Anda di halaman 1dari 39

APIP IACM-NYA LEVEL 4 (ASLI)

Nomor : LHA- /XXX/2/2019 29 Februari 2019


Lampiran : 1 (Satu) set
Perihal : Laporan Hasil Audit Kinerja Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) Tahun 2018 dan Semester I Tahun
2019 pada Balai Prasarana Permukiman
Wilayah ABC

Yth. Kepala Balai Prasarana Permukiman


Wilayah ABC
Sempur

Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Audit Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun 2018 per 31 Desember 2018 dan Semester I
Tahun Anggaran 2019 per 30 Juni 2019 pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah
ABC, dengan pokok-pokok bahasan sebagai berikut:

Bagian Pertama : Simpulan dan Rekomendasi


Bagian Kedua : Uraian Hasil Audit
BAGIAN PERTAMA
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I. SIMPULAN
Berdasarkan hasil Audit terhadap Pelaksanaan Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2018 per 31 Desember 2018 dan
Semester I Tahun Anggaran 2019 di Provinsi ABC pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah ABC diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Keuangan
Alokasi dana PISEW Tahun Anggaran 2018 per 31 Desember 2018 adalah
Rp10.711.324.000,00 dengan realisasi dana sebesar Rp10.548.555.450,00 atau
98,48%, dengan sisa dana sebesar Rp162.768.550,00 atau 1,52%.

Alokasi dana semester I Tahun Anggaran 2019 per 30 Juni 2019 adalah
Rp11.737.050.000,00 dengan realisasi dana sebesar Rp7.616.738.584,00 atau
64,89%, dengan sisa dana sebesar Rp4.120.311.416,00 atau 35,11%.
Penyebab belum terserap 100% disebabkan belum waktunya seluruh kegiatan
PISEW Tahun 2019 dilaksanakan.

2. Penilaian Indikator Utama Kinerja


1) Tingkat keberhasilan PISEW Tahun Anggaran 2018 tercermin dari perolehan
skor agregat Indikator Utama Kinerja (KPI) sebesar 85,63% dari skor
maksimum 100, dan telah melebihi dari ambang batas keberhasilan yang
ditetapkan sebesar 85,00.
Indikator keberhasilan PISEW Tahun Anggaran 2018, adalah sebagai
berikut:
a. Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Program
Capaian nilai indikator efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program
84,51% atau memperoleh skor sebesar 74,37 dari bobot kinerja sebesar
88,00. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PISEW Tahun Anggaran
2018 Cukup Berhasil direncanakan dan dilaksanakan oleh penanggung
jawab tingkat provinsi dengan efektif dan efisien sesuai kriteria yang telah
ditetapkan.

b. Keandalan Pelaporan

2
Capaian nilai indikator kinerja keandalan pelaporan 91,74% atau
memperoleh skor sebesar 8,257 dari bobot kinerja 9,00. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan PISEW Tahun Anggaran
2018 di Provinsi ABC telah Berhasil disusun dan disampaikan sesuai
ketentuan yang berlaku.

c. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-Undangan


Capaian Nilai Indikator Kinerja Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-
undangan 100% atau memperoleh skor sebesar 3 dari bobot kinerja 3.
Hal ini menunjukkan bahwa proses pengadaan barang dan jasa untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2018 di
Provinsi ABC telah Berhasil dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku
.

2) Capaian nilai indikator keberhasilan PISEW semester I Tahun Anggaran


2019 Tahap Perencanaan program 85,04% atau memperoleh skor sebesar
37,42 dari bobot kinerja sebesar 44. Hal ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan PISEW Tahun Anggaran 2019 Semester I “Berhasil”
direncanakan oleh penanggung jawab tingkat provinsi dengan efektif dan
efisien sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

3. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan


1) Capaian kinerja PISEW Tahun Anggaran 2018 sebesar 85,63%,
menunjukkan terdapat faktor-faktor penentu keberhasilan yang belum
dilaksanakan secara optimal yang dipengaruhi oleh sistem pengendalian
intern yang belum memadai untuk masing-masing Indikator Kinerja, sebagai
berikut:
a. Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Program
Penyebab tidak optimalnya kinerja efektivitas dan efisiensi adalah
sebagai berikut:
(1) Tahap Perencanaan
a) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran - Proses
Perencanaan Dan Pembangunan Infrastruktur Yang Memenuhi
Aspek Teknis Dan Syarat Yang Ditetapkan hanya mencapai
80,00% disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.

3
b) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran - Proses
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Yang Memenuhi Aspek
Teknis Dan Kriteria Yang Ditetapkan hanya mencapai 70,00%
disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.
c) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Kualitas
Kelembagaan PISEW Tingkat Kecamatan yang hanya mencapai
96,00% disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.
d) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – BKAD Mampu
Melakukan Perencanaan Pembangunan hanya mencapai 71,43%
disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.
e) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Penyusunan
Dokumen Perencanaan Program PISEW hanya mencapai
80,00% disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.
f) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Menyusun DED
dan RAB infrastruktur hanya mencapai 97,50% disebabkan oleh
kelemahan Aktivitas Pengendalian.
g) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terintegrasinya
Rencana Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Yang Disusun
Bersama Masyarakat Dengan Rencana Pembangunan Daerah
hanya mencapai 72,00% disebabkan oleh kelemahan Lingkungan
Pengendalian.
h) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terbangunnya
Infrastruktur Dasar Skala Wilayah Kecamatan hanya mencapai
94,29% disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.
i) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Pendayagunaan
sumber daya dan Tenaga Kerja Lokal hanya mencapai 55,00%
disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.

(2) Tahap Pelaksanaan


Dalam tahap pelaksanaan penyebab tidak optimalnya kinerja
efektivitas dan efisiensi program PISEW Tahun Anggaran 2018
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a) Belum optimalnya kinerja ketepatan jumlah – Spesifikasi Teknis
DED dan RAB hanya 60,00% disebabkan oleh Aktivitas
Pengendalian.

4
b) Belum optimalnya Kinerja Ketepatan Waktu – Penyaluran Dana
dan Pelaksanaan Kegiatan Atau Program sesuai dengan
Pedoman / Juknis / Juklak hanya mencapai 75,00% disebabkan
oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian.
c) Belum optimalnya Kinerja Tepat Waktu - Pembangunan
Infrastruktur diselesaikan sesuai Perjanjian hanya mencapai
67,43%, disebabkan oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian.

b. Keandalan Pelaporan
Dalam tahap pelaporan pelaksanaan PISEW Tahun Anggaran 2018,
penyebab tidak optimalnya kinerja disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut:
a) Belum optimalnya Kinerja Ketepatan Pelaporan – mekanisme
penanganan pengaduan belum efektif hanya mencapai 50,00%
disebabkan kelemahan Informasi dan Komunikasi.
b) Belum optimalnya Kinerja Ketepatan Pelaporan - lelaksanaan
monitoring dan evaluasi hanya mencapai 95,13, disebabkan oleh
kelemahan Informasi dan Komunikasi.

c. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan


Ketaatan Terhadap Perundangan-undangan Pengadaan Jasa
Konsultansi telah optimal, 100%.

2) Capaian kinerja PISEW semester I Tahun Anggaran 2019 Tahap


Perencanaan sebesar 85,04%, menunjukkan terdapatnya faktor-faktor
penentu keberhasilan yang belum dilaksanakan secara optimal yang
dipengaruhi oleh sistem pengendalian intern yang belum memadai,
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran - Dalam proses perencanaan
dan pembangunan infrastruktur hanya mencapai 50,00% disebabkan oleh
kelemahan Lingkungan Pengendalian yaitu TAPr belum sepenuhnya
melaksanakan pemeriksaan DED dan RAB dari FM dan TAPr belum
bertanggung jawab sepenuhnya dalam pemeriksaan hasil perencanaan
teknis (DED dan RAB).
b. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Kualitas Kelembagaan PISEW
Tingkat Kecamatan yang hanya mencapai 75,00% disebabkan oleh

5
kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu unsur anggota BKAD yang
belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa.
c. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – BKAD Mampu melakukan
Perencanaan Pembangunan yang hanya mencapai 78,57% disebabkan
oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu belum tersusunnya profil
kawasan termasuk di dalamnya penentuan prioritas lokasi pembangunan
sesuai dengan ketentuan pedoman.
d. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Tepat Sasaran -
Penyusunan Dokumen Perencanaan Program PISEW hanya mencapai
87,50% disebabkan oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian.
e. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Menyusun DED dan RAB
infrastruktur hanya mencapai 93,75% disebabkan oleh kelemahan
Lingkungan Pengendalian yaitu di Kecamatan Jambu Dua jadwal kegiatan
tidak sesuai Format III.17.
f. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terintegrasinya Rencana
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang disusun bersama
Masyarakat dengan Rencana Pembangunan Daerah hanya mencapai
87,50% disebabkan oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian.
g. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terbangunnya Infrastruktur
Dasar Skala Wilayah Kecamatan hanya 97,62% disebabkan kelemahan
Aktivitas Pengendalian.
h. Belum optimalnya kinerja ketepatan jumlah – Spesifikasi Teknis DED dan
RAB hanya 37,50% disebabkan oleh Aktivitas Pengendalian.

