PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang
perubahan jiwa, dari jiwa kanak-kanak menjadi jiwa dewasa dan mengalami
Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Jumlah remaja di
dunia mencapai + 1,2 milyar pada tahun 2015 dan pada saat ini terdapat 1,1
Masa ini merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari masa kanak-
Jumlah remaja diseluruh Indonesia tercatat lebih dari 70 juta jiwa atau 13
kali lipat dari jumlah penduduk Singapura, “kata Deputi keluarga sejahtera
1
2
belia. Mengacu data yang diberikan Tobacco Control Support Center (TCSC)
dalam komferensi pers “kawasan tanpa roko tidak berpihak pada rakyat,
Jawa Timur dapat meracuni anak tiap tahunnya. Berdasarka survey Lentera
tahun 2015, sebanyak 45% jumlah remaja di Indonesia 13-19 tahun sudah
merokok. Sedangkan pada tahun 2016 anak SD pun sudah ada yang merokok.3
Jumlah remaja di Provinsi Jawa Barat sebanyak 4,417,844 juta remaja.
Pada tahun 2012 jumlah remaja yang merokok sebanyak 31,5%, meningkat
pada tahun 2013 sebanyak 34,2%. Dan yang lebih menghawatirkan umur
prokok aktif saat ini sekitar 74% dari jumlah penduduk. Kenaikannya sangat
tinggi yakni 47% lebih banyak dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 27%
penduduk. Artinya pada saat ini ada sekitar 3,7 juta peroko aktif di kabupaten
bogor. Dari 3,7 juta perokok aktif tersebut 67,4% perokok adalah kaum pria
Kabupaten Bogor pada tahun 2015 kelas satu terdapat 30 siswa. Kelas dua
terdapat 22 siswa. Dan kelas tiga terdapat 36 siswa, tercatat siswa yang
diketahui merokok sebanyak 88 siswa. Dan meningkat pada Tahun 2016 kelas
satu terdapat 40 siswa, kelas dua 44 siswa, kelas tiga 45 siswa. Tercatat siswa
rokok. Hal tersebut di picu oleh kurangnya informasi yang mereka serap dan
harga diri yang tinggi yang di miliki para remaja. Remaja usia 5-14 tahun
Dengan Harga Diri Pada Siswa Di SMK Sumpah pemuda 2 Ciawi Kabupaten
“Apakah ada Hubungan Perilaku Merokok Dengan Harga Diri Pada Siswa Di
2017
c. Untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan harga diri pada
D. Manfaat
1. Manfaat bagi institusi
Menambah referensi perpustakaan yang dapat menambah wawasan
bahaya merokok.
3. Bagi Peneliti
Sebagai latihan dan pengalaman berharga bagi peneliti untuk
Siswa Di SMK Sumpah Pemuda 2 Ciawi Kabupaten Bogor pada tahun 2017.
dependen pada penelitian ini adalah harga diri. Metode penelitian yang
penelitian Penelitian
1 Arum Hubungan Penelitian ini Hasil penelitian:Remaja
hubungan kuat-0,642
semakin rendahnya
dengan tingginya
intensitas perilaku
merokok.
2 Masruri Hubungan Metode Sebagian besar
sebaliknya yang
mempunyai pengaruh
8
X3yaitu dampak
merokok terhadap Y1
sebesar 0.344
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Definisi
Remaja di definisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke
masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Selain istilah
maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari masa anak-anak kemasa
masa pubertas.6
Masa remaja merupakan salah satu priode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari masa kanak-
dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. remaja
dari tahap ini adalah remaja memiliki keinginan yang kuat untuk
10
payudara, penis).10
2) karakteristik seks sekunder yang merupakan perubahan di
b. Perkembangan emosional
Remaja seringkali dijuluki sebagai orang yang labil, tidak
mencapai tujuan.9
e. Perkembangan spiritual
Perkembangan spiritual remaja ditandai dengan munculnya
remaja sendiri.
f. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial remaja ditandai dengan kemampuan
orang tua.9
g. Perkembangan konsep diri
Perkembangan konsep diri remaja ditandai dengan menerima
memasuki masa remaja dengan harga diri yang utuh, akan mampu
remaja.9
h. Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial dicirikan dengan tingginya inisiatif
menantang.11
4. Tugas Perkembangan Remaja
Tugas perkembangan remaja :
a. Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis dan psikologis
Perbedaan antara harapan remaja dan lingkungan terhadap
dengan orang tua. Konflik ini dapat memicu remaja untuk mudah
dewasa lainnya.
