ALIFATIK SIKLIK .
. ALISIKLIK AROMATIK
ALKANA
1. SECARA FISIK
a 4 SUKU PERTAMA BERUPA / BERWUJUD GAS
c TITIK DIDIH & TITIK CAIR MAKIN TINGGI JIKA BM – NYA MAKIN BESAR
CH₂ .
SIKLOPROPANA
CH₂ CH₂ .
H₂C CH₂ .
SIKLOBUTANA
H₂C CH₂ .
CH₂ .
H₂C CH₂ .
SIKLOPENTANA
H₂C CH₂ .
CH₂
H₂C CH₂ .
SIKLOHEKSANA
H₂C CH₂ .
CH₂
NAMA STRUKTUR STRUKTUR SINGKAT
CH₂ .
H₂C CH₂ .
SIKLOHEPTANA
H₂C CH₂ .
CH₂ CH₂ .
CH₂ CH₂.
H₂C CH₂.
SIKLOOKTANA
H₂C CH₂.
CH₂ CH₂.
a. 1,3–DIMETILSIKLOBUTANA b. ETILSIKLOHEKSANA
H₃C . CH₃
1 4 I
CONTOH CH₂
2 3
. CH₃
KEGUNAAN HIDROKARBON DARI ALKANA
CH₃
l
CH₃ - CH – CH₃ 2 METIL PROPANA
C–C–C
l
C
1.b. ISOMER TEMPAT
KARENA PERBEDAAN TEMPAT GUGUS
FUNGSI DALAM MOLEKUL
MISALNYA : C₃H₇OH (PR0PANOL)
CH₃ - CH₂ - CH₂ - OH
2 – PROPANOL
CH₃ - CH – CH₃
l
OH
1.c. ISOMER FUNGSI
KARENA PERBEDAAN – PERBEDAAN
GUGUS FUNGSI
MISALNYA : ETANOL (C₂H₅OH)
CH₃ - CH₂ - OH
ETER DIMETIL ETER
CH₃ - O - CH₃
2. ISOMER RUANG
a. ISOMER GEOMETRIK (CIS – TRANS)
UNTUK SENYAWA YANG BERIKATAN RANGKAP (MIS.: ALKENA)
CIS = SEPIHAK : BILA GUGUS YG SAMA TERLETAK PADA SISI / ARAH YG SAMA
MISALNYA : CIS – 2 – BUTENA
CH₃ CH₃ C C
\ / \ /
C=C ATAU C=C
/ \ / \
H H H H
n 2 n 4
Rumus C₂H₄ Rumus C₄H₈
Nama Etena = Etilena Nama Butena = Butilena
n 3 n 5
Rumus C₃H₆ Rumus C₅H₁₀
Nama Propena = Propilena Nama Pentena , dst
ALKENA = CnH₂n
• Senyawa turunan Alkana berasal dari Alkana C1 atau
beberapa atom H diganti gugus tertentu.
JENIS SENYAWA NAMA IUPAC GUGUS FUNGSI
ALKENA ALKENA - C = C-
ALKOHOL ALKANOL - OH
ETER ALKOKSI ALKANA -O-
O .
ALDEHID ALKANAL II
.
-C–H
O
KETON ALKANON II
-C-
O .
ASAM
ASAM ALKANOAT II .
KARBOKSILAT
- C – OH
O .
- C – OR
TATA NAMA (penamaan) ALKENA
NO NAMA SENYAWA ALKENA
3 PROPUNA C₃H₄
4 BUTUNA C₄H₆
5 PENTUNA C₅H
6 HEKSUNA C₆H₁₀
7 HEPTUNA C₇H₁₂
8 OKTUNA C₈H₁₄
9 NONUNA C₉H₁₆
10 DEKUNA C₁₀H₁₆
TATA NAMA ALKUNA
1. Sesuai dgn nama alkana-nya dgn menggantikan
akhiran “ana” menjadi “una”
- Propana menjadi Propuna
- Butana menjadi Butuna
2. Bila rantai karbonnya panjang pemberian angka
dimulai dari ujung yg dekat dgn ikatan rangkapnya.
Misalnya:
4 – metil – 1 – pentuna
CH₃
l
b. CH Ξ C – C - CH₃
1 2 3 l 4
CH₃
3,3 – dimetil – 1 – butuna , dan sebagainya.
FUNGSI DARI ASETIELENA
1. Asetielena apabila dibakar dgn oksigen
menghasilkan temperatur tinggi maka dipergunakan
untuk mengelas (memotong atau menyambung
logam).
2. Asetielena pada pembakaran dgn udara dapat
menghasilkan nyala yg terang, maka dapat
dipergunakan sebagai penerangan.
3. Asetielena dapat pula untuk pembuat karet sintetis
(neopren) dgn melalui pembuatan vinil asetielena.
4. Asetielena dapat dipergunakan untuk pembuatan
asam asetat.
PEMBUATAN ASETIELENA
Asetielena dapat diperoleh dari kalsium dgn air
CaC₂ + 2H₂O → Ca(OH)₂ + C₂H₂
(reaksi diketemukan oleh Wohler tahun 1862)
Sifat – sifat :
1. Suatu senyawa endoterm, maka mudah
meledak
2. Suatu gas, tidak berwarna dan tidak berbau
ALKOHOL
Cn H2n+1 OH
ALKOHOL
ALKOHOL adalah suatu senyawa organik yg tersusun dari unsur –
unsur :
a. Karbon ( C )
b. Hidrogen ( H )
c. Oksigen ( O )
b. C₂H₅
5 4 l3 2 1
CH₃ - CH₂ - C – CH₂ - CH₃ 3 – etil – 3 pentanol
l
OH
NAMA MENURUT IUPAC
DAN SETERUSNYA
BEBERAPA SUKU YG TERPENTING
1. METANOL (METIL – ALKOHOL)
Zat cair yg tidak berwarna dan berbau seperti
alkohol biasa.
