PENDAHULUAN
berkomunikasi dengan pasiennya agar pasien mengerti apa asuhan yang akan
kebidanan saja komunikasi itu penting tetapi dalam konteks lain juga
akan disampaikan.
umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita
secara drastis.
melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang
membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang
1
komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pemilihan simbol bermakna dan sikap komunikator. Pengirim pesan
harus mempunyai sikap positif. Sedangkan maksud pemilihan simbol
adalah bisa menyesuaikan target pendegarnya. Jadi, komunikator harus
memahami khalayak sasaran, pesan yang jelas, dan mengerti hasil yang
diinginkan.
B. Pesan
Pesan yang dikirimkan bisa bersifat verbal atau non verbal.
Supaya pesan bisa diterima dengan baik, maka komunikator harus
mengerti isi pesan, sasaran, kebutuhan khalayak, harapan, dan juga
kemungkinan respon yang diberikan oleh penerima pesan tersebut.
C. Encoding
Persiapan yang baik akan memberikan hasil komunikasi yang
memuaskan pula. Sebelum memberikan informasi kepada khalayak,
penting untuk memahami kebutuhan khalayak. Kemudian menggunakan
bahasa yang gampang dipahami atau dicerna semua kalangan.
E. Decoding
4
F. Penerima Pesan atau Receiver
H. Konteks
I. Gangguan
J. Efek
5
tindakan dari penerima pesan bertolak belakang dengan keinginan
komunikator, maka komunikasi selama itu dianggap gagal. Sebaliknya,
kalau penerima pesan mampu menunjukkan tingkah laku sesuai harapan,
berarti Anda sukses dalam berkomunikasi.
C. Komunikasi Massa
Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana
bantu, biasanya menggunakan media elektronik seperti Televisi, Radio,
Surat kabar, Majalah dan lain-lain. Karakteristik media massa antara lain:
1. Pesan-pesan yang disampaikan terbuka untuk umum.
6
2. Komunikasi bersifat heterogen, baik latar belakang pendidikan, asal
daerah, agama yang berbeda, kepentingan yang berbeda.
3. Media massa menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah
besar anggota masyarakat dalam jarak yang jauh dari komunikator.
4. Hubungan komunkator-komunikan bersifat interpersonal dan non
pribadi.
7
7. Mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Mengisi waktu luang
9. Menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
10. Membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau
berperilaku sebagaimana diharapkan.
8
Jenis Komunikasi Nonverbal :
1. Sentuhan , sentuhan sebagai komunikasi verbal
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai
komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman,
menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-
elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini
menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang
penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada
sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
2. Kronemik, penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan
waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi
suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan
dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
3. Gerakan tubuh, meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan
sikap tubuh.
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh
meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.
Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata
atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk
mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,
misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk
mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk
melepaskan ketegangan.
4. Proxemik, yaitu jarak, tempat atau lokasi posisi
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan
ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau
lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa
jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain,
menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan
9
perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan
simbol sosial.
5. Vokalik, unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara bicara
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam
suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini
disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara,
keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara,
intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi
seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur
vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus
dihindari.[5]
6. Lingkungan, diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak,
temperatur, penerangan, dan warna. Lingkungan juga dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya
adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna
C. Perbedaaan komunikasi verbal dan nonverbal menurut Malandro
dan Barker
1. Komunikasi verbal terstruktur >< sedangkan komunikasi nonverbal
tidak struktur
Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum
atau aturan-aturan tata bahasa. Dalam komunikasi nonverbal hampir
tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur formal yang
mengarahkan komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal
terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian, yang dapat
diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku nonverbal
yang sama dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang
berlainan.
2. Komunikasi verbal bersifat Linguistik >< sedangkan komunikasi
nonverbal bersifat Nonlinguistik
Linguistik adalah ilmu yang mempelajari anal usul, struktur,
sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan
kata lain, linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal,
10
yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur
pemberian maknanya. Sebaliknya. pada komunikasi nonverbal,
karena tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi
makna pada lambang. Belum ada sistem bahasa nonverbal yang
didokumentasikan, walaupun ada usaha untuk memberikan arti
khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu. Beberapa teori
mungkin akan memberikan pengecualian pada bahasa kaum tuna-
rungu yang berlaku universal, sekalipun ada juga lambang-
lambangnya yang bersifat unik.
3. Komunikasi nonverbal bersifat Sinambung (continuous) ><
komunikasi verbal Tidak Sinambung (discontinuous)
Komunikasi nonverbal dianggap bersifat sinambung,
sementara komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang
terputus-putus. Komunikasi nonverbal baru berhenti bila orang yang
terlibat di dalamnya meninggalkan suatu tempat. Tetapi selama
tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan oleh
orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi nonverbal dapat
terjadi. Tidak sama halnya dengan kata-kata dan simbol dalam
komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti.
4. Komunikasi verbal didapat dengan cara Dipelajari >
Jarang sekali individu yang diajarkan cara untuk
berkomunikasi secara nonverbal. Biasanya is hanya mengamati dan
mengalaminya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa manusia lahir
dengan naluri-naluri dasar nonverbal. Sebaliknya komunikasi verbal
adalah sesuatu yang harus dipelajari.
5. Komunikasi verbal diproses oleh otak bagian Kiri >< komunikasi
nonverbal diproses oleh otak bagian kanan
Pendekatan neurofisiologik melihat perbedaan dalam
pemrosesan stimuli verbal dan nonverbal pada diri manusia.
Pendekatan ini menjelaskan bagaimana kebanyakan stimuli
nonverbal diproses dalam bagian otak sebelah kanan, sedangkan
stimuli verbal yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses
11
dalam bagian otak sebelah kiri. Dengan adanya perbedaan ini, maka
kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan berbeda pula.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
1998.
Effendi, Onong Ucjhana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
http://efidrew.wordpress.com/2013/01/22/komunikasi-interpersonal/
http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html
15