Anda di halaman 1dari 3

ACUTE FLACCID PARALYSIS

YOHANES SILIH

NIM I 11107004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011
ACUTE FLASSID PARALYSIS

DEFINISI
Paralisis atau kelemahan yang bersifat fokal dengan awitan akut dan
dicirikan dengan terdapatnya flaksid (penurunan tonus) tanpa penyebab yang
jelas dan sering terjadi pada anak dibawah 15 tahun. Poliomyelitis dapat dikenali
dengan terjadinya onset paralisis flaksid yang bersifat akut, paralisis karena
poliomyelitis dicirikan bersifat asimetrik dengan diawali demam, sering
menyerang kaki dari pada tangan

ETIOLOGI
Acute Flaccid Paralysis (AFP) bisa disebabkan oleh agen-agen seperti
enterovirus, echovirus atau adenovirus. Acute flaccid paralysis dapat terjadi pada
penyakit poliomyelitis paralitik, Guillan Barre syndrome, transverse myelitis dan
traumatic myelitis.

MANIFESTASI KLINIS
Paralisis atau kelemahan lokal yang dicirikan penurunan tonus (flaksid)
tanpa penyebab yang jelas (misalnya trauma) dan sering mengenai anak dibawah
15 tahun,

DIAGNOSIS
Berikut sebagai pertimbangan untuk menentukan agen penyebab atau
untuk mengkonfirmasi polio:
1. Sampel feses
a. Mengumpulkan satu sampel feses dalam 2 minggu setelah awal
terjadinya paralisis:
i. Penelitian viral
ii. Campilobakter.
b. Swap rectal dapat diambil jika tidak bisa mengumpulkan sampel
feses.
2. Sampel serum
a. Sampel harus segera diambil untuk serologi polio.
b. Specimen serum kedua harus dikumpulkan 2 minggu kemudian
jika pasien mengalami onset akut penyakit atau 1 bulan kemudia
jika pasien mengalami fase konvalesen.
c. Sampel ditest untuk mencari titer antibody polivirus dan menilai
IgG dan IgM spesifik polio.
3. Swap nasofaringeal dan CSF dapat juga dikumpulkan untuk membantu
pemeriksaan.
4. Pemeriksaan neurologis misalnya elektromlografi, MRI, CT-Scan dan tes
konduksi saraf

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding untuk kasus lumpuh layuh akut adalah infeksi virus
polio, infeksi virus non-polio (enterovirus 71, coxsackievirus A7, Japanese
encephalitis virus, West nile virus, tick borne encephalitis virus, virus rabies, dll),
infeksi Borrelia, Mikoplasma, Difteri, Botulismus, tetanus, neuropati
(polineuropati inflamasi akut, neuropati aksonal motor akut, keracunan logam
berat), gangguan syaraf tulang belakang (mielitis transversal akut, kompresi syaraf
tulang belakang akut, trauma, infark), miastenia gravis, dan gangguan otot
(miositis).

Anda mungkin juga menyukai