Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan dari “Pengaruh Geografis Terhadap Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi di

Romawi Kuno” Oleh:

Nika Julianti (A1A218003)

Sihelma Julia (A1A218005)

Ria Anjani (A1A218023)

Suci Adelsa (A1A218027)

Kota Roma menjadi pusat kebudayaan mereka yang terletak di tepi sungai Tiber,sehingga
Romawi dapat dikatakan sebagai kebudayaan lembah sungai. Kondisi alam Romawi didominasi
oleh pegunungan. Tepi pantai Romawi berhutan lebat dan rerumputan untuk ternak sejak zaman
kuno. Sungai Tiber yang berada ditengah-tengah Italia membentuk lembah dimana Kota Roma
berkembang. Iklim di sekitar Romawi baik untuk tumbuhan hijau dan memiliki curah hujan yang
cukup untuk bertani. Pantai-pantai Romawi memiliki banyak teluk yang baik untuk pendaratan
kapal-kapal layar.

Perkembangan Romawi dipengaruhi oleh keadaan geografisnya, dalam hal ini yaitu
Lokasinya strategis di kawasan Laut Tengah yang cocok untuk perdagangan. Aman dari serbuan
bangsa asing karena terlindung oleh alam. Di utara adalah Pegunungan Alpen, di timur adalah
Laut Adriatik dan Laut Ionia. Di selatan adalah Laut Sicilia dan di barat adalah Laut Tirenia serta
Laut Liguri. Iklim yang nyaman dan tanah yang subur untuk kegiatan pertanian. Roma dibangun
di atas tujuh bukit di tepi sungai Tiber, sehingga keadaannya aman dan terlindung. Dalam
perkembangan kehidupan masyarakat Romawi dalam berbagai bidang selalu dipengaruhi oleh
keadaan geografis yang ada di sekitar mereka.

Masyarakat hidup dari sektor pertanian serta perdagangan dan pelayaran. Hubungan
dagang dijalani dengan bangsa-bangsa di sekitar Laut Tengah bahkan pada masa Kaisar
Octavianus Agustus hubungan dagang meluas sampai ke 4 negeri Cina melalui jalur
perdagangan yang disebut “Silk Road” (jalan sutera).

Bangsa Romawi menganut system polytheins yang mempercayai adanya dewa-dewa,


dimana kepercayan bangsa Romawi di pengaruhi dengan keadaan alam yang ditandai dengan
adanya nama-nama dewa seperti dewa laut, dewa alam bawah tanah dan lainnya serta letak para
dewa berada di gunung Alpen.

Karena dalam letak geografisnya wilayah Romawi menjadi wilayah yang diinginkan oleh
bangsa lain, maka dalam tata pemerintahan Romawi dalam mempertahankan kekuasaan atas
wilayahnya yang sangat luas itu maka ditempuhlah siasat devide et impera.

Romawi memiliki letak geografis yang menunjang mereka dalam melakukan


perdagangan dan pertanian, hal tersebut juga mempengaruhi kehidupan social dari masyarakat
Romawi. Ada beragam jenis keluarga di Kekaisaran Romawi. Secara umum, persamaan
kedudukan pria dan wanita di bawah hukum Romawi agak lebih baik dibandingkan dengan
hukum Yunani atau bahkan hukum Islam. Persamaan gender di Romawi lebih tinggi di 2 daerah
barat, seperti di Eropa dan Afrika Utara. Ada banyak orang berbagai budaya dan suku yang
berinteraksi di kekaisaran sehingga muncul toleransi yang tinggi terhadap budaya lain.

Budaya masyarakat Romawi dapat dilihat dari segi dan hasil karya mereka. Seperti Seni
Bangunan. Bangsa Romawi memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang seni bangunan-mereka
telah menemukan sistem beton sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad
dan dapat ditemukan bekas-bekasnya sekarang, seperti puluhan kuil yang bertebaran di kota
Roma dan Limes atau tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan
tingginya 6 m.

Anda mungkin juga menyukai