Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung ( Mansjoer dkk,2011 )

sedangkan menurut (wijaya dan yessie,2013) Gastritis adalah peradangan lokal

atau menyebar pada mukosa lambung,yang berkembang bila mekanisme protektif

mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain.

Gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

bersifat akut,dengan kerusakan “Erosive” karena hanya pada bagian mukosa

( Inaya, 2014 ). Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang

bersifat akut kronik difusi atau lokal dengan karakteristik anoreksia,perasaan

penuh di perut (begah) tidak nyaman pada epigastrium,mual dan muntah

(Ardiansyah, 2010).

kekambuhan yang berulang dapat menyebabkan terjadi penyakit lanjutan

seperti kanker lambung dan perdarahan pada lambung (Saefani dkk,2012).

Kekambuhan dapat dipengaruhui oleh berbagai faktor, diantaranya stres,

hubungan keluarga,pola dan kebiasaan makan yang salah serta kurangnya aktifitas

fisik sehingga dapat menimbulkan stress (Handayani dkk,2011).

Keluhan gastritis merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak di

jumpai dalam kehidupan sehari hari.Tidak jarang kita jumpai penderita gastritis

kronis selama bertahun tahun pindah dari satu dokter ke dokter lain,mengobati

keluhan gastritis tersebut,berbagai obat obatan penekan asam lambung sudah

1
pernah di minum seperti antasida maupun yang lain,namun keluhan selalu datang

silih berganti.keluhan yang berkepanjangan dalam menembuhkan gastritis ini

dapat menimbulkan gangguan psikologis seseorang yaitu berupa stress.Stres ini

bukan tidak mungkin justru menambah berat gastritis penderita yang sudah ada

( Budiana,2006).

Saluran pencernaan merupakan gerbang utama masuknya zat gizi sebagai

sumber pemenuhan kebutuhan tubuh baik untuk melakukan metabolisme hingga

aktivitas sehari hari.Lambung merupakan tempat yang paling utama makanan di

cerna untuk diserap sebagai zat gizi,oleh sebab itu kesehatan lambung menjadi hal

yang sangat penting dalam optimalisasi pencernaan dan penyerapan gizi

(Anggita,2012)

Badan penelitian kesehatan dunia (WHO) mengadakan tinjauan terhadap

beberapa negara di dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian

gastritis didunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5% , Kanada

35%, dan Prancis 29,5% (Gustin;2012). Gastritis yang terjadi di Asia Tenggara

sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya (Yulida dkk, 2013).

Di negara Asia,Indonesia mendapat urutan ketiga setelah negara india dan

Thailand yaitu berjumlah 123 ribu penderita penyakit gastritis. Penderita penyakit

gastritis yang terbanyak di Indonesia adalah Jakarta yaitu 25 ribu penduduk.

Pemicu dari penyakit gastritis dijakarta yaitu dipengaruhi dari jumlah penduduk

yang padat dan berprofesi pekerja keras sehingga mengakibatkan makan menjadi

tidak teratur dan banyak menderita penyakit gastritis ini (kemenkes,2010).

2
Dari hasil perhitungan yang yang dilakukan di rumah sakit umum

Tangerang selatan pada bulan januari sampai juni 2016 di dapatkan hasil bahwa

penyakit gastritis dengan pasien sebanyak 56 orang di unit rawat inap dan dengan

pasien sebanyak 44 0rang di unit rawat jalan (Rekam medis rumah sakit umum

Tangerang selatan,2016).

Hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 8 februari 2016,

yang didapatkan keluhan nyeri akut pada Klien. Apabila nyeri dialami oleh klien

tidak segera diatasi maka akan mengganggu aktifitas lain klien seperti kebutuhan

tidur dan istirahat ( Muttaqin, 2012 ).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

melaksanakan asuhan keperawatan yang akan dituangkan dalam bentuk karya

tulis ilmiah dengan judul “Aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastritis Di

Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan Dan Puskesmas Pondok Aren”.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan Penulisan ini adalah mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan

yang tepat pada kasus gastritis pasien dewasa.

2. Tujuan Khusus

Tujuan penulisan ini adalah :

a. Mampu melakukan pengkajian (Data Fokus, Analisa data) Asuhan

keperawatan pada pasien gastritis.

3
b. Mengatahui perbandingan asuhan keperawatan lapangan dengan asuhan

keperawatan teori

c. Mampu memutuskan diagnosa asuhan keperawatan pada pasien

gastritis.

d. Mampu membuat intervensi pada asuhan keperawatan pasien gastritis.

e. Menganalisa asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien

gastritis.

C. Manfaat Penelitian

1. Untuk Mahasiswa

Menambah ilmu pengetahuan , mampu memberikan serta menerapkan atau

mengaplikasikan dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat.

2. Untuk Institusi pendidikan

Menjadikan pedoman sekaligus masukan dalam proses belajar untuk lebih

aplikatif dalam mengajar para mahasiswa mengenai asuhan keperawatan

pada sistem pencernaan serta pemberian asuhan keperawatan.

3. Untuk lahan (Rumah sakit)

Memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien gastritis yang

sudah dilakukan.

