Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

UPT PUSKESMAS RAWAT INAP SUKADAMAI


Jalan Diponegoro Nomor 26 Sukadamai Kecamatan Natar
Telp. (0725) 7853170
e-mail : pkm.sukadamai123@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI


UPT PUSKESMAS RAWAT INAP SUKADAMAI

A. PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Di masyarakat, upaya perbaikan gizi dilakukan oleh para petugas gizi Puskesmas
bersama-sama dengan masyarakat setempat. Kegiatannya dilakukan di dalam gedung
maupun diluar gedung dan bekerjasama dengan lintas program maupun lintas sektor.

B. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting , yang secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya
manuasia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam
pembangunan kesehatan.
Program perbaikan Gizi merupakan bagian integral dari program
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, program
perbaikan gizi harus dilakukan secara sitematis dan berkesinambungan. Hal ini
dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus menerus mulai dari perumusan
masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat
sasaran, identifikasi yang tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi
yang berperan di berbagai tingkat administrasi.
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini ditandai
dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu sebesar 28 % (Susenas,
2005). Dibanyak negara 15-20% dari jumlah bayi secara keseluruhan merupakan
BBLR, sedangkan di Indonesia diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes, 2007). Bayi
dengan BBLR akan berpotensi mengalami gizi buruk. Setiap anak dengan status
gizi buruk mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13 point. Potensi kehilangan
IQ sebesar 50 point per orang juga terdapat pada penduduk yang tinggal di daerah
rawan gangguan akibat kurang yodium (GAKY). Berdasarkan Survey Nasional
tahun 2003 angka TGR (Total Goiter Rate) pada anak sekolah dasar sebesar 11,1
%, dan persentase konsumsi garam dengan kandungan yodium cukup ditingkat
rumah tangga hanya sebesar 72.81%. Masalah kurang Vitamin A juga perlu
diwaspadai, 50 % balita masih menunjukkan kadar vitamin dalam serum <20
mcg/dl. Masalah kurang Vitamin A selain berdampak pada resiko kebutaan juga
berdampak pada resiko kematian karena infeksi ( Gizi Dalam Angka,2006).
Beberapa dekade hingga saat ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi
melalui intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu, pemantauan
pertumbuhan, pemberian suplemen gizi (melalui pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi dan tablet besi), fortifikasi garam beryodium, pemberian makanan tambahan
termasuk MP-ASI, pemantauan dan penanganan gizi buruk. Intervensi terhadap
masalah gizi dapat dilakukan dengan tepat oleh para pengelola/pelaksana program,
bila tersedia data/informasi yang akurat dan berkesinambungan. Data tersebut
dipantau secara terus menerus melalui Instrumen Pemantauan Wilayah Setempat
Gizi (PWS-Gizi).
Berdasarkan dari informasi data hasil PWS-Gizi, para pengelola program
dan penentu kebijakan di setiap tingkat administrasi pemerintahan khususnya di
Kabupaten/Kota dapat mengetahui besaran masalah gizi dan menentukan tindakan
yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut di wilayahnya. Disamping itu data
hasil PWS-Gizi merupakan salah satu sumber data rutin untuk kajian epidemiologi
SKD-KLB Gizi Buruk. Indikator kegiatan gizi yang dilakukan meliputi : prevalensi
ibu hamil Kurang Energi Kronis (Bumil KEK), prevalensi bayi berat lahir rendah
(BBLR), cakupan Asi Ekslusif, cakupan desa dengan garam beryodium baik,
pemantauan pertumbuhan, cakupan tablet tambah darah ibu hamil, cakupan kapsul
vitamin A dosis tinggi untuk balita dan ibu nifas.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui Standarisasi Operasional
Prosedur sehingga dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan prevalensi bumil KEK
b. Menurunkan prevalensi BBLR
c. Meningkatkan cakupan Asi Ekslusif
d. Meningkatkan cakupan desa dengan garam beryodium baik
e. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu
f. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko
kekurangan vitamin A
g. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil
h. Menurunkan cakupan anak BGM
i. Menurunkan cakupan anak tidak naik berat badan 2 kali (2T)

A. KEGIATAN
Semua kegiatan di puskesmas harus mengacu pada tata nilai puskesmas yaitu :
RCTI:Ramah, cepat, tepat trampil dan inovatif. Adapun kegiatan pokok dengan rincian
sebagai berikut :
1. Kegiatan Pokok.
Kegiatan pokok gizi yang dilakukan ada 3 :
1) Pendidikan gizi
2) Pemberdayaan Masyarakat
3) Peningkatan gizi masyarakat
2. Rincian Kegiatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh gizi diantaranya :
1) Penyuluhan gizi
2) Pemeriksaan garam yodium di sekolah dan dimasyarakat
3) Pendataan dan pemantauan balita BGM ( Gizi kurang dan Gizi buruk )
4) Surveilen dan pelacakan gizi buruk
5) Sweeping pemberian kapsul vitamin A
6) Pendistribusian PMT pemulihan posyandu
7) Pembinaan keluarga dengan balita BGM
8) Penjaringan bumil KEK
9) Pembinaan bumil KEK
10) Sweeping D/S
11) Pemantauan pertumbuhan balita berkala
12) Pemberian tablet tambah darah
13) Pemberian makanan tambahan untuk balita dan bumil
14) Pemantauan surveilen dan kasus gizi buruk
15) Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putrid tingkat SLTP/SLTA
sederajat
16) Melakukan posyandu
17) Pemantauan pemberian ASI Ekslusif.
B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan Gizi dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap
Sukadamai. Pelaksanaannya dilakukan di wilayah posyandu, sekolah SD, SLTP
dan SMA sederajat. Metode yang dilaksanakan dengan ceramah, tanya jawab
dengan membagi doorprice. Melaksanakan penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan, pendistribusian obat gizi.

C. SASARAN
Semua masarakat yang ada diwilayah kerja puskesmas rawat inap sukadamai
D. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No BULAN
Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Surveilans Gizi
2 Konseling ASI Esklusif
3 Pelacakan Bumil KEK dan
Anemia
4 Distribusi MP ASI
5 Konsultasi Gizi
6 Distribusi Vitamin A
7 Sweeping Vitamin A
8 Kunjungan rumah Bumil
KEK , Balita BGM, dan 2T
9 PMT Penyuluhan
10 Penyuluhan Program Gizi
11 Survei Garam Yodium
12 TTD Remaja putri
Pelaksanaan kegiatan gizi ada yang dilakukan setiap bulan dan ada yang setahun sekali,
juga setahun dua kali.
E. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilaksanakan setelah
dilaksanakan kegiatan.
F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan , pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi
kegiatan di lakukan setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan.

Anda mungkin juga menyukai