Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya Pabrik

Pada tahun enam puluhan, pemerintah mencanangkan pelaksanaan

program peningkatan produksi pertanian didalam usaha swasembada pangan.

Demi suksesnya program pemerintah ini, maka kebutuhan akan pupuk mutlak

harus dipenuhi. Namun, produksi pupuk dari Pupuk Sriwijaya I tidak menucukupi

konsumsi pupuk di Indonesia. Menyusul dengan ditemukannya beberapa sumber

sumber gas alam dan minyak di Jatibarang (Cirebon) dan lepas pantai Cilamaya

(Kabupaten Karawang) dibagian utara Jawa Barat, munculah gagasan untuk

mendirikan pabrik pupuk urea di Jawa Barat.

Pada tahun 1973 pemerintah menunjuk Departemen Petambangan dan

Pertanian untuk melaksanakan proyek tersebut. Wewenang proyek tersebut

kemudiaan dilimpahkan kepada Pertamina dan menentukan Jatibarang,

Balongan sebagai lokasi proyek. Pada bulan April 1975, Menteri Perindustrian

membentuk sebuah tim untuk menyelesaikan proyek tersebut berdasarkan Surat

Keputusan No.25/M/SK/IV/1975 dengan Ir. A. Salmon Mustafa yang merupakan

ketua tim Dirjen Industri Kimia sebagai pimpinan proyek, sedangkan Ir. Didi

Suwardi sebagai pimpinan lapangan.

PT Pupuk Kujang berdiri pada tanggal 9 Juni 1975 berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.19/1975 dan untuk pengelolaan pabrik urea tersebut dibentuklah

sebuah badan hukum (Persero). Pemberiaan nama badan hukum tersebut

dilakukan oleh Bapak Aang Kunaefi selaku Gubernur Jawa Barat dan dipilih

nama PT Pupuk Kujang 1A yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani no. 39 di Desa

1
2

Dawuan, Cikampek, Jawa Barat dengan kapasitas produksi

570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amoniak serta telah dibentuk

dengan Akta Notaris Sulaeman Ardjasasmita,SH No.19.

Pembangunan pabrik mulai dilaksanakan pada awal Juli 1976 kemudian

pada bulan Oktober, flashing (pembersihan alat) dan start up sudah bisa

dilakukan oleh Kellog Overseas Corporation dari Amerika Serikat dengan tugas-

tugas teknik, desain, pengaturan tata letak, start up dari pabrik ammonia dan

utilitas, dan konstruksi dari pabrik urea serta Toyo Engineering Corporation dari

jepang dengan tugas-tugas teknik, pengaturan tata letak, pengawasan konstruksi

dan koordinasi dari pabrik urea.

Sumber biaya untuk pendirian PT Pupuk Kujang pada tanggal 9 Juni 1975

dengan dana US$ 260 juta, merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar

US$ 200 Juta, serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar

US$ 60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah Iran telah dilunasi tahun 1989.

Pembangunan Pabrik Kujang 1A ini berhasil dibangun selama 36 bulan dan telah

diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 12 Desember 1978. PT

Pupuk Kujang merupakan anak perusahaan dari BUMN Pupuk di Indonesia yaitu

PT Pupuk Indonesia Holding Company dan pada tanggal 1 April 1979 PT Pupuk

Kujang mulai dengan beroperasi komersial.

Tanggal 7 November 1978 PT.Pupuk Kujang sudah menghasilkan produksi

pertama kali dengan kapasitas sebagai berikut :

1. 1000 ton/hari ( 330.000 ton/tahun ) pabrik ammonia

2. 1725 ton/hari ( 570.000 ton/tahun ) pabrik urea

3. 30 ton/hari ( 9.900 ton/tahun ) hasil samping ammonia


3

Seiring dengan berkembangnya PT Pupuk Kujang berupaya untuk

meningkatkan kemampuan dalam memasok kebutuhan pupuk di Jawa Barat,

maka pada tahun 2002 dibangunlah pabrik Kujang 1B yang merupakan

kelanjutan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi jangka menengah dan

jangka panjang. Pabrik Kujang 1B di bangun seluas 3,5 ha yang berlokasi

disebelah pabrik Kujang 1A yang telah dibangun sebelumnya. Pabrik ini juga

terdiri atas pabrik urea dan pabrik amonia. Pelaksanaan peresmian tiang

pancang pertama oleh Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada 3 Juli 2002.

Pembangunan pabrik Kujang 1B ini menggunakan jasa kontraktor utama

Toyo Engineering Corporation (TEC) dari Jepang dengan sub kontraktor PT.

Rekayasa Industri dan PT. Inti Karya Persada Teknik (IKPT). Pada tanggal 3

April 2006, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pembukaan

pabrik dan pada tanggal 24 Oktober 2005 pabrik Kujang 1B mulai beroperasi

dengan kapasitas yang sama dengan pabrik pupuk Kujang 1A. Sehingga total

produksi PT. Pupuk Kujang menjadi dua kali lipat yaitu sebesar 660.000 ton

ammonia/tahun dan 1.140.000 ton urea/tahun.

Pabrik Kujang 1B berbeda dengan pabrik Kujang 1A, perbedaan terletak

pada teknologi yang digunakan. Pabrik Kujang 1A masih menggunakan system

operasi manual dan sederhana atau disebut teknologi Mitsui Toatsu Total

Recycle C Improved. Sedangkan pabrik Kujang 1B dirancang berdasarkan

teknologi mutakhir yaitu teknologi hemat energy diantaranya low process KBR,

system pemanasan udara bakar dan unitized chiller. Pabrik sangat modern dan

handal karena dilengkapi dengan peralatan redundancy, deteksi kebocoran dini

pada reactor urea, dan system dry gas seal pada compressor.
4

PT Pupuk Kujang telah membangun beberapa anak perusahaan yang

merupakan Joint Venture  dengan pihak swasta dari dalam negeri maupun luar

negeri dari pemanfaatan akses operasional. Saat ini PT Pupuk Kujang

mempunyai 5 (lima) anak perusahaan yang merupakan perusahaan patungan

dengan pihak swasta yaitu:

1. PT Sintas Kurama Perdana (Pabrik Asam Formiat)

2. PT Kujang Sud-Chemie Catalyst (Pabrik Katalis)

3. PT Peroksida Indonesia Pratama (Hidrogen Peroksida)

4. PT Multi Nitrotama Kimia (Pabrik Ammonium Nitrat)

5. PT Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC)

1.2 Gambaran Umum Pabrik

1.2.1 Bahan Baku dan Spesifikasi Produk

Bahan baku utama yang digunakan oleh PT Pupuk Kujang Unit Produksi

Urea adalah ammonia cair dan gas CO2 yang diproduksi sendiri pada Unit

Produksi Ammonia dan kemudian diproses lebih lanjut menjadi urea prill.

1. Ammonia (NH3)

Ammonia cair yang digunakan pada unit produksi urea berasal dari unit

produksi ammonia. Kebutuhan konsumsi ammonia yaitu 0,568 ton/ton urea.

Berikut spesifikasi ammonia cair yang digunakan sebagai bahan baku untuk

pembutan urea :

 Tekanan : 18 Kg/cm2

 Temperatur : 30C

Tabel 1. Komposisi Ammonia Cair


No. Komponen Satuan Nilai
1. Kadar amoniak % berat 99,95
2. Kadar air % berat 0,05
(PT Pupuk Kujang, 2017)
5

2. Gas Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida (CO2) yang digunakan untuk bahan baku pada unit urea

adalah hasil reaksi antara gas alam (CH4) yang bereaksi dengan H2O pada

primary reformer dan gas alam (CH 4) yang dioksidasi dengan Oksigen (O2) pada

secondary reformer yang merupakan salah satu produk unit ammonia. Berikut

adalah komposisi bahan baku CO2 yang digunakan pada unit urea :

 Tekanan : 0,5 Kg/cm2

 Temperatur : 38C

Tabel 2. Komposisi Karbondioksida


No. Komponen Satuan Nilai
1. Kadar CO2 % berat 98,62
2. Kadar N2 % berat 0,39
3. Kadar H2 % berat 0,99
(PT Pupuk Kujang, 2017)

3. Spesifikasi Produk

Produksi utama PT Pupuk Kujang adalah urea yang berbentuk prill. Urea

yang dihasilkan dari unit produksi urea memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 3. Spesifikasi Produk Urea


Parameter Satuan Batasan Nilai
Nitrogen % min. 46 46,5
Biuret % max. 0,5 0,484
Moisture % max. 0,5 0,425
Ukuran prill : 6 – 8 US Mesh % max. 95 94,523
(PT Pupuk Kujang, 2017)

Reaksi pembentukan urea ada beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :

Reaksi Pembentukan ammonia : N2 + 3H2 2NH3


Reaksi pembentukan karbamat : 2NH3 + CO2 NH2COONH4
Reaksi pembentukan urea : NH2COONH4 (NH2)2CO + H2O

N2 + 3H2 + CO2 (NH2)2CO + H2O

1.2.2 Unit-unit dalam Pabrik


6

PT Pupuk Kujang Cikampek dibagi menjdi 4 unit yang saling berkaitan

satu sama lainnya, yaitu :

1.2.2.1 Unit Ammonia

Unit ammonia merupakan unit yang bertugas mengolah gas alam dan

udara menjadi ammonia dan CO2 dengan metode Haber-Bosh dimana bahan

baku utamanya adalah nitrogen dari udara dan hidrogen dari gas alam.

Pada unit ammonia kapasitas produksi yang dihasilkan adalah sebesar

330.000 ton/tahun sebagai bahan baku urea. Dengan hasil sampingnya adalah

Karbondiokasia (CO2) yang dikirim ke unit urea, Hidrogen (H2), dan Nitrogen (N2)

yang selanjutnya dikirim ke anak perusahaan PT.Pupuk Kujang.

1.2.2.2 Unit Urea

Unit urea menghasilkan urea prill dengan ukuran yang dikehendaki

adalah 18 mesh. Urea dihasilkan dengan mereaksikan antara ammonia (NH3)

dan karbondioksida (CO2) membentuk ammonium karbamat yang kemudian

didehidrasi membentuk urea. Unit urea terbagi menjadi empat seksi yaitu :

1. Seksi Sintesa Urea

Pada seksi ini ammonia (NH3) dan karbondioksida (CO2) bereaksi

membentuk ammonium karbamat dimana reaksinya bersifat eksotermis pada

suhu 150 0C dengan tekanan 200 kg/cm2. Akibat panas yang ditimbulkan oleh

reaksi pembentukan ammonium karbamat tersebut, ammonium karbamat terurai

menjadi urea pada suhu 194 0C dengan tekanan 210 kg/cm2. Proses ini terjadi

pada Reaktor Urea Sintesa (DC-101) dengan kondisi operasi pada reaktor

adalah pada tekanan 210 kg/cm2 dan suhu 194 0C.

2. Seksi Purifikasi
7

Seksi ini bertujuan untuk mendekomposisi ammonium karbamat menjadi urea

dan air (H2O) menggunakan metode flashing, stripping dan pemanasan sehingga

terjadi peningkatan konsentrasi urea yang dihasilkan juga melepas gas CO2 dan

NH3 sisa untuk direcovery .

3. Seksi Recovery

Seksi ini bertujuan untuk mengabsorbsi gas yang keluar dari purifikasi

menjadi ammonium karbamat sebagai larutan recycle dan dikembalikan lagi ke

Urea Syntesis Reaktor (DC-101) serta ammonia yang dikembalikan kedalam

ammonia reservoir.

4. Seksi Kristalisasi dan Pembutiran

Seksi ini bertujuan untuk mengkristalkan urea dengan memisahkan urea dari

kandungan airnya yang selanjutnya dibentuk menjadi urea butiran (urea prill)

pada bagian prilling tower dengan ukuran yang dikehendaki adalah 18 mesh.

1.2.2.3 Unit Pengantongan

Pada unit ini, urea yang sudah terbentuk prilling akan ditransportasikan

dengan conveyor ke bagian bagging. Selanjutnya, urea akan dikemas kedalam

karung dengan berat masing-masing adalah 5 kg, 50 kg dan 1 ton. Kapasitas

gudang penyimpanan untuk produk urea adalah 40.000 ton. Produk yang telah

dikemas kemudian didistribusikan ke pasaran melalui unit pemasaran.

1.2.2.4 Unit Utilitas

Unit utilitas adalah unit yang bertugas untuk menyediakan kebutuhan

bahan baku penunjang agar proses produksi berjalan dengan baik. Pada unit ini

meliputi beberapa bagian :

1. Unit Penyediaan Air (Water Intake)


8

2. Unit Pengolahan Air (Water Treatment)

3. Unit Pembangkit Uap (Steam)

4. Unit Pembangkit Listrik (Generator)

5. Unit Pengolahan Air Pendingin (Cooling Water)

6. Unit Pengolahan Udara Pabrik (Plant Air) dan Udara Instrumen (Instrument

Air)

7. Unit Pengolahan Air Limbah

1.2.3 Organisasi Perusahaan

1.2.3.1 Struktur dan Job Deskripsi

Struktur Organisasi memberikan wewenang kepada setiap bagian

perusahaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, juga

mengatur sistem dan hubungan struktural antar fungsi atau orang-orang dalam

hubungan satu dengan yang lainnya pada pelaksanaan fungsi.

Pupuk Kujang mempunyai struktur organisasi yang berbentuk lini dan

staff. Tugas kelompok lini adalah melaksanakan tugas pokok, sedangkan

kelompok staff melaksanakan tugas penunjang.

PT Pupuk Kujang (Persero) telah mengalami beberapa kali reorganisasi

sejak pertama kali berdiri sampai sekarang. Struktur organisasi yang berlaku saat

ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.023/SK/DU/X/2014 tanggal 13

Oktober 2014. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, PT Pupuk Kujang

dipimpin oleh Dewan Direksi yang terdiri dari :

1. Direktur Utama
9

Dalam Dewan Direksi, Direktur Utama membawahi Direktur Produksi, Teknik

dan Pengembangan, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Serta

Direktur Komersil. Tugas-tugas Direktur Utama yaitu :

 Menyampaikan segala keputusan

 Melakukan kerjasama yang erat dengan perusahaan-perusahaan lain.

 Membuat rencana kerja yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan

tersebut untuk setiap tahunnya.

1. Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan

Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan membawahi langsung

Kompartemen Produksi, Kompartemen Teknik dan Pengembangan, serta

Kompertemen Pemeliharaan. Tugas Direktur Produksi Teknik dan

Pengembangan sebagi berikut :

 Membuat rencana dalam produksi urea dan ammonia

 Melakukan pemasaran hasil produksi urea

 Mengatur seluruh kegiatan pabrik yang berhubungan dengan teknik dan

pengembangan pabrik

 Membuat perencanaan yang berhubungan dengan proses pabrik

 Melakukan kerjasama dengan produksi bagian lain.

2. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi Kompertemen

Sumber Daya Manusia dan Kompartemen Logistik dan Umum. Tugas-tugas

dari Direktur Sumber Daya Manusia adalah :

 Membantu direktur utama dalam bidang ketenagakerjaan

 Mengatur semua kegiatan produksi

 Mengawasi semua pegawai yang ada di perusahaan tersebut.


10

3. Direktur Komersil

Direktur Komersil membawahi Kompartmen Administrasi Keuangan dan

Kompartemen Pemasaran. Kompartmen Administrasi Keuangan membawahi

Departemen Anggaran, Departemen Keuangan, Departemen Akuntansi, dan

Departemen Teknologi informasi dan komunikasi. Kompartamen Pemasaran

membawahi Departemen Perencanaan dan Promosi, Departemen Sarana

Penjualan, Departemen Penjualan PSO dan Departemen Penjualan NON

PSO.

Tugas-tugas dari direktur komersil sebagai berikut :

 Menyusun rencana anggaran pengeluaran.

 Mengatur semua kegiatan operasional.


11

12
13

1.2.3.2 Fasilitas Penunjang

PT Pupuk Kujang menyediakan berbagai fasilitas penunjang yang

dikelola oleh suatu yayasan. Fasilitas penunjang ini ditujukan untuk menunjang

kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Beberapa fasilitas penunjang yang

tersedia adalah :

1. Perumahan

2. Sekolah

3. Transportasi

4. Balai Kesehatan

5. Masjid

6. Sarana Olahraga dan Rekreasi

7. Asuransi

1.2.3.3 Jumlah dan Pendidikan Karyawan di Tiap Bagian

Jumlah karyawan PT.Pupuk Kujang yang tercatat di Departemen

Pengelolaan SDM sampai bulan Januari/Februari 2017 adalah 1189 orang.

Jumlah ini tidak termasuk tenaga harian lepas (karyawan honorer dan ikatan

kerja). Menurut status/lokasi kantor karyawan PT.Pupuk Kujang dapat dibedakan

menjadi :

Tabel 4. Jumlah Karyawan PT.Pupuk Kujang


No Status/Lokasi Kantor Tetap Training Honorer Jumlah
1 Pupuk Kujang 1.101 62 3 1.166
Cikampek
2 Karyawan Alih Tugas 14 0 0 14
3 Pupuk Kujang Jakarta 9 0 0 9
Jumlah 1.124 62 3 1.189
(PT Pupuk Kujang, 2017)
Tingkatan dari karyawan disesuaikan dengan pendidikan, pengalaman

dan masa kerja dari karyawan yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
14

Tabel 5. Jumlah Karyawan sesuai dengan tingkat pendidikan


No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1. Pasca Sarjana 24
2. Sarjana 261
3. Sarjana Muda 140
4. SLTA 762
5. SLTP 1
6. SD 1
(PT Pupuk Kujang, 2017)

Berdasarkan waktu kerjanya, karyawan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu

karyawan regular dan karyawan shift. Pembagian kerja secara shift bertujuan

untuk menjamin lancarnya pabrik agar beroperasi secara 24 jam penuh.

1. Jam Karyawan Regular

Karyawan reguler adalah karyawan yang tidak terlibat langsung dalam

kegiatan produksi maupun pengamanan pabrik, yaitu karyawan yang bekerja 5

hari dalam seminggu. Jam kerja untuk karyawan reguler adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Jam Kerja Reguler


Hari Jam Kerja
Senin-Kamis 07.00 – 16.00
Istirahat Siang 11.30 – 12.30
Jumat 07.00 – 16.30
Istirahat Siang 11.30 – 13.00
Sabtu – Minggu Libur ( Off )
(PT Pupuk Kujang, 2017)

2. Jam Kerja Shift

Setiap shift bekerja selama 8 jam sehari. Jumlah shift ada empat kelompok,

yaitu A, B, C, dan D. Adapun pembagian kerjanya adalah sebagai berikut :

 Day Shift (DS) : pukul 07.00 – 15.00

 Swing Shift (SS) : pukul 15.00 – 23.00

 Night Shift (NS) : pukul 23.00 – 07.00

PT.Pupuk Kujang memiliki 4 kelompok shift, masing-masing kelompok

bekerja selama tujuh hari setiap shift kemudian libur dua sampai tiga hari.
15

Pembagian kerja tiap shift dapat dilihat pada tabel :

Tabel 7. Jam Kerja shift


Group Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
A NS NS OFF OFF DS DS SS SS
B SS SS NS NS OFF OFF DS DS
C DS DS SS SS NS NS OFF OFF
D OFF OFF DS DS SS SS NS NS

(PT Pupuk Kujang, 2017)

Setiap kelompok shift bekerja selama lima hari, seminggu atau sebanyak

40 jam dan beristirahat selama dua sampai tiga hari.

Perbaikan pabrik yang disebut dengan PERTA (Perbaikan Tahunan) atau

TA (Turn Arround) yaitu menghentikan produksi untuk perbaikan atau

pemeriksan seluruh alat-alat dilakukan sekali dalam setahun, memakan waktu

kurang lebih satu bulan. Sehingga pada prakteknya dalam satu tahun hanya ada

sekitar 330 hari kerja.

1.2.3.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Undang-undang No 1 Tahun 1970 menetapkan bahwa setiap tenaga

kerja berhak mendapat perlindungan demi keselamatan hidup dan meningkatkan

produksi serta produktivitas nasional. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi

PT.Pupuk Kujang No. 067/DIR/X/1978 tentang pemberian wewenang kepada

bagian keselamatan dan pemadam kebakaran maka perusahaan mengambil

langkah-langkah yang pada prinsipnya adalah melakukan pencegahan dan

penanggulangan terhadap kemungkinan bahaya. Jenis-jenis bahaya yang

biasanya berada di tempat kerja adalah sebagai berikut :

1. Bahaya zat kimia, baik berupa gas maupun cairan yang beracun atau mudah

terbakar

2. Debu-debu disekitar tempat kerja yang dapat mengganggu pernafasan


16

3. Aliran listrik tegangan tinggi

4. Kebisingan yang melebihi ambang batas pendengaran

5. Mesin-mesin yang bekerja pada tekanan dan suhu yang tinggi sehingga

dapat menimbulkan ledakaan dan kebakaran

6. Penerangan/lampu yang kurang memadai

7. House keeping yang tidak baik mengakibatkan tempat kerja kotor serta alat-

alat yang tidak teratur sehingga menyulitkan dalam penanggulangan

kebakaran dan kecelakaan

8. Jam kerja yang berlebihan dan kerja rutin sehingga dapat menyebabkan

kelelahan dan kejenuhan.

Untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh jenis–jenis bahaya

tersebut, diperlukan kesatuan kelompok kerja dalam sistem terpadu. Sistem

keselamatan kerja di lingkungan PT. Pupuk Kujang melibatkan 6 kelompok kerja,

yaitu: bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, bagian Pengamanan, bagian

Pemeliharaan Lapangan, bagian Lingkungan Hidup, bagian Rescue dan

Pemadam Kebakaran serta bagian Asuransi dan Perbendaharaan.

Selain kelompok kerja di atas, sangat penting juga adanya kesadaran dari

seluruh karyawan untuk mencegah serta menghindari adanya bahaya yang

dapat merugikan diri sendiri, orang lain maupun perusahaan. Untuk

mengingatkan karyawan, maka setiap pagi dan sore selalu dibacakan pesan-

pesan keselamatan kerja oleh bagian keselamatan dan pemadam kebakaran.

1. Bagian Rescue dan Pemadam Kebakaran

Bagian ini berkedudukan di bawah divisi inspeksi dan keselamatan dengan

jumlah anggota 33 orang yang dibagi menjadi dua seksi yaitu seksi pencegahan
17

dan seksi penanggulangan kecelakaan atau kebakaran. Bagian ini dilengkapi

sarana penunjang, seperti: mobil ambulance, kendaraan pemadam kebakaran.

APAR (Alat Pemadam Api Ringan), jaringan air hydrant dari kawasan pabrik

sampai perumahan, masker gas dan debu, racun api, pendeteksi api dan

peralatannya, kotak PPPK, poster-poster keselamatan kerja, mengumumkan

safety talk yang berisi pesan-pesan keselamatan kerja, serta memberikan

pendidikan dan latihan penanggulangan secara berkala untuk seluruh karyawan.

2. Bagian Pengamanan

Bagian keamanan terdiri dari dua pasukan yaitu pasukan penjagaan,

pasukan penyelidikan dan pasukan penanggulangan. Tugas utama dari bagian

ini adalah menjaga keamanan lingkungan.

3. Bagian Pemeliharaan dan Lapangan

Bagian ini menyediakan sarana bagi karyawan berupa perlengkapan kerja,

misalnya pakaian kerja dan peralatan lainnya. Bagian ini juga menyediakan

konsultasi bagi karyawan yang ditangani oleh seorang psikolog.

4. Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Bagian ini dilengkapi dengan dokter umum, perawat dan dokter gigi, bertugas

untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh karyawan dan keluarga.

5. Bagian Lingkungan Hidup

Bagian ini bertugas untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah

terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran udara, pencemaran air,

maupun pencemaran suara.

6. Bagian Asuransi dan Perbendaharaan

Bagian ini bertugas mengurusi masalah asuransi tenaga kerja dan pemberian

santunan kepada karyawan yang mendapatkan musibah kecelakaan. Dengan


18

adanya asuransi ini diharapkan akan memberikan rasa aman kepada karyawan

dalam menjalankan tugasnya.

1.2.3.5 Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang diperoleh karyawan PT.Pupuk Kujang adalah

sebagai berikut :

1. Gaji

Sistem penggajian untuk karyawan PT.Pupuk Kujang adalah sebagai berikut:

 Karyawan tetap, ikatan kerja dan honorer, gaji dibayar pada akhir bulan

yang terdiri dari gaji dasar dan tunjangan.

 Tenaga harian lepas, gaji diberikan setiap hari sabtu yang jumlahnya

disesuaikan dengan jumlah jam kerjanya

Disamping gaji rutin, setiap karyawan juga mendapatkan bonus keuntungan

tahun yang besarnya tergantung pada laju produksi. Bagi karyawan yang

bekerja lembur diberikan upah tambahan dengan perhitungan sebagai

berikut:

 Hari biasa, lembur 1 jam pertama besarnya 1,5 kali upah/jam

 Hari minggu dan hari libur besarnya 2 kali upah/jam

 Karyawan yang dipanggil di luar jam kerjanya juga diberikan tambahan

upah.

2. Uang Cuti

Uang cuti diberikan jika karyawan sudah menempuh satu tahun kerja. Hak

cuti yang diberikan meliputi cuti tahunan dan cuti besar. Hak cuti tahunan

diberikaan sekali setiap tahun dengan lama cuti 12 hari. Sementara hak cuti

besar diberikan setiap enam tahun sekali dengan lama waktu cuti adalah 46

hari. Uang cuti yang diberikan adalah sebesar :


19

 Dua setengah kali gaji dasar untuk cuti tahunan

 Empat kali gaji dasar untuk cuti besar

3. Jaminan Kesehatan

Perusahaan juga menyediakan jaminan kesehatan dengan memperhatikan

masalah bagi karyawan dan keluarganya. Oleh karena itu, dibangun balai

kesehatan untuk melayani para karyawan. Para karyawan diberi pelayanan

kesehatan secara gratis.

1.2.4 Sistem Pemasaran Hasil

Produksi utama PT.Pupuk Kujang Cikampek adalah pupuk urea 46 % N

dengan kapasitas 570.000 ton/tahun. Selain itu, produk samping yang dihasilkan

PT Pupuk Kujang berupa ammonia, hidrogen dan karbondioksida dengan kadar

1000 MT/hari dengan pemasaran menggunakan truk-truk tangki ammonia.

Daerah pemasaran PT.Pupuk Kujang telah ditentukan khusus untuk

memenuhi kebutuhan pupuk di Pulau Jawa terutama Jawa Barat dan Jawa

Tengah. Penyaluran pupuk urea dilakukan oleh lima distributor yang ditunjuk oleh

PT.Pupuk Kujang yaitu PT Pertani, PT Hurip Utama, PT Selini, PT.Cipta Niaga

dan PT Muara Teguh Perkasa. Hasil produksi pupuk urea dari PT.Pupuk Kujang,

selain dipasarkan di dalam negeri juga diekspor ke luar negeri yang ditangani

oleh pihak swasta/distributor.

1.3 Lay Out Pabrik

Penentuan lokasi suatu proyek merupakan suatu hal yang penting, hal ini

dilihat dari pelaksanaan pembangunan, operasi pabrik dan penyaluran produksi.

PT Pupuk Kujang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 39, Desa Dawuan,

Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini

berdasarkan pertimbangan antara lain :


20

 Dekat dengan Waduk Jatiluhur sebagai sumber tenaga listrik

 Lokasi pabrik berdekatan dengan bahan baku yaitu sumber gas alam yang

berlokasi di Jatibarang, Cilamaya

 Lokasi dekat dengan sumber air tawar yaitu Sungai Citarum, Curug dan

Cikao

 Tersedianya jaringan angkutan darat yang baik seperti jalan raya dan jalan

kereta api untuk pengangkutan pupuk urea namun pada tahun 1998 jalur

kereta sudah tidak dioperasikan lagi karena pertimbangan biaya

pengangkutan yang kurang ekonomis. Lokomotif dan gerbong pupuk urea

yang masih disimpan di Stasiun Karawang bisa dioperasikan bila sewaktu-

waktu diperlukan.

 Dekat sumber penyediaan bahan bangunan

 Terdapatnya sungai pembuangan limbah, yaitu Sungai Cikaranggelam

 Berada di pertengahan daerah pemasaran produksinya.

 Berdekatan dengan dua kota (Jakarta dan Bandung) yang merupakan

sumber penyediaan bahan bangunan, sumber tenaga kerja, sumber

informasi dan sumber ilmu pengetahuan

Kawasan PT.Pupuk Kujang memiliki luas area sekitar 727,5 Ha yang terdiri

atas daerah pabrik seluas + 60 Ha, daerah perumahan seluas + 60 Ha, daerah

perkantoran dan sarana penunjang lainnya seluas + 230 Ha serta Kawasan

Indistri Kujang Cikampek (KIKC) seluas + 377,5 Ha.

Pemilihan tata letak/lay out pabrik dirancang dengan tujuan :

 Pengolahan produk dapat efisien

 Memudahkan dalam penanggulangan bahaya, ledakan, dan kebocoran gas


21

 Mencegah polusi gas maupun suara sehingga tidak mengganggu masyarakat

sekitarnya

 Memudahkan jalan masuk dan keluar kendaraan di area pabrik

Tujuan utama dalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk

meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen – elemen biaya

sebagai berikut :

 Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun

fasilitas produksi lainnya

 Biaya pemindahan bahan (material handling costs)

 Biaya produksi, maintenance, safety, dan in – process storage cost

Adapun Lay Out PT. Pupuk Kujang dapat dilihat pada gambar 2 :
22

KE JAKARTA JL. A. YANI KE BANDUNG

Parkir / Terminal Truk


U

Rel KA
Garasi Bus
Karyawan

Unit Utilitas

Unit
Penampungan

Unit Urea
Amonia
1A
Kolam

1A
air

Pabrik-Pabrik

Prusahaan
Pengantongan

Pabrik-Pabrik

Perusahaan

Anak
Unit Unit
Unit

Anak
Utilitas Utilitas

Unit
Unit Urea
Amonia
1B
1B

Diklat
laboratorium bengkel
Balai
Kesehatan

Halaman
Parkir
Jalan ke
Perumahan

Kantor
Perusahaan Kantor Pusat
Patungan

Sumber : Kantor
(Sumber : KantorPusat PT.Pupuk
Pusat PT. Kujang
Pupuk Kujang, ,2017
2012
Keterangan gambar:

: kawasan penghijauan (paru-paru industri) Skala 1: 3000

Gambar 2. Lay Out PT. Pupuk Kujang

(PT Pupuk Kujang, 2017)


23

B
3 1

Plant Ammonia
4

Plant 2
Utility

7
5

6
8

13

11 9
14

17

15

10
18
16

12

Gambar 3. Lay Out Plant Urea 1A Pupuk Kujang Cikampek


24

Keterangan Gambar :

1. Mushola

2. Laboratorium Kontrol 1A

3. Control Room

4. Ruangan Kantor

5. Compressor House

6. Pupm House (Resiprocating Pump)

7. Ruangan Mekanik

8. Pump House (Sentrifugal Pump)

9. Unit Kristalisasi

10. Unit Sentrifugasi

11. Unit Recovery

12. Prilling Tower

13. Reaktor Sintesa Urea

14. High Pressure Decomposser

15. Low Pressure Decomposse

16. Gas Separator

17. Water Treatment

18. BIN

19. : Knock Out Drum

: Amonium Recovery Absorber

: Ammonium Reservoir

: Tangki Penyimpan Urea

Anda mungkin juga menyukai