3) Capaian kinerja padat karya atas program PISEW adalah 4,40, menunjukkan
bahwa, pelaksanaan penggunaan sumber daya dan tenaga kerja lokal belum
memenuhi kriteria yang ditetapkan disebabkan:
(1) Belum optimalnya pendayagunaan sumber daya lokal/material dalam
pembangunan infrastruktur.
(2) Belum optimalnya pendayagunaan tenaga kerja lokal dalam
pembangunan infrastruktur.

6
4. Penilaian Tenaga Ahli Provinsi (TAPr)
Penilaian capaian kinerja TAPr atas kegiatan PISEW Tahun 2018 di Provinsi
ABCterdiri dari tiga indikator yaitu: Kemampuan Teknis, Kemampuan Non
Teknis, dan Pelaporan dan Dokumentasi.
Total pencapaian kinerja TAPr atas kegiatan program PISEW Tahun 2018
sebesar 93,17% atau 93,17 dari bobot kinerja sebesar 100 dengan predikat
Berhasil. Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja penilaian TAPr belum
dilaksanakan sesuai ketentuan.
Belum maksimalnya pencapaian kinerja atas kemampuan teknis TAPr terlihat
dari:
- Belum seluruh DED dan RAB yang disusun oleh BKAD dan FM diperiksa oleh
TAPr;
- Belum membuat dokumen Laporan Pengaduan Masyarakat.

5. Penilaian Fasilitator Masyarakat (FM)


Penilaian capaian kinerja FM atas kegiatan PISEW Tahun 2018 di kecamatan
terdiri dari tiga indikator yaitu: Kemampuan Teknis, Kemampuan Non Teknis, dan
Pelaporan dan Dokumentasi.
Total pencapaian kinerja FM atas kegiatan program PISEW sebesar 89,65% atau
89,65 dari bobot kinerja sebesar 100. Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja
penilaian FM belum dilaksanakan sesuai ketentuan.
Hal tersebut terlihat dari kondisi:
1) Belum sepenuhnya tersusun profil kawasan termasuk penentuan prioritas
lokasi pembangunan sesuai dengan ketentuan;
2) Belum sepenuhnya melakukan survey lapangan untuk lebih memahami
kegiatan dan permasalahan/kendala di dalamnya;
3) Belum melakukan analisis dan perencanaan terhadap solusi dari kendala,
azas pemanfaatan infrastruktur terhadap pengembangan kawasan, serta
penciptaan keterkaitan antara kawasan;
4) Bersama dengan BKAD belum sepenuhnya membuat perencanaan teknis
DED dan RAB sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Konstruksi PISEW;
5) Belum menyusun DED dan RAB sesuai tahapan perencanaan sampai
penetapan kegiatan secara tepat waktu selambat-lambatnya 13 Juli 2018;
6) Bersama dengan BKAD belum menyusun dokumen rencana program PISEW
sebagai bahan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan PPK Provinsi ;

7
7) Belum maksimal dalam melakukan pendayagunaan sumber daya lokal dalam
pembangunan infrastruktur;
8) Belum maksimal dalam melakukan pendayagunaan tenaga lokal dalam
pembangunan infrastruktur;
9) Belum mendorong BKAD untuk menyelesaikan dan melaporakan hasil
pembangunan infrastruktur tepat waktu.

6. Temuan Hasil Audit


1) Terdapat Kerusakan Hasil Pekerjaan Program PISEW Tahun 2018
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pekerjaan Talud Jalan, Pembukaan Jalan
dan Timbunan pada Program PISEW Kecamatan Praya Barat, terdapat
kerusakan pekerjaan talud sepanjang 22,2 meter, badan jalan sepanjang 13,8
meter dan gorong-gorong sepanjang 2 meter.

Sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PISEW 2018 Point 6.5.2.2 huruf
b bahwa serah terima infrastruktur terbangun yang selanjutnya dapat
diserahterimakan pemeliharaan dan pengelolaannya dari KPA/Satker PKP
Provinsi kepada Pemerintah Desa, untuk bertanggungjawab dalam
melakukan pengelolaan untuk kegiatan pemeliharaan, keberlanjutan, dan
pengembangan hasil pelaksanaan pembangunan.

Hal ini disebabkan Pemerintah Desa kurang memahami pemanfaatan


keberlanjutan program.

Akibatnya fisik bangunan yang telah dibangun tidak berfungsi secara optimal.

2) Terdapat Kekurangan Volume Perkerjaan Talud sebesar Rp6.825.651,61


Berdasarkan pemeriksaan fisik dan analisa dokumen back up data
perhitungan volume pekerjaan sesuai kontrak sesuai senilai
Rp600.000.000,00, terdapat kekurangan volume pekerjaan pada talud senilai
Rp6.825.651,61.

Seharusnya volume terpasang sesuai dengan Laporan Realisasi Kegiatan dan


Biaya.

Hal ini disebabkan lemahnya pengawasan oleh Fasilitator Masyarakat dan


tidak cermatnya tim pemeriksa hasil pekerjaan.

Akibatnya terjadi kelebihan pembayaran terhadap volume pekerjaan yang


tidak dilaksanakan sebesar Rp6.825.651,61.

8
3) Pelaksanaan Penyerahan Infrastruktur PISEW ke Pemerintah Desa tidak
sesuai dengan aturan yang berlaku.

Berdasarkan uji petik terhadap kegiatan PISEW 2018 sebanyak 5 Kecamatan,


terdapat keterlambatan penyerahan aset oleh PPK kepada Pemerintah Desa
penyerahan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2018.

Sesuai dengan jadwal nasional serah terima PPK ke Pemerintah Desa dimulai
tanggal 15 Oktober sampai dengan 7 Desember 2018.
Hal ini disebabkan kelalaian BKAD dalam melakukan penyerahan hasil
kegiatan PISEW kepada PPK, yang akan diserahkan kepada Pemerintah
Desa.
Akibatnya pengelolaan aset oleh Pemerintah Desa tidak optimal.

7. Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan


Tidak terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan

8. Tindak Lanjut atas Temuan Kegiatan Pemberdayaan di Lingkungan


Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
Sampai dengan berakhirnya audit tanggal 23 Agustus 2019, saldo temuan yang
belum ditindaklanjuti pada program KOTAKU, PPIP dan PISEW adalah
sebanyak 25 kejadian dengan nilai Rp 390.029.045,60.

9
BAB II.
REKOMENDASI

Terhadap masalah-masalah temuan audit Kami rekomendasikan kepada Kepala


Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi ABC agar
menginstruksikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen PKP Satker PKP ABC untuk:
1. Memerintahkan Kepala Desa Selong Belanak dan Kepala Desa Mekarsari
memperbaiki talud dan jalan yang rusak.
2. Memerintahkan BKAD Kecamatan Ayuda membangun membangun item
pasangan baru drainase pengarah air senilai Rp6.825.651,61.
3. Memberi teguran kepada Fasilitator Masyarakat dan atas lemahnya
pendampingan dan pengawasan yang menjadi tugas FM.
4. Memberi teguran kepada BKAD Kecamatan Ayuda, BKAD Kecamatan Botani,
BKAD Kecamatan Pasar Anyar, BKAD Kecamatan Taman Kencana dan BKAD
Kecamatan Jambu Dua atas keterlambatan penyerahan aset

Demikian kami sampaikan untuk dapat melakukan langkah-langkah tindak


lanjut yang diperlukan.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapktan terima kasih.

Kepala Perwakilan,

Alexander Lacazette
NIP 198828021999031001

10
BAGIAN KEDUA
URAIAN HASIL AUDIT

BAB I. INFORMASI UMUM


1) Dasar Audit
Dasar audit PISEW Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2019 adalah :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
b. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
c. Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) yang diterbitkan oleh
Asosiasi Auditor Internal Pemerintah Indonesia (AAIPI);
d. Surat Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor PW.01.03/DC/177 tanggal
1 Februari 2019 tentang Permohonan Bantuan Audit Kinerja Kegiatan
Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun
Anggaran 2018 dan Percepatan Penyelesaian Temuan Kegiatan
Pemberdayaan dilingkungan Direktorat Pengembangan Kawasan
Pemukiman;
e. Surat Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Nomor PW.01.03-
CK/200 tanggal 15 Juli 2019 tentang Permohonan Bantuan Audit Kinerja
Kegiatan PISEW dan Pendampingan Proses Temuan Hasil Pemeriksanaan
Yang Tidak Dapat Ditindaklanjuti;
f. Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi ABC Nomor: ST-
429/XXX/2/2019 tanggal 30 Juli 2019.

2) Tujuan Audit
Tujuan audit PISEW Tahun Anggran 2018 dan semester I Tahun Anggaran 2019
adalah untuk menilai keberhasilan Kementerian PUPR dan Instansi terkait dalam
melaksanakan atau menyelenggarakan Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah, dan memberikan rekomendasi jika terdapat kelemahan dalam
kaitannya dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi, Ketaatan terhadap
Peraturan Perundang-undangan dan ketepatan penyusunan dan penyampaian
laporan kegiatan dari pelaksanaan program tersebut.

