Kwu 1 KLP 2 Fix
Kwu 1 KLP 2 Fix
B. BIDANG USAHA
Jika punya impian untuk menjadi perusahaan yang besar, mendirikan badan usaha
untuk bisnis anda sedari awal dapat menjadi pertimbangan. Pemilihan badan usaha misalnya
dengan mendirikan PT (Perseroan Terbatas), atau mendirikan CV berkorelasi erat dengan
aspek bisnis lainnya misalnya pajak, ketenagakerjaan, Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
pengajuan kredit ke bank, dan keikutsertaan dalam suatu tender.
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan disarankan memiliki badan usaha
tertentu agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Salah
satu fungsi dari badan usaha itu adalah melindungi perusahaan dari segala tuntutan maupun
akibat aktivitas yang dijalankannya. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang
akan dijalankan. Dalam praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum bagi
bisnis anda antara lain:
1. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada dua hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai
pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter badan
usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki pemisahan
tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Ketika CV atau Firma dijadikan
pilihan badan usaha, maka ketika timbul suatu kerugian itu menjadi tanggung jawab
pemiliknya hingga ke harta pribadi. Berbeda badan usaha berbentuk PT (Perseroan Terbatas)
yang mengenal batasan tanggung jawab sebesar modal yang disetorkan. Semua pengusaha
tentu ingin memiliki kendali atas bisnisnya. Namun, setiap pengendalian tersebut memiliki
konsekuensi berupa tanggung jawab hukum sesuai dengan badan usaha yang dipilihnya.
2. Kemampuan Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya mereka yang berbisnis dengan modal yang terbatas akan memilih
pendirian badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kemampuan
keuangannya. Kalau biaya untuk mendirikan PT tidak ada, mereka bisa mendirikan CV yang
biayanya lebih murah dan proses pendiriannya lebih sederhana. Sebagai gambaran biaya
2
pendirian PT di Jakarta berkisar Rp 8 juta – Rp 15 juta, tergantung dari skala usahanya.
Sementara biaya pendirian CV di Jakarta adalah antara Rp 5juta – Rp 6 juta. Lagi-lagi yang
perlu diingat, memilih mendirikan PT atau mendirikan CV berkorelasi pada
pertanggungjawaban pemilik badan usaha tersebut.
3. Kemudahan Memperoleh Modal
Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Salah
satu keuntungan badan usaha adalah dapat membuat rekening atas nama perusahaan tersebut.
Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah mengajukan ke perbankan
atau investor apabila arus kas yang telah berdiri sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut
sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening perusahaan.
4. Perkembangan Usaha
Pengusaha haruslah visioner. Oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan
bisnis juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Meski awalnya tidak
memiliki badan usaha, pemilik Bebek Dower, Doni Tirtana, mengatakan akhirnya memilih
mendirikan PT bagi bisnisnya karena tuntutan dari pihak ketiga. Pendirian PT jadi keharusan
karena ketika bisnisnya berkembang dan bermitra dengan korporasi, menurut Doni, biasanya
mereka lebih nyaman bila bentuknya PT. Selain berbadan hukum, untuk keperluan penagihan
pajak akan lebih mudah. Jadi, seiring dengan perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset
yang makin besar, namun resikonya juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan
dipersiapkan strategi memilih badan usaha yang tepat.
5. Kewajiban dari Undang-Undang
Dalam bisnis tertentu, peraturan telah menggariskan adanya jenis badan usaha yang
harus dipilih untuk dapat menjalankan bisnis. Semisal dalam pendirian Bank dan Rumah
Sakit haruslah berbadan hukum PT. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi pengusaha
untuk memilih badan usaha lainnya.
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan badan usaha
yang dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan
bisnisnya, maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan.
6. Kompetensi Diri
Dalam memulai sebuah usaha, pertimbangan untuk melihat kompetisi Diri yang kita
miliki menjadi sangat penting. Karena melalui kompetensi yang kita miliki, kita dapat
menentukan produk atau jasa apa yang cocok dengan keahlian bidang yang kita miliki.
3
Kompetensi Diri dapat diartikan sebagai keunggulan kompetitif yang kita miliki terhadap
pemain bisnis lain, kompetensi harus mampu menjadikan usaha kita; unggul, bersifat langka,
menciptakan peluang, sulit diikuti atau ditiru oleh pesaing.
