Anda di halaman 1dari 8

Perlindungan hukum terhadap pekerja wanita hamil dihubungkan dengan

undang-undang no.13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan

MAKALAH

Di Ajukan Untuk Memenuhi UTS Perkuliahan, Mata Kuliah Metode Penelitian


Hukum, Semester Ganjil, Tahun Akademik 2019-2020

Di Susun Oleh :
Nama : Ginanjar Nurama
Npm : 171000024
Kelas : A

Dibawah Bimbingan :
Gialdah Tapiansari, S.H.,M.H

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG


FAKULTAS HUKUM
2019 / 2020
Berdasarkan judul “Perlindungan hukum terhadap pekerja wanita hamil
dihubungkan dengan undang-undang no.13 tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan” dapat diketahui antara lain :

1.
A. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian hukum
normatif karena meneliti prinsip-prinsip hukum serta mengkaji dan meneliti
peraturanperaturan tertulis. Bahan hukum bersumber pada bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder. Jenis pendekatan dalam jurnal ini adalah pendekatan
perundang-undangan dan pendekatan konsep.Analisa yang digunakan yakni dilakukan
dengan cara deskriptif, analisa, argumentasi
B. SPESIFIKASI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian yang desktiptif analitis. Mengutip dari
buku Metode Penelitian Hukum oleh Bambang Sunggono, yang menyatakan bahwa:
“Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang menggambarkan suatu peraturan
hukum dalam konteks teori-teori hukum dan pelaksanaannya serta menganalisis fakta
secara cermat. Metode deskriptif analitis adalah metode yang datanya sudah
dikumpulkan oleh peneliti kemudian dianalisis sesuai dengan teori dan fakta di
lapangan”. Bertolak dari pengertian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk
menggambarkan dan menemukan bahan-bahan mengenai perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap tenaga kerja wanita yang hamil
berbahaya bagi kesehatan dan keselamatannya. Berdasarkan gambaran deskriptif di
atas dilakukan analisis untuk memecahkan masalah, yang berkaitan dengan perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap tenaga kerja wanita
yang hamil berbahaya bagi kesehatan dan keselamatannya dikaitkan dengan Undang-
Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Buku III tentang
Perikatan Kitab UndangUndang Hukum Perdata.
C. METODE PENDEKATAN
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Dikutip dari buku
Pengantar Penelitian Hukum oleh Soerjono Soekanto, menjelaskan bahwa:
“Pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara
meneliti data atau bahan perpustakaan yang merupakan data sekunder berupa bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier”. Sejalan dengan
pendapat di atas, dikutip dari buku Metode Penelitian Hukum oleh Soerjono Soekanto
dan Sri Mamudji menjelaskan bahwa: “Pendekatan penelitian hukum normatif
dilakukan dengan penelitian inventarisasi hukum positif, penelitian terhadap asas-asas
hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal dan sejarah
hukum.” Berdasarkan pendapat di atas, maka metode pendekatan dalam penelitian ini
mengacu pada bahan hukum primer berupa norma-norma hukum yang terdapat dalam
peraturan perundangundangan yang dalam hal ini berkaitan dengan perbuatan
melawan hukum dan ketenagakerjaan serta bahan hukum sekunder seperti, artikel dan
putusan hakim. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian lapangan yang bertujuan
untuk mengkaji dan meneliti data lapangan berkaitan dengan terjadinya pelaksanaan
dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. TAHAP PENELITIAN
Untuk mendapatkan data primer dan data sekunder sebagaimana dimaksud di atas,
dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahap, yaitu:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Menurut Ronny Hanitijo Soemitro
dikutip dari buku karangan Peter Mahmud Marzuki, yang dimaksud dengan penelitian
kepustakaan yaitu:“Penelitian terhadap data sekunder. Data sekunder dalam bidang
hukum dipandang dari sudut kekuatan mengikatnya dapat dibedakan menjadi 3 (tiga),
yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.”
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data hukum sekunder, yaitu:
1) Bahan-bahan hukum primer, menurut Soerjono Soekanto: “Bahan hukum primer
yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari beberapa peraturan
perundangundangan yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti.”
2) Bahan-bahan hukum sekunder menurut Soerjono Soekanto, “Bahan hukum
sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,
berupa buku-buku yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi.”
3) Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti
kamus hukum.
b. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan merupakan penelitian kualitatif dimana
peneliti mengamati dan berpartisipasi secara langsung dalam penelitian skala sosial
dan mengamati budaya setempat. Penelitian ini diperlukan untuk menunjang dan
melengkapi data sekunder yang diperoleh melalui penelitian untuk mencari dan
mendapatkan data dengan cara melakukan wawancara yang dilakukan di tempat dan
instansi terkait yang sekiranya berhubungan dengan objek penelitian sehingga
berbagai data yang sudah ada dapat dianalisis fakta yang terjadi, apakah apa yang
seharusnya dengan apa yang terjadi (antara das sollen dan das sein).
E. DATA YANG DI GUNAKAN
Data yang digunakan ada dua bagian ialah data primer dan data sekunder
sebagaimana dimaksud di atas, dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahap,
yaitu:
a. Data Premier
 adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya
yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata
lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset
(metode survei) atau penelitian benda (metode observasi). Kelebihan dari data primer
adalah data lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat.dan
didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur-unsur kebohongan dari sumber yang
fenomenal dapat dihindari. Kekurangan dari data primer adalah membutuhkan waktu
yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup besar.
b. Data Skunder
adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara
tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain,
peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan,
pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan
penelitiannya. Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan
untuk penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi data, relatif
lebih sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data primer. Kekurangan dari data
sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau sudah tidak
relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.
F. BAHAN HUKUM YANG DIGUNAKAN
DATA SEKUNDER DALAM PENELITIAN HUKUM NORMATIF
Sama halnya seperti penelitian yang lain, penelitian hukum normatif juga mengenal
penggunaan data untuk mendukung keberhasilan penelitian yang dilakukan. Penelitian
hukum normatif menggunakan data sekunder sebagai sumber data utamanya, berbeda
dengan penelitian hukum sosiologis yang sumber data utamanya adalah data primer.
Data sekunder merupakan data yang umumnya telah dalam keadaan siap terbuat
(ready made). Adapun sumber data berupa data sekunder yang biasa digunakan dalam
penelitian hukum normatif terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
1.  Bahan hukum primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif berupa
peraturan perundang-undangan (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 141). Peraturan
perundang-undangan yang digunakan adalah peraturan perundang-undangan yang
memiliki kaitan dengan penelitian yang dilakukan.
2.  Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder biasanya berupa pendapat hukum / doktrin/ teori-teori yang
diperoleh dari literatur hukum, hasil penelitian, artikel ilmiah, maupun website yang
terkait dengan penelitian. Bahan hukum sekunder pada dasarnya digunakan untuk
memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer. Dengan adanya bahan hukum
sekunder maka peneliti akan terbantu untuk memahami/menganalisis bahan hukum
primer.

