Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN MASYARAKAT AGRIBISNIS

DEFINISI PENGEMBANGAN MASYARAKAT,


PENDEKATAN PROFESIONAL DAN PENDEKATAN RADIKAL

ERNA

D1A113008

AGRIBISNIS A 013

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 1


1. PENGERTIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Pengembangan Masyarakat (Community Development) merupakan


konsep yang berkembang sebagai tandingan (opponent) terhadap konsep negara
kesejahteraan (welfare state). Kedua konsep ini muncul dalam wacana
pembangunan yang diperankan oleh negara (sebagai tanggung jawab Pemerintah)
untuk mensejahterakan masyarakat (rakyat) dan mendistribusikan kesejahteraan
tersebut secara merata (adil). Inti dari konsep kesejahteraan adalah pemenuhan
kebutuhan hidup manusia (human needs) yang dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan dasar (basic needs), seperti sandang, pangan, papan, kesehatan,
pendidikan. Di Negara maju, telah terbukti bahwa konsep negara-kesejahteraan
(welfare state) tidak mampu berjalan secara berkelanjutan pada saat negara krisis
ekonomi karena dibebani oleh peningkatan pengangguran dan kemiskinan.
Apalagi di negara yang lebih miskin, konsep ini sulit dijalankan.

Kalau pada konsep negara-kesejahteraan (welfare state), pemerintah


campur tangan langsung pada pengelolaan dan distribusi kesejahteraan
masyarakat. Sedangkan pada konsep Pengembangan Masyarakat (Community
Development), lebih ditekankan pada upaya pemenuhan kebutuhan oleh
masyarakat sendiri (community-base service) dengan ide utama keberlanjutan
dalam penyelenggaraan kebutuhan hidup manusia karena dikembangkannya
keswadayaan (self-reliance) masyarakat. Sebelum memahami lebih lanjut tentang
konsep pengembangan masyarakat sebaiknya kita harus mengetahui makna dari
pengembangan masyarakat itu sendiri.

Secara etimologi, Pengembangan Masyarakat atau community


development terdiri dari dua konsep, yaitu “pengembangan” dan “masyarakat”.
Pengembangan atau pembangunan memiliki makna usaha bersama dan terencana
untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Bidang-bidang pembangunan
biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan
sosial-budaya. Sedangkan masyarakat menurut Sidi Gazalba berasal dari Bahasa
Arab yakni Syarikah, kata ini dalam Bahasa Indonesia mengalami perubahan
menjadi Serikat yang di dalamnya tersimpul unsur-unsur pengertian, di antaranya
berhubungan dengan pembentukan suatu kelompok, golongan atau kumpulan.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 2


Kata masyarakat hanya dipakai untuk menamakan pergaulan hidup, jika Bahasa
Inggris disebut social maka dalam Bahasa Arab disebut dengan Al-Mujtama’.
Masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep, yaitu :

a. Masyarakat sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah


geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di
daerah perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.

b. Masyarakat sebagai “kepentingan bersama”, yakni kesamaan kepentingan


berdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentingan
bersama pada masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersama
berdasarkan identifikasi kebutuhan tertentu seperti halnya pada kasus para
orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus (anak cacat
phisik) atau bekas para pengguna pelayanan kesehatan mental.

Secara terminologi, istilah pengembangan masyarakat dalam Kamus


Bahasa Indonesia diartikan sebagai usaha bersama yang dilakukan oleh penduduk
atau masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Pengembangan masyarakat juga
dapat diartikan sebagai sebuah proses penyadaran dan penggalian potensi lokal
masyarakat dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan mereka sehari-hari.

Dengan menggunakan kerangka teoritis yang diajukan oleh James B. Cook

(1994), konsep community development tetap memiliki karateristik utama, yakni:

 Fokus hanya kepada komunitas saja


 Kesadaran membuat dorongan perubahan struktural, bukan melawannya
 Menggunakan pekerja professional
 Diawali oleh grup/ kelompok, agen, atau institusi luar untuk unit
komunitas
 Menekankan partisipasi public
 Partisipasi dengan maksud untuk menolong diri sendiri
 Menumbuhkan ketergantungan untuk demokrasi partisipatif sebagai moda
untuk pembuatan keputusan komunitas
 Menggunakan pendekatan holistik.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 3


Adapun definisi dari pengembangan atau pembangunan masyarakat
(community development) menurut para ahli sebagai berikut :

