Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fidiya Eka Ayu Surya Pangstu

Kelas : T02 GENAP


NIM : 195080301111046

HUBUNGAN EL NINO DENGAN HASIL TANGKAPAN


IKAN DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara yang memiliki luas perairan sekitar 80% dari
luas wilayah daratan. Luasnya mencapai 3,1 Juta Km2 dengan garis pantai 81.000
km. Hal tersebut yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang
disebut negara maritim. Berbicara mengenai perairan laut di Indonesia tentu tidak
luput dari berbagai macam fenomena oseanografi di perairan Indonesia, sehingga
menjadikan wilayah perairan Indonesia sanagt dinamis dan kaya akan
keanekaragaam hayati tidak terkecuali seperti jenis ikan yang sangat beraneka
ragam.
Salah satu dari fanemena oseanografi adalah anomali iklim yang
mengakibatkan Anomali iklim mengakibatkan perubahan iklim global yang tidak
menentu. Dampak dari perubahan iklim global adalah terjadinya fenomena El
Nino (meningkatnya suhu samudera pasifik) dan La Nina (menurunnya suhu
samudera pasifik) yang mempengaruhi samudera-samudera di seluruh dunia.
Terjadinya fenomena tersebut mengakibatkan suhu permukaan air laut berubah,
sehingga mempengaruhi pola kehidupan ikan. Perubahan suhu akan
mempengaruhi zona upwelling (tempat mencari makan) ikan, yang tidak hanya
mengakibatkan penurunan, tetapi juga pergeseran populasi spesies ikan ke laut
yang lebih dingin atau bergeser ke wilayah yang lebih panas (Moegni et al.,
2014). Selain itu, anomali menyebabkan perubahan cuaca tidak terduga di lautan.
Kondisi parameter oseanografi dan daerah yang kaya makanan sangat
mempengaruhi keberadaan ikan pelagis di suatu perairan, karena sifatnya yang
senang bermigrasi untuk memburu daerah yang kaya makanan (daerah upwelling),
senang hidup di daerah front (pertemuan) antara massa air hangat dan air dingin,
serta senang hidup pada kisaran suhu dan kedalaman tertentu [2], a.l.: cakalang
(17 – 28oC), tuna sirip biru (12 – 25oC), tuna mata besar (11 – 28oC), madidihang
(18 – 31oC), dan albacora (14 - 23oC) .(Ningsih , et al.,2018).
Pada bulan Oktober tahun 2011, Oktober tahun 2012, Agustus tahun 2013,
Oktober tahun 2014, November tahun 2015 terjadi peningkatan konsentrasi
klorofil-a secara signifikan. Diduga adanya fenomena El-Niño dan IOD positif.
El-Niño merupakan pemanasan SPL Pasifik Tropis bagian tengah dan timur.
Akibatnya aliran massa udara bergerak dari Indonesia menuju ke arah timur yang
menyebabkan SPL di Indonesia dan sekitarnya menjadi lebih dingin.(Prayoga et
al.,2017). Fenomena El-Niño dan IOD positif yang terjadi secara bersamaan
menyebabkan durasi upwelling mengalami peningkatan sehingga produktivitas
perairan Indonesia menjadi tinggi (Kemili dan Putri, 2012). Tingginya hasil
tangkapan ikan tongkol (Euthynnus sp) pada musim peralihan 2 (September -
November) diduga karena kondisi cuaca kering dan para nelayan dapat melakukan
penangkapan dengan optimal. Sedangkan pada musim barat (Desember -
Februari) terjadi penurunan hasil tangkapan diduga pada saat musim barat
(Desember - Februari) cuaca dalam kondisi buruk dengan tingginya curah hujan
sehingga menyebabkan nelayan tidak dapat melakukan penangkapan ikan dengan
optimal.(Prayoga et al.,2017).
Pergerakan massa air ini mencapai nilai tertinggi pada periode El Niño.
Pada periode El-Nino suhu permukaan laut rata-rata di Laut Jawa cenderung lebih
dingin dibandingkan periode normal. Kombinasi antara musim dan ENSO turut
berperan dalam migrasi ikan yang ada di periran. Selama periode ini nelayan