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Oleh karena penelitian ini menggunakan Pendekatan YuridisNormatif, maka yang
menjadi bahan primer dari penelitian ini adalah Studi Kepustakaan sedangkan untuk
Penelitian Lapangan akan menjadi bahan sekunder dari penelitian ini, makan teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Dokumen Studi Dokumen merupakan suatu alat pengumpul data yang
digunakan melalui data tertulis. Data tertulis pada studi dokumen ini dapat diperoleh
dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet dan sumber-
sumber lain yang relevan dengan objek penelitian sehingga mendapat data yang resmi
dan formal mengenai masalah yang diteliti.
b. Wawancara (Interview) Menurut Ronny Hanitijo dikutip dalam buku Metodologi
Penelitian Hukum, “Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan
bertanya langsung pada yang diwawancarai. Wawancara merupakan suatu proses
interaksi dan komunikasi.”, dalam wawancara ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan seperti daftar pertanyaan untuk wawancara yang sudah terencana
adapula wawancara yang tidak memerlukan daftar pertanyaan yang sudah
dipersiapkan yaitu wawancara tidak terarah. Dalam penelitian ini menggunakan
metode wawancara untuk menunjang data pasti dari objek serta tempat penelitian
terkait.
H. METODE PENELUSURAN DATA
Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode ini dikenal dalam penegrtian umum
sebagai pendekatan sistem atau sistem (approach system). Pada dasarnya, pendekatan
ini merupakan metode ilmiah di dalam usaha memecahkan masalah atau menerapkan
kebiasaan berpikir atau beranggapan bahwa ada banyak sebab terjadinya sesuatu di
dalam memandang atau menghadapi sesuatu masalah atau peristiwa yang terjadi.
Metode penelusuran data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka,yaitu
suatu cara pengumpulan data dengan melakukan penelusuran dan menelaah bahan
pustaka (literatur,hasil penelitian,majalah ilmiah,buletin ilmiah,jurnal ilmiah,internet
dsb)

