PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah yang belum dapat diatasi hingga saat ini (Rahmawati et al, 2012).
Indonesia angka kejadian ibu hamil dengan anemia sebesar 37,1%, yaitu ibu
hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram%, dengan proporsi yang
Tingginya kejadian anemia ini erat kaitannya dengan faktor kurang asupan
peningkatan angka kesakitan dan kematian janin serta peningkatan risiko bayi
(SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar
102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Infodatin, 2014).
1
2
ibu, sosial ekonomi, paritas, jarak kelahiran, usia ibu, genetik, kondisi intra
uterin usia, pendidikan, konsumsi Fe dan pola makan. Anemia yang masih
banyak dijumpai pada ibu hamil adalah anemia akibat kekurangan zat gizi
Umur ibu saat hamil salah satu penyebab terjadinya komplikasi pada
masa hamil. Jika umur ibu terlalu muda yaitu usia kurang dari 20 tahun,
pada usia kurang dari 20 tahun ibu takut terjadi perubahan pada postur
tubuhnya atau takut gemuk. Ibu sering mengurangi makan sehingga asupan
gizi termasuk asupan zat besi kurang yang berakibat bisa terjadi anemia.
Sedangkan pada usia diatas 30 tahun, kondisi kesehatan ibu mulai menurun,
beresiko tinggi pada kelompok umur < 20 tahun dan > 35 tahun. Usia
reproduksi yang sehat bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan yaitu
20-35 tahun, karena pada usia ini alat-alat reproduksi sudah cukup matang
dan siap untuk proses kehamilan dan persalinan. Dan pada umur ibu yang
kurang dari 20 tahun merupakan resiko tinggi karena selain alat reproduksi
belum siap untuk menerima hasil konsepsi, secara psikologis belum cukup
3
pada ibu hamil yaitu melalui pemberian zat besi sebanyak 90 tablet (Fe3). Zat
besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah
makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat
memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena anemia. Sesuai dengan
penelitian Rofiani (2016), bahwa ada hubungan bermakna antara perilaku ibu
2015).
makan ibu hamil juga berdampak pada anemia. Variasi penyerapan, yang
kebutuhan zat besi, jenis zat besi yang dikonsumsi, dan faktor yang
pangan pokok, pangan hewani, sayur dan buah dalam jumlah yang tidak
4
berbagai mineral yang penting bagi kehamilan seperti besi, iodium dan zink
yang kaya dalam pangan hewani, dan lain-lain. Konsumsi makanan yang
rendah kandungan zat besinya serta faktor yang dapat meningkatkan dan
hubungan bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ibu hamil yang baik otomatis
akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologi yang baik pula. Status
gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain
itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan
makanan ibu perhari yang berdampak pada penurunan status gizi yang umum
berasal dari sumber protein yang lebih mahal dan sulit terjangkau oleh
5
resiko anemia pada remaja dan ibu hamil serta memperberat kesakitan pada
ibu dan pada bayi baru lahir. Anemia berperan terhadap tingginya angka
sembilan belas Puskesmas, angka kejadian anemia pada ibu hamil yang
tertinggi didapat Puskesmas Siulak Deras sebanyak 39%, urutan kedua adalah
umur ibu pada saat hamil 3 diantaranya usia berisiko. Dari 8 orang ibu hamil
yang anemia dan 5 orang yang mengatakan tidak patuh dalam mengkonsumsi
tablet Fe dengan alasan sering lupa, tidak enak dan merasa mual setelah
minum tablet Fe. Beberapa ibu hamil mengatakan tidak mengatur pola makan
yang meliputi penyuluhan dan konseling tentang pentingnya gizi bagi ibu
hamil, pencegahan anemia, melakukan deteksi dini ibu hamil / nifas penderita
6
anemia dengan pemeriksaan Hb, dan pemberian tablet multivitamin zat besi.
Tahun 2017”
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2017.
kejadian anemia zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
3. Bagi Puskesmas
5. Bagi Peneliti
laporan tugas akhir dengan daftar teori yang telah diperoleh serta sebagai
dan pola makan serta variabel dependennya adalah anemia pada ibu hamil.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah
orang.