1. Menurut Wuradji sebagaimana dikutip oleh Abdul Rahmat,


pengembangan masyarakat merupakan proses pembangunan kesadaran
kritis yang dilakukan secara transformatif, partisipatif, sistematis dan
berkesinambungan melalui pengorganisasian dan peningkatan kemampuan
menangani berbagai persoalan dasar yang mereka hadapi untuk mengarah
pada perubahan kondisi hidup yang semakin baik sesuai dengan cita -cita
yang diharapkan. Jadi yang dimaksud dengan istilah pengembangan
masyarakat dalam studi ini adalah proses penyadaran dan penggalian
potensi lokal masyarakat yang dilakukan oleh seluruh komponen
masyarakat secara bersama-sama, dengan tujuan memenuhi kebutuhan
serta mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh mereka.
2. Sedang menurut Twelvetrees , pengembangan masyarakat adalah “the
process of assisting ordinary people to improve their own communities by
undertaking collective actions”. Secara khusus pengembangan masyarakat
berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak
beruntung atau tertindas, baik yang disebabkan oleh kemiskinan maupun
oleh diskriminasi berdasarkan kelas sosial, suku, jender, jenis kelamin,
usia, dan kecacatan.
3. Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai
“Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang
berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation
building)”.
4. Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih
sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik
melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.
5. Alexander (1994) mendefinisikan pembangunan (development) sebagai
proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik,
ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,
kelembagaan, dan budaya.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 4


6. Portes (1976) mendefinisiskan pembangunan sebagai transformasi
ekonomi, sosial dan budaya. Sama halnya dengan Portes, menurut Deddy
T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan
sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui
kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.
7. Menurut Sukino (1995) pengertian pembangunan dalam ekonomi murni,
pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
8. Brokensha dan Hodge dalam Adi (2003:200), Community development is
a movement designed to promote better living for the whole community
with the active participation and on the initiative of the community.
(Pengembangan masyarakat adalah suatu gerakan yang dirancang guna
meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif
dan inisiatif dari masyarakat).
Definisi tersebut memberikan gambaran tentang upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat serta berusaha menciptakan suatu
kondisi yang memancing kemauan dan insiatif sendiri dari masyarakat
yang bersangkutan. Dengan adanya peningkatan kemampuan dan inisiatif
mereka, diharapkan masyarakat semakin mandiri dan mampu memahami
permasalahan yang dihadapi serta potensi yang mereka miliki untuk
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
9. Dunham yang dikutip dalam Adi (2003:218) yang mengatakan
pengembangan masyarakat merupakan “Organized efforts to improve the
conditions of community life, primarily through the enlistment of self-help
and cooperative effort from the villagers, but with technical assistance
from government or voluntary organizations”. (berbagai upaya yang
terorganisir yang dilakukan guna meningkatkan kondisi kehidupan
masyarakat, terutama melalui usaha yang kooperatif dan mengembangkan
kemandirian dari masyarakat pedesaan, tetapi hal tersebut dilakukan
dengan bantuan teknis dari pemerintah ataupun lembaga-lembaga
sukarela).

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 5


Berdasarkan definisi di atas maka dapat diketahui bahwa pengembangan
masyarakat mencakup :
a. program terencana yang difokuskan pada seluruh kebutuhan
masyarakat,
b. bantuan teknis,
c. berbagai keahlian yang terintegrasi untuk membantu masyarakat, dan
d. suatu penekanan utama atas self help dan partisipasi oleh masyarakat.

Lebih lanjut Dunham dalam Adi mengemukakan bahwa dalam usaha


menggambarkan pengembangan masyarakat, terdapat lima prinsip dasar
yang amat penting yaitu :

1. Penekanan pada pentingnya kesatuan kehidupan masyarakat dan hal


yang terkait dengan hal tersebut
2. Perlu adanya pendekatan antar tim dalam pengembangan masyarakat
3. Kebutuhan akan adanya community worker yang serba bisa (multi
purpose) pada wilayah pedesaan
4. Pentingnya pemahaman akan pola budaya masyarakat lokal
5. Adanya prinsip kemandirian yang menjadi prinsip utama dalam
pengembangan masyarakat.
10. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1956 dalam Bhattacharyya
(1972:4), mengemukakan definisi pengembangan masyarakat yang telah
digunakan secara luas sebagai dasar perencanaan dan pengevaluasian
berbagai program pembangunan masyarakat. Menurut PBB “Community
Development is the processes by which the efforts of the people
themselves are united with those of govermental authorities to improve the
economic, social and cultural conditions of communities, to integrate these
communities into the life of the nation and to enable them to contribute
fully to national progress”. (pengembangan masyarakat adalah suatu
proses, baik ikhtiar masyarakat yang bersangkutan yang diambil
berdasarkan prakarsa sendiri, maupun kegiatan pemerintah dalam rangka
memperbaiki kondisi ekonomi, sosial dan kebudayaan berbagai
komunitas, mengintegrasikan berbagai komunitas itu kedalam kehidupan