7. Jenis Produk atau Jasa
Penentuan atau pemilihan jenis barang atau jasa menjadi sangat penting dalam
pertimbangan sebuah usaha. Hal ini untuk menghindari kesalahan produk atau jasa, jangan
sampai kita memilih produk atau jasa yang sudah mengalami kejenuhan di pasar atau
konsumen. Maka perlu memilih jenis produk atau jasa yang benar-benar tepat dan sesuai
dengan kompetensi yang kita miliki. Suatu yang memiliki kebaharuan, diperlukan
masyarakat, dan mampu menembus pasar atau konsumen secara luas.
8. Pahami calon pelanggan
Pertimbangan selanjutnya adalah siapa calon pelanggan dari produk atau jasa yang
akan kita tawarkan? Maka perlu melakukan identifikasi terhadap calon pelanggan kita, hal ini
menjadi penting, karena keberhasilan sebuah produk atau jasa adalah tersalurkan atau laku di
pasaran. Maka perlu membidik dengan teliti calon pelanggan dalam usaha yang akan
dijalankan. Siapa saja calon pelanggan potensial, calon pelanggan yang akan menjadi
pelanggan loyal. Bagaimana mendapatkan pelanggan, dan bagaimana menyampaikan produk
kepada pelanggan.
9. Pahami Pesaing
Selain memahami calon pelanggan, Anda juga harus memahami dan mengetahui
siapa yang menjadi pesaing Anda. Hal ini menjadi sangat penting karena kita akan
mengetahui kekuatan dan kelemahan produk atau jasa yang kita miliki dengan produk atau
jasa dari pesaing. Sehingga Anda dapat menempatkan atau mencari posisi terbaik untuk
produk Anda agar memiliki perbedaan terhadap produk pesaing, misalnya dari segi; kemasan,
ukuran, harga dan lain sebagainya.
10. Pahami Stakeholder
Menjadi penting untuk kita memahami siapa saja yang menjadi stakeholder dalam
usaha yang akan kita jalankan. Apa saja persyaratan yang akan berlaku antara bisnis Anda
dengan stakeholder untuk keberlangsungan bisnis Anda. Keberadaan stakeholder sanggatlah
penting, mengingat mereka adalah bagian dari keberlangsungan bisnis Anda. Maka sejak
awal perlu ada kejelasan kerja sama, syarat dan hal-hal lain yang bisa saling mengikat,
sehingga tidak ada kendala di kemudian hari.
4
11. Pahami Supply Chain
Memahami keberlangsungan usaha dari hulu ke hilir menjadi sangat penting, maka
Anda perlu mengetahui siapa saja yang terlibat dalam proses Supply chain di bisnis Anda.
Harus Anda pahami siapa saja yang menjadi pemasok atau supplier, siapa saja mitra usaha
Anda dan pihak-pihak yang terkait dengan proses produksi, distribusi, sampai penjualan
akhir.
12. Pahami Sumber Daya
Memahami ketersediaan sumber daya yang kita miliki ini meliputi; sumber daya
keuangan, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, dan sumber daya infrastruktur
lainnya. Sumber daya yang kita miliki, harus disesuaikan dengan kebutuhan dari bisnis atau
usaha kita. Jangan sampai ada sumber daya yang berlebihan atau justru kurang.
13. Pahami Peraturan Perundang-undangan
Dalam menjalankan sebuah usaha tentu kita harus patuh terhadap peraturan atau
perundang-undangan yang berlaku, baik secara nasional maupun daerah. Maka Anda wajib
mengetahu segala peraturan dan perundang-undangan yang menyangkut dengan usaha Anda;
sertifikasi, ketenagakerjaan, perijinan, dan lain sebagainya.
14. Pahami Tantangan
Anda harus memahami segala tantangan dan keunggulan utama yang dimiliki oleh
usaha Anda. Baik dalam aspek bisnis, operasional, tanggung jawab kemasyarakatan (CSR),
dan tantangan terkait lainnya.
15. Pahami Sistem
Sistem menjadi sangat penting dalam sebuah usaha, maka Anda wajib memahi
keseluruhan sistem dalam usaha Anda. Sistem ini meliputi; sistem peningkatan kinerja,
sistem evaluasi, sistem kinerja organisasi, dan sistem lain yang mendukung usaha Anda.
Pertimbangan-pertimbangan yang dijabarkan di atas, menjadi mutlak untuk dilakukan baik
sebagai pelaku usaha secara individu mau pun kelompok usaha atau organisasi yang baru
akan memulai usaha.
Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat,
terutama untuk usaha kecil dan menengah antara lain sebagai berikut.
1. Sektor Kecantikan
Usaha di sektor kecantikan contohnya membuka usaha salon dan SPA atau kecantikan
lainnya. Sebelum membuka usaha ini, sebaiknya calon pengusaha terlebih dahulu
memahami seluk-beluk kecantikan, misalnya dengan cara mengikuti kursus
5
kecantikan. Dengan demikian, pengusaha tersebut lebih mudah mengelola usahanya
dan tidak tergantung kepada anak buah jika terjadi suatu masalah.
