MASTER LBM 3 SGD 7 Lina
MASTER LBM 3 SGD 7 Lina
Step 1 :
1. Head lag :
sikap kepala anak ketika diangkat berbaring ke duduk apabila tertinggal maka positif.
Adanya kelemahan otot leher sehngga gagal untuk menyangga. Hilang pd usia 4-
6bulan
2. Mikrosefali : kepala lebih kecil dari ukuran normal
3. Milestone : indikator perkembangan anak
- Motorik kasar : berj alan, merangkak
- Motorik Halus : menggambar, menggenggam
- Personal sosial : terhadap lingkungan, menanggapi lingkungan
- Berbahasa : kemampuan berbicara
4. Developmental delay :
perkembangan terlambat seperti ketertinggalan signifakan co : ketertinggalan
kognitif, fisik, pemahaman sosial dibanding dengan anak pd usia seumuran. Minimal
ada 2 aspek misal pd motorik kasar/halus developmant global delay
5. Wajah dismorfik :
keabnormalan pd wajah/asimetris ditemukan pd bayi yang memiliki syndrom2.
Indikasi kelainan pd genetik
STEP 7:
1. Apa hubungan antara ibu transfusi sebelum melahirkan dengan bayi tidak
nangis spontan?
Milestone
a. Motorik kasar
- Kemantapan kepala saat duduk : 2 bulan
- Menarik untuk duduk, kepala tidak tertinggal : 3 bulan
- Tangan bersamaan dalam gariss tengah : 3 bulan
- Refleks tonus leher berjalan asimetris : 4 bulan
- Duduk tanpa bantuan : 6 bulan
- Menggulingkan punggung ke perut (tengkurap) : 6,5 bulan
- Berjalan sendiri : 12 bulan
- Lari : 16 bulan
b. Motorik halus
- Memegang mainan : 3,5 bulan
- Mencapai objek : 4 bulan
- Berjalan menggenggam tangan : 4 bulan
- Pemindahan objek dari tangan ke tangan : 5,5 bulan
- Memegang ibu jari : 8 bulan
- Membuka lembaran buku : 12 bulan
- Mencoret-coret : 13 bulan
- Membangun menara dua kubus : 15 bulan
- Menyusun menara enam kubus : 22 bulan
c. Komunikasi dan bahasa
- Tersenyum dalam respons terhadap muka, suara 1,5 bulan
- Mengoceh satu suku kata : 6 bulan
- Mencegah pada “tidak” : 7 bulan
- Mengikuti perintah satu, tindakan dengan gerakan : 7 bulan
- Mengikuti satu tindakan tanpa gerakan (misal, berikan itu padaku) : 10 bulan
- Berbicara kata yang sesungguhnya pertama kali : 12 bulan
- Bicara 4-6 kata : 15 bulan
- Berbicara 10-15 kata : 18 bulan
- Berbicara kalimat dua kata (contoh, sepatu mama) : 19 bulan
d. Kognitif
- Menatap sebentar pada titik kemana objek menghilang : 2 bulan
- Menatap pada tangannya sendiri : 4 bulan
- Membanting dua kubus : 8 bulan
- Menemukan mainan : 8 bulan
- Berpura-pura bermain egosentris (minum dengan cangkir) : 12 bulan
- Menggunakan batang untuk meraih mainan : 17 bulan
- Berpura-pura bermain dengan boneka : 17 bulan
Sumber : Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol.1. ed.15. EGC
5. Apa saja yang menyebabkan pada pf ditemukan gizi kurang dan mikrosefali?
Jawab :
Cebol seckel
Sindroma rubinstein-taybi
Sindroma smith-lemli-opitz
1. Genetik
2. Didapat, yaitu disebabkan :
6. Apa hubungan riwayat P6A3 pada ibu usia tua 38 tahun dengan kondisi
developmental delay anak?
Jawab:
7. Apa faktor yang mempengaruhi tumbuh dan kembang pada anak?
Jawab :
3 kebutuhan dasar :
1. Kebutuhan Fisik-Biomedis (”ASUH”)
Meliputi :
- Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting.
- Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll.
- Papan/pemukiman yang layak.
- Higiene perorangan, sanitasi lingkungan.
- Sandang.
- Kesegaran jasmani , rekreasi
- Dll.
2. Kebutuhan Emosi/Kasih-Sayang (”ASIH”)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu / pengganti ibu dengan anak merupakan syarat
mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
mapun psikososial. Berperannya dan kehadiran ibu / penggantinya sedini dan
selanggeng mungkin, akan menjalin rasa aman pada bayinya. Ini diwujudkan
dengan kontak fisik (kulit/mata) dan psikis sedini mungkin, misalnya dengan
menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir.
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan
mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik,mental
maupun sosial emosi, yang disebut ”Sindrom Deprivasi Maternal”.
Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan
yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust).
Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode:
masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ2 tubuh lainnya
masa bayi dibagi menjadi 2 bagian
masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara kontinyu terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan
terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.
masa prasekolah (2-6 tahun):
pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan
dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan
proses berfikir.
masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki2: 8-12 tahun):
pertumbuhan lebih cepat dibandingkan denngan masa prasekolah, kemampuan
dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis
kelamin yang sama.
masa adolesensi atau masa remaja (wanita: 10-18 tahun, laki2: 12-20 tahun):
anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi dibandingkan anak laki-
laki. Masa ini berupa transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi
percepatan masa pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat cepat
yang disebut adolescent growth spurt. Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
Sumber : Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja, jilid I, edisi pertama tahun
2005, IDAI 2005, sagung seto
Milestone
e. Motorik kasar
- Kemantapan kepala saat duduk : 2 bulan
- Menarik untuk duduk, kepala tidak tertinggal : 3 bulan
- Tangan bersamaan dalam gariss tengah : 3 bulan
- Refleks tonus leher berjalan asimetris : 4 bulan
- Duduk tanpa bantuan : 6 bulan
- Menggulingkan punggung ke perut (tengkurap) : 6,5 bulan
- Berjalan sendiri : 12 bulan
- Lari : 16 bulan
f. Motorik halus
- Memegang mainan : 3,5 bulan
- Mencapai objek : 4 bulan
- Berjalan menggenggam tangan : 4 bulan
- Pemindahan objek dari tangan ke tangan : 5,5 bulan
- Memegang ibu jari : 8 bulan
- Membuka lembaran buku : 12 bulan
- Mencoret-coret : 13 bulan
- Membangun menara dua kubus : 15 bulan
- Menyusun menara enam kubus : 22 bulan
g. Komunikasi dan bahasa
- Tersenyum dalam respons terhadap muka, suara 1,5 bulan
- Mengoceh satu suku kata : 6 bulan
- Mencegah pada “tidak” : 7 bulan
- Mengikuti perintah satu, tindakan dengan gerakan : 7 bulan
- Mengikuti satu tindakan tanpa gerakan (misal, berikan itu padaku) : 10 bulan
- Berbicara kata yang sesungguhnya pertama kali : 12 bulan
- Bicara 4-6 kata : 15 bulan
- Berbicara 10-15 kata : 18 bulan
- Berbicara kalimat dua kata (contoh, sepatu mama) : 19 bulan
h. Kognitif
- Menatap sebentar pada titik kemana objek menghilang : 2 bulan
- Menatap pada tangannya sendiri : 4 bulan
- Membanting dua kubus : 8 bulan
- Menemukan mainan : 8 bulan
- Berpura-pura bermain egosentris (minum dengan cangkir) : 12 bulan
- Menggunakan batang untuk meraih mainan : 17 bulan
- Berpura-pura bermain dengan boneka : 17 bulan
a. Pertumbuhan
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai dalam penilaian
pertumbuhan fisik adalah tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lipatan
kulit, lingkar lengan atas, panjang lengan, proporsi tubuh, dan panjang
tungkai.
Macam - macam penilaian pertumbuhan fisik yang dapat digunakan
adalah:
Pengukuran Berat Badan (BB)
Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau
pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan
dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita) sehingga
dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika
terjadi penyimpangan.
Pengukuran Tinggi Badan (TB)
Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan
dengan berbaring., sedangkan di atas umur 2 tahun dilakukan dengan
berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS
yang mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan.
Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)
PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan otak anak. Pengukuran dilakukan pada diameter
occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai
standar
Anamnesis
Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap, karena
kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Dengan anamnesis yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat
diketahui.
Skrining gangguan perkembangan anak.
Pada tahap ini dianjurkan digunakan instrumen-instrumen untuk
skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak, misalnya
dengan menggunakan DDST, tes IQ, atau tes psikologik lainnya.
Evaluasi lingkungan anak
Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor genetik
dengan lingkungan biofisikopsikososial. Oleh karena itu untuk deteksi
dini, kita juga melakukan evaluasi lingkungan anak tersebut.
Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak
Tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun
dengan tes fiksasi, umur 2 ½ tahun – 3 tahun dengan kartu gambar
dari allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E. Juga diperiksa
apakah ada tanda strabismus dan selanjutnya periksa kornea dan
retinanya. Sedangkan skrining perkembangan anak, melalui
anamnesis atau menggunakan audiometer kalau ada alatnya.
Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan bentuk telinga, hidung,
mulut dan tenggorokan untuk mengetahui adanya kelainan bawaan.
Evaluasi bicara dan bahasa anak
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan
anak berbicara masih dalam batas batas normal atau tidak. Karena
kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin,
ada atau tidaknya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan
pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak dan sebagainya.
Pemeriksaan fisik
Untuk melengkapi anamnesis diperlukan pemeriksaan fisik, untuk
mengetahui apakah terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.misalnya berbagai sindrom, penyakit jantung
bawaan, tanda tanda penyakit defisiensi dan lainnya.
Pemeriksaan neurologi
Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan keadaan
yang diduga dapat mengakibatkan kelainan neurologi, seperti trauma
lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian
dilakukan tes neurologi yang teliti, maka dapat membantu dalam
diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, serebral
palsi, neuropati perifer, dan penyakit degeneratif lainnya.
o Untuk mengetahui secara dini adanya cerebral palsi, dianjurkan menggunakan
pemeriksaan neurologi menurut milani comparetti, yang merupakan cara
untuk evaluasi perkembangan motorik dari lahir sampai umur 2 tahun.
Evaluasi penyakit penyakit metabolik
Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah
disebabkan oleh penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat dicurigai
adanya penyakit metabolik, apabila ada anggota keluarga lainnya
yang terkena penyakit yang sama. Adanya tanda tanda klinis seperti
rambut yang pirang dicurigai adanya PKU (phenylketouria), ataksia
yang intermitten dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya.
Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya sesuai
dengan kecurigaan kita.
Integrasi dari hasil penemuan
o Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut diatas, dibuat suatu
kesimpulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian
ditetapkan penatalaksanaannya, konsultasi kemana dan prognosisnya.
13. Apa intervensi yang dilakukan terhadap anak dengan kondisi developmental
delay?