Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN BNO-IVP

Oleh: Mashari Ali Misri

Pemeriksaan secara radiografi dari saluran perkencingan atau sistem traktus


urinarius (Renal, Ureter, Vesica Urinaria, dan Uretra) dengan menggunakan
bahan kontras positif yang disuntikan melalui pembuluh darah vena (intra vena).

Tujuan pemeriksaan untuk melihat anatomi dan fisiologi dari tractus urinarius
(sistem perkemihan). Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui kemampuan
ginjal mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut.

Berikut ini adalah indikasi Pemeriksaan


1. Nephrolithiasis (adanya batu pada ginjal)
2. Nephritis (peradangan pada ginjal)
3. Uretrolithiasis (adanya batu pada ureter)
4. Uretrisis (peradangan pada ureter)
5. Vesicolithiasis (adanya batu pada vesica urinari)
6. Cystitis (peradangan pada vesica urinari)
7. Tumor  pada tract. Urinari
8. Kanker  pada tract Urinari
Kontra Indikasi
1. Alergi terhadap bahan kontras
2. Pasien dalam keadaan lemah jantung
Anatomi Fisiologi
Traktus Urinarius terdiri dari sepasang Ginjal, sepasang Ureter, Vesica Urinaria,
Uretra.

 Ginjal
Sisi lateralnya berbentuk cembung, sisi medial cekung, sedikir pada permukaan
anterior, sedikit cembung pada permukaan porterior. Ukuran ginjal 4,5 inci x 3
inci x 1,5 inci. Ginjal kiri sedikit lebih panjang dari pada ginjal kanan.

Letak ginjal yang normal setinggi columna vertebralis thoracalis XII s.d columna
vertebralis lumbalis III dibelakang peritonium bersinggungan dengan dinding
abdomen posterior. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri.

Pada bagian yang cekung memiliki hilus tempat transmisi dari pembuluh-
pembuluh darah, limfe, syaraf dan ureter. Hilus berlanjut membentuk cavitas
pusat yang disebut sinus renalis. Lapisan luar ginjal disebut substansi cortical
dan lapisan dalam disebut substansi medular, permukaan luar ginjal ditutupi oleh
lapisan tipis jaringan fibrosus. Substansi medular terdiri dari sekumpulan tubuli
membentuk 8 s.d 15 segmen conus yang disebut pyramid yang masing-masing
puncaknya membentuk sistem calyses.

Ureter
Panjang ureter 10-12 inci, terletak pada posterior dari peritoneum dan didepan
dari musculus PSOAS dan processus transversum columna vertebralis lumbalis.
Bagian distal berhubungan dengan vesica urinaria pada tepi lateral bagian
superior.

 Vesica Urinaria
Penampungan urine, letaknya postero-superior terhadap sympisis pubis. Bentuk
dan ukurannya bervariasi sesuai banyaknya urine yang ditampung. Kapasitasnya
sekitar 700-1000 ml.

 Uretra
Merupakan traktus urinarius paling distal, tempat ekskresi urine. Panjangnya
kira-kira 1,5 inci pada wanita dan 7-8 inci pada pria.

Persiapan Pasien
1. Sehari sebelum pemeriksaan, pasien harus makan makanan yang tidak
berserat (lembek), misalnya bubur kecap.
2. Puasa makan dan minum minimal 6 jam sebelum pemeriksaaan
3. Pasien diberikan 4 butir dulcolac tablet sekaligus 6 jam sebelum
pemeriksaan dan dulcolac suppositorial (1 BUTIR) 2 Jam sebelum
pemeriksaan
4. Pasien dilarang minum 8 jam sebelum pemeriksaan.
5. Puasa sampai dilakukan pemeriksaan radiografi
6. Tidak boleh banyak bicara dan merokok
7. Sebelum pasien naik ke meja pemeriksaan, pasien diminta untuk Buang
Air Kecil (miksi) terlebih dulu.
8. Pasien diminta membawa air putih sebanyak 1 liter
9. Apabila pasien berasal  dari ruang perawatan, sebaiknya sudah terpasang
abocath / venocath (untuk pemberian kontras media)
10. Kepada pasien perlu diinformasikan:
A. bahwa pemeriksaan ini, pasien akan diberikan obat kontras media
melalui penyuntikan pembuluh darah dan bila pasien mempunyai riwayat
alergi atau astma agar memberitahukan kepada dokter/petugas radiologi
sebelum dilakukan pemeriksaan.
B. Selama pemeriksaan pasien berbaring diatas  meja pemeriksaan
dengan pengambilan foto dilakukan beberapa kali.
C. Pasien agar  menyertakan hasil pemeriksaaan laboratorium untuk
mengetahui kadar ureum & creatinin.
Persiapan Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :

1. Pesawat rontgen
2. Kaset & Film ukuran 18×24 cm, 24×30 cm, 35×43 cm
3. Stuwing band
4. Contras media yang beriodium
5. Spuit disposible
6. Kapas alcohol
7. Plester
8. Infus set
9. Alat kompresi
10. Obat-obatan emergency
11. Hand Scoon
12. Bengkok dan alat medis
13. Marker R dan L, dan Numeric
 
Kontras Media
Bahan Kontras dari golongan garam sodium atau meglumin dari diatrizoat atau
iothalamate secara terpisah atau campuran. Dosis rendah atau dosis tinggi dari
kontras media bisa digunakan menurut indikasi/ klinis pemeriksaan dan
keputusan dokter Radiologi, misalnya:

 Dosis rendah: 20 ml
 Dosis Medium: 50 ml
 Dosis tinggi: diatas 50 ml
Volume bahan kontras  (Saxton, 1969) :

 Dewasa sekitar 70 kg : 20 ml Urografin 76 % atau 40 ml Hypaque untuk


dosis rendah
 Untuk pasien anak-anak : 2 ml/kg berat badan, bila ada dugaan kegagalan
ginjal dosis 4 ml/kg berat badan.
 
Prosedur Pemeriksaan
Foto Pendahuluan
Tujuan foto pendahuluan :

1. Melihat persiapan pasien

2. Menilai abdomen secara umum, mengetahui letak ginjal

3. Menentukan faktor eksposi selanjutnya.


Cek foto pendahuluan, bila persiapan bagus bahan kontras disuntikkan secara
intravena, biasanya pada vena cubiti, pasien dalam keadaan supine.

Usai penyuntikan pasien dilakukan stuwing, yaitu kegiatan menekan tubuh di


bagian ureter dengan menggunakan dua buah bola atau busa sebagai pengganjal
di perut. Kegiatan pemberian stuwing ini bertujuan untuk menekan sampai
sejauh mana kontras mengalir di ginjal dan menekan kontras agar tidak turun
segera sehingga bentuk pelvio-calyses sistemnya terbentuk dengan baik.
Bila pasien menggunakan cateter sebelum dilakukan penyuntikan,  cateter
diklem terlebih dahulu.

 
Gbr. Posisi Pasien
 
Radiograf Foto Plain

Pengambilan Gambar Radiografi


Foto 5’
1. Fase Nephrogram: dibuat segera setelah selesai penyuntikan bahan kontras
terutama untuk klinis hypertensi.

2. Film medium mencakup processus Xypoideus sampai dengan crista iliaca.

3. Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh.

4. Kompresi ureter bertujuan untuk menahan kontras media tetap berada pada
system pelvi-calyses dan ureter bagian proksimal. Kompresi diketatkan setelah
dilakukan pengambilan foto menit ke-5.
 
 Gbr. Pasien saat di Stuwing

Foto 10’
1. Bila penggambaran system pelvi-calyses kurang baik pada menit ke 5 foto
diambil kembali pada menit ke 10 sebaiknya dengan zonografi untuk
memperjelas bayangan.

2. Kompresor ureter dibuka pada menit ke 20 atau 30 tergantung hasil gambaran


pada menit sebelumnya.

3. Foto abdomen dengan posisi pasien prone dapat dilakukan bila bahan kontras
lambat mengisi ureter atau vesica urinaria.

Foto 30’, prone
–  Untuk kasus pasien dengan massa/tumor, dibuat foto lateral abdomen

Foto 60’ dan 120’


1. Hanya dibuat jika kontras media tidak mengisi salah satu & atau kedua ginjal

2. Pengambilan foto sama seperti pada foto BNO

3. Jika pada foto 60’ kontras media sudah mengisi ginjal maka tidak perlu dibuat
foto 120’, melainkan tinggal menunggu Full Blass
4. Jika pada foto 60’ kontras media belum mengisi ginjal maka dilanjutkan
dengan foto 120’

Foto full blast (blast penuh)


–  Foto blast penuh dilakukan untuk melihat kelainan yang terdapat pada blast

 Foto post void


–   Foto post mixi dibuat setelah pasien mixi untuk menilai pengosongan vesica
urinaria (kandung kemih).

Gbr. Full Blast & Post Voiding


Foto-foto yang dibuat pada klinis tertentu :
1. Hypertensi: frekuensi waktu lebih singkat

2. Eksresi lambat: dibuat foto 24 jam setelah penyuntikan bahan kontras.

3. Hydronephrosis; 48 jam setelah penyuntikan bahan kontras dengan dosis


maksimum

Anda mungkin juga menyukai