Anda di halaman 1dari 18

.

BAYIKU BELUM BISA DUDUK

Step 1 :
1. Head lag :
sikap kepala anak ketika diangkat berbaring ke duduk apabila tertinggal maka positif.
Adanya kelemahan otot leher sehngga gagal untuk menyangga. Hilang pd usia 4-
6bulan
2. Mikrosefali : kepala lebih kecil dari ukuran normal
3. Milestone : indikator perkembangan anak
- Motorik kasar : berj alan, merangkak
- Motorik Halus : menggambar, menggenggam
- Personal sosial : terhadap lingkungan, menanggapi lingkungan
- Berbahasa : kemampuan berbicara
4. Developmental delay :
perkembangan terlambat seperti ketertinggalan signifakan co : ketertinggalan
kognitif, fisik, pemahaman sosial dibanding dengan anak pd usia seumuran. Minimal
ada 2 aspek misal pd motorik kasar/halus  developmant global delay
5. Wajah dismorfik :
keabnormalan pd wajah/asimetris ditemukan pd bayi yang memiliki syndrom2.
Indikasi kelainan pd genetik
STEP 7:
1. Apa hubungan antara ibu transfusi sebelum melahirkan dengan bayi tidak
nangis spontan?

2. Apa hubungan kejang 3x dengan kondisi bayi saat ini(developmental delay)?


3. Mengapa di temukan tonus ekstremitas hipertonus?

4. Mengapa anak belum bisa duduk sendiri?


Jawab :

Milestone
a. Motorik kasar
- Kemantapan kepala saat duduk : 2 bulan
- Menarik untuk duduk, kepala tidak tertinggal : 3 bulan
- Tangan bersamaan dalam gariss tengah : 3 bulan
- Refleks tonus leher berjalan asimetris : 4 bulan
- Duduk tanpa bantuan : 6 bulan
- Menggulingkan punggung ke perut (tengkurap) : 6,5 bulan
- Berjalan sendiri : 12 bulan
- Lari : 16 bulan
b. Motorik halus
- Memegang mainan : 3,5 bulan
- Mencapai objek : 4 bulan
- Berjalan menggenggam tangan : 4 bulan
- Pemindahan objek dari tangan ke tangan : 5,5 bulan
- Memegang ibu jari : 8 bulan
- Membuka lembaran buku : 12 bulan
- Mencoret-coret : 13 bulan
- Membangun menara dua kubus : 15 bulan
- Menyusun menara enam kubus : 22 bulan
c. Komunikasi dan bahasa
- Tersenyum dalam respons terhadap muka, suara 1,5 bulan
- Mengoceh satu suku kata : 6 bulan
- Mencegah pada “tidak” : 7 bulan
- Mengikuti perintah satu, tindakan dengan gerakan : 7 bulan
- Mengikuti satu tindakan tanpa gerakan (misal, berikan itu padaku) : 10 bulan
- Berbicara kata yang sesungguhnya pertama kali : 12 bulan
- Bicara 4-6 kata : 15 bulan
- Berbicara 10-15 kata : 18 bulan
- Berbicara kalimat dua kata (contoh, sepatu mama) : 19 bulan
d. Kognitif
- Menatap sebentar pada titik kemana objek menghilang : 2 bulan
- Menatap pada tangannya sendiri : 4 bulan
- Membanting dua kubus : 8 bulan
- Menemukan mainan : 8 bulan
- Berpura-pura bermain egosentris (minum dengan cangkir) : 12 bulan
- Menggunakan batang untuk meraih mainan : 17 bulan
- Berpura-pura bermain dengan boneka : 17 bulan
Sumber : Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol.1. ed.15. EGC

5. Apa saja yang menyebabkan pada pf ditemukan gizi kurang dan mikrosefali?
Jawab :

Kraniosinostosis dapat terjadi karena dua hal:


1.     Sambungan tulang menutup cepat tetapi ukuran otak normal, sehingga otak yang tumbuh
makin besar akan terdesak di ruang tengkorak yang sempit. Ini yang disebut sebagai
kraniosinostosis primer.
2.     Penyebab kedua kepala yang kecil adalah karena memang otak yang lebih kecil daripada
ukuran normal. Karena satu atau beberapa hal otak bayi dapat saja tidak tumbuh normal
(misal akibat infeksi saat di kandungan) sehingga tulang kepala tidak mendapat “dorongan”
untuk membesar. Ini yang disebut sebagai kraniosinostosis sekunder.

