Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHLUAN

IBU HAMIL NORMAL

NAMA: LINI PISTI

NIM: PO.20.3.18.033

KELAS: 2 A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

PALEMBANG

PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
ABSTRAK
Proses persalinan normal ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu power
(his dan tenaga mengejan), passanger (janin, plasenta dan selaput ketuban) dan
passage (jalan lahir). Ketiga faktor utama ini sangat menetukan jalannya
persalinan. Salah satu upaya untuk menigkatkan kontraksi non farmakologis yaitu
dengan stimulasi puting susu. WHO memperkirakan 70% mengalami peningkatan
kontraksi uterus setelah dilakukan stimulasi dan 30% tidak mengalami
peningkatan karena kurangnya penanganan gerakan putar-putar puting
susuSetelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu inpartu kala I fase aktif yang
diberikan rangsangan puting susu selama 2 menit didapat bahwa kedua pasien
mengalami penambahan
intensitas kontraksi uterus. Dari 2 kali dalam 10 menit 30 detik menjadi 2 kali
dalam 10 menit 50 detik. Ibu dapat bersalin dengan normal tanpa ada komplikasi.
Keadaan ibu dan bayi baik
ABSTRAK
The normal delivery process is determined by three main factors, namely power
(his power and push), passanger (fetus, placenta and membranes membrane) and
passage (birth canal). These three main factors greatly determine the course of
labor. One attempt to boost non-pharmacologic contractions is by stimulation of
the nipple. WHO estimates that 70% increase in uterine contractions after
stimulation and 30% does not increase due to lack of handling movements of the
nipple. East Java Health Office reported an increase due to nipple stimulation of
29 people or 380 / 100,000 live births in 2010 Type of case study research, case
study location in BPM Lilik Kustono, Amd.Keb Ceweng Village Diwek District
Jombang District. Case subject to multigravida maternal physiology maternity.
From 2 times in 10 minutes 30 seconds to 2 times in 10 minutes 50 seconds.
Mothers can be delivered normally without complications. The mother and baby
are good.

2
A.Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu
disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu
disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3
bagian, masing-masing:
a. Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b. Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c. Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu),
trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa Wiknjosastro,
2009).

B.Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a.Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
b.Spermatozoa

3
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan
ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.

C.Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang
laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur
matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni,
dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak
dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5
menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada
dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka
terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan
alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan
mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat
dibuahi oleh satu sperma.

4
D.Pathway

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisasi Tidak terjadi fertilisasi

Konsepsi dan pertumbuhan zigot


Endometrium runtuh

Implantasi di uterus
Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)

5
E..Tanda dan gejala kehamilan
a) a.Teraba bagian bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b) b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c) c.Dapat dirasakan gerakan janin
d) d.Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e) Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin

1.Tanda tidak pasti kehamilan


a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. b.Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon
progesteron
c. c.Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan
alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit
pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12
minggu.
e. e.Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f. f.Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
 1.Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
 2.Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
 3.Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
 4.anda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
 5.Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.

6
2.Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi
hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon
steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

f..Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari.
Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai
dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
a. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
b. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
c. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
d. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42
minggu.
e. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
f. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
g. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
h. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
i. (Wiknjosastro, 2009)

G.DIAGNOSA KEPERAWATAN

7
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh
efek dari perubahan hormone
b. b.Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung
kemih karena pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan
Kurangnya informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2

H.INTERVENSI KEPERAWATAN
a) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh
efek dari perubahan hormone
b) Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
c) Kriteria Hasil :
d) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan
diri yang tepat
e) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien

2. Kaji TTV klien 2. Ketidaknyamanan dapat


diakibatkan pola nafas, curah
jantung, temperature/suhu           
yang tidak stabil

3. Atur posisi klien senyaman mungkin 3. posisi menentukan perasaan /


saat dilakukan pengkajian/ ketidajknyamanaan dari klien
pemeriksaan atau ibu hamil