Remaja harus memiliki kemampuan membedakan mana yang baik
dan mana yang tidak baik, serta dapat mengambil keputusan yang
tepat, semakin besar pemberian otonomi dari orang tua, maka akan
kepribadian remaja. Hal ini dapat menjadi konflik bagi remaja saat
dapat terjadi jika nilai yang dianut oleh teman sebaya bertentangan
perilaku merokok.12
e. Menemukan model untuk identifikasi
Tugas perkembangan remaja adalah menemukan model untuk
model bagi remaja yang patut untuk dicontoh, baik karena tingkah
manusia dan di pengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu
dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang
seseorang di ukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai
komprehensif.13
15
dilihat, kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau
opini. 13
c. Tahap memahami (comprehension), merupakan tahap memahami
suatu objek bukan sekedar tahu atau dapat menyebutkan, tetapi juga
C. Perilaku Merokok
1. Definisi Rokok
17
panjang 70-120 mm, diameter 10 mm, serta berwarna putih atau cokelat.15
Menyebutkan rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus,
atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses
3) Rokok klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
yaitu:
1) Sigaret kretek tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya
ke dalam 2 bagian:
a) Sigaret kretek mesin full flavor (SKM FF): rokok yang dalam
lain-lain.
b) Sigaret kretek mesin light mild (SKM LM): rokok mesin yang
Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dan
terdapat gabus.
2. Rokok non filter (RNF): rokok yang pada bagian
Perilaku merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas
pada masyarakat Indonesia. Perokok berasal dari berbagai jenis kelas yang
meliputi: kelompok umur, sosial, dan jenis kelamin. Hal ini menjadi dasar
memegang rokok.18
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif
Perokok tipe ini merokok untuk menurunkan perasaan negatif yang
dirinya.18
3. Perilaku merokok karena kecanduan psikologis
20
Pada tahap ini, remaja mulai membentuk opini tentang rokok dan
sikap pada remaja, munculnya tujuan mengenai rokok, dan citra perilaku
datang.19
4. Tahap tetap menjadi perokok
Tahap ini dipengaruhi oleh faktor psikologis dan biologis. Faktor
anak dan adanya hukuman fisik yang keras dalam keluarga, akan lebih
mudah untuk menjadi perokok Selain itu, salah satu faktor risiko
memiliki satu atau lebih sahabat yang perokok, begitu pula dengan
pada diri sendiri. Hal ini mengacu pada evaluasi diri secara menyeluruh
terhadap diri sendiri. Harga diri berasal dari dua sumber, yaitu sumber
a. Pengalaman
Mendefinisikan pengalaman sebagai suatu bentuk emosi, perasaan,
bernilai.21
b. Pola asuh
mendefinisikan pola asuh sebagai cara orang tua dalam
hubungan yang baik antara remaja dengan orang tua, teman sebaya,
yang merokok. Selain itu juga karena paparan iklan rokok dimedia.
mengontrol perilaku.22
b. Perasaan mampu
Perasaan mampu merupakan perasaan yang dimiliki individu pada
baru yang menantang, aktif, dan tidak cepat bingung jika segala
c. Perasaan diterima
Perasaan diterima merupakan perasaan yang dimiliki individu
dirinya yang dimana hal ini akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan
E. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga diri
:
1. Pengalaman
2. Pola asuh Harga Diri Remaja
3. Lingkungan
Perilaku
merokok
4. Sosial ekonomi
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Ditelian
27
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel satu dengan variabel lain. Dalam kerangka konsep ini penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah Segala
32 sesuatu yang berbentuk apa saja yang
Variabel
Definisi Skala
Penelitian
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Independen
Perilaku Definisi perilaku Kuesioner Diberikan 1. Perokok Ordinal
lebih dari 15
batang perhari
30
yaitu perokok
berat.
Harga Diri harga diri adalah Kuesioner Diberikan 1. harga diri Ordinal
pernyataan iya
di berinilai
1,jika tidak di
beri nilai 2
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
responden.
G. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah obyek yang dijadikan pusat penelitian
penelitian tersebut.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti membagikan kuesioner
lembaran.
3. Right to anonymity and confidental
Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin
oleh peneliti.
4. Right to fair treatment
33
kuesioner selesai.
J. Alat dan Metode Pengumpulan Data
susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka
perlu diuji dengan uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap item
3.Prosedur Kerja
a. Tahapan persiapan
Dalam tahap ini terdiri dari:
1) Konsultasi pembimbing
2) Studi pustaka
3) Menyusun proposal penelitian
4) Melaksanakan ujian seminar proposal
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini terdiri dari mengurus perijinan di instalasi
dosen pembimbing.
K. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan
3. Analisa Data
37
a. Analisis Univariat
diri”
x 100%
Keterangan:
f = Hasil pencapaian
n = Total seluruh observasi
Hasil univariat dalam penelitian ini adalah terdapat jenis
b. Analisis Bivariat
38
0,05. Apabila nilai p < dari α = 0,05, maka ada hubungan atau
X2 = ∑ (0 -: ϵ)2
Keterangan
0 = Frekuensi (Observasi
ϵ = Efek yang diharapkan (Expected)
X2 = Chi Square
Uji Chi Square atau X2 dapat digunakan untuk mengestimasi atau
signifikan
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel
bermakna.
Hipotesis ditolak bila p value ≤ 0,05 berarti ada hubungan,
x2
Keterangan :
O:Nilai Observasi
E:Nilai Ekspektasi (Harapan)