Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“ADMINISTRASI & SUPERVISI PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu : Drs. Alfian, M.Pd

Disusun oleh : kelompok 2

Rinola Anisa (207173015)

Shela Octriana (207173027)

Yusnidar (207173057)

Program Studi Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2019-2020
A. Kepala sekolah sebagai administrator
Kepala sekolah dapat disebut sebagai administrator karena ia
melaksanakan tugas-tugas administrasi sekolah. Dalam tugasnya kepala
sekolah dibantu oleh personal sekolah, diantaranya wakil kepala sekolah,
pegawai tata usaha, guru, wali kelas, dan koordinator bimbingan dan
penyuluhan. Tugas setiap personel disusun berdasarkan pekerjaan dan
kedudukannya. Oleh karena itu tiap personel mempunyai tugas yang
berbeda.

Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sangat besar. Tanggung


jawab kepala sekolah bukan hanya atas kelancaran jalannya sekolah secara
teknis dan akademis saja. Tetapi banyak permasalahan yang timbul dan
harus dipecahkan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki tanggung
jawab ganda, yaitu melaksanakan administrasi sekolah sehingga tercipta
situasi belajar mengajar yang baik, dan melaksanakan supervisi sehingga
guru-guru bertambah dalam menjalankan tugas-tugas pengajaran dalam
membimbing peserta didik (Hidayat Soetopo: 1998)

Kepala sekolah sebagai admistrator bertanggung jawab terhadap


kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran disekolahnya. Untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya
memahami, menguasai, mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan (Ngalim
Purwanto:1998).

Sebagai administrator kepala sekolah harus mampu mengelola


ketatausahaan sekolah untuk mendukung ketercapaian tujuan sekolah.

a. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) kepala sekolah sebagai


administrator
Tupoksi seorang kepala sekolah sebagai administrator adalah menyangkut
setiap kegiatan administrasi yang terkandung didalam fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan pegawaian. Tugas dan
fungsi pokok kepala sekolah sebagai administrator antara lain :
1. Membuat perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi organisasi atau
lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik perorangan maupun kelompok.
Tanpa perencanaan atau planning pelaksanaan suatau kegiatan akan
mengalami kesulitan atau bahkan kegagalan. Oleh karena itu kepala
sekolah harus mampu membuat dan memiliki perencanaan yang
matang.
2. Menyusun organisasi sekolah
Tanpa menggabungkan dan mempersatukan fungsi-fungsi administrasi
tidak akan membawa manajemen pada tingkat yang sempurna. Oleh
karena itu kepala sekolah sebagai administrator pendidikan perlu
menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya dan melaksankaan
pembagian tugas serta wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai
sekolah sesuai struktur organisasi sekolah yang telah disusun dan di
sepakati bersama.
3. Bertindak sebagai pengarah
Pengarahan adalah kegiatan membimbing anak buah dan jalan
memberi perintah (komando), memberi petunjuk, mendorong
semangat kerja, menegakkan disiplin, memberikan berbagai usaha
lainnya agar mereka dalam melakukan pekerjaan mengikuti arah yang
ditetapkan dalam petunjuk, peraturan atau pedoman yang telah
ditetapkan (A.N. Muhammad: 2000). Dengan adanya pengarahan yang
baik dan berkelanjutan dari kepala sekolah akan menghindarkan
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar bagian atau
antar personel sekolah atau kesimpangsiuran dalam bertindak.
4. Bertindak sebagai coordinator
Pengkoordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang-orang dan
tugas-tugas sedemikian rupa, sehingga terjalin kesatuan dan
keselarasan keputusan, kebijaksanaan, tindakan-tindakan, langkah-
langkah, sikap serta tercegah dari timbulnya pertentangan, kekacauan,
kekembaran (duplikasi),kekosongan tindakan. (H.M. Darmanto: 1998).
Berkat koordinasi yang baik dari sekolah, dapat diharapkan dalam
melakukan setiap kegiatan, setiap individu atau instansi dapat bekerja
dengan baik, karena ada kebulatan pemikiran dan kesatuan tindakan
yang terarah pada suatu sasaran yang \telah ditentukan dan disepakati
bersama.
5. Melakukan pengawasan
Secara umum pengawasan yang harus dilakukan kepala sekolah itu
meliputi kegiatan mengarahkan dan membimbing. Maupun
memeriksa, mempertimbangkan dan menilai. Pengawasan diperlukan
pada semua bidang kegiatan sekolah, program pembelajaran, personel,
murid, keuangan, perlengkapan, tata laksana, dan hubungan
masyarakan .

B. Pembuat Perencanaan
Rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuannya san menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-
tujuan itu. Perencanaan (planning), adalah 1) pemilihan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi dan 2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metoda, sistem, anggaran daan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat
dalam fungsi ini.

Pengorganisasian (organizing) adalah 1) penentuan sumber daya


dan kegiatan–kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,
2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja
yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut kea rah tujuan, 3)
penungasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, 4) pendelegasian
wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan
tugas-tugasnya.
Pengarahan, sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan
disusun personalianya, langkah berikutnya adalah menugaskan yang
karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Fungsi
pengarahan (leading), secara sederhana, adalah untuk membuat atau
mendapat kan melakukan apa yang telah ditentukan.

Pengawasan, semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa


fungsi pengawasan. Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan
penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah di tetapkan.

C. PENGERTIAN PERENCANAAN

Perencanaa adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana


tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat
selama proses implemenrasidan pengawasan, rencana-rencana mungkin
memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencanaa kembali kadang-
kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu
perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan


(decision making), proses pengembangan dan penyelesaian sekumpulan
kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

 Empat tahap dasar perencanaan

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap


berikut ini

Tahap 1 : menetapkan tujuan atau serangkain tujuan. Perencanaan


dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja. Tampa rumusan tujuan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber daya-sumber dayanya secara tidak
efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi


perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-
sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Tahap
kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan data dan statistik yang
didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.


Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu perlu di ketahui faktor-faktor lingkungan intern dan
ekstren yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang
mungkin menimbulkan masalah.

Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan


untuk mencapai tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaaan
meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian
tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif
terbaik (paling memuaskan) di antara berbagai alternatif yang ada.,

D. ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN

Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa


program program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan
di waktu akan datang yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih
baik.

Perencanaaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan,


dan kreatif, agar manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap
lingkungannya, tetapi lebih menjadi pserta aktif dalam dunia usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaa, perencanaan dilakukan
untuk mencapai 1) “protective benefits” yang di hasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan 2)
“positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.
KESIMPULAN

Kepala sekolah dapat disebut sebagai administrator karena ia


melaksanakan tugas-tugas administrasi sekolah. Kepala sekolah sebagai
admistrator bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran disekolahnya. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala
sekolah hendaknya memahami, menguasai, mampu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan.

Perencanaa adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut
telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses
implemenrasidan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi
agar tetap berguna. Perencanaa kembali kadang-kadang dapat menjadi faktor
kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus
mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Anda mungkin juga menyukai