2. Sektor Keterampilan
Contoh usaha di sektor keterampilan antara lain sektor jasa perbaikan (service),
seperti service elektronik (televisi, radio, kulkas, AC), motor (sepeda motor atau
mobil), atau service mesin-mesin. Seperti halnya dengan sektor kecantikan, calon
pengusaha di sektor keterampilan jaşa perbaikan juga perlu mengikuti kursus
keterampilan sesuai dengan bidang yang dimilikinya.
3. Sektor Konsultan
Usaha di bidang konsultan maksudnya adalah menjadi penasihat untuk berbagai
bidang usaha. Misalnya, konsultan manajemen, konsultan hukum, konsultan psikiater,
konsultan teknik, dan konsultan lainnya. Pendirian konsultan jelas harus memiliki
latar belakang bidang ilmu yang akan mendukung usahanya. Sebagai contoh,
konsultan manajemen bagi mereka yang berlatar belakang ekonomi, konsultan hukum
bagi mereka yang berlatar belakang hukum, dan seterusnya.
4. Sektor Industri
Sektor industri sangatlah luas dan beragam. Sektor ini akan menghasilkan suatu
produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah misalnya membuka pabrik makanan
seperti, tempe, tahu, kerupuk, roti, atau usaha industri batu bata, genteng, dan
garment.
5. Sektor Tambang
Sektor tambang juga dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah, seperti usaha
penambangan pasir, kaolin, timah, emas, atau batubara.
6. Sektor Kelautan
Usaha yang dapat dilakukan di sektor kelautan adalah usaha penangkapan ikan
dengan menyediakan kapal-kapal penangkapan ikan bagi para nelayan, baik untuk
skala kecil maupun menengah.
7. Sektor Perikanan
Usaha di sektor perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan atau udang, baik di
air tawar maupun air laut. Usaha perikanan di air tawar misalnya budidaya ikan lele,
emas, gurami, bawal, patin, dan lainnya, sedangkan di air laut misalnya budi daya
rumput laut dan mutiara. Selain itu, juga dapat dibuka usaha pemancingan ikan atau
budidaya ikan hias.
8. Sektor Agribisnis
6
Usaha di sektor agribisnis dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka pendek,
menengah, atau jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya usaha penanaman
sayur- mayur; jangka menengah misalnya penanaman jeruk, pisang. nanas, cokelat,
dan untuk jangka panjang misalnya penanaman karet, cengkeh, lada, dan kelapa
sawit.
9. Sektor Perdagangan
Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios;
membuka usaha seperti bakso, mie ayam, es teler, martabak, nasi goreng, sea food,
restoran, rumah makan, wartel, dan sektor perdagangan lainnya.
10. Sektor Pendidikan
Usaha di sektor pendidikan yang dapat dilakukan adalah membuka lembaga pelatihan
atau kursus-kursus, mendirikan sekolah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD),
sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), atau perguruan
tinggi (akademi, sekolah tinggi, atau universitas).
11. Sektor Percetakan
Usaha di sektor percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha foto kopi, sablon,
percetakaan buku, majalah, koran atau percetakan lainnya.
12. Sektor Seni
Bagi mereka yang memiliki bakat seni, usaha yang dapat dilakukan antara lain
mengerjakan seni lukis, musik, ukir, atau menjadi penulis cerita.
13. Sektor Kesehatan
Meskipun sektor ini sebaiknya dilakukan oleh mereka yang memiliki latar belakang
kesehatan, orang umum juga bisa melakukannya, misalnya membuka klinik-klinik
kesehatan, praktik dokter bersama, rumah sakit dan apotik.
14. Sektor Pariwisata
Usaha di sektor pariwisata yang dapat dijalankan antara lain membuka biro
perjalanan, usaha wisata, membuka tempat penginapan, motel, atau hotel. Selain itu,
juga dapat didirikan tempat-tempat hiburan, seperti karaoke, bar, diskotek atau
bilyard.
15. Sektor usaha lainnya.
9
Perusahaan perseroan komanditer dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan
bertanggung jawab atas semua risiko atau kewajiban kepada pihak ketiga. Tanggung jawab
ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup untuk
menutupi kewajibannya. Kelebihan perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab
terutama bagi sekutu aktif dan pasif. Kebutuhan akan modal dan pengembangan usaha juga
relatif lebih mudah.
