Laporan Tekpang
Laporan Tekpang
PENGOLAHAN KELAPA
KELOMPOK 1
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2018
PERCOBAAN II
PENGOLAHAN KELAPA
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari cara pengolahan permen kelapa, dodol kelapa muda, dan susu serta es krim
coklat dari santan kelapa.
Menurut Wibowo (2007) Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga:
(1) Kelapa dalam dengan varietas viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah),
Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, (2) Kelapa genjah dengan varietas
Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa
(kelapa raja malabar), dan (3) Kelapa hibrida.
Kelapa banyak terdapat di negara-negara Asia dan Pasifik yang menghasilkan 5.276.000
ton (82%) produksi dunia dengan luas ± 8.875.000 ha (1984) yang meliputi 12 negara,
sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan Amerika Selatan. Indonesia merupakan
negara perkelapaan terluas (3.334.000 ha tahun 1990) yang tersebar di Riau, Jateng,
Jabar, Jatim, Jambi, Aceh, Sumut, Sulut, NTT, Sulteng, Sulsel dan Maluku, tapi
produksi dibawah Philipina (2.472.000 ton dengan areal 3.112.000 ha), yaitu sebesar
2.346.000 ton.
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur dan
cukup untuk membasahi tanah; waktu penanaman adalah pada bulan setelah curah hujan
pada bulan sebelumnya mencapai 200 mm. Adapun cara penanaman adalah sebagai
berikut:
1. Top soil dicampur dengan pupuk phospat 300 gram per lubang dan dimasukkan ke
lubang tanam.
2. Polybag dipotong melingkar pada bagian bawah, dimasukkan ke lubang tanam, dan
dibuat irisan sampai ke ujung, bekas polybag selanjutnya digantungkan pada ajir
untuk meyakinkan bahwa polybag sudah dikeluarkan dari lubang tanam. Arah
penanaman harus sama.
3. Bibit ditimbuan tanah yang berada di sebelah selatan dan utara lubang, dipadatkan
dengan ketebalajn 3-5 cm diatas sabut bibit kelapa.
4. Kebutuhan bibit 1 ha, apabila jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga sama sisi, adalah 143
batang dan bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman 17 batang, sehingga
jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang.
Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti aluvial, laterit, vulkanis,
berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada endapan aluvial.
Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan
pH diatas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan gejala-
gejala defisiensi besi dan mangan.
Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah
sama dengan laju evapotranspirasirasi atau bila persediaan air ditambah curah hujan
selama 1 bulan lebih besar atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah
cukup tersedia. Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama
kandungan bahan organik dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang
dikehendaki minimal 80-100 cm.
Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat
kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah
akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami
erasi (Hartoyo, 2010).
II.3 Permen
Permen adalah produk yang dibuat dengan cara mendidihkan campuran gula dan air
bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa sampai tercapai kadar air kira-kira
3%. Permen merupakan makanan berkalori tinggi dengan bahan dasar gula, air, dan
sirup fruktosa pada umumnya. Kadar gula dalam permen cukup tinggi, sehingga dapat
menyebabkan gigi berlubang. Biasanya suhu yang digunakan sebagai petunjuk
kandungan padatan. Sesudah didihkan sampai mencapai kandungan padatan yang
diinginkan (kurang lebih 150 oC) sirup dituangkan pada cetakan dan dibiarkan tercetak
(Buckle, et al., 1987).
Permen merupakan suatu produk pangan yang disukai semua orang mulai dari anak-
anak hingga orang dewasa. Hal ini karena permen dapat dikonsumsi dimana pun dan
kapan pun. Minat konsumen pada permen terutama permen keras dapat menjadi peluang
bisnis yang menguntungkan, tetapi karena permen ini sangat umum dikonsumsi,orang
jarang memperhatikan kandungan gizi permen. Seiring berjalannya waktu, kesadaran
masyarakat akan kesehatan meningkat. Masyarakat menjadi semakin kritis dalam
memilih semua produk makanan yang akan mereka konsumsi. Hal ini memacu para
produsen untuk membuat produk pangan yang selain memiliki penampakan yang
menarik juga memiliki kandungan gizi yang baik (Pratiwi dkk., 2008).
2.4 Dodol
Dodol merupakan salah satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk dalam jenis
makanan yang mempunyai sifat agak basah sehingga dapat langsung dimakan tanpa
dibasahi terlebih dahulu (rehidrasi) dan cukup kering sehingga dapat stabil dalam
penyimpanan. Dodol termasuk jenis makanan setengah basah (Intermediate Moisture
Food) yang mempunyai kadar air 10-40 %, Aw 0,70 - 0,85, tekstur lunak, mempunyai
sifat elastis, dapat langsung dimakan, tidak memerlukan pendinginan dan tahan lama
selama penyimpanan. Buah-buahan kadang juga ditambahkan untuk memberikan rasa
yang diinginkan. Dodol yang berkualitas baik adalah dodol dengan tekstur yang tidak
terlalu lembek, bagian luar mengkilap akibat adanya pelapisan gula atau glazing, rasa
yang khas dan jika mengandung minyak tidak terasa tengik. Beberapa jenis dodol yang
berlemak menjadi tengik akibat adanya kerja enzim lipase yang tahan panas dan adanya
reaksi oksidasi (Anonim 2011).
2.5 Es Krim
Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan
dan agitasi pada bahan-bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis,
penstabil, pengemulsi, serta penambah citarasa (flavor). Es krim biasa dikonsumsi
sebagai makanan selingan (desert) dan dikelompokkan dalam makanan camilan (snack).
Prinsip pembuatan es krim adalah membentuk rongga udara pada campuran bahan es
krim atau Ice Cream Mix (ICM) sehingga diperoleh pengembangan volume yang
membuat es krim menjadi lebih ringan, tidak terlalu padat, dan mempunyai tekstur yang
lembut (Padaga dan Sawitri, 2005).
Es krim adalah makanan yang mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral. Menurut SNI es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan
cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula
dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim terdiri dari
62 – 68% air, 32 – 38% bahan padat dan udara. Menurut Soeparno (1998) menjelaskan
bahwa es krim adalah sejenis produk makanan beku yang terbuat dari krim susu, gula
dengan atau tanpa penambahan zat pembentuk aroma dan mengandung antara 8-14%
lemak susu. Bahan-bahan utama yang diperlukan dalam pembuatan es krim antara lain
lemak, bahan kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil, dan bahan
pengemulsi. Lemak susu (krim) merupakan sumber lemak yang paling baik untuk
mendapatkan es krim berkualitas baik. Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai
gizi es krim, menambah cita rasa, menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut
(Padaga dan Sawitri, 2005).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunkan pada percobaan ini yaitu wajan, baskom, saringan santan kelapa,
timbangan, cetakan permen, kompor, gelas ukur 1 Liter, sodek, blender, cetakan
dodol, dan lemari pendingin.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu kelapa parut 1 kg, gula putih 200 g,
air 1 L, daging kelapa muda 200 g, gula merah 100 g, tepung ketan 400 g, coklat
bubuk 12,5 kg, dan kantong plastik
Cetak permen
Masukkan kedalam
Blender bersama air kelapa baskom + tepung ketan