga kali dengan larutan klorin 0,5% (dekontaminasi), tutup
secara benar).
2. Setiap selesai menggunakan tempat tidur, meja dan troli segera seka
MODUL MIKROBIOLOGI 47
C.PENUTUP
Selamat bahwa sejauh ini ANDA telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang
diuraikan pada Modul ini. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul ini, ANDA haruslah
mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
tingkat penguasaan ANDA terhadap keseluruhan materi pembelajaran yang telah ANDA
pelajari.
Pada setiap Kegiatan Belajar, ANDA telah mengerjakan soal-soal latihan. Dengan telah
menyelesaikan materi pembelajaran pada Kegiatan Belajar-3, berarti ANDA telah
mengerjakan soal-soal latihan yang disajikan pada ketiga Kegiatan Belajar. Pengalaman
ANDA mengerjakan soal-soal latihan akan membantu mengerjakan TAM
Soal-soal TAM ada pada dosen pengampu mata kuliah asuhan persalinan dan bayi baru lahir.
Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar ANDA diberikan waktu untuk mengerjakannya.
Selamat mengerjakan TAM dan sukses tentunya. Setelah selesai mengerjakan TAM,
tanyakanlah kepada dosen pengampu mata kuliah tentang waktu pemberitahuan hasilnya.
Apabila ANDA telah berhasil mengerjakan TAM minimal 70% benar, maka ANDA
dikatakan telah menguasai sebagian besar materi pembelajaran yang diuraikan di dalam
Modul.
Seandainya jawaban ANDA masih belum berhasil mencapai 70% benar, maka disarankan
ANDA mempelajari ulang Modul ini. Setelah yakin benar bahwa ANDA telah memahami
materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul ini, temuilah kembali dosen pengampu mata
kuliah agar ANDA diberikan kesempatan untuk mengerjakan TAM untuk yang kedua kali.
MODUL MIKROBIOLOGI 48
Semoga pada kesempatan kedua mengerjakan TAM ini, ANDA akan lebih berhasil lagi dan
kemudian dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran untuk Modul yang lain.
PUSTAKA ACUAN
MODUL MIKROBIOLOGI 49
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN
4. B 3. D
5. B
4. C
6. D
7. D 5. D
8. A
6. B
9. B
7. D
10. D
8. D
9. A
10. A
11. C
KEGIATAN BELAJAR-3
8. A 1. B
9. A 2. C
10. B 3. D
11. B 4. B
12. B 5. A
13. A 6. C
14. D 7. D
MODUL MIKROBIOLOGI 50
TES AKHIR MODUL (TAM)
B. Butir-Butir Tes:
MODUL MIKROBIOLOGI 51