1 ISSN 1979-8911
Abstrak
Penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah cair
tahu terhadap kerapatan sel dan produksi biodisel dari mikroalga Scenedesmus sp. Percobaan
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan sepuluh ulangan. Perlakuan terdiri dari
enam konsentrasi limbah cair tahu yaitu 0% (kontrol), 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Pada
puncak populasi, kerapatan sel tertinggi pada perlakuan limbah cair tahu 20% sebanyak
8.996.125 sel.ml-1 pada hari ketujuh dan kerapatan sel terendah terjadi pada pemberian
limbah cair tahu 50% sebanyak 225.367 sel.ml-1 pada hari ke tigabelas. Berat basah, berat
kering dan hasil minyak tertinggi terjadi pada pemberian limbah cair tahu 20% dan terendah
pada pemberian limbah cair tahu 50%. Produksi biodisel tertinggi terjadi pada pemberian
limbah cair tahu 20% sebanyak 32.33%-berat.
Abstract
The research has been conducted to know the influences of provide of tofu waste water to cell
density and biodiesel production of Scenedesmus sp microalgae. The experiment design was
completely randomized design with ten replications. The treatments comprising of 6
concentrations of tofu waste water : 0% (control), 10%, 20%, 30%, 40% and 50%. At peak
population, the highest cell density for treatment of tofu waste water 20% was 8.996.125
cell.ml-1 at the day of seven and the lowest cell density for the treatment of tofu waste water
50% was 225.367 cell.ml-1 at the day of thirteen. The highest fresh weight, dry weight and oil
production were occurred in treatment of tofu waste water 20% and the lowest was occurred
in treatment of tofu waste water 50%. The highest biodiesel production (32.33%-berat) was
occurred in treatment tofu waste water 20%.
82
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
akhir ini terus menurun. Sebaliknya pada sebagai salah satu energi alternatif
saat produksi yang menurun ini justru pengganti bahan bakar minyak diesel.
harga minyak dunia terus meningkat. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
Pemerintah bukan hanya tidak bisa mencari beragam bahan baku biodiesel.
minyak Indonesia kurang dari 1 juta barel bahan baku diantaranya adalah biodiesel
perhari. Penurunan produksi sekitar 30% dari minyak jelantah, minyak goreng, CPO
padahal sebelumnya pada tahun 1999 (crude palm oil), minyak jarak kepyar dan
produksi minyak Indonesia sebesar 1,4 minyak jarak pagar (Zuhdi dan Sukardi,
meningkat sangat tajam, pertumbuhan dari mikroalga yang berupa minyak nabati.
cepat hingga mencapai diatas 10% yang sangat besar. Menurut Briggs (2004),
Segala usaha untuk mengatasi 50% beratnya. Salah satu jenis mikroalga
keadaan ini perlu segera dilakukan untuk yang diteliti oleh Sheehan dkk (1998)
ketergantungan kepada sumber energi dari dapat digunakan sebagai bahan baku
83
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
Zuhdi, 2002; Zuhdi dkk, 2003; Rahman, satunya yang terbaik sebagai sumber
merupakan organisme yang mampu sampai 250 kali dari kedelai. Produksi
diameternya kurang dari 2 mm. Mikroalga satunya cara untuk menghasilkan bahan
itu mikroalga dapat tumbuh lebih cepat menggantikan penggunaan solar saat ini.
beberapa macam bahan bakar biologi yang lebih banyak minyak dibandingkan
terbarukan seperti metana yang dihasilkan minyak sawit disamping itu cara
sebagai sumber bahan bakar bukan hal menghasilkan metil ester dari asam lemak,
yang baru, namun saat ini menjadi yaitu biodisel, dan gliserol (Gambar 3).
perhatian besar sejak naiknya harga Reaksi terdiri dari beberapa tahap:
minyak bumi dan pemanasan global yang trigliserida pertama kali diubah menjadi
bakar fosil. Dilaporkan oleh para ilmuwan monogliserida dan akhirnya menjadi
biologi bahwa mikroalga merupakan satu- gliserol (Gavrilescu dan Chisti, 2005).
