Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan spesimen darah
Spesimen darah harus diambil tidak hanya dari pasien tetapi dari juga dari orang tua
untuk analisa DNA dan untuk mengetahui adanya infeksi
 Metode Direk dan Indirek
Metode direk dan indirek digunakan untuk analisis gen retinoblastoma. Metode direk
bertujuan untuk menemukan mutasi inisial yang mempercepat pertumbuhan tumor,
jadi pemeriksaan ini menentukan apakah mutasi terjadi pada sel benih pasien. Metode
indirek digunakan pada kasus dimana mutasi awal tidak terlokalisasi atau tidak jelas
apakah mutasi tersebut ada
b. Pemeriksaan Pencitraan
 USG
USG berguna dalam membedakan retinoblastoma dari keadaan non neoplastik. USG
berguna juga untuk mendeteksi klasifikasi selain itu ultrasonografi dan tomografi
komputer dilakukan terutama untuk pasien dengan metastase ke luar misalnya dengan
gejala proptosis bola mata
 Elektroretino-gram (ERG)
Elektroretino-gram (ERG) berguna untuk menilai kerusakan luas pada retina
 Visual Evoked Respons (VER)
Visual Evoked Respons (VER) berguna untuk mengetahui adanya perbedaan
rasngsangan yang sampai ke korteks sehingga dapat diketahui adanya gangguan
rangsangan/penglihatan pada seseorang
 CT-Scan
CT-Scan Kranial dan orbital- metode senitif untuk diagnosis deteksi klasisifikasi
intraokuler dan menunjukkan perluasan tumor intraokuler bahkan pada keadaan tidak
adanya klasifikasi
 MRI
MRI dapat berguna untuk memperkirakan derajat diferensiasi retinoblastoma namun
tidak spesifik CT-Scan karena kurangnya sensitivitas mendeteksi kalsium. MRI juga
berguna dalam mebgidentifikasi retinoblastoma yang berhubungan dengan
pendarahan atau ablatio retina eksudatif
 Pemeriksaan dengan anastesi umum
Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan bola mata secara baik, yaitu menentukan
diamteter kornea, tekanan intra okuler, pemeriksaan funduskopi serta melihat
pembuluh darah atau neovaskularisasi yang terjadi.
Prognosis
Tumor mempunyai prognosis baik bila dit,emukan dini dan intraokuler. Prognosis
sangat buruk bila sudah tersebar ekstra ocular pada saat pemeriksaan pertama. Tumor
dapat masuk ke dalam otak melalui saraf optik yang terkena infiltrasi sel tumor
 Prognosis retinoblastoma baik jika dilakukan terapi medis .yang tepat
 Angka ketahanan hidup seluruh pasien retinoblastoma di Amerika dan Inggris saatini
lebih dari 85%
 Angka kesembuhan hampir 90% jika nervus optikus tidak terlibat dan enukleasi
dilakukan sebelum tumor melewati lamina kribrosa. Angka ketahanan hidup menurun
menjadi 60% jika tumor meluas melewati lamina kribosa, bahkan jika batas
pemotongan nervus optikus bebas dari tumor.
 Kematian terjadi sekunder karena perluasan intrakranial.
 Pengobatan denagan EBRT menghasilkan angka kesembuhan sebesar 85%

Komplikasi
 Tumor non okuler sekunder dapat muncul pada penderita retinoblastoma. Contohnya
osteosarkoma, berbagai jenis sarkoma jaringan lunak yang lain, melanoma maligna,
berbagai jenis karsinoma, leukemia dan limfoma, dan berbagai jenis tumor otak
 Komplikasi vaskuler: kerusakan pembuluh darah retina dan perdarahan dapat terlihat
setelah EBRT menggunakan 70-75Gy dengan 200-350cGy per fraki.
 Efek pada tulang, gigi dan jaringan lunak setelah terapi radiasi . Terjadi hipoplasia
pada tulang dan struktur jaringan lunak setelah terapi dengan dosis radiasi melebihi
3500cGy

Anda mungkin juga menyukai