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 6


bangsa, dan memampukan mereka untuk memberikan sumbangan
sepenuhnya demi kemajuan bangsa dan negara, berjalan secara terpadu
didalam proses tersebut).
11. Menurut Bhattacarya sendiri pengembangan masyarakat adalah
pengembangan manusia yg tujuannya adalah untuk mengembangkan
potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Pengembangan masyarakat adalah usaha untuk membantu manusia
mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan
kemampuan berorganisasi, berkomunikasi, dan menguasai lingkungan
fisiknya. Manusia didorong untuk mampu membuat keputusan,
mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
12. Warren (1978), pengembangan masyarakat adalah proses membantu
masyarakat menganalisa masalah mereka, untuk melaksanakan sebagai
ukuran besar otonomi yang mungkin dan layak, dan untuk
mempromosikan identifikasi yang lebih besar dari warga negara individu
dan individu organisasi dengan masyarakat secara keseluruhan.
13. Menurut Yayasan Indonesia Sejahtera, pengembangan masyarakat adalah
usaha-usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada
masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik semua
kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali
inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam
mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Hakekat Pengembangan
Masyarakat pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia atau kesejahteraan masyarakat. Hal ini sebenarnya mempunyai
kesamaan / tidak berbeda atau dalam arti lain sejalan dengan hakekat
pembangunan ekonomi pada umumnya.
14. AMA (1993), pengembangan masyarakat adalah metoda yang
memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu
memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi
kehidupannya.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 7


15. Menurut T.R. Betten, pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi
perikehidupan rakyat jelata dimana keberhasilannya tergantung sekali pada
kemauan masyarakat untuk aktif bekerjasama.

KESIMPULAN
Berdasarkan definisi pengembangan masyarakat yang telah dikemukakan
oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan masyarakat
adalah segala usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang atau pemerintah untuk
menyadarkan dan mengembangkan seluruh potensi atau kemampuan yang
dimiliki oleh masyarakat secara bersama-sama untuk memanfaatkan sumberdaya
yang ada di lingkungan sekitar agar dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat
dari bidang-bidang pembangunan yang meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi,
pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya. Selain itu, dengan adanya
pengembangan masyarakat diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat misalnya penggangguran dan kemiskinan dengan
menumbuhkan inisiatif masyarakat dan memberikan pinjaman modal untuk
berwirausaha. Salah satu program yang dapat dijalankan pemerintah Indonesia
untuk membantu masyarakat tani di Indonesia dengan membangun irigasi untuk
lahan pertanian yang berada di lokasi yang kesulitan air ataupun memberikan
bantuan berupa alat dan mesin pertanian seperti traktor, dengan demikian
masyarakat tani lebih berdaya dalam mengembangkan usahatani miliknya.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 8


2. PENDEKATAN PROFESSIONAL DAN PENDEKATAN RADIKAL

Twelvetrees , pengembangan masyarakat adalah “the process of assisting


ordinary people to improve their own communities by undertaking collective
actions”. Secara khusus pengembangan masyarakat berkenaan dengan upaya
pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik yang
disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh diskriminasi berdasarkan kelas sosial,
suku, jender, jenis kelamin, usia, dan kecacatan.

Secara garis besar, Twelvetrees, membagi perspektif pengembangan


masyarakat ke dalam dua bingkai, yakni pendekatan professional dan pendekatan
radikal. Pendekatan profesional menunjuk pada upaya untuk meningkatkan
kemandirian dan memperbaiki system pemberian pelayanan dalam kerangka
relasi-relasi sosial. Sementara itu, berpijak pada teori struktural neo-Marxis,
feminisme dan analisis antirasis, pendekatan radikal lebih terfokus pada upaya
mengubah ketidakseimbangan relasi-relasi sosial yang ada melalui pemberdayaan
kelompok-kelompok lemah, mencari sebab-sebab kelemahan mereka, serta
menganalisis sumber-sumber ketertindasannya.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Twelvetrees maka Payne


menambahkan,“This is the type of approach which supports minority ethnic com
munities, for example, in drawing attention to inequalities in service provision and
in power which lie behind severe deprivation.” dua pendekatan tersebut dapat
dipecah lagi kedalam beberapa perspektif sesuai dengan beragam jenis dan tingkat
praktek pengembangan masyarakat.

Berdasarkan perspektif yang telah diungkapkan oleh Payne, maka


pengembangan masyarakat dapat diklasifikasikan kedalam enam model sesuai
dengan gugus profesional dan radikal yang meliputi :

1. Perawatan Masyarakat merupakan kegiatan volunter yang biasanya


dilakukan oleh warga kelas menengah yang tidak dibayar. Tujuan
utamanya adalah untuk mengurangi kesenjangan legalitas pemberian
pelayanan.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 9


2. Pengorganisasian Masyarakat memiliki fokus pada perbaikan koordinasi
antara berbagai lembaga kesejahteraan sosial.

3. Pembangunan Masyarakat memiliki perhatian pada peningkatan


keterampilan dan kemandirian masyarakat dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapinya.

