PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh sebab itu, penting bagi seorang tenaga kesehatan (bidan) untuk bisa
memahami perubahan fisiologis dan psikologis ibu bersalin
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fase laten pada perubahan psikologis kala 1?
2. Bagaimana fase aktif pada perubahan psikologis kala 1?
3. Bagaimana fase transisi pada perubahan psikologis kala 1?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fase laten pada perubahan psikologis kala 1
2. Untuk mengetahui fase aktif pada perubahan psikologis kala 1
3. Untuk mengetahui fase transisi pada perubahan psikologis kala 1
2
BAB II
ISI PEMBAHASAN
A. Persalinan Kala I
Persalinan merupakan hal yang paling ditungu-tunggu oleh para ibu hamil,
sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling
mendebarkan. Persalinan akan menyenangkan karena si kecil yang selama Sembilan
bulan bersembunyi didalam perut ibu dan akan muncul lahir ke dunia. di sisi lain
persalinana juga akan terasa mendebarkan khususnya pada calon ibu baru, dimana
terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energy yang begitu
banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
3
7. ibu merasa cemas
Perubahan psikologis kala I dipengaruhi oleh:
1. Pengalaman sbelumnya
2. Persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dan lain-lain)
3. Lingkungan
4. Sikap terhadap kehamilan
5
sama sekali tidak akan bermanfaat dan mungkin justru akan sangat
mengganggunya. Kondisi ruangan yang tenang dan tidak banyak orang akan
sedikit mengurangi perasaan kesalnya. Hal yang paling tepat untuk dilakukan
adalah membiarkan pasien mengatasi keadaannya sendiri namun tidak
meninggalkannya. Pada beberapa kasus akan sangat membantu jika suami
berada di sisinyasambil membisikkan doa di telinganya. Secara singkat berikut
perubahan psikologis pada ibu bersalin kala I.
Perasaan tidak enak
Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi
Sering memikirkan apakah persalinan berjalan normal
Menganggap persalinan sebagai percobaan Apakah penolong persalinan
dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya
Apakah bayinya normal apa tidak
Apakah ia sanggup merawat bayinya
Ibu merasa cemas
c. Kala I Fase Transisi
7
h. Mengadakan kontak fisik dengan klien
Misalnya: mengelap keringat, mengipasi , memeluk pasien, menggosok
klien.
i. Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya
Misalnya :bidan mengatakan: “bagus ibu, pintar sekali menerannya”.
j. Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan
mengatakan ikut berbahagia
D. Gangguan psikologis pada persalian
Gangguan yang terjadi pada seorang ibu menjelang persalinan yang bersumber
ada rasa takut dan sakit pada fisik yang teramat sangat. Pada ibu hamil banyak terjadi
perubahan, baik fisik maupun psikolagis. Begitu juga pada ibu bersalin wajar terjadi pada
setiap orang namun ibu perlu bimbingan dari keluarga dan penolong persalinan agar ibu
dapat menerima keadaan yang terjadi selama pesalinan dan dapat memahaminya
sehingga ibu dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya
1. Kegelisahan dan ketakutan menjelang persalinan
Pada setiap wanita baik yang bahagia maupun yang tidak pasti dihhinggapi
campuran perasaan yaitu: rasa takut,berani, rasa lemah, takut, ngeri, rasa cinta dan
benci, yang semuanya menjadi semakinintensif pada saat mendekati rasa kelahiran
bayinya.
1. Takut mati
Walaupun proses kelahiran adalah proses yang fisiologis yang normal, namun
hal tersebut tidak lantas menghilangkan resiko-resiko dan bahaya kematian.
bahkan proses normal sekalipun senantiasa di sertai dengan pendarahan dan
kesakitan yang hebat. peritiwa inilah yang menimbulkan ketakutan,terutama
takut akan mati, baikkematian sendiri maupun kematian bayi yang akan
dilahirkan.
2. trauma kelahiran
trauma kelahiran ini berupa ketakkutan akan berpisahnya bayi dari rahim
ibunya.yaitu merupakan ketakutan untuk dilahirkan ke dunia, dan takut
terpisahnya dari ibunya.