4. Untuk pasien

Memberi pengetahuan tentang gastritis serta bisa mendapatkan

penanganan dengan tepat.

5. Untuk Bidang Keperawatan

4
Meningkatkan ilmu pengetahuan pada keperawatan medikal bedah (KMB)

sistem pencernaan.

D. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan tugas akhir ini yaitu meliputi beberapa bab.Bab I merupakan bab

pendahuluan yang mencakup latar belakang, tujuan umum dan tujuan khusus,

serta sistematika penulisan. Bab II merupakan penjabaran kasus yang mencakup

gambaran umum dari dua kasus kelolaan. Bab III membahas tentang tinjauan teori

terdiri dari, pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi,

penatalaksanaan medis, pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana asuhan

keperawatan, implementasi, dan evaluasi. Bab IV Pembahasan. Bab V Penutup.

5
BAB II

GAMBARAN KASUS

ASUHAN KEPERWATAN PADA KLIEN GASTRITIS

A.Resume kasus I

Ny.M,usia 56 tahun,jenis kelamin perempuan,pendidikan SLTA, pekerjaan ibu

rumah tangga,suku/bangsa Indonesia,agama islam,status pernikahan

menikah,alamat: jl. Lauser rt011/rw 008 no 20 kelurahan gunung kabupaten baru

Jakarta selatan.suami,Tn S usia 57 tahun,pendidikan terakhir SLTA,pekerjaan

pedagang,agama islam.Klien mulai di rawat di rsu tangsel lantai 4 ruang Anyelir

12 bed 2 oleh dokter penanggung jawab dr.s spesialis penyakit dalam pada

tanggal 8 februari 2016 dengan diagnosa medik gastritis,hiperkalemia ec diabetes

militus 2,Pada awal masuk rs dan di lakukan pengkajian klien mengeluh

mual,muntah,tidak nafsu makan,nyeri uluhati pada area epigastrium,lemas,klien

mengatakan stress dengan penyakit yang di deritanya, klien merasa khawatir akan

kesehatannya. Klien mengatakan takut karena penyakit ini sering berulang. Klien

mempunyai riwayat penyakit DM.TB 160 cm,BB 60 kg.Hasil TTV yaitu

TD:140/90 mmHg, S 36,8˚c, Nadi 100x/menit, RR 26x/menit,akral hangat,

konjungtiva anemis,integument kulit kaki kering,terdapat luka di kaki.

6
Terapi medik Rl/8 jam,musyn sirup 4x15 ml p.o,domperidon 3x4 mg iv,ranitidine

2x50mg iv,insulin sliding scale per 8 jam.Hasil pemeriksaan laboratorium 8

februari 2016 GDS 263,pH 7,33,pco2 18,1,po2 85,6,Hco3 9,6,Beb -13,6,so2

95,7%,HB 10 gr %,leukosit 9000/mm3,hematokrit 42%,trombosit

237.000/mm3.Berat badan sebelum sakit 60 kg,Berat badan sekarang 55 kg.

Diagnosa :

1. Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi

2. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang

tidak adekuat

4. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan

B. Resume kasus II

Ny.S berusia 30 tahun,jenis kelamin perempuan,status perkawinan

menikah,beragama islam,suku betawi,Bahasa yang di gunakan Bahasa

Indonesia,dengan pendidikan terakhir SLTA,pekerjaan klien adalah ibu rumah


7
tangga,klien beralamat Desa jengkol rt 01/rw 11 kelurahan pondok aren.suami

Tn.P,usia 32 tahun pendidikan terakhir SLTA,buruh pabrik,agama islam.Klien di

diagnosa gastritis kronis saat di rawat di puskesmas 4 bulan lalu,riwayat masalalu

klien juga diketahui mempunyai riwayat darah tinggi sampai 160 an.Klien minum

obat captopril 2x12,5 mg.Klien sering mengeluh nyeri uluhati dan mual,klien juga

mengatakan tidak ada alergi obat.pemeriksaan TTV yang di dapatkan TD 160/90

mmHg,N 110x/menit,RR 28x/menit,S 36,8 ˚c,konjungtiva anemis,mukosa bibir

kering,TB 155 cm,BB 50 kg.

Keadaan umum kesadaran composmentis,keluhan saat dilakukan pengkajian klien

mengatakan nyeri uluhati,mual,sering makan pedas,sering telat makan,klien juga

mengatakan jarang sarapan,porsi makan 3x sehari dan makan semaunya,tidak ada

pantangan.

Klien mengatakan kontrol pada saat ada keluhan saja,klien mengatakan minum

obat kalau ada saja dan terkadang malas minum obat.Klien tampak

kesakitan,konjungtiva anemis,klien tidak tahu mengenai gastritis sehingga sering

kambuh,hasil tekanan darah pada saat kunjungan terakhir yaitu 150/90 mmHg,N

120x/menit,RR 24x/menit S 36,8 ˚c.

Diagnosa :

1. Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi

2. Kurang pengetahuan tentang penyajkit,pola makan dan pengobatan

berhubungan

dengan kurangnya informasi.


8
3. Resiko terjadinya anemia berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke sel.

Anda mungkin juga menyukai