4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan be- berapa orang. Artinya
koperasi merupakan kumpulan orang yang secara bersama-sama melakukan usaha. Badan
hukum koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi didirikan berdasarkan akte pendirian setelah memperoleh pengesahan
pemerintah dan diumumkan dalam Berita Negara. Koperasi dibentuk melalui rapat anggota
minimal dua puluh orang yang masing-masing memenuhi tiga syarat berikut:
a. Mampu melaksanakan tindakan hukum
b. Menerima landasan idiil, asas, dan sendi dasar koperasi
c. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi
Berikut ini beberapa jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu :
a. Koperasi produksi
b. Koperasi konsumsi
c. Koperasi jasa
d. Koperasi serbaguna usaha
e. Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.
Pengelolaan koperasi dilakukan oleh pengurus yang diangkat oleh rapat anggota.
Sementara itu, pembagian hasil usaha berdasarkan pada jasa atau partisipasi masing-masing
anggota. Prinsip koperasi adalah anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi.
Koperasi memiliki dua jenis modal, yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, atau hibah. Sementara
itu, modal pinjaman berasal dari anggota koperasi, bank dan lembaga keuangan lainnya, atau
dari penerbitan obligasi serta surat utang lainnya.
5. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih
menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal yayasan diperoleh dari sumbangan, wakaf,
10
hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan memiliki dewan pengurus yang mengurusi kegiatan
yayasan tersebut. Pendirian yayasan dilakukan untuk bidang pendidikan, kesehatan, panti
sosial, atau lembaga swadaya masyarakat.
6. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan hukum yang
memiliki tanggung jawab terbatas. Terbatas artinya terbatas tanggung jawabnya hanya
sebatas modal yang disetorkan. Perusahaan jenis ini paling banyak digunakan dan diminati
oleh para pengusaha, terutama untuk usaha yang memiliki modal dan kapasitas besar serta
jangkauan luas. Kelebihannya antara lain tanggung jawab masing-masing pihak tergantung
dari jumlah modal yang disetor, luasnya bidang usaha yang dimiliki, dan kemudahan untuk
memperoleh modal atau ekspansi. Dalam undang-undang dijelaskan sebagai berikut :
a. Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum perusahaan untuk melakukan suatu
kegiatan.
b. Pendirian perseroan terbatas dilakukan atas dasar suatu perjanjian antara pihak-pihak
yang ikut terlibat di dalamnya.
c. Pendirian perseroan terbatas didasarkan atas kegiatan atau ada usaha tertentu yang
akan dijalankan.
d. Pendirian perseroan terbatas menggunakan modal yang terbagi dalam bentuk saham.
e. Perseroan terbatas harus mematuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam undang-
undang serta peraturan pemerintah lainnya.
Jenis perşeroan terbatas di Indonesia dapat dilihat dari dua segi yaitu :
A. Dilihat dari segi kepemilikan, perseroan terbatas terdiri dari tiga jenis.
1) Perseroan Terbatas Biasa Perseroan
Terbatas Biasa adalah PT yang para pendiri, pemegang saham, dan pengurusnya
warga negara Indo- nesia dan badan hukum Indonesia (dalam pengertian tidak ada modal
asing).
2) Perseroan Terbatas Terbuka
Perseroan Terbatas Terbuka merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman
modal dan dimungkinkan warga negara asing dan atau badan hukum asing menjadi pendiri,
pemegang saham, dan/atau pengurusnya.
3) Perseroan Terbatas (Persero)
Perseroan terbatas (persero) merupakan PT yang dimiliki oleh pemerintah melalui
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perseroan terbatas jenis ini sebagian besar
pengaturannya tunduk pada ketentuan tentang Badan Usaha Milik Negara. Kata persero pada
11
perusahaan ini biasanya ditulis di belakang nama Perseroan Terbatas. Contohnya, PT Bank
Mandiri (Persero), PT PLN (Persero), PT Telkom (Persero). Namun, kata persero jarang
dican- tumkan di belakang nama perusahaan tersebut kecuali untuk kegiatan resmi.
B. Dilihat dari segi status perseroan terbatas dibagi dalam dua jenis.
1) Perseroan Tertutup
Perseroan tertutup merupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan tidak melakukan penawaran umum.
2) Perseroan Terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pemberian nama PT jenis ini biasanya
disertai dengan singkatan "Tbk" di belakang nama PT tersebut. Sebagai contoh PT Timah
Tbk. dan PT Telkom Tbk.