Zat ini adalah racun keras.
Dalam dosis sedikit menyebabkan buta dan bila
agak banyak berakibat fatal.
Dipergunakan untuk :
a. Pembuatan formal dehida sebagai pelarut
vernis.
b. Sebagai zat anti pendingin pada mesin mobil.
2. ETANOL ( ETIL – ALKOHOL )
Zat ini adalah : alkohol biasa yg dibuat dari
glukosa atau lain macam gula dgn jalan
peragian.
Karena pengaruh enzim – enzim maka glukosa
akan terurai menjadi etanol dan karbondioksida.
C₆H₁₂O₆ → 2C₂H₅OH + 2CO₂
glukosa etanol
Reaksi ini, disebut reaksi “OVERALL”.
Dalam kehidupan sehari – hari disebut
“ALKOHOL”.
ALKOHOL DIPERGUNAKAN :
1. Sebagai pelarut senyawa organik pada umumnya.
2. Sebagai minuman keras. Alkohol yg tidak diminum diberi
sedikit metanol. Pemberian metanol pada alkohol disebut
Denaturasi.
3. Dalam obat – obatan misalnya : pembuatan yodium tincture,
untuk mencuci alat – alat operasi.
4. Sebagai antifreeze (anti pendingin) pada mesin spt metanol.
5. Sebagai pencuci kulit pada operasi yaitu alkohol 70 %
(karena sifat germicide paling tinggi).
6. Sebagai bahan bakar untuk penerangan. Karena pada
pembakaran menghasilkan nyala terang dan panas yg tinggi.
7. Sebagai bahan untuk membuat asam asetat.
SIFAT - SIFAT
b. Metoda Williamson
Dengan mereaksikan alkil halida dan suatu
alkoksida (alkonalat)
C₂H₅ Br + Na – O – C₂H₅ → C₂H₅ – O –C₂H₅
+ NaBr
c. Dehidrasi Alkohol
Eter bisa didapat dengan menarik air dari
alkohol, dengan menggunakan asam sulfat
pekat.
Dalam hal ini alkohol harus berlebihan
supaya tak terbentuk alkena dan suhu
250⁰C – 260⁰C supaya hasilnya maksimal.
O O
// //
HC ―O ― C atau HC ― O ― C
\ \
C₁₇H₃₃ C₁₇H₃₃
O O
// //
H₂C ― O ― C H₂C ― O ― C
\ \
C₁₇H₃₃ C₁₇H₃₃
Gliserol Trioleat Gliserol Tristearat
6. SIFAT KIMIA DARI LEMAK & MINYAK (KEDUANYA)
a. Dapat dihidrolisa oleh pemanasan yg tinggi atau
oleh asam atau basa serta oleh enzim lipase.
b. Rancidity (sifat tengik) adalah sifat lemak & minyak
dimana bila dibiarkan berhubungan dengan udara
akan timbul bau tengik.
c. Hidrogenasi dari minyak
Karena minyak mengandung ikatan rangkap maka
bila dihidrogenasi akan menjadi padat.
Sifat ini digunakan dalam pembuatan mentega
tiruan (margarine) dari minyak tumbuh –
tumbuhan. Demikian pula pada pembuatan sabun
untuk menghilangkan bau tengik bisa digunakan
hidrogenasi.
d. Auto Oksida
Karena adanya ikatan rangkap pada lemak &
minyak, maka bila terdapat oksidator akan
terjadi oksidasi pada ikatan rangkap tersebut.
7. ANALISA LEMAK
Lemak merupakan senyawa yg sangat kompleks.
Karena itu tidak diselidiki secara teliti, tetapi
cukup dengan menentukan tetapan – tetapan
seperti :
a. titik didih d. Indeks bias
b. titik lebur e. Viscositas
c. berat jenis f. Tetapan – tetapan kimia
Adapun tetapan – tetapan kimia
meliputi :
a. Angka penyabunan
b. Angka asam
c. Bilangan Reichert Meissl
d. Bilangan Yodium
a. ANGKA PENYABUNAN
- Bilangan yg menyatakan berapa
miligram KOH yg dipergunakan untuk
menyabunkan 1 gram lemak.
- Dapat dipergunakan untuk
menentukan massa rumus rata –
rata dari lemak.
- Untuk mengetahui banyaknya basa yg
diperlukan dalam pembuatan sabun.
b. ANGKA ASAM
- Bilangan yg menyatakan berapa
miligram KOH yg dipergunakan untuk
menetralkan asam lemak bebas yg
terdapat pada 1 gram lemak.
- Untuk menentukan tingkat keasaman
dari lemak.
- Untuk menentukan sifat tengik dari
lemak.
c. BILANGAN REICHERT MEISSL
- Bilangan yg menyatakan berapa mililiter
0,1 N basa kuat yg diperlukan untuk
menetralkan asam lemak yg mudah
menguap yang larut dalam air pada
hidrolisa 5 gram lemak.
- Caranya adalah sebagai berikut :
1. 5 gram lemak disabun dengan NaOH yg
dilarutkan dalam gliserol, kemudian
campuran diasamkan dengan asam sulfat
encer & didestilasi uap.
2. Pada destilasi asam-asam lemak yang
berantai karbon lebih kecil dari 10
akan menguap dan ditampung.
3. Sesudah destilasi selesai, kemudian
didinginkan dan ditampung dalam air,
sehingga dapat dipisahkan antara
asam yg larut dalam air dan asam
lemak yg tidak larut.
4. Banyaknya ml 0,1 N basa yg
diperlukan untuk menetralkan
asam yang larut inilah yang disebut
bilangan Reichert Meissl.