I. ALAT PENGUMPULAN DATA


a. Alat pengumpulan data yang dipergunakan oleh peneliti berdasarkan penelitian
normatif adalah catatan hasil telaah dokumen, dan Log Book (catatan-catatan selama
proses penelitian berlangsung), dan juga wawancara dari narasumber.
b. Alat pengumpulan data dalam penelitian lapangan berupa daftar pertanyaan dibuat
berdasarkan identifikasi masalah, alat perekam, kamera, flashdisk dan laptop.
J. METODE ANALISIS DATA
Analisis dapat dirumuskan sebagai suatu proses penguraian secara sistematis dan
konsisten terhadap gejala-gejala tertentu. Dalam penelitian hukum normatif data
dianalisis secara yuridis kualitatif yaitu analisis dengan penguraian deskriptif analitis
dengan alat analisis yang digunakan dapat berupa silogisme hukum, interpretasi
hukum dan konstruksi hukum. Penelitian hukum normatif secara yuridis kualitatif
tidak menggunakan angka-angka dan rumus matematik dan statistik.
K. JENIS ATAU KRITERIUM KEBENARAN YANG DI HASILKAN
BERDASARKAN TEORI KEBENARAN
- Menemukan kebenaran melalui cara deduktif
- Kriterium kebenarannya yaitu kebenaran koheren
- Kebenaran penelitian dinyatakan reilable tanpa harus melalui proses pengujian atau
verifikasi.

L. SIFAT DARI PENELITIANNYA


Lebih lanjut, perusahaan yang mempekerjakan pekerja wanita pada shift malam harus
memenuhi beberapa kewajiban sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam
Kep.224/Men/2003, yaitu:
– Memberikan asupan makanan dan minuman bergizi, setidaknya memenuhi 1.400
kalori dan tidak boleh diganti dengan sejumlah uang.
– Menjamin keamanan dan kesusilaan selama di tempat kerja. Hal ini mencakup
menyediakan petugas keamanan dan ruang kerja serta kamar mandi yang layak dengan
penerangan yang memadai.
– Menyediakan fasilitas antar jemput, dari tempat tinggal/halte penjemputan ke tempat
kerja dan sebaliknya.

M. RUANGLINGKUP DARI PENELITIANNYA


Oleh karena bidang Hukum Ketenagakerjaan sangat luas sedangkan kegiatan ini
dibatasi oleh beberapa hal antara lain waktu, maka kegiatan ini memfokuskan kepada
bidang hubungan kerja antara lain :
1. Asas, Pengertian, Unsur, Syarat Hubungan Kerja.
2. Sistem Pelaksanaan Hukum Ketenagakerjaan.
3. Hubungan Industrial dan Kelembagaannya.

1. DENGAN PENELITIAN DENGAN JUDUL TERSEBUT DI ATAS, HUKUM DI


KONSEPSIKAN SEBAGAI APA?
Penelitian ini bertujuan untuk:
Menunjukkan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita hamil yang
padakenyataannya sebagian pengusaha melalaikan kewajiban-kewajiban yang
telahdiamanatkan oleh undang-undang2.
 Menunjukkan pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak cuti tenaga kerja
wanitahamil.

2. BUATLAH SATU IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN JUDUL


PENELITIAN DI ATAS?
1. Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja wanita hamil di
dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan?

Anda mungkin juga menyukai