Untuk mendirikan perseroan terbatas dipersyaratkan memi- liki modal tertentu yang
besarnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Modal perseroan terbatas terdiri dari tiga
jenis berikut.
a) Modal Dasar (Authorized Capital)
Modal dasar merupakan modal yang diperlukan pertama kali perusahaan didirikan
dan modal tersebut tertera dalam akte notaris. Misalnya PT Sungailiat Tbk. didirikan
dengan modal dasar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) yang berbentuk saham.
b) Modal Ditempatkan Atau Dikeluarkan (Issued Capital)
Modal ditempatkan merupakan modal yang telah ditempatkan b. atau dikeluarkan
para pemegang saham. Dengan kata lain, modal yang sudah dijual. Besarnya modal
ditempatkan minimal 25 persen dari modal dasar. Dari contoh di atas, modal
ditempatkan adalah sebesar 25 persen dikalikan modal dasar (Rp1.000.000.000,00)
sama dengan Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).
c) Modal Setor (Paid-Up Capital)
Modal setor merupakan modal yang harus sudah disetor oleh pemegang saham yang
jumlahnya sebesar 50 persen dari modal ditempatkan. Dari contoh di atas besarnya
modal setor adalah sebesar 50 persen dikalikan modal ditempatkan
(Rp250.000.000,00) sama dengan Rp125.000.000,00 (seratus dua puluh lima juta
rupiah).
Sama seperti badan usaha lainnya, untuk mendirikan PT juga diperlukan persyaratan
tertentu, bahkan persyaratannya lebih banyak dibandingkan dengan jenis badan usaha
12
lainnya. Persyaratan dan tata cara untuk mendirikan perseroan terbatas yang harus dipenuhi
adalah :
a. PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang
b. Pendirian PT dituangkan dalam Akte Notaris
c. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
d. Mencantumkan perkataan "PT" dalam Akte Notaris
e. Disahkan oleh Menteri Kehakiman
f. Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan
g. Diumumkan dalam Berita Negara
h. Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)
i. Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25 persen (dua puluh lima persen) dari
modal dasar
j. Menyetor modal setor 50 persen (lima puluh persen) dari modal ditempatkan pada
saat perusahaan didirikan.
Bagi perseroan terbatas yang mengalami atau yang akan membuat perubahan
dipersyaratkan untuk :
a. Mencantumkan nama, maksud, dan tujuan kegiatan perseroan
b. Memperpanjang jangka waktu perseroan
c. Meningkatkan atau menurunkan modal
d. Mengubah status perseroan terbatas dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya
13
2. Dibuatkan Akte Notaris
Setelah ada kesepakatan untuk mendirikan badan usaha, kesepakatan itu dituangkan
dalam akte notaris. Di calam akte pendirian tersebut dicantumkan nama-nama pendiri,
komisa- ris, direksi, bidang usaha, dan tujuan perusahaan didirikan.
3. Didaftarkan di Pengadilan Negeri
Selanjutnya oleh notaris akte ini didaftarkan di pengadilan negeri untuk mendapatkan
pengesahan sebagai badan hukum yang sah. Segala persyaratan harus segera dipenuhi, seperti
dokumen dan izin domisili, surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) berikut bukti diri masing-masing.
4. Diberitakan dalam Lembaran Negara
Badan usaha yang telah memperoleh legalitas dari Departemen Kehakiman akan
diberitakan dalam berita negara.
E. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN USAHA
14
Para pelaksana usaha (manajemen) di lapangan sangat meme- gang peranan penting
dalam keberhasilan menjalankan usaha tersebut. Jika para pelaksana di lapangan tidak
mengerjakan usaha secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan, kemungkinan usaha tersebut gagal sangat besar
4) Kondisi lingkungan
Kegagalan lainnya disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang tidak dapat kita
kendalikan. Artinya pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah
selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan terjadi perubahan
lingkungan. Perubahan lingkungan tersebut misalnya perubah- an ekonomi, politik,
hukum, sosial, dan perubahan perilaku masyarakat atau karena bencana alam.
5) Unsur sengaja
Kegagalan yang sangat fatal disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan untuk
berbuat kesalahan. Artinya, karyawan sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab.
15
DAFTAR PUSTAKA
Afrila. 2015. Perusahaan dan Badan Usaha. Tersedia pada repository.uin-suska.ac.id diakses
pada tanggal 11 Februari 2020.
Anda. Tersedia pada https://www.easybiz.id/5-pertimbangan-untuk-memilih-badan-usaha-
yang-pas-untuk-bisnis-anda/. Diakses pada tanggal 10 Februari 2020
EasybizTeam.2018.5 Pertimbangan Untuk Memilih Badan Usaha Yang Pas Untuk Bisnis
16
17
18
19
20