Tabel I. Sebab-sebab Mikrosefali 


Cacat Perkembangan Otak Infeksi Intrauterin Penyakit Postnatal dan
Perinatal

Mikrosefali herediter (resesif) Rubela kongenital Anoksia intra uterin


atau neonatal

Mongolisme dan sindroma Infeksi virus Malnutrisi berat pada


trisoma lainnya sitomegali awal masa bayi

Paparan radiasi ionisasi pada Toksoplasma Infeksi virus herpes


janin kongenital neonatal

Feniketonuria maternal Sifilis kongenital

Cebol seckel

Sindroma cornelia de lange

Sindroma rubinstein-taybi

Sindroma smith-lemli-opitz

Sindroma alkohol janin

Ada yang membedakan etiologi mikro-sefali sebagai berikut :

1. Genetik
2. Didapat, yaitu disebabkan :

1. Antenatal pada morbili, penyinaran, sifilis, toksoplasmosis, kelainan sirkulasi darah


janin atau tidak diketahui penyebabnya.
2. Intranatal akibat perdarahan atau anoksia.
3. Pascanatal dan setelah ensefalitis, trauma kepala dan sebagainya.

6. Apa hubungan riwayat P6A3 pada ibu usia tua 38 tahun dengan kondisi
developmental delay anak?
Jawab:
7. Apa faktor yang mempengaruhi tumbuh dan kembang pada anak?
Jawab :

3 kebutuhan dasar :
1. Kebutuhan Fisik-Biomedis (”ASUH”)
Meliputi :
- Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting.
- Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll.
- Papan/pemukiman yang layak.
- Higiene perorangan, sanitasi lingkungan.
- Sandang.
- Kesegaran jasmani , rekreasi
- Dll.
2. Kebutuhan Emosi/Kasih-Sayang (”ASIH”)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu / pengganti ibu dengan anak merupakan syarat
mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
mapun psikososial. Berperannya dan kehadiran ibu / penggantinya sedini dan
selanggeng mungkin, akan menjalin rasa aman pada bayinya. Ini diwujudkan
dengan kontak fisik (kulit/mata) dan psikis sedini mungkin, misalnya dengan
menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir.
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan
mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik,mental
maupun sosial emosi, yang disebut ”Sindrom Deprivasi Maternal”.
Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan
yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust).

3. Kebutuhan akan Stimulasi Mental (”ASAH”)


Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH) ini mengembangkan
perkembangan mental psikososial: kecerdasan, ketrampilan, kemadirian,
kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dsb.
Soetjiningsih.1995.TUMBUH KEMBANG ANAK. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

8. Jelaskan tahap perkembangan anak umur 0-1 tahun?


Jawab :

Tahapan Pertumbuhan dan perkembangan anak


Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat
variasi, namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Tanuwijaya (2003)
memaparkan tentang tahapan tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua,
yaitu masa pranatal dan masa postnatal.Setiap masa tersebut memiliki ciri khas dan
perbedaan dalam anatomi, fisiologi, biokimia, dan karakternya.
Masa prenatal atau masa intra uteri (masa janin dalam kandungan), masa ini
dapat dibagi menjadi 2 periode:
a. masa embrio adalah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh
b. masa fetus adalah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri
dari 2 periode:
 masa fetus dini,sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester kedua
dengan kehidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk
dan mulai berfungsi
 masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan berlangsung pesat
dan adanya perkembangan fungsi2. pada masa ini terjadi transfer
immunoglobulin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi
asam lemak essensial seri omega 3 (Docosa Hexanic Acid) omega 6
(Arachidonic Acid) pada otak dan retina.

Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode:
 masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ2 tubuh lainnya
 masa bayi dibagi menjadi 2 bagian
 masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara kontinyu terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
 Masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan
terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.
 masa prasekolah (2-6 tahun):
pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan
dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan
proses berfikir.
 masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki2: 8-12 tahun):
pertumbuhan lebih cepat dibandingkan denngan masa prasekolah, kemampuan
dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis
kelamin yang sama.
 masa adolesensi atau masa remaja (wanita: 10-18 tahun, laki2: 12-20 tahun):
anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi dibandingkan anak laki-
laki. Masa ini berupa transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi
percepatan masa pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat cepat
yang disebut adolescent growth spurt. Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
Sumber : Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja, jilid I, edisi pertama tahun
2005, IDAI 2005, sagung seto

Milestone
e. Motorik kasar
- Kemantapan kepala saat duduk : 2 bulan
- Menarik untuk duduk, kepala tidak tertinggal : 3 bulan
- Tangan bersamaan dalam gariss tengah : 3 bulan
- Refleks tonus leher berjalan asimetris : 4 bulan
- Duduk tanpa bantuan : 6 bulan
- Menggulingkan punggung ke perut (tengkurap) : 6,5 bulan
- Berjalan sendiri : 12 bulan
- Lari : 16 bulan
f. Motorik halus
- Memegang mainan : 3,5 bulan
- Mencapai objek : 4 bulan
- Berjalan menggenggam tangan : 4 bulan
- Pemindahan objek dari tangan ke tangan : 5,5 bulan
- Memegang ibu jari : 8 bulan
- Membuka lembaran buku : 12 bulan
- Mencoret-coret : 13 bulan
- Membangun menara dua kubus : 15 bulan
- Menyusun menara enam kubus : 22 bulan
g. Komunikasi dan bahasa
- Tersenyum dalam respons terhadap muka, suara 1,5 bulan
- Mengoceh satu suku kata : 6 bulan
- Mencegah pada “tidak” : 7 bulan
- Mengikuti perintah satu, tindakan dengan gerakan : 7 bulan
- Mengikuti satu tindakan tanpa gerakan (misal, berikan itu padaku) : 10 bulan
- Berbicara kata yang sesungguhnya pertama kali : 12 bulan
- Bicara 4-6 kata : 15 bulan
- Berbicara 10-15 kata : 18 bulan
- Berbicara kalimat dua kata (contoh, sepatu mama) : 19 bulan
h. Kognitif
- Menatap sebentar pada titik kemana objek menghilang : 2 bulan
- Menatap pada tangannya sendiri : 4 bulan
- Membanting dua kubus : 8 bulan
- Menemukan mainan : 8 bulan
- Berpura-pura bermain egosentris (minum dengan cangkir) : 12 bulan
- Menggunakan batang untuk meraih mainan : 17 bulan
- Berpura-pura bermain dengan boneka : 17 bulan

Sumber : Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol.1. ed.15. EGC

9. Bagaimana cara mendeteksi adanya gangguan pada pertumbuhan dan


perkembangan anak secara dini?
Jawab :

a. Pertumbuhan
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai dalam penilaian
pertumbuhan fisik adalah tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lipatan
kulit, lingkar lengan atas, panjang lengan, proporsi tubuh, dan panjang
tungkai.
Macam - macam penilaian pertumbuhan fisik yang dapat digunakan
adalah:
 Pengukuran Berat Badan (BB)
Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau
pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan
dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita) sehingga
dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika
terjadi penyimpangan.
 Pengukuran Tinggi Badan (TB)
Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan
dengan berbaring., sedangkan di atas umur 2 tahun dilakukan dengan
berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS
yang mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan.
 Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)
PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan otak anak. Pengukuran dilakukan pada diameter
occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai
standar

10. Apa diagnosis dan DD pada skenario?


Jawab :

Mikrosefali harus dibedakan dari ukuran kepala yang kecil sekunder


darisinostosis sutura sagitalis dan koronarius.2

Sinostosis(penutupan sutura) biasanya terjadi pranatal dan diketahui setelah


dilahirkan. Perubahan bentuk tengkorak disebabkan ekspansi jaringan otak yang
tumbuh terhalang oleh penutupan sutura. Pada stadium permulaan perubahan
bentuk tengkorak merupakan kompensasi untuk mencegah tekanan intrakranial
yang meninggi. Pada brakisefali(kepala kecil dan belakang datar) dan skafosefali
(kepala memanjang dan sempit )keadaan kompensasi ini bisa berlangsung lama
sampai berbulan-bulan, namun pada oksisefali tekanan intrakranial sudah meninggi
dalam minggu pertama sesudah lahir. Akibat tekanan intrakranial yang meninggi
akan terlihat iritabilitas, muntah, eksoftalmus akibat tekanan pada orbita, retardasi
mental dan motorik, kejang. Gangguan visus dapat terjadi akibat tertariknya N II atau
sebagai akibat papil N II karena tekanan intrakranial yang meninggi.  
Gejala klinis serebral palsy :
Terlambatnya perkembangan pada anak dibawah usia 6 tahun seringkali merupakan
gejala awal dari retardasi mental.
A developmental delay is any significant lag in a child's physical, cognitive,
behavioral, emotional, or social development, in comparison with norms.
Author Info: Aliene S. Linwood RN, DPA, FACHE, Thomson Gale, Gale, Detroit, Gale
Encyclopedia of Children's Health, 2006
i. Spesifik Delay Development: yaitu gangguan salah satu dari ke 4
parameter antara lain motorik kasar,motorik halus, kemampuan
bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandiriaan
ii. Global Delay Development: gangguan pada keempat yaitu motorik
kasar,motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi
dan kemandiriaan.
(Narendra MB dkk. TUMBUH KEMBANG ANAK dan REMAJA edisi pertama tahun 2002.Ikatan
dokter Anak Indonesia.Sagung seto.2002)

a. Personal social ( perilaku social )  aspek yang berhubungan dengan


kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya
b. Fine motor adaptive ( gerakan motorik halus )  aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan
yang melibatkan bagian2 tubuh tertentu dan dilakukan otot2 kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat
c. Language ( bahasa )  kemampuan untuk memberikan respons terhadap
suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan
d. Gross motor ( gerakan motorik kasar )  aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh
( Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK. EGC )

11. Apa Faktor resiko developmental delay?


Jawab :

faktor utama yang mempengaruhi :


Genetik, meliputi berbagai faktor bawaan yang normal & patologik, jenis kelamin,
suku bangsa, atau bangsa
Lingkungan, meliputi : faktor pranatal & Postnatal.
Faktor Pranatal, meliputi :
 Gizi ibu waktu hamil
 Mekanis
 Toksin/zat kimia
 Endokrin
 Radiasi
 Infeksi
 Stres
 Imunitas
 Anoksia embrio
Faktor Postnatal, meliputi :
 Lingkungan biologis, Ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, Gizi, Perawatan
kesehatan, dsb
 Lingkungan Fisik, Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi,
Radiasi
 Faktor Psikososial, Stimulasi, motivasi belajar, stres, sekolah, cinta & kasih
sayang
 Faktor keluarga & adat istiadat, pekerjaan, pendidikan ayah/ibu, jumlah
saudara, jenis kelamin, agama, urbanisasi
(Tumbuh Kembang anak, dr. Soetjiningsih)

penyebab efek pada perkembangan bicara


1. lingkungan  
a. sosial ekonomi kurang a. terlambat
b. tekanan keluarga b. gagap
c. keluarga bisu c. terlambat pemerolehan bahasa
d. dirumah menggunakan bahasa
d. terlambat pemerolehan struktur bahasa
bilingual
2. emosi  
a. ibu yang tertekan a. terlambat pemerolehan bahasa
b. terlambat atau gangguan perkembangan
b. gangguan serius pada orang tua bahasa
c. terlambat atau gangguan perkembangan
c. gangguan serius pada anak bahasa
3. masalah pendengaran  
a. kongenital a. terlambat/gangguan bicara permanen
b. didapat b. terlambat /gangguan bicara permanen
4. perkembangan terlambat  
a. perkembangan lambat a. terlambat bicara
b. perkembangan lambat, tetapi
masih dalam batas rata-rata b. terlambat bicara
c. retardasi mental c. pasti terlambat bicara
5. cacat bawaan  
a. terlambat dan terganggu kemampuan
a. palatoschiziz bicaranya
b. sindrom down b. kemampuan bicaranya lebih rendah
6. kerusakan otak  
a. mempengaruhi kemampuan mengisap,
a. kelainan neuromuskular menelan, mengunyah, dan akhirnya timbul
gangguan bicara dan artikulasi seperti disartria
b. mempengaruhi kemampuan mengisap dan
b. kelainan sensorimotor menelan, akhirnya menimbulkan gangguan
artikulasi, seperti dispraksia
c. berpengaruh pada pernapasan, makan dan
c. palsi serebral timbul juga masalah artikulasi yang dapat
mengakibatkan disartria dan dispraksia
d. kesulitan membedakan suara, mengerti
bahasa, simbolisasi, mengenal konsep,
d. kelainan persepsi
akhirnya menimbulkan kesuilitan belajar di
sekolah
(Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC, 1995)
12. Apa saja pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan?
Jawab :

Pemeriksaan developmental delay

 Anamnesis
 Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap, karena
kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Dengan anamnesis yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat
diketahui.
 Skrining gangguan perkembangan anak.
 Pada tahap ini dianjurkan digunakan instrumen-instrumen untuk
skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak, misalnya
dengan menggunakan DDST, tes IQ, atau tes psikologik lainnya.
 Evaluasi lingkungan anak
 Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor genetik
dengan lingkungan biofisikopsikososial. Oleh karena itu untuk deteksi
dini, kita juga melakukan evaluasi lingkungan anak tersebut.
 Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak
 Tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun
dengan tes fiksasi, umur 2 ½ tahun – 3 tahun dengan kartu gambar
dari allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E. Juga diperiksa
apakah ada tanda strabismus dan selanjutnya periksa kornea dan
retinanya. Sedangkan skrining perkembangan anak, melalui
anamnesis atau menggunakan audiometer kalau ada alatnya.
Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan bentuk telinga, hidung,
mulut dan tenggorokan untuk mengetahui adanya kelainan bawaan.
 Evaluasi bicara dan bahasa anak
 Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan
anak berbicara masih dalam batas batas normal atau tidak. Karena
kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin,
ada atau tidaknya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan
pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak dan sebagainya.
 Pemeriksaan fisik
 Untuk melengkapi anamnesis diperlukan pemeriksaan fisik, untuk
mengetahui apakah terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.misalnya berbagai sindrom, penyakit jantung
bawaan, tanda tanda penyakit defisiensi dan lainnya.
 Pemeriksaan neurologi
 Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan keadaan
yang diduga dapat mengakibatkan kelainan neurologi, seperti trauma
lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian
dilakukan tes neurologi yang teliti, maka dapat membantu dalam
diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, serebral
palsi, neuropati perifer, dan penyakit degeneratif lainnya.
o Untuk mengetahui secara dini adanya cerebral palsi, dianjurkan menggunakan
pemeriksaan neurologi menurut milani comparetti, yang merupakan cara
untuk evaluasi perkembangan motorik dari lahir sampai umur 2 tahun.
 Evaluasi penyakit penyakit metabolik
 Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah
disebabkan oleh penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat dicurigai
adanya penyakit metabolik, apabila ada anggota keluarga lainnya
yang terkena penyakit yang sama. Adanya tanda tanda klinis seperti
rambut yang pirang dicurigai adanya PKU (phenylketouria), ataksia
yang intermitten dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya.
Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya sesuai
dengan kecurigaan kita.
 Integrasi dari hasil penemuan
o Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut diatas, dibuat suatu
kesimpulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian
ditetapkan penatalaksanaannya, konsultasi kemana dan prognosisnya.

(Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK)

13. Apa intervensi yang dilakukan terhadap anak dengan kondisi developmental
delay?

Anda mungkin juga menyukai