4. Ajarkan klien /ibu untuk 4. posisi tubuh, porsi makan, dan

8
meminimalkan ketidaknyamanan aktivitas berlebih adalah faktor
saat berada dirumah dengan        penyebab munculnya       
mengatur posisi tubuh, porsi makan ketidaknyamanan saat hamil
(6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas

5. Berikan lingkungan yang nyaman 5. peningkatan kenyamanan bagi


bagi klien saat  pengkajian / klien
pemeriksaan

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter ahli


kandungan dalam tindakan 6. pengobatan efektif dan aman
pengobatan bila perlu pada ibu hamil

Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena


pembesaran uterus.

Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi


kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan
masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema
pada daerah wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat

2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung


perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran
selama kehamilan. uterus

9
3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal
melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur

4. Anjurkan klien menghindari 4. Posisi memungkinkan


posisi tegak atau supine dalam terjadinya sindrom vena kava
waktu yang lama dan menurunnya aliran vena.

5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma


masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi
paru.

C.Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya


informasi.

Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan


Kriteria Hasil :
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat
pendidikan ibu dapat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang perawatan
kehamilan

2. berikan penjelasan tentang 2. mencegah tingkat


perubahan-perubahan biologis kekhawatiran pada ibu
dan psikologis normal pada ibu selama kehamilan
hamil

3. berikan imunisasi TT 0,5 ml IM 3. melindungi bayi pada saat

10
lahir dari tempat yang tidak
bersih dan mencegah bakteri
menyerang bayi baru lahir

4. lakukan diskusi tentang 4. Membantu ibu mengetahui


penyakit-penyakit yang dapat tentang hal – hal yang
mempengaruhi kehamilan, beresiko selama kehamilan
resiko komplikasi kehamilan,
dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.

5. jelaskan rencana perawatan dan 5. Membantu ibu mengetahui


pengobatan. hal – hal yang perlu
dilakukan saat kehamilan dan
proses pengobatan jika terjadi
sakit pada ibu

a. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk


mempertahankan kenyamanan
Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi
Kriteria hasil :
1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan

2. Evaluasi tingkat kelelahan, 2. Meringankan rasa lelah


anjurkan klien untuk istirahat 1-
2 jam pada siang hari dan 8 jam
pada malam hari

3. Kaji insomnia, anjurkan teknik 3. Ansietas yang berlebihan,

11
relaksasi, membaca, mandi air kegembiraan,
hangat, dan penurunan aktivitas ketidaknyamanan fisik, dapat
mempersulit tidur

4. Anjurkan tidur pada posisi semi 4. Memungkinkan diafragma


fowler menurun, membantu
mengembangkan ekspansi

b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah


abdomen yang mengalirkan O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan
fungsi pernafasan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah

2. Kaji riwayat medis terdahulu, 2. Masalah lain dapat


misalnya : riwayat alergi, asma, mempengaruhi pola nafas dan
tuberculosis menurunkan oksigenasi
jaringan           ibu/janin

3. Posisikan ibu dengan posisi 3. Menghindari masalah pola


senyaman mungkin nafas akibat posisi yang salah
/ kurang tepat

4. Beri informasi pada ibu tentang 4. Menurunkan kemungkinan


kesulitan pernafasan dan gejala pernafasan yang tidak
program latihan yang realistis stabil / tidak efektif dan agar
ibu dapat mengatasi apabila
terjadi sesak tiba-tiba

12
5. Berikan lingkungan yang 5. Menghindari sesak akibat
nyaman, aman, tenang, bebas rangsangan zat kimia yang
dari asap rokok / bau yang berbau menyengat
menyengat

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter 6. Tindakan efektif dan efisien


dalam pemberian oksigen bila dalam menangani sesak
diperlukan

H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.strada.ac.id/sji
http://www.academia.edu
www.jurnal.ibijabar.org

14

Anda mungkin juga menyukai