Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan
tinggi badan orang seusianya.
Stunting bisa juga dimaksud dengan kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Maka itu, kondisi ini bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Dikutip dari berbagai sumber berikut 4 dampak dari stunting: 1. Gampang Sakit Anak yang stunting rata-rata memiliki imunitas lebih buruk dibandingkan dengan anak sebayanya dengan pertumbuhan normal. Ini karena kondisi kurangnya asupan nutrisi dapat secara langsung memengaruhi kebugaran tubuh. 2. Kemampuan otak kurang Ketika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik, tinggi badan pendek hanya satu dari sekian dampak buruk yang bisa terjadi. Perlu diketahui ketika seorang anak tidak mendapatkan asupan yang baik maka pertumbuhan tubuhnya secara keseluruhan terganggu termasuk organ- organ penting seperti otak. Anak yang stunting jaringan otaknya tidak berkembang secara optimal sehingga dampaknya pada perkembangan otak akan menyebabkan anak lama mencerna stimulus, 3. Pertumbuhan Ekonomi Terhambat Seperti lingkaran setan, stunting dalam beberapa penelitian disebut pada akhirnya bisa kembali menjadi penyebab kemiskinan pada suatu populasi. Alasannya karena dengan kemampuan otak yang kurang dan kecenderungan mudah sakit maka daya saing populasi tersebut jadi lebih rendah. 4. Masalah Kesuburan Dampak terakhir yang bisa terjadi bila anak-anak dibiarkan stunting adalah kelak kemampuan reproduksinya akan terganggu. Pada anak perempuan terutama stunting akan meningkatkan masalah komplikasi kehamilan saat dirinya dewasa. Cara Mencegah Stunting pada Anak sejak Masa Kehamilan
Cukupi kebutuhan zat besi, yodium, dan asam folat
Rutin melakukan pemeriksaan kandungan Hindari paparan asap rokok
Gejala stunting pada anak diantaranya :
• Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya • Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya • Berat badan rendah untuk anak seusianya • Pertumbuhan tulang tertunda