3) Sasaran dan Ruang Lingkup Audit


a. Sasaran Audit

11
1) Menilai keberhasilan pelaksanaan penyaluran dana PISEW yang
dijabarkan dalam tiga indikator utama; Keekonomisan, Efektivitas dan
Efisiensi Pelaksanaan Program, Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-
undangan dan Keandalan Pelaporan di tingkat provinsi.
2) Mengindentifikasi hambatan pelaksanaan program di daerah.
3) Mengindentifikasi adanya kerugian keuangan negara yang diakibatkan
oleh pelaksanaan program yang tidak sesuai ketentuan.

b. Ruang Lingkup Audit


Ruang lingkup audit meliputi seluruh Lingkungan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, penyaluran/penggunaan dana PISEW Tahun Anggran 2018,
Monitoring dan Evaluasi (pelaporan) Kegiatan PISEW di tingkat provinsi dan
kegiatan perencanaan PISEW semester I Tahun Anggaran 2019 tahap
perencanaan.

c. Periode Audit
Tahun Anggaran 2018 : 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018;
Tahun Anggaran 2019 : 1 Januari 2019 sampai dengan 30 Juni 2019.

4) Data Obyek yang Diperiksa


a. Pimpinan Instansi (Satuan Kerja) PISEW Tahun Anggaran 2018 pada saat
audit:
1) Nama : Mesut Ozil, ST.,MT
2) NIP : 198704022005022002
3) Jabatan : Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Provinsi ABC
4) No. dan Tgl. SK : 1045/KPTS/M/2017 tanggal 28 Desember 2017

b. PPK Satuan Kerja PISEW Tahun Anggran 2018


1) Nama : Firminho,ST.MT
2) NIP : 198206212009122001
3) Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
4) No. dan Tgl. SK : 1045/KPTS/M/2017 tanggal 28 Desember 2017

c. Bendaharawan Pengelola Dana


1) Nama : Suleandre, SE
2) NIP : 19781003 200911 2 001
3) Jabatan : Bendahara Pengeluaran

12
4) No. dan Tgl. SK : 1045/KPTS/M/2017 tanggal 28 Desember 2017

5) Uji Petik Audit


Audit kinerja PISEW tahun 2018 dan semester I tahun 2019 dilaksanakan secara
uji petik.
Adapun kabupaten dan kecamatan yang dipilih sebagai uji petik sebagai berikut:
a. Tahun 2018

No Kabupaten Kecamatan

1 ABC Barat 1. Jambu Dua


2. Pasar Anyar
3. Taman Kencana
2 ABC Tengah 1. Praya Barat
2. Botani

b. Tahun 2019

No Kabupaten Kecamatan

1 ABC Barat 1. Pasar Anyar


2. Kuripan
3. Lembar
4. Kediri
2 ABC Tengah 1. AyudaDaya
2. Janapria
3. Botani
4. Jonggat

13
BAB II. HASIL AUDIT
1. Keuangan
Informasi posisi keuangan PISEW Tahun Anggaran 2018 per 31 Desember 2018
dan Semester I Tahun Anggaran 2019 per 30 Juni 2019, Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi ABC untuk kegiatan PISEW
Provinsi Provinsi ABC, sebagai berikut:

Tabel 1: Alokasi Dana PISEW Tahun Anggaran 2018


Alokasi Dana Realisasi Dana Realisasi
No Jenis Dana
Rp Rp Dana
(%)
1 Dana Bantuan 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 100
2 Dana Safeguarding Provinsi 1.711.324.000,00 1.548.555.450,00 90,49
Jumlah 10.711.324.000,00 10.548.555.450,00 98,48
Alokasi dana PISEW Tahun 2018 pada Satker PKP Provinsi ABC adalah sebesar
Rp10.771.324.000,00, realisasi dana sampai dengan 31 Desember 2018 adalah
sebesar Rp10.548.555.450,00 (98,48%). Sisa dana sebesar Rp162.768.550,00
(1,52%) merupakan sisa dana pada akhir tahun anggaran dan masih tersimpan
di rekening kas Negara karena tidak dicairkan.

Tabel 2: Alokasi Dana PISEW Semester I Tahun Anggaran 2019


Alokasi Dana Realisasi Dana Realisasi
No Jenis Dana Rp Rp Dana
(%)

1 Dana Bantuan 10.200.000.000,00 7.140.000.000,00 70,00


2 Dana Safeguarding Provinsi 1.537.050.000,00 476.738.584,00 31,02
Jumlah 11.737.050.000,00 7.616.738.584,00 64,89

Alokasi dana PISEW Tahun 2019 pada Satker PKP Provinsi ABC adalah sebesar
Rp11.737.050.000,00, realisasi dana sampai dengan Semester I Tahun 2019
adalah sebesar Rp7.616.738.584,00 (64,89%). Sisa dana sebesar
Rp4.120.311.416,00 (35,11%) disebabkan belum waktunya seluruh kegiatan
PISEW Tahun 2019 dilaksanakan.

2. Penilaian Indikator Utama Kinerja


1) Capaian Kinerja Tahun 2018
Hasil audit kinerja Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) Tahun Anggaran 2018 pada Provinsi ABC memperoleh skor 85.63%

14
dari nilai maksimum 100 yang mencerminkan PISEW Tahun Anggaran 2018
di provinsi telah dilaksanakan dengan predikat “Berhasil”.
Simpulan tersebut diperoleh dari hasil pengukuran kinerja aktual terhadap
Lingkungan utama pelaksanaan Program (Core Activities) yang ditetapkan.
Pencapaian nilai Kinerja PISEW Tahun Anggaran 2018 berdasarkan
Lingkungan utama digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2 : Pencapaian Kinerja Per Lingkungan Utama dan Indikator Kinerja Utama
No Uraian Bobot Capaian Skor Agregat
Relatif Kinerja
A Lingkungan Utama:
1 Perencanaan 44,00 89,32% 39,30
2 Pelaksanaan 47,00 81,00% 38,07
3 Pelaporan 9,00 91,74% 8,26
Total Skor 100,00 85,63% 85,63
B Indikator Kinerja Utama
1 Efektivitas dan Efisiensi 88,00 84,52% 74,37
2 Keandalan Pelaporan 9,00 91,74% 8,26
3 Ketaatan Terhadap Per UU 3,00 100% 3,00
Total Skor 100,00 85,63% 85,63

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian nilai indikator utama
kinerja secara agregrat sebesar 85,63 mencerminkan pelaksanaan PISEW
Tahun Anggaran 2018 pada umumnya berhasil dilaksanakan atau
diselenggarakan sesuai ketentuan.
Simpulan tersebut diperoleh dari hasil pengukuran kinerja aktual terhadap
capaian Indikator Utama Kinerja (Key Performance Indicators–KPI) yang
ditetapkan, sebagai berikut:
A. Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Program
Pencapaian kinerja efektivitas dan efisiensi atas pelaksanaan kegiatan
PISEW di provinsi terdiri dari tiga penilaian ketepatan, yaitu: Ketepatan
sasaran, ketepatan jumlah, dan ketepatan waktu.
Total pencapaian kinerja efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program
PISEW sebesar 84,52% atau 74,37 dari bobot kinerja sebesar 88 hal
tersebut menunjukan bahwa kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2018 telah
direncanakan dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan.

15
Lingkungan
No Obyek Penilaian Bobot Capaian Skor
Utama
A EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
1. Kinerja Ketepatan Sasaran
a Ketepatan Meningkatkan P 2,50 100% 2,50
Kemampuan Pelaksanaan
PISEW - Provinsi
b Ketepatan Penguatan P 1,00 100% 1,00
Kapasitas FM - Provinsi
c Ketepatan Proses Perencanaan P 4,00 80,00% 3,20
dan pembangunan Infrastruktur
yang Memenuhi Aspek Teknis
dan Syarat yang ditetapkan
d Ketepatan Proses Pelaksanaan P 4,00 70,00% 2,80
Pembangunan Infrastruktur
yang Memenuhi Aspek Teknis
dan Kriteria yang ditetapkan
e Ketepatan Kualitas P 6,00 96,00% 5,76
Kelembagaan PISEW Tingkat
Kecamatan
f Ketepatan BKAD Mampu P 3,00 71,43% 2,14
Melakukan Perencanaan
Pembangunan
g Ketepatan Lokasi Pelaksanaan P 1,00 100% 1,00
Pembangunan Infrastruktur
PISEW
h Ketepatan Penyusunan P 3,00 80,00% 2,40
Dokumen Perencanaan
Program PISEW
i Ketepatan Penyusunan DED P 4,00 97,50% 3,90
dan RAB Infrastruktur
j Ketepatan Terintegrasinya P 2,50 72,00% 1,80
Rencana Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan yang
disusun bersama Masyarakat
dengan Rencana
Pembangunan Daerah
k Ketepatan Terbangunnya P 10,50 94,29% 9,90
Infrastruktur Dasar Skala
Wilayah Kecamatan
l Ketetapan Pembangunan A 10,00 100% 10,00
Infrastruktur
m Ketepatan Sumber Daya dan A 8,00 55,00% 4,40
Tenaga Kerja Lokal
2. Kinerja Ketepatan Jumlah
a Ketepatan Pelaksanaan Jasa A 2,00 100% 2,00
Konsultansi sesuai dengan
kontrak
b Ketepatan Spesifikasi Teknis A 2,00 60,00% 1,20
DED dan RAB