4. Aksi Masyarakat Berdasarkan Kelas bertujuan untuk membangkitkan


kelompok-kelompok lemah untuk secara bersama-sama meningkatkan
kemampuan melalui strategi konflik, tindakan langsung dan konfrontasi.

5. Aksi Masyarakat Berdasarkan Jender bertujuan untuk mengubah relasi-


relasi-relasi sosial kapitalis-patriakal antara laki-laki dan perempuan,
perempuan dan negara, serta orang dewasa dan anak-anak.

6. Aksi Masyarakat Berdasarkan Ras (Warna Kulit) merupakan usaha untuk


memperjuangkan kesamaan kesempatan dan menghilangkan diskriminasi
rasial.

Menurut Adi sasono dan M. Dawam Rahardjo membandingkan tiga model


pengorganisasian masyarakat untuk pekerjaan sosial, yaitu model pengembangan
lokal, model pendekatan perencanaan sosial, dan model aksi sosial. Ketiga model
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Pengembangan lokal beramsumsi bahwa perubahan masyarakat dapat


didorong secara optimal bila partisipasi berbagai lapisan dan golongan
diikutsertakan dalam mengidentifikasi kebutuhan, menetapkan pilihan,
merencanakan, dan melaksanakannya.

2. Model pendekatan perencanaan sosial menekankan perlunya kemampuan


dan keahlian dalam memecahkan masalah seperti kenakalan remaja,
perumahan dan sebagainya.

3. Model pendekatan aksi sosial memberi tekanan pada masalah kelompok


terugikan (disandvantaged groups) , seperti masalah golongan penduduk
berpendapatan rendah, anak terlantar, pengangguran dan sebagainya.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 10


KESIMPULAN

Berdasarkan konsep yang dikemukan oleh Twelvetrees maka


pengembangan masyarakat dapat dikaji melalui dua pendekatan yaitu pendekatan
professional dan pendekatan radikal. Pendekatan professional dan pendekatan
radikal memiliki perbedaan dalam upaya pengembangan masyarakat, pendekatan
professional lebih mengarah pada usaha atau upaya untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat agar lebih mampu menyelesaikan masalah-masalahnya
sendiri serta memanfaatkan segala potensi sumberdaya yang dimiliki dengan
memperbaiki system dari pemberian pelayanan kepada masyarakat seperti
memperbaiki system koperasi unit desa yang mungkin saja belum berjalan dengan
baik dan belum sesuai kebutuhan masyarakat anggota koperasi agar dapat
disesuaikan dengan kebutuhan anggota ataupun memperbaiki system dari
organisasi atau kelompok-kelompok masyarakat yang belum berjalan dengan
baik. Sedangkan pendekatan radikal lebih mengarah pada upaya atau usaha untuk
mengubah ketidakseimbangan relasi-relasi sosial seperti mengubah system atau
tatanan yang ada pada organisasi atau kelembagaan masyarakat
(Gapoktan,KUD,Koperasi Pertanian, dan lain-lain) dengan memberdayakan
anggota-anggota ataupun kelompok masyarakat yang lemah dengan mencari
sebab-sebab kelemahannya dan mengatasi kendala tersebut.

Pendekatan professional lebih mengarah pada upaya memperbaiki system


sedangkan pendekatan radikal lebih mengarah pada upaya mengubah system yang
ada. Contoh model yang menggunakan pendekatan professional yaitu
pengorganisasian masyarakat dan pembangunan masyarakat. Contoh model yang
menggunakan pendekatan radikal yaitu aksi masyarakat berdasarkan jender dan
aksi masyarakat berdasarkan ras.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 11


DAFTAR PUSTAKA

Edi Suharto. “Metodelogi Pengembangan Masyarakat” diakses dari


http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_19.htm Pada 22 Maret
2010 pukul 09.11 wib.

Nanih Machendrawaty, & Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam,


dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi. PT. Remaja Rosdakarya ; Bandung
2001. hal 160.

Sidi Gazalba, Masyarakat Islam ; Pengantar Sosiologi dan Sosiografi. Jakarta:


Bulan Bintang, 1976 hal 14.

Yayasan Insan Sembada. “Fasilitator dan Perubahan Masyarakat” diakses dari


http://yissolo-publikasi.blogspot.com/2008_11_30_archive.html. Pada 05
Mei 2010 pukul 10.05 wib.

Konsep Pengembangan Masyarakat Agribisnis 12

Anda mungkin juga menyukai