84
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
alkohol untuk setiap mol trigliserida untuk umum digunakan sebagai katalis yg
menghasilkan 1 mol gliserol dan 3 mol komersial pada konsentrasi sekitar 1% dari
metil ester (Gambar 3). Reaksi adalah berat minyak. Alkoksida seperti natrium
kesetimbangan. Proses industri metoksida katalis yang lebih baik dari pada
Hasil dari metil ester lebih dari 98% dari sp dapat dimanipulasi menggunakan
oleh asam, alkali dan enzim lipase. membutuhkan optimasi berbagai faktor
sekitar 4000 kali lebih cepat dari reaksi biomassa yang tinggi. Keberhasilan teknik
yang dikatalis asam. Akibatnya, alkali kultur tergantung pada kesesuaian antara
85
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
jenis mikroalga yang dibudidayakan dan tinggi pula dan akhirnya produksi biodisel
beberapa faktor lingkungan. Upaya untuk dari mikroalga pun dapat meningkat
dilakukan dengan memanipulasi faktor kelompok alga yang besar dalam hal
lingkungan seperti cahaya, kadar CO2, jumlah spesies dan luas persebaran serta
suhu, pH, salinitas dan nutrisi. dapat beradaptasi pada habitat ekstrim
Adanya nutrisi merupakan salah satu seperti alga biru. Spesies dengan bentuk
faktor utama kebutuhan pertumbuh dan tubuh lebih kecil sering ditemukan di air
utama yaitu cahaya, nutrisi dan gas spesies unisel motil adalah anggota
dengan dua faktor yang lain. Oleh sebab dan -b serta karotenoid. Kloroplas terdiri
itu dengan mencukupi kebutuhan nutrisi atas pirenoid tepung dan minyak (Ardiles,
diharapkan biomassa mikroalga akan 2011). Salah satu mikroalga yang termasuk
meningkat akibat pertumbuhannya yang kedalam divisio ini yaitu Scenedesmus sp.
86
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
kandungan minyak yang dapat dijadikan terhadap bahan bakar fosil yaitu biodisel
membutuhkan tiga faktor utama yaitu : Biodisel yang dihasilkan ini memiliki sifat
sinar matahari, nutrisi dan karbondioksida. yang unggul yaitu ramah lingkungan
Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan (mengurangi efek rumah kaca),
cair tahu, agar pertumbuhan dari mikroalga beracun. Selain itu kegunaan penelitian ini
jenis Scenedesmus sp dapat maksimal dan adalah untuk mengurangi limbah cair yang
87
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
limbah cair tahu bersama dengan dipelihara dalam botol Erlenmeyer 500 ml
untuk menghasilkan karbohidrat dan gas dengan menata faktor lingkungan yang
perlakuan 0, 10, 20, 30, 40 dan 50% rumus sebagai berikut (Chrismadha, et al.,
Ln (Xt / Xo)
µ = --------------------
t
Keterangan : µ = Laju pertumbuhan (pembelahan sel. hari-1), Xt = kerapatan sel pada waktu t,
Xo = kerapatan sel awal, t = waktu (hari).
88
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
dalam selongsong kertas yang di alasi Pertumbuhan jumlah sel yang cepat terjadi
dengan kapas kemudian selongsong kertas pada pemberian konsentrasi limbah cair
berisi cuplikan tersebut disumbat dengan tahu 20% diikuti oleh pemberian pada
kapas, dikeringkan dalam oven pada suhu konsentrasi 10%, 30%, 0%, 40% dan
o
tidak lebih dari 80 C selama kurang lebih paling lambat pada pemberian konsentrasi
1 jam lalu dimasukkan dalam alat soxhlet 50%. Walaupun terjadi perlambatan
yang telah dihubungkan dengan labu berisi pertumbuhan pada pemberian limbah cair
batu didih yang telah dikeringkan dan telah tahu pada konsentrasi 40% dan 50% bila
jam. Ekstrak minyak dikeringkan dalam adanya pertumbuhan. Pada hari kedua dari
89
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
konsentrasi limbah cair tahu 20% pada hari ke-10 dengan jumlah sebanyak
mencapai puncak pada hari ke-7 dengan 2.565.125 sel/ml. Pertumbuhan jumlah sel
Berikutnya pertumbuhan jumlah sel konsentrasi limbah cair tahu 40% dan 50%
konsentrasi limbah cair tahu 10% yaitu mencapai puncah pada hari ke-12
mencapai puncak pada hari ke-8 dengan dan ke-13 sebesar 775.452 sel/ml dan
jumlah sel sebanyak 5.712.556 sel/ml. 225.367 sel /ml. Sedangkan pada kontrol
90
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
populasi mencapai puncak pada hari ke-11 terakhir baik berat kering maupun berat
Pencapaian puncak populasi yang nyata berdasarkan uji statistik pada selang
lebih cepat pada perlakuan limbah cair kepercayaan 95% terhadap kontrol. Berat
tahu pada konsentrasi yang tepat basah terbesar dicapai oleh kultur yang
melaksanakan fotosintesis yang lebih cepat tahu 20%, yang diikuti oleh perlakuan
lebih banyak. Ketersediaan unsur hara kemudian 40% dan terakhir 50%.