16
Lingkungan
No Obyek Penilaian Bobot Capaian Skor
Utama
c Ketepatan A 3,00 100% 3,00
Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana Operasional
Sesuai Ketentuan
d Ketepatan Penggunaan Dana A 2,00 100% 2,00
Bantuan
3. Kinerja Ketepatan Waktu
a Ketepatan Pengadaan Jasa P 4,50 100% 4,50
dan Mobilisasi KMP, TAPr dan
FM Tingkat Provinsi
b Ketepatan Penyaluran Dana A 10,00 75,00% 7,50
dan Pelaksanaan Kegiatan
Atau Program sesuai dengan
Pedoman/Juknis/Juklak
c Ketepatan Penyelesaian A 5,00 67,43% 3,37
Pembangunan Infrastruktur
Jumlah 88,00 84,51% 74,37
Rincian kinerja efektivitas dan efisiensi adalah sebagai berikut:

(1) Kinerja Ketepatan Sasaran


a) Ketepatan Meningkatkan Kemampuan Pelaksanaan PISEW -
Provinsi
Pencapaian kinerja ketepatan meningkatkan kemampuan
pelaksanaan PISEW adalah 100% atau 2,50 dari bobot kinerja
efektivitas dan efisiensi sebesar 2,50.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan meningkatkan
kemampuan pelaksanaan PISEW telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.

b) Ketepatan Penguatan Kapasitas FM - Provinsi


Pencapaian kinerja ketepatan penguatan kapasitas FM adalah
100% atau 1,00 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar
1,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penguatan kapasitas
FM telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

c) Ketepatan Proses Perencanaan dan Pembangunan


Infrastruktur yang Memenuhi Aspek Teknis dan Syarat yang
ditetapkan

17
Pencapaian kinerja ketepatan proses perencanaan dan
pembangunan infrastruktur yang memenuhi aspek teknis dan
syarat yang ditetapkan adalah 80% atau 3,20 dari bobot kinerja
efektivitas dan efisiensi sebesar 4,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penetapan proses
perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang memenuhi
aspek teknis dan syarat yang ditetapkan belum sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. Kondisi tersebut dapat dilihat 2 kecamatan
dari 5 kecamatan yang diuji petik, TAPr tidak sepenuhnya
memeriksa DED dan RAB yang disusun oleh BKAD sebagaimana
tertuang dalam formulir Format III.18.

d) Ketepatan Proses Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur


yang Memenuhi Aspek Teknis dan Kriteria yang ditetapkan
Pencapaian kinerja ketepatan proses pelaksanaan pembangunan
infrastruktur yang memenuhi aspek teknis dan kriteria yang
ditetapkan adalah 70,00% atau 2,80 dari bobot kinerja efektivitas
dan efisiensi sebesar 4,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan proses pelaksanaan
pembangunan infrastruktur yanng memenuhi aspek tenis dan
kriteria yang ditetapkan belum sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Kondisi ini disebabkan Tim Penilai/ pemeriksa Hasil
Akhir Pekerjaan tidak melakukan pemeriksaan hasil akhir
pekerjaan yang dituangkan dalam Lembar Kendali Hasil Akhir
Pekerjaan (LKHAP) selambat-lambatnya 7 Nopember 2018.

e) Ketepatan Kualitas Kelembagaan PISEW Tingkat Kecamatan


Pencapaian kinerja ketepatan kualitas kelembagaan PISEW tingkat
kecamatan adalah 96,00% atau 5,76 dari bobot kinerja efektivitas
dan efisiensi sebesar 6,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan kualitas kelembagaan
PISEW tingkat kecamatan belum sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Kondisi tersebut dapat dilihat dalam pembentukan
BKAD, 3 kecamatan dari 5 kecamatan yang dijui petik tidak
memenuhi 5 unsur anggota BKAD sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang

18
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa.

f) Ketepatan BKAD Mampu Melakukan Perencanaan


Pembangunan
Pencapaian kinerja Ketepatan BKAD mampu melakukan
perencanaan pembangunan adalah 71,43% atau 2,14 dari bobot
kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar 3,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan BKAD mempu
melakukan perencanaan pembangunan belum sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. Kondisi ini terlihat pada 4 kecamatan dari
5 kecamatan yang diuji petik belum menyusun profil kawasan
termasuk di dalamnya penentuan prioritas lokasi pembangunan
sesuai dengan ketentuan pedoman.

g) Ketepatan Lokasi Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur


PISEW
Pencapaian kinerja ketepatan lokasi pelaksanaan pembangunan
infrastruktur PISEW adalah 100,00% atau 1,00 dari bobot kinerja
efektivitas dan efisiensi sebesar 1,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan lokasi pelaksanaan
pembangunan infrastruktur PISEW telah sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan.

h) Ketepatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Program


PISEW
Pencapaian kinerja ketepatan penyusunan dokumen perencanaan
program PISEW adalah 80,00% atau 2,4 dari bobot kinerja
efektivitas dan efisiensi sebesar 3,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penyusunan dokumen
perencanaan program PISEW belum sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Kondisi ini terlihat dalam:
- 1 kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik tidak melakukan
survey lapangan untuk lebih memahami kegiatan dan
permasalahan/kendala di dalamnya,

19
- 1 kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik tidak melakukan
analisis dan perencanaan terhadap solusi dari kendala, azas
pemanfaatan infrastruktur terhadap pengembangan kawasan,
serta penciptaan keterkaitan antara kawasan.

i) Ketepatan Penyusunan DED dan RAB Infrastruktur


Pencapaian kinerja ketepatan penyusunan DED dan RAB
infrastruktur adalah 97,50% atau 3,90 dari bobot kinerja efektivitas
dan efisiensi sebesar 4,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penyusunan DED dan
RAB infrastruktur belum sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Kondisi ini terlihat pada Kecamatan Jambu Dua yang tidak
menyusun Jadwal Rencana Pekerjaan seperti Format III.17.

j) Ketepatan Terintegrasinya Rencana Pembangunan


Infrastruktur Perdesaan yang disusun bersama Masyarakat
dengan Rencana Pembangunan Daerah
Pencapaian kinerja rencana pembangunan infrastruktur perdesaan
yang disusun bersama masyarakat dengan rencana pembangunan
daerah adalah 72,00% atau 1,80 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 2,50.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan rencana
pembangunan infrastruktur perdesaan yang disusun bersama
masyarakat dengan rencana pembangunan daerah belum sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan. Kondisi kinerja ini terlihat sebagai
berikut:
- Dua kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik, Pertemuan
Kecamatan 1 tidak dihadiri oleh salah satu Unsur Kecamatan,
Pemerintah Desa, BKAD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan
Kelompok/Organisasi Masyarakat Setempat serta anggota
masyarakat secara luas;
- Dua kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik, pertemuan
Kecamatan 1 dihadiri kurang dari 30% peserta perempuan;
- Empat kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik, tidak
menyusun Dokumen Rencana Program PISEW secara memadai
sesuai pedoman.

20
k) Ketepatan Terbangunnya Infrastruktur Dasar Skala Wilayah
Kecamatan
Pencapaian kinerja terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah
kecamatan adalah 94,29% atau 9,90 dari bobot kinerja efektivitas
dan efisiensi sebesar 10,50. Hal tersebut menunjukkan bahwa,
ketepatan terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah
kecamatan belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Kinerja tersebut ditunjukkan dengan kondisi berikut, dari 5
kecamatan yang diuji petik, 3 kecamatan yang penetapan jenis
infrastruktur tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu tahapan
perencanaan sampai penetapan kegiatan (DED dan RAB)
ditetapkan setelah tanggal 13 Juli 2018, sebagai berikut:
1) Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Taman Kencana dan
Kecamatan Jambu Dua dengan capaian kinerja 0;
2) Kecamatan Botani dan Kecamatan Pasar Anyar dengan
capaian kinerja 1,00.

l) Ketepatan Pembangunan Infrastruktur


Pencapaian kinerja ketepatan pelaksanaan pembangunan
infrastruktur tingkat Kecamatan adalah 100% atau 10,00 dari bobot
kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar 10,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, pelaksanaan pembangunan
Infrastruktur telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Kinerja tersebut dapat dilihat dari 5 kecamatan yang diuji petik,
seluruh infrastruktur terbangun melayani lebih dari satu desa dan
memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan dalam PKS.

m) Ketepatan Sumber Daya dan Tenaga Kerja Lokal


Pencapaian kinerja ketepatan sumber daya dan tenaga kerja lokal
adalah 55% atau 4,40 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi
sebesar 8,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, pelaksanaan penggunaan
sumber daya dan tenaga kerja lokal belum memenuhi kriteria yang
ditetapkan.
Kondisi kinerja tersebut dapat dilihat, sebagai berikut:

21
- Tiga kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik tidak
menggunakan sumber daya lokal dalam pembangunan
infrastruktur yaitu Kecamatan Botani, Kecamatan Taman
Kencana dan Kecamatan Pasar Anyar.
- Dua kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik tidak
menggunakan tenaga kerja lokal dalam pembangunan
infrastruktur.