3. perasaan bersalah atau berdosa
a. sebab lain yang menimbulkan ketakutan akan kematian pada proses
melahirkan bayinya
8
perasaan berdosa ini erat kaitannya dengan dengan ketakutan akan mati
pada saaat wanita tersebut melahirkan bayinya. oleh kerana ino, banyak
dijumpai adat kebiasaan zaman dahulu sampai sekarang berupa:
orang lebih suka atau merasa lebih mantap kalu ibu atau neneknya
menunggu pada saat persalinan
maka sangat penting kehadiran ibu tersebut saat anaknya melahirkan
b. Ketakutan riil
pada setipa wanita hamil, ketakutan untuk melahirkan bayinya ini bisa
diperkuat oleh sebab konkret. Misalnya:
takutkalau bayinya lahir cacat atau lahirdalam keadaan patologiss
takut kalau bayinya akan bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa
masa lampau
takut kalau beban hidupnya menjadi lebih berat oleh lahirnya sang
bayi
munculnya elemen ketakutan yang sangat mendalam dan tidak
disadari, kalau dia akan dipisahkan dari bayinya
takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan
sampai waktu melahirkan bayinya.
2. Gangguan Bonding Attachment
Bonding Attachment adalah suatu proses untuk membangaun ikatan lahir dn
batin antara orang tua dan bayinya atau anaknya. Hal inimerupakan proses
dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antar bayi dan orang
tua yang bersifat saling mencitai memberikan keduanya pemenuhan
emosionaldan saling membutuhkan.Oleh sebab itu banyak hal Bonding
Attachment ini dapt terganggu seperti:
a. respon ayah dan keluarganya
Ayah mungkin menjadi anggota keluarga yang terlupakan terutama bila
hal ini meupakan anak yang pertama. sebagai ayh baru, peran ayah tidak
kurang rumitnya di bandingkan peran istri. pendekatan terbaik adalah
menjadi ayah yang seaktif mungkin. Tidak ada alasan mengapa seorang
tidak mampu melaksanakan pekerjaan sehari-sehari mengurus rumah dan
anak sebaik mungkin.alangkah baiknya jika jika pekerjaan ini dikerjakan
9
dengan perasaan sudah selayaknya menerima tanggung jawab didalm
rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga sehari-hari.
b. sibling rivally
salah satu perisriwa kunci dalm kehidupn anak adalah memiliki adik baru.
Anak mungkin memiliki reaksi campuran terhadap adik baru, bergairahlah
karena mendapat teman bermain baru, takut akan ditelantarkan dan sering
kecewa ketika sang adik tidak mau segera main. tidak mudah memang
untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara menyesuaikan diri dengan
kebutuhan bayi baru dan membantu anak yang lebih besar mengatasi
perubahan itu.usahakan agar anak yang lebih besar mendaptkan beberapa
keistimewaan , mungkin dengan waktu tidur lebih larut atu khusus untuk
erhatian yag tidak terbagi untuknya. pastikan pula untuk anak yang lebih
kecil dilindungi dari perlakuan marah dan suka memerintah dari anak yang
lebih besar, lebih kuat dan lebih pandai.
c. kurangnya support system
kurangnya perhatian dari suami dan keluarga kepada ibu yang telah
melahirkan dan menjadi psikologis dari seorang ibu akan terganggu.
d. ibu dengan resiko sakit
ibuyang sakit-sakitan akan berkonsentrasi untuk kesehatnnya dan anaknya
biasanya dirawat oleh mertua atau suaminya. ibu akan kehilangan banyak
waktu dengan anaknya sehingga itu juga akan dapat memperanggang
keadaan ibu dengan anaknya.
e. bayi engan resiko (bayi premature, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik)
ibu merasa dengan anak yang dilahirkannya, ibu merasa bahwa itu adalah
aib. ibu cenderung tidak akan memperdulikan anaknya
f. kehadiran bayi yang tidak diinginkan
bayi yang lahir dari hasil hubungan yang tidak diinginkan akan menjadi
suatu dosa yang diderita kepada ibu selama hidunya. dia akan merasa hak
kebebasannya yang seharusnya nasih ia miliki terampas dengan adanya itu.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk perkembangan lebih lanjut maka penyusun memberikan saran yang sangat
bermanfaat dan dapat membantu pembuatan makalah selanjutnya :
11