MAKALAH
Di Susun Oleh :
Nama : Ginanjar Nurama
Npm : 171000024
Kelas : A
Dibawah Bimbingan :
Gialdah Tapiansari, S.H.,M.H
1.
A. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian hukum
normatif karena meneliti prinsip-prinsip hukum serta mengkaji dan meneliti
peraturanperaturan tertulis. Bahan hukum bersumber pada bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder. Jenis pendekatan dalam jurnal ini adalah pendekatan
perundang-undangan dan pendekatan konsep.Analisa yang digunakan yakni dilakukan
dengan cara deskriptif, analisa, argumentasi
B. SPESIFIKASI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian yang desktiptif analitis. Mengutip dari
buku Metode Penelitian Hukum oleh Bambang Sunggono, yang menyatakan bahwa:
“Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang menggambarkan suatu peraturan
hukum dalam konteks teori-teori hukum dan pelaksanaannya serta menganalisis fakta
secara cermat. Metode deskriptif analitis adalah metode yang datanya sudah
dikumpulkan oleh peneliti kemudian dianalisis sesuai dengan teori dan fakta di
lapangan”. Bertolak dari pengertian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk
menggambarkan dan menemukan bahan-bahan mengenai perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap tenaga kerja wanita yang hamil
berbahaya bagi kesehatan dan keselamatannya. Berdasarkan gambaran deskriptif di
atas dilakukan analisis untuk memecahkan masalah, yang berkaitan dengan perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap tenaga kerja wanita
yang hamil berbahaya bagi kesehatan dan keselamatannya dikaitkan dengan Undang-
Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Buku III tentang
Perikatan Kitab UndangUndang Hukum Perdata.
C. METODE PENDEKATAN
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Dikutip dari buku
Pengantar Penelitian Hukum oleh Soerjono Soekanto, menjelaskan bahwa:
“Pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara
meneliti data atau bahan perpustakaan yang merupakan data sekunder berupa bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier”. Sejalan dengan
pendapat di atas, dikutip dari buku Metode Penelitian Hukum oleh Soerjono Soekanto
dan Sri Mamudji menjelaskan bahwa: “Pendekatan penelitian hukum normatif
dilakukan dengan penelitian inventarisasi hukum positif, penelitian terhadap asas-asas
hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal dan sejarah
hukum.” Berdasarkan pendapat di atas, maka metode pendekatan dalam penelitian ini
mengacu pada bahan hukum primer berupa norma-norma hukum yang terdapat dalam
peraturan perundangundangan yang dalam hal ini berkaitan dengan perbuatan
melawan hukum dan ketenagakerjaan serta bahan hukum sekunder seperti, artikel dan
putusan hakim. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian lapangan yang bertujuan
untuk mengkaji dan meneliti data lapangan berkaitan dengan terjadinya pelaksanaan
dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. TAHAP PENELITIAN
Untuk mendapatkan data primer dan data sekunder sebagaimana dimaksud di atas,
dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahap, yaitu:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Menurut Ronny Hanitijo Soemitro
dikutip dari buku karangan Peter Mahmud Marzuki, yang dimaksud dengan penelitian
kepustakaan yaitu:“Penelitian terhadap data sekunder. Data sekunder dalam bidang
hukum dipandang dari sudut kekuatan mengikatnya dapat dibedakan menjadi 3 (tiga),
yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.”
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data hukum sekunder, yaitu:
1) Bahan-bahan hukum primer, menurut Soerjono Soekanto: “Bahan hukum primer
yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari beberapa peraturan
perundangundangan yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti.”
2) Bahan-bahan hukum sekunder menurut Soerjono Soekanto, “Bahan hukum
sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,
berupa buku-buku yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi.”
3) Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti
kamus hukum.
b. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan merupakan penelitian kualitatif dimana
peneliti mengamati dan berpartisipasi secara langsung dalam penelitian skala sosial
dan mengamati budaya setempat. Penelitian ini diperlukan untuk menunjang dan
melengkapi data sekunder yang diperoleh melalui penelitian untuk mencari dan
mendapatkan data dengan cara melakukan wawancara yang dilakukan di tempat dan
instansi terkait yang sekiranya berhubungan dengan objek penelitian sehingga
berbagai data yang sudah ada dapat dianalisis fakta yang terjadi, apakah apa yang
seharusnya dengan apa yang terjadi (antara das sollen dan das sein).
E. DATA YANG DI GUNAKAN
Data yang digunakan ada dua bagian ialah data primer dan data sekunder
sebagaimana dimaksud di atas, dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahap,
yaitu:
a. Data Premier
adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya
yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata
lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset
(metode survei) atau penelitian benda (metode observasi). Kelebihan dari data primer
adalah data lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat.dan
didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur-unsur kebohongan dari sumber yang
fenomenal dapat dihindari. Kekurangan dari data primer adalah membutuhkan waktu
yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup besar.
b. Data Skunder
adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara
tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain,
peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan,
pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan
penelitiannya. Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan
untuk penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi data, relatif
lebih sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data primer. Kekurangan dari data
sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau sudah tidak
relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.
F. BAHAN HUKUM YANG DIGUNAKAN
DATA SEKUNDER DALAM PENELITIAN HUKUM NORMATIF
Sama halnya seperti penelitian yang lain, penelitian hukum normatif juga mengenal
penggunaan data untuk mendukung keberhasilan penelitian yang dilakukan. Penelitian
hukum normatif menggunakan data sekunder sebagai sumber data utamanya, berbeda
dengan penelitian hukum sosiologis yang sumber data utamanya adalah data primer.
Data sekunder merupakan data yang umumnya telah dalam keadaan siap terbuat
(ready made). Adapun sumber data berupa data sekunder yang biasa digunakan dalam
penelitian hukum normatif terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
1. Bahan hukum primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif berupa
peraturan perundang-undangan (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 141). Peraturan
perundang-undangan yang digunakan adalah peraturan perundang-undangan yang
memiliki kaitan dengan penelitian yang dilakukan.
2. Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder biasanya berupa pendapat hukum / doktrin/ teori-teori yang
diperoleh dari literatur hukum, hasil penelitian, artikel ilmiah, maupun website yang
terkait dengan penelitian. Bahan hukum sekunder pada dasarnya digunakan untuk
memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer. Dengan adanya bahan hukum
sekunder maka peneliti akan terbantu untuk memahami/menganalisis bahan hukum
primer.