(2) Kinerja Ketepatan Jumlah


a) Ketepatan Pelaksanaan Jasa Konsultansi sesuai dengan
kontrak
Pencapaian kinerja ketepatan pelaksanaan jasa konsultansi sesuai
dengan kontrak adalah 100% atau 2,00 dari bobot kinerja
efektivitas dan efisiensi sebesar 2,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, dari 3 pelaksanaan jasa
konsultan yang diuji petik terdapat Rp128.000.000,00 seluruhnya
telah sesuai kontrak dan telah didukung bukti yang memadai.

b) Ketepatan Spesifikasi Teknis DED dan RAB


Pencapaian kinerja ketepatan spesifikasi teknis DED dan RAB
sesuai dengan kontrak adalah 60% atau 1,20 dari bobot kinerja
efektivitas dan efisiensi sebesar 2,00.
Kondisi tersebut dapat dilihat dari lemahnya verifikasi DED dan
RAB yang dilaksanakan oleh TPKab dan TAPr pada 2 Kecamatan
dari 5 kecamatan yang diuji petik.

c) Ketepatan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana


Operasional Sesuai Ketentuan
Pencapaian kinerja ketepatan penggunaan dana operasional
provinsi adalah 100% atau 3,00 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 3,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dari anggaran dana operasional
sebesar Rp1.711.324.000, realisasi dana operasional sebesar
Rp1.548.555.450,00 atau 90,49% seluruhnya dilakukan telah
didukung bukti yang memadai.

d) Ketepatan Penggunaan Dana Bantuan

22
Pencapaian kinerja ketepatan penggunaan dana bantuan adalah
100% atau 2,00 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar
2,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan dana bantuan telah
memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kondisi tersebut dapat dilihat
dari 5 kecamatan yang diuji petik dan menerima bantuan masing-
masing sebesar Rp600.000.000, seluruhnya telah
mempertanggungjawabkan dana bantuan tersebut dengan
didukung bukti yang memadai.

(3) Kinerja Ketepatan Waktu


a) Ketepatan Pengadaan Jasa dan Mobilisasi KMP, TAPr dan FM
Tingkat Provinsi
Pencapaian kinerja Ketepatan Pengadaan Jasa dan Mobilisasi
KMP, TAPr dan FM di tingkat provinsi adalah 100% atau 4,5 dari
bobot kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar 4,50.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan pengadaan jasa dan
mobilisasi KMP, TAPr dan FM tingkat provinsi telah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.

b) Ketepatan Penyaluran Dana dan Pelaksanaan Kegiatan Atau


Program sesuai dengan Pedoman/Juknis/Juklak
Pencapaian kinerja ketepatan penyaluran dana dan pelaksanaan
kegiatan atau program sesuai dengan pedoman/juknis/juklak
adalah 75% atau 7,50 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi
sebesar 10,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penyaluran dana dan
pelaksanaan kegiatan atau program belum sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan. Kondisi ini terlihat dari adanya Penyaluran Dana
yang disalurkan tidak sesuai dengan jadwal nasional maksimal
tanggal 20 September 2018.

c) Ketepatan Penyelesaian Pembangunan Infrastruktur


Pencapaian kinerja ketepatan penyelesaian pembangunan
infrastruktur diselesaikan sesuai PKS tidak melewati 31 Desember

23
2018 adalah 67,43% atau 3,37 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 5,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penyelesaian
pembangunan infrastruktur belum sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.

B. Keandalan Pelaporan
Pencapaian kinerja Keandalan Pelaporan sebesar 91,74% atau 8,26 dari
bobot kinerja sebesar 9,00.
Hal tersebut menunjukan bahwa pelaporan pelaksanaan kegiatan
telah/belum dilaporkan sesuai ketentuan yang ditetapkan, ditunjukkan
dengan kondisi sebagai berikut:
Lingkungan
No Obyek Penilaian Bobot Capaian Skor
Utama
B KEANDALAN PELAPORAN
1 Pelaporan Penguatan dan L 3,00 100% 3,00
Pelaksanaan Sistem Monitoring
dan Evaluasi
2 Ketepatan Mekanisme L 1,00 50% 0,50
Penanganan Pengaduan yang
Efektif
2 Ketepatan Pelaksanaan L 5,00 95,13% 4,757
Monitoring dan Evaluasi
Jumlah 9,00 91,74% 8,257

Rincian kinerja keandalan pelaporan adalah sebagai berikut:


a) Pelaporan Penguatan dan Pelaksanaan Sistem Monitoring dan
Evaluasi
Pencapaian kinerja pelaporan penguatan dan pelaksanaan sistem
monitoring dan evaluasi adalah 100% atau 3 dari bobot kinerja
keandalan pelaporan sebesar 3,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, dari 5 kriteria keandalan pelaporan
Penguatan dan Pelaksanaan Sistem Monitoring dan Evaluasi terdapat
seluruhnya terpenuhi.

b) Ketepatan Mekanisme Penanganan Pengaduan yang Efektif


Pencapaian kinerja Keandalan mekanisme penanganan pengaduan
yang efektif adalah 50% atau 0,50 dari bobot kinerja Keandalan
Pelaporan sebesar 1,00.

24
Hal tersebut menunjukkan bahwa, dari 2 kriteria keandalan mekanisme
penanganan pengaduan yang efektif terdapat 1 kriteria yang tidak
terpenuhi.

c) Ketepatan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


Pencapaian kinerja Keandalan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi di
tingkat kecamatan adalah 95.13% atau 4,757 dari bobot kinerja
Keandalan Pelaporan sebesar 5,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, dari 3 kriteria keandalan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dievaluasi terdapat 1 kriteria
yang tidak terpenuhi.

C. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan


Pencapaian kinerja ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
atas kegiatan PISEW di tingkat provinsi terhadap pengadaan jasa
konsultansi adalah sebesar 100% atau 3,00 dari bobot kinerja sebesar
3,00.
Lingkungan
No Obyek Penilaian Bobot Capaian Skor
Utama
C Ketaatan Terhadap Peraturan A 3,00 100% 3
Perundang-undangan

Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pengadaan barang dan jasa


konsultan telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

2) Capaian Kinerja Tahun 2019


Capaian kinerja PISEW semester I Tahun Anggaran 2019 tahap perencanaan
program 85,04% atau memperoleh skor sebesar 37,42 dari bobot kinerja
sebesar 44,00. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PISEW Tahun
Anggaran 2019 semester I di Provinsi ABC
“Cukup Berhasil” direncanakan oleh penanggungjawab tingkat provinsi
dengan efektif dan efisien sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Lingkungan
No Obyek Penilaian Bobot Capaian Skor
Utama
A EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI –
TAHAP PERENCANAAN
1. Kinerja Ketepatan Sasaran
a Ketepatan Meningkatkan P 2,50 100% 2,50
Kemampuan Pelaksanaan PISEW
- Provinsi

25
Lingkungan
No Obyek Penilaian Bobot Capaian Skor
Utama
b Ketepatan Penguatan Kapasitas P 1,00 100% 1,00
FM - Provinsi
c Ketepatan Proses Perencanaan P 4,00 50,00% 2,00
dan pembangunan Infrastruktur
yang Memenuhi Aspek Teknis dan
Syarat yang ditetapkan
d Ketepatan Kualitas Kelembagaan P 6,00 75,00% 4,50
PISEW Tingkat Kecamatan
e Ketepatan BKAD Mampu P 3,00 78,57% 2,36
Melakukan Perencanaan
Pembangunan
f Ketepatan Lokasi Pelaksanaan P 1,00 100% 1,00
Pembangunan Infrastruktur
PISEW
g Ketepatan Penyusunan Dokumen P 3,00 87,50% 2,63
Perencanaan Program PISEW
h Ketepatan Penyusunan DED dan P 4,00 93,75% 3,75
RAB Infrastruktur
i Ketepatan Terintegrasinya P 2,50 87,50% 2,19
Rencana Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan yang
disusun bersama Masyarakat
dengan Rencana Pembangunan
Daerah
j Ketepatan Terbangunnya P 10,50 97,62% 10,25
Infrastruktur Dasar Skala Wilayah
Kecamatan
2. Kinerja Ketepatan Sasaran
a Ketepatan Spesifikasi Teknis DED P 2,00 37,50% 0,75
dan RAB
3. Kinerja Ketepatan Waktu
a Ketepatan Pengadaan Jasa dan P 4,50 100% 4,50
Mobilisasi KMP, TAPr dan FM
Tingkat Provinsi
Jumlah 44,00 85,04% 37,42