pada medium yang terbatas menyebabkan Begitupun berat kering sama seperti berat
jumlah sel. Begitupun ketersediaan unsur konsentrasi limbah cair tahu 20% yang
hara yang berlebihan dapat menurunkan paling tinggi. Berat kering pada semua
jumlah sel karena unsur hara dari limbah perlakuan menunjukkan sekitar 10 %
bagi sel Scenedesmus sp sehingga setelah Biomassa yang lebih besar pada
pertumbuhan jumlah sel Scenedesmus sp konsentrasi 20% sejalan dengan jumlah sel
91
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
Table 2. Berat basah dan berat kering rata-rata Scenedesmus sp. pada perlakuan
beberapa konsentrasi limbah cair tahu pada hari ke-14.
Ket : Nilai pada kolom yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada
taraf 5% dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT).
biomassa yang berbeda pada setiap media pengkulturan makin meningkat sejalan
mikroalga dapat memanfaatkan substrat menjadi lebih cepat (Yang dkk., 2000).
92
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
cair tahu pada konsentrasi 50%. sebesar Pada perlakuan limbah cair tahu 20%
etanol p.a ini memberikan warna agak paling tinggi yaitu 37,18%-berat. Hasil
hijau. Hal ini menunjukkan terekstraksinya minyak yang terendah dicapai oleh
klorofil Scenedesmus sp oleh etanol. perlakuan limbah cair tahu 50% sebesar
Menurut Fajardo et al. (2007) kandungan 19,97%-berat dengan kadar air terendah
Table 3. Hasil minyak (%) dan kadar air (%) rata-rata dari Scenedesmus sp. Dengan
ekstraksi pelarut ethanol (99.8%).
Ket : Nilai pada kolom yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada
taraf 5% dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT).
karbohidrat yang besar dapat dihidrolisis mensintesis lipid. Menurut Garcia dkk.,
menjadi molekul yang lebih sederhana (2010) sumber karbon organik yang paling
93
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
Menurut Yang dkk. (2000), pada yang terbentuk dari perombakan 16 hingga
dan ATP, kemudian pada siklus asam sitrat Trigliserida adalah penggabungan dari
dihasilkan NADH, FADH2 dan Asetil asam lemak dengan gliserol dengan
KoA. Asetil KoA membentuk asam lemak mentransferkan tiga gugus asil dari asetil
asam lemak jenuh tersebut akan bereaksi Dalam penelitian ini, Scenedesmus
dengan gliserol yang berasal dari proses sp. mengabsorbsi unsur karbon dari limbah
glikolisis sehingga membentuk trigliserida. cair tahu oleh selnya dibantu oleh oksigen,
CO2 di atmosfer dan karbon organik di kemudian dirombak menjadi lipid pada
lingkungan keduanya diperlukan untuk proses respirasi selnya. Unsur karbon dari
Karbon organik lebih efektif dan cepat energi berupa ATP sangat diperlukan
dimanfaatkan oleh mikroalga dalam dalam proses ini. Unsur karbon dari
kondisi heterotrof untuk biosintesis lipid glukosa akan diubah menjadi asetil KoA
dibandingkan karbon dari proses pada siklus asam sitrat, kemudian asetil
senyawa organik akan lebih cepat. Ferrell Minyak mikroalga dapat diekstrak
dkk., (2010) menyatakan bahwa proses dengan hasil yang tinggi menggunakan
94
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
pelarut heksana (Hossain dkk., 2008). minyak yang dihasilkan. Jumlah biodisel
dapat ditumbuhkan pada bioreaