17 - Nanda Audina - 195080301111044 - Oseano-Dikonversi PDF
17 - Nanda Audina - 195080301111044 - Oseano-Dikonversi PDF
Disusun Oleh :
Nanda Audina
(195080301111044)/T02Genap
PENDAHULUAN
ENSO dan IOD adalah variabilitas iklim global yang dapat mempengaruhi
kondisi oseanografi. Variabilitas iklim ENSO terdiri dari tiga fenomena yaitu
kejadian normal, El Nino dan La Nina. Fenomena El Nino merupakan
peningkatan Suhu Permukaan Laut (SPL) dari suhu normalnya di Pasifik
Ekuator Timur. Sedangkan La Nina adalah fenomena SPL di wilayah Ekuator
Samudera Pasifik mengalami penurunan dari suhu normalnya. Selain
fenomena ENSO, fenomena interkasi antara variabilitas iklim global yang lain
yakni IOD yang merupakan suatu pola variabilitas di Samudera Hindia
(Panjaitan, 2011). Informasi mengenai kesuburan perairan merupakan hal
yang penting diketeahui untuk kepentingan masyarakt pesisir. Belum adanya
studi mengenai kesuburan perairan diantaranya variabilitas SPL dan klorofil-a
di perairan Kepulauan Karimunjawa membuat informasi mengenai kondisi
dan karakteristik kesuburan perairan Kepulauan Karimunjawa belum tersedia.
Pentingnya untuk mengetahui variabilitas SPL dan klorofil-a karena
berdasarkan kedua parameter tersebut dapat memberikan informasi mengenai
kesuburan perairan. Yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai informasi
dasar dalam penentuan zona tangkapan ikan (fishing ground). Perubahan SPL
dan klorofil-a di perairan secara umum dipengaruhi oleh ENSO dan IOD
sebagaimana yang dijelaskan oleh Kunarso et al., (2011) Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabilitas ilkim antar
tahunan ENSO dan IOD terhadap variabilitas SPL dan klorofil-a di Perairan
Kepulauan Karimunjawa. Selanjutnya mengetahui proses fisis yang
berpengaruh terhadap variabilitas SPL dan klorofil-a.
1.2. Rumusan Masalah
1.2 TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahuipengertian El Nino
2. Untuk mengetahuiproses terjadinya El Nino
3. Untuk mengetahui dampak El Nino terhadap Oseanografi Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
2.1. El Nino
Suhu permukaan laut (SPL) merupakan salah satu parameter yang penting
untuk mempelajari variasi musim, fenomena iklim seperti El Nino, dan juga
Indian Ocean Dipole yang selanjutnya dapat lebih memahami perubahan
iklim (Cahyarini, 2011). Suhu permukaan laut (SPL) merupakan salah satu
parameter oseanografi yang mencirikan massa air di lautan dan berhubungan
dengan keadaan lapisan air laut yang terdapat di bawahnya, sehingga dapat
digunakan dalam menganalisis fenomena yang terjadi di lautan. Suhu adalah
faktor penting bagi kehidupan organisme di laut yang dapat memengaruhi
aktivitas metabolisme maupun perkembangan, selain menjadi indikator
fenomena perubahan iklim (Hutabarat & Evans, 1986).
2.3. Arus
Pemanasan global (global warming) yang saat ini sedang menjadi isu
dunia diyakini berdampak terhadap perubahan iklim dan dinamika laut.
Melaporkan bahwa perubahan iklim menyebabkan peningkatan frekuensi
kejadian ENSO dari 3 – 7 tahun sekali, menjadi 1,5 – 3 tahun sekali. Selain
itu, perubahan iklim akan memperkuat stratifikasi massa air di daerah tropis
dan lint ang menengah dan akibatnya memperlemah proses percampuran
(mixing), mengurangi kekuatan upwelling (M. Collins., 2000).
PENUTUP
• Kesimpulan
Fenomena El Niño ini mempengaruhi massa air di perairan tersebut yang mana
SPL menjadi lebih rendah daripada pada saat keadaan normal sehingga memperkuat
intensitas upwelling yang telah ada yang mengalami puncaknya pada MT. Selain itu,
meningkatnya upwelling ini dipicu dengan melemahnya transpor ARLINDO yang
menyebabkan adanya kekosongan air di Samudera Hindia. Pengaruh ENSO dan IOD
terhadap variabilitas SPL dan klorofil-a di Perairan Karimunjawa terjadi pada
periode-periode khusus yaitu ketika El Nino kuat bersamaan dengan IOD(+) yang
menimbulkan SPL dingin serta klorofil-a tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Kusriyati. 2012. Kajian ENSO, Hubungannya dengan Suhu Permukaan Laut dan
Konsentrasi Klorofil-a di Teluk Bon. Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
Muhammad., S. Rizal., J. M. Affan2. 2012. Pengaruh ENSO (El Nino and Southern
Oscillation) terhadap transpor massa air laut di Selat Malaka. Depik. 1(1): 61-
67.
Maulidiya, H., Andi, I., Ishak, J. 2012. Penentuan Kejadian El-Nino Dan La-Nina
Berdasarkan Nilai Southern Oscilation Indeks. Positron, 2(2):6-14
Panjaitan, R.J.A. 2011. Variabilitas Konsentrasi Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut Dari
Citra Satelit Aqua Modis Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkapan Ikan
Lemuru di Perairan Selat Bali. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
Pertanian Bogor, Bogor
Saraswata, A. G., P. Subardjo, Muslim. 2013. Pengaruh Monsun Terhadap Distribusi Suhu
Permukaan Laut Dan Klorofil-A di Perairan Selatan Bali. Jurnal Oseanografi,
2(1): 79 - 87
Hasyim, B., Sulma, S., & Hartuti, M. 2010. Kajian Dinamika Suhu Permukaan Laut Global
Menggunakan Data Penginderaan Jauh Microwave. Majalah Sains dan
Teknologi DIrgantara Vol. 5 No. 4, 130-143.
Astuti, P. (2008). Wilayah Kesuburan Perairan Laut Jawa pada Periode El Niño dan
Periode Normal. Skripsi FMIPA Universitas Indonesia.