Rincian kinerja efektivitas dan efisiensi – Tahap Perencanaan adalah sebagai


berikut:
(1) Kinerja Ketepatan Sasaran
a. Ketepatan Meningkatkan Kemampuan Pelaksanaan PISEW -
Provinsi
Pencapaian kinerja ketepatan meningkatkan kemampuan pelaksanaan
PISEW adalah 100% atau 2,50 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 2,50. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan

26
meningkatkan kemampuan pelaksanaan PISEW telah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.

b. Ketepatan Penguatan Kapasitas FM - Provinsi


Pencapaian kinerja ketepatan penguatan kapasitas FM adalah 100%
atau 1,00 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar 1,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penguatan kapasitas FM
telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

c. Ketepatan Proses Perencanaan dan pembangunan Infrastruktur


yang Memenuhi Aspek Teknis dan Syarat yang ditetapkan
Pencapaian kinerja ketepatan proses perencanaan dan pembangunan
infrastruktur yang memenuhi aspek teknis dan kriteria yang ditetapkan
adalah 50,00% atau 2,00 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi
sebesar 4,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penetapan proses
perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang memenuhi aspek
teknis dan syarat yang ditetapkan belum sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.

d. Ketepatan Kualitas Kelembagaan PISEW Tingkat Kecamatan


Pencapaian kinerja ketepatan kualitas kelembagaan PISEW tingkat
kecamatan adalah 75,00% atau 4,50 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 6,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan
kualitas kelembagaan PISEW tingkat kecamatan belum sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.

e. Ketepatan BKAD Mampu Melakukan Perencanaan Pembangunan


Pencapaian kinerja Ketepatan BKAD mampu melakukan perencanaan
pembanguan adalah 78,57% atau 2,36 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 3,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan
BKAD mempu melakukan perencanaan pembangunan telah sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.

f. Ketepatan Lokasi Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur PISEW


Pencapaian kinerja ketepatan lokasi pelaksanaan pembangunan
infrastruktur PISEW adalah 100% atau 1,00 dari bobot kinerja
efektivitas dan efisiensi sebesar 1,00. Hal tersebut menunjukkan

27
bahwa ketepatan lokasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur
PISEW telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

g. Ketepatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Program PISEW


Pencapaian kinerja ketepatan penyusunan dokumen perencanaan
program PISEW adalah 87,50% atau 2,63 dari bobot kinerja efektivitas
dan efisiensi sebesar 3,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penyusunan dokumen
perencanaan program PISEW belum sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.

h. Ketepatan Penyusunan DED dan RAB Infrastruktur


Pencapaian kinerja ketepatan penyusunan DED dan RAB infrastruktur
adalah 93,75% atau 3,75 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi
sebesar 4,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan penyusunan DED dan
RAB infrastruktur belum sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

i. Ketepatan Terintegrasinya Rencana Pembangunan Infrastruktur


Perdesaan yang disusun bersama Masyarakat dengan Rencana
Pembangunan Daerah
Pencapaian kinerja rencana pembangunan infrastruktur perdesaan
yang disusun bersama masyarakat dengan rencana pembangunan
daerah adalah 87,50% atau 2,19 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 2,50.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan rencana pembangunan
infrastruktur perdesaan yang disusun bersama masyarakat dengan
rencana pembangunan daerah belum sesuai seluruhnya dengan
kriteria yang ditetapkan.

j. Ketepatan Terbangunnya Infrastruktur Dasar Skala Wilayah


Kecamatan
Pencapaian kinerja terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah
kecamatan adalah 97,62% atau 10,25 dari bobot kinerja efektivitas dan
efisiensi sebesar 10,50. Hal tersebut menunjukkan bahwa, ketepatan
terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan belum
memenuhi kriteria yang ditetapkan.

28
Kinerja tersebut ditunjukkan dengan kondisi berikut, dari 8 kecamatan
yang diuji petik, 2 kecamatan yang penetapan jenis infrastruktur tidak
memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu tahapan perencanaan sampai
penetapan kegiatan (DED dan RAB) ditetapkan setelah tanggal 13 Juli
2019.

(2) Kinerja Ketepatan Jumlah


Pencapaian kinerja Ketepatan Spesifikasi Teknis DED dan RAB adalah
adalah 37,50%% atau 0,75 dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi
sebesar 2,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan validasi DED
dan RAB belum dilakukan pedoman yang ditetapkan.

(3) Kinerja Ketepatan Waktu


a. Ketepatan Pengadaan Jasa dan Mobilisasi KMP, TAPr dan FM
Tingkat Provinsi
Pencapaian kinerja Ketepatan Pengadaan Jasa dan Mobilisasi KMP,
TAPr dan FM di tingkat provinsi adalah 100% atau 4,50 dari bobot
kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar 4,50.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketepatan pengadaan jasa dan
mobilisasi KMP, TAPr dan FM tingkat provinsi telah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.

3) Capaian Kinerja Padat Karya


Capaian kinerja padat karya atas program PISEW adalah 55,00% atau 4,40
dari bobot kinerja efektivitas dan efisiensi sebesar 8,00 yang terdiri dari
ketepatan penggunaan sumber daya dan tenaga kerja lokal. (Lampiran 1D).
Dari uji petik sebanyak 5 kecamatan, 2 kecamatan yaitu kecamatan Ayudadan
Jambu Dua masing-masing memperoleh capaian kerja 8.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, pelaksanaan penggunaan sumber daya
dan tenaga kerja lokal belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Apabila terdapat kriteria ketepatan sumber daya dan tenaga kerja lokal yang
tidak terpenuhi uraikan penyebabnya di bagian faktor-faktor penentu
keberhasilan.

3. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan


1) Capaian kinerja PISEW Tahun Anggaran 2018 sebesar 85,63, menunjukkan
terdapatnya faktor-faktor penentu keberhasilan yang belum dilaksanakan

29
secara optimal yang dipengaruhi oleh penerapan sistem pengendalian intern
yang belum memadai.
Gambaran penerapan sistem pengendalian intern yang tidak optimal untuk
masing-masing indikator kinerja, sebagai berikut:
a. Belum optimalnya kinerja efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program
yang hanya mencapai 74,37, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
a. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran - Proses Perencanaan
dan pembangunan Infrastruktur yang memenuhi aspek teknis dan
syarat yang ditetapkan yang hanya mencapai 80,00% disebabkan
oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian yaitu TAPr belum sepenuhnya
melaksanakan pemeriksaan DED dan RAB.
b. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran - Proses Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur yang memenuhi aspek teknis dan kriteria
yang ditetapkan hanya mencapai 70,00% disebabkan oleh kelemahan
Aktivitas Pengendalian yaitu Tim Penilai/ pemeriksa Hasil Akhir
Pekerjaan melakukan pemeriksaan hasil akhir pekerjaan yang
dituangkan dalam Lembar Kendali Hasil Akhir Pekerjaan (LKHAP)
selambat-lambatnya 7 Nopember 2018.
c. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Kualitas Kelembagaan
PISEW Tingkat Kecamatan yang hanya mencapai 96,00%
disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian, yaitu unsur
anggota BKAD belum sesuai dengan PP 43/2014 tentang Badan
Kerjasama antar Desa/BKAD.
d. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – BKAD Mampu
melakukan Perencanaan Pembangunan yang hanya mencapai
71,43% disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian, yaitu
belum tersusunnya profil kawasan termasuk di dalamnya penentuan
prioritas lokasi pembangunan sesuai dengan ketentuan pedoman.
e. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Tepat Sasaran -
Penyusunan Dokumen Perencanaan Program PISEW hanya
mencapai 80,00% disebabkan oleh kelemahan Aktivitas
Pengendalian, sebagai berikut:

30
- Kecamatan Pasar Anyar tidak menyusun dokumen dokumen
survey/data hasil survei sesuai dengan Format I.10 (Survei Lokasi
dan Sinkronisasi Infrastruktur Rencana Kegiatan PISEW
Dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD));
- Kecamatan Pasar Anyar dan Kecamatan Jambu Dua dokumen
hasil analisis dan perencanaan sesuai dengan Format I.13 yang
berisi analisis dan perencanaan terhadap solusi dari kendala,
azas pemanfaatan infrastruktur terhadap pengembangan
kawasan, serta penciptaan keterkaitan antara kawasan.
f. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Menyusun DED dan
RAB infrastruktur hanya mencapai 97,50% disebabkan oleh
kelemahan Aktivitas Pengendalian yaitu di Kecamatan Jambu Dua
jadwal kegiatan tidak sesuai Format III.17.
g. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terintegrasinya
Rencana Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang disusun
bersama Masyarakat dengan Rencana Pembangunan Daerah hanya
mencapai 72,00% disebabkan oleh:
- kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu Pertemuan
Kecamatan 1 untuk 5 kecamatan tidak dihadiri oleh seluruh unsur
Kecamatan, Pemerintah Desa, BKAD, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama dan Kelompok/Organisasi Masyarakat Setempat serta
anggota masyarakat secara luas.
- kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu jumlah peserta pada
pertemuan kecamatan I tidak dihadiri 30% peserta perempuan
pada Kecamatan Botani, Kecamatan Taman Kencana dan
Kecamatan Jambu Dua.
- kelemahan Aktivitas Pengendalian, yaitu tidak Lengkapnya
Dokumen Perencanaan (Dokumen Rencana Jadwal) pada
Kecamatan Botani, Kecamatan Taman Kencana, Kecamatan
Pasar Anyar dan Kecamatan Jambu Dua.
h. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terbangunnya
Infrastruktur Dasar Skala Wilayah Kecamatan hanya mencapai
94,29% disebabkan lemahnya Aktivitas Pengendalian.

31
Kinerja tersebut ditunjukkan dengan kondisi berikut, dari 5 kecamatan
yang diuji petik, 3 kecamatan yang penetapan jenis infrastruktur tidak
memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu tahapan perencanaan sampai
penetapan kegiatan (DED dan RAB) ditetapkan setelah tanggal 13 Juli
2018, sebagai berikut:
- Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Taman Kencana dan
Kecamatan Jambu Dua dengan capaian kinerja 0;
- Kecamatan Botani dan Kecamatan Pasar Anyar dengan capaian
kinerja 1,00.
i. Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Pendayagunaan
Sumber Yaya dan Tenaga Kerja Lokal hanya mencapai 55,00%
disebabkan oleh Aktivitas Pengendalian. Kinerja tersebut ditunjukkan,
sebagai berikut:
- 3 kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik tidak menggunakan
sumber daya lokal dalam pembangunan infrastruktur yaitu
Kecamatan Botani, Kecamatan Taman Kencana dan Kecamatan
Pasar Anyar.
- 2 kecamatan dari 5 kecamatan yang diuji petik tidak menggunakan
tenaga kerja lokal dalam pembangunan infrastruktur.

2) Tahap Pelaksanaan
a) Belum optimalnya kinerja ketepatan jumlah –Spesifikasi Teknis DED
dan RAB hanya mencapai 60,00% disebabkan oleh
b) Belum optimalnya kinerja ketepatan waktu – Penyaluran Dana dan
Pelaksanaan Kegiatan Atau Program sesuai dengan
Pedoman/Juknis/Juklak hanya mencapai 75,00% disebabkan oleh
Penyaluran Dana kegiatan ini disalurkan sesuai dengan jadwal
nasional terakhir ditetapkan tanggal 20 September 2018.
c) Belum optimalnya Kinerja Tepat Waktu - Pembangunan Infrastruktur
diselesaikan sesuai Perjanjian hanya mencapai 67,43%, disebabkan
oleh:
- kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu pembangunan
infrastruktur diselesaikan tepat waktu sesuai Perjanjian Kerjasama
(PKS) batas waktu penyelesaian paling lambat

32
31 Desember 2018 pada Kecamatan Pasar Anyar dan Kecamatan
Jambu Dua.
- kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu Pertemuan
Kecamatan 2 tidak dihadiri seluruhnya oleh Tim Pelaksana
Provinsi, Tim Pelaksana Kabupaten, Kepala Desa, KPP, Tokoh
Masyarakat, Masyarakat desa, dan Fasilitator Masyarakat pada
Kecamatan Jambu Dua;
- kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu Pertemuan
Kecamatan 2 tidak seluruhnya dihadiri 30% peserta perempuan
pada Kecamatan Ayudadan Kecamatan Jambu Dua.
b. Belum optimalnya Kinerja Ketepatan Pelaporan Pelaksanaan Program
yang hanya mencapai 91,74% disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1) Tahap Pelaporan
a) Belum optimalnya Kinerja Ketepatan Pelaporan – mekanisme
penanganan pengaduan belum efektif hanya mencapai 50,00%
disebabkan Laporan Pengaduan Masyarakat tidak
didokumentasikan dengan baik.
b) Belum optimalnya Kinerja Ketepatan Pelaporan - lelaksanaan
monitoring dan evaluasi hanya mencapai 95,13%, disebabkan oleh
BKAD tidak membuat laporan harian sebagai bentuk pengawasan
pelaksanaan pembangunan infrastruktur selama 90 hari, yaitu
BKAD Praya Barat, BKAD Botani, BKAD Pasar Anyar dan BKAD
Jambu Dua.

2) Capaian kinerja PISEW semester I Tahun Anggaran 2019 Tahap


Perencanaan sebesar 85,04, menunjukkan terdapatnya faktor-faktor penentu
keberhasilan yang belum dilaksanakan secara optimal yang dipengaruhi oleh
sistem pengendalian intern yang belum memadai.
Gambaran penerapan sistem pengendalian intern yang tidak optimal untuk
masing-masing indikator kinerja, sebagai berikut:
(1) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran - Dalam proses perencanaan
dan pembangunan infrastruktur hanya mencapai 50,00% disebabkan oleh
disebabkan oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian yaitu TAPr belum
sepenuhnya melaksanakan pemeriksaan DED dan RAB dari FM dan TAPr

33
belum bertanggung jawab sepenuhnya dalam pemeriksaan hasil
perencanaan teknis (DED dan RAB).
(2) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Kualitas Kelembagaan
PISEW Tingkat Kecamatan yang hanya mencapai 75,00% disebabkan
oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu unsur anggota BKAD
belum sesuai dengan PP 43/2014 tentang Badan Kerjasama antar
Desa/BKAD.
(3) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – BKAD Mampu melakukan
Perencanaan Pembangunan yang hanya mencapai 78,57% disebabkan
oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian, yaitu belum tersusunnya profil
kawasan termasuk di dalamnya penentuan prioritas lokasi pembangunan
sesuai dengan ketentuan pedoman.
(4) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Tepat Sasaran -
Penyusunan Dokumen Perencanaan Program PISEW hanya mencapai
87,50% disebabkan oleh kelemahan Aktivitas Pengendalian, yaitu pada
Kecamatan Lembar belum sesuai pedoman (Format III.10 s/d Format
III.17).
(5) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Menyusun DED dan RAB
infrastruktur hanya mencapai 93,75% disebabkan oleh kelemahan
Lingkungan Pengendalian yaitu di Kecamatan Jambu Dua jadwal kegiatan
tidak sesuai Format III.17.
(6) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terintegrasinya Rencana
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang disusun bersama
Masyarakat dengan Rencana Pembangunan Daerah hanya mencapai
87,50% disebabkan oleh kelemahan Lingkungan Pengendalian.
(7) Belum optimalnya kinerja ketepatan sasaran – Terbangunnya Infrastruktur
Dasar Skala Wilayah Kecamatan hanya 97,62% disebabkan kelemahan
Aktivitas Pengendalian.
(8) Belum optimalnya kinerja ketepatan jumlah – Spesifikasi Teknis DED dan
RAB hanya 37,50% disebabkan oleh Aktivitas Pengendalian.

3) Capaian Padat Karya sebesar 4,40, menunjukkan terdapatnya faktor-faktor


penentu keberhasilan yang belum dilaksanakan secara optimal yang
dipengaruhi yaitu:

34
(1) Belum optimalnya pendayagunaan sumber daya lokal/material dalam
pembangunan infrastruktur disebabkan penggunaan sumber daya hanya
40% atau 1,60 dari bobot 4,00.
(2) Belum optimalnya pendayagunaan tenaga kerja lokal dalam
pembangunan infrastruktur hanya 70% atau 2,80 dari bobot 4,00.

4. Penilaian Tenaga Ahli Provinsi (TAPr)


Penilaian capaian kinerja TAPr atas kegiatan PISEW Tahun 2018 di Provinsi
ABC terdiri dari tiga indikator yaitu: Kemampuan Teknis, Kemampuan Non
Teknis, dan Pelaporan dan Dokumentasi.
Total pencapaian kinerja TAPr atas kegiatan program PISEW sebesar 93,17%
atau 93,17 dari bobot kinerja sebesar 100,00 (Lampiran IE).
Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja penilaian TAPr belum dilaksanakan
sesuai ketentuan yang ditetapkan, ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut:
a) Kemampuan Teknis TAPr
Pencapaian kinerja atas kemampuan Teknis TAPr dalam menyusun rencana
kerja kegiatan sampai dengan pelaksanaan konstruksi adalah 91,67% atau
44,00 dari bobot kinerja Kemampuan Teknis TAPr sebesar 48,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan teknis TAPr belum
dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

b) Kemampuan Non Teknis TAPr


Pencapaian kinerja atas Kemampuan Non Teknis TAPr dalam membantu PPK
Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi dalam pengelolaan manajerial sampai
dengan melakukan evaluasi adalah 97,41% atau 31,17 dari bobot kinerja
kemampuan non teknis TAPr sebesar 32,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan non teknis TAPr belum
dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

c) Pelaporan dan Dokumentasi


Pencapaian kinerja Pelaporan dan Dokumentasi TAPr berupa pelaporan
melalui dokumen laporan, pelaporan melalui sistem online dan
terselenggaranya mekanisme penanganan pengaduan masyarakat atas
kegiatan PISEW adalah sebesar 90% atau 18,00 dari bobot kinerja pelaporan
dan dokumentasi sebesar 20,00.

35
Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja pelaporan dan dokumentasi TAPr
dalam pelaksanaan kegiatan PISEW belum dilaporkan dan didokumentasikan
sesuai ketentuan yang ditetapkan

5. Penilaian Fasilitator Masyarakat (FM)


Penilaian capaian kinerja FM atas kegiatan PISEW di kecamatan terdiri dari tiga
indikator yaitu: Kemampuan Teknis, Kemampuan Non Teknis, dan Pelaporan
dan Dokumentasi.
Total pencapaian kinerja FM atas kegiatan program PISEW sebesar 89,65% atau
89,65 dari bobot kinerja sebesar 100,00 (Lampiran IF). Hal tersebut menunjukan
bahwa kinerja penilaian FM belum dilaksanakan sesuai ketentuan yang
ditetapkan, ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut:
a) Kemampuan Teknis FM
Pencapaian kinerja atas kemampuan Teknis FM dalam menyusun rencana
rencana pembangunan infrastruktur PISEW, Mengawasi dan memberi
pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan prosedur dan
fasilitasi dan membantu BKAD untuk membuat laporan adalah 83,98% atau
50,39 dari bobot kinerja Kemampuan teknis FM sebesar 60,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan teknis FM telah/belum
dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
b) Kemampuan Non Teknis FM
Pencapaian kinerja atas Kemampuan Non Teknis FM dalam melakukan
pemberdayaan dan penggunaan dana PISEW bersama BKAD adalah 100%
atau 35,00 dari bobot kinerja Kemampuan non teknis FM sebesar 35,00.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan non teknis FM telah
melaksanakan pembedayaan dan penggunaan dana PISEW sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.
c) Pelaporan dan Dokumentasi FM
Pencapaian kinerja Pelaporan dan Dokumentasi FM dalam mmembuat
laporan kemajuan kegiatan sampai dengan melakukan serah terima
pekerjaan atas kegiatan PISEW adalah sebesar 85,13% atau 4,26 dari bobot
kinerja pelaporan dan dokumentasi sebesar 5,00.
Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja pelaporan dan dokumentasi FM
dalam pelaksanaan kegiatan PISEW telah/belum menyusun laporan dan
didokumentasikan sesuai ketentuan yang ditetapkan

36
Rincian selengkapnya lihat lampiran Rekap Sub Parameter FM.

6. Temuan Hasil Audit


Berdasarkan Hasil Audit Kinerja atas Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah (PISEW) 2018 pada satuan kerja PISEW Provinsi ABC,
terdapat temuan audit, sebagai berikut:
1) Terdapat Kerusakan Hasil Pekerjaan Program PISEW Tahun 2018
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pekerjaan Talud Jalan, Pembukaan Jalan
dan Timbunan pada Program PISEW Kecamatan Praya Barat, terdapat
kerusakan pekerjaan talud dan badan jalan sebagai berikut:

No Uraian Panjang Lokasi


(M)
1 Talud 22,2 Desa Selong Belanak
2 Badan Jalan 11,0 Desa Selong Belanak
3 Badan Jalan 2,8 Desa Mekarsari
4 Gorong-gorong 2,0 Desa Mekarsari

Sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PISEW 2018 Point 6.5.2.2 huruf
b bahwa Serah terima infrastruktur terbangun yang selanjutnya dapat
diserahterimakan pemeliharaan dan pengelolaannya dari KPA/Satker PKP
Provinsi kepada Pemerintah Desa, untuk bertanggungjawab dalam
melakukan pengelolaan untuk kegiatan pemeliharaan, keberlanjutan, dan
pengembangan
hasil pelaksanaan pembangunan.

Hal ini disebabkan Pemerintah Desa kurang memahami pemanfaatan


keberlanjutan program.

Akibatnya fisik bangunan yang telah dibangun tidak berfungsi secara optimal.

Kami rekomendasikan kepada Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan


Permukiman Provinsi ABC menginstruksikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen PKP Satker PKP ABC untuk memerintahkan Kepala Desa Selong
Belanak dan Kepala Desa Mekarsari memperbaiki talud dan jalan yang rusak.

2) Terdapat Kekurangan Volume Perkerjaan Talud sebesar Rp6.825.651,61


Berdasarkan pemeriksaan fisik dan analisa dokumen back up data
perhitungan volume pekerjaan sesuai kontrak sesuai senilai

37
Rp600.000.000,00, terdapat kekurangan volume pekerjaan talud senilai
Rp6.825.651,61, sebagai berikut:
Volume
Menurut Harga
Laporan Menurut Jumlah
No STA Selisih Satuan
Realisasi Audit (Rp)
(M3) (Rp)
dan Biaya (M3)
(M3)
1 2 3 4 5=3-4 6 7=5x6
1 0+000 sd 0+630 277,34 277,34 0,00 652.591,63 0,00
2 0+630 sd 0+677 25,16 14,70 10,46 652.591,63 6.825.651,61
3 Talud Plat Beton 42,18 42,18 0,00 652.591,63 0,00
Jumlah 6.825.651,61

Seharusnya volume terpasang sesuai dengan Laporan Realisasi Kegiatan dan


Biaya.

Hal ini disebabkan lemahnya pengawasan oleh Fasilitator Masyarakat dan


tidak cermatnya tim pemeriksa hasil pekerjaan.

Akibatnya terjadi kelebihan pembayaran terhadap volume pekerjaan yang


tidak dilaksanakan sebesar Rp6.825.651,61.

Kami rekomendasikan kepada Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan


Permukiman Provinsi ABC menginstruksikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen PKP Satker PKP ABC agar:
(1) Memerintahkan BKAD Kecamatan Ayudamembangun item pasangan baru
drainase pengarah air senilai Rp6.825.651,61.
(2) Memberi teguran kepada Fasilitator Masyarakat dan atas lemahnya
pendampingan dan pengawasan yang menjadi tugas FM.

3) Pelaksanaan Penyerahan Infrastruktur PISEW ke Pemerintah Desa tidak


sesuai dengan aturan yang berlaku.
Berdasarkan uji petik terhadap kegiatan PISEW 2018 sebanyak 5 Kecamatan
yaitu terdapat keterlambatan penyerahan aset oleh PPK kepada Pemerintah
Desa, dengan rincian sebagai berikut:

Serah Terma dari Satker ke Pemerintah Desa


No Kecamatan
Nomor Tanggal
1 Gunung Sari KU.0203/PISEW/PK.PKP-ABC/191/2018 13 Desember 2018
2 Jambu Dua KU.02.03/PISEW/PK.PKP-ABC/191/2018 13 Desember 2018

38
Serah Terma dari Satker ke Pemerintah Desa
No Kecamatan
Nomor Tanggal
3 Praya Barat KU.02.03/PISEW/PK.PKP-ABC/194/2018 13 Desember 2018
4 Pasar Anyar KU.02.03/PISEW/PK.PKP-ABC/192/2018 13 Desember 2018
5 Botani KU.02.03/PISEW/PK.PKP-ABC/196/2018 13 Desember 2018

Sesuai dengan jadwal nasional serah terima PPK ke Pemerintah Desa dimulai
tanggal 15 Oktober sampai dengan 7 Desember 2018.
Hal ini disebabkan kelalaian BKAD dalam melakukan penyerahan hasil
kegiatan PISEW kepada PPK, yang akan diserahkan kepada Pemerintah
Desa.
Akibatnya pengelolaan aset oleh Pemerintah Desa tidak optimal.

Kami rekomendasikan kepada PPK Satker PKP ABC agar memberi teguran
sesuai aturan yang berlaku kepada BKAD Kecamatan Praya Barat, BKAD
Kecamatan Botani, BKAD Kecamatan Pasar Anyar, BKAD Kecamatan Taman
Kencana dan BKAD Kecamatan Jambu Dua atas keterlambatan penyerahan
aset.

7. Hal-Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan


Tidak terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian.

8. Tindak Lanjut atas Temuan Kegiatan Pemberdayaan di Lingkungan


Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
Sampai dengan berakhirnya audit tanggal 23 Agustus 2019, saldo temuan yang
belum ditindaklanjuti pada program KOTAKU, PPIP dan PISEW adalah
sebanyak 25 kejadian dengan nilai Rp 390.029.045,60, dengan rincian sebagai
berikut:
Jumlah Temuan Tindak Lanjut TPB
Nama
No Laporan Nilai Nilai Nilai
Program Kej Kej Kej
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8=4-6 9=5-7
1 KOTAKU 4 10 407.123.509,00 8 351.149.911,00 2 55.973.598,00
2 PPIP 19 60 498.016.232,58 49 295.182.023,55 11 202.834.209,03
3 PISEW 9 34 202.087.242,18 22 70.866.003,61 12 131.221.238,57
Jumlah 35 104 1.107.226.983,76 79 717.197.938,16 25 390.029.045,60

Rincian per Laporan Hasil A disajikan pada Lampiran 5.

39

Anda mungkin juga menyukai