umumnya menangkap di perairan sekitar Selat Makasar bagian selatan (Selayar,
Genting, Lari-Larian dan Kota Baru). Sebaliknya pada musim timur ikan
berpindah menuju ke arah sebaliknya. Sedangkan di bagian timur Laut Jawa
terjadi hal yang sama, yaitu pergerakan ikan dari Laut Jawa menuju Laut Flores
pada musim barat dan arah sebaliknya pada musim timur. Pada saat musim
paceklik (Maret-Mei) nelayan umumnya menangkap ikan di perairan Natuna.
Hasil tangkapan ikan bulanan turut berfluktuasi seiring dengan perubahan musim.
Komposisi hasil tangkapan utama yang didaratkan di PPN Kejawanan di dominasi
oleh ikan pelagis kecil. Komposisi hasil tangkapan terbesar terdiri dari ikan
tembang, lemuru, dan layang. Sedangkan hasil tangkapan sampingan meliputi
ikan tenggiri, alu-alu, tongkol dan beberapa jenis ikan demersal. (Susilo et al.,
2015).
Pada waktu terjadi El Nino, sebaran ZPPI umumnya berada pada agak di
tengah dari Selat Madura, sehingga menyulitkan bagi nelayan kecil untuk
melakukan penangkapan ikan. Nelayan yang punya peluang melakukan
penangkapan pada ZPPI yang ada adalah para nelayan dari tempat pendaran ikan
(TPI) Besuki (Kab. Situbondo), disamping karena ada konsentrasi ZPPI di sebelah
utaranya juga karena ketersediaan armada kapal motor yang cukup memadai
untuk menjangkau lokasi-lokasi ZPPI tersebut.(Hasyim, 2014).
Dampak El Nino terhadap sebaran ZPPI di perairan Selat Madura yang
diturunkan berdasarkan thermal front berdasarkan data penginderaan jauh NOAA-
AVHRR. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan terjadinya penurunan ZPPI
pada waktu terjadi El-Nino, sebagai indikator semakin sulitnya bagi nelayan
menentukan daerah yang perspektif untuk melakukan penangkapan ikan. Di sisi
lain bahwa sebaran SPL yang diperoleh dari satelit penginderaan jauh NOAA-
AVHRR dapat digunakan untuk mengidentifikasi sebaran ZPPI yang paling
prospektif untuk penangkapan ikan di Selat Madura (Hasyim et al, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Hasyim B., Sondita F., Haluan J., dan Kartasasmita M. 2009. Indentifikasi Zona
Potential Penangkapan Ikan di Selat Madura dan Perairan Sekitarnya
Berdasarkan Data Penginderaan Jauh. Jurnal Kelautan Nasional. (1):164 –
181.
Hasyim, B. 2014. Indentifikasis Zona Penangkapan Ikan di Selat Madura Waktu
Terjadinya El Nino Berdasarkan Data Penginderaan Jauh. Seminar
Nasional Penginderaan Jauh.
Kemili, P., & Putri, M. R. (2012). Pengaruh Durasi dan Intensitas Upwelling
Berdasarkan Anomali Suhu Permukaan Laut Terhadap Variabilitas
Produktivitas Primer di Perairan Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis, 4(1), 66-79.
Moegni, Nurtjahja, Ahamd R. dan Gigih P. 2014. Adaptasi Nelayan Perikanan
Lau Tangkap dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Ekonomi dan Studi
Pembangunan, 15(2) : 182-189.
Ningsih, N.S., F. Hanifah., dan A.M.Kusmarini. 2018. Peranan Dinamika
Oseanografi Dalam Pengolahan Sumber Daya Perikanan. Journal of
Fisheries and Marine Science. 2(2)
Prayoga, I.M.S., I.D.N.N Putra., dan I.D.N.P Dirgayusa. 2017. Pengaruh Sebaran
Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil
Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali. Journal of
Marine and Aquatic Sciences 3(1):30-46.
Susilo. E, F. Islamy, A.J. Saputra, J.J. Hidayat, A.R. Zaky dan K.I. Suniada. 2015.
Pengaruh Dinamika Oseanografi Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Pelagis
PPN Kejawanan dari Data Satelit Oseanografi. Teknologi Penangkapan
Ikan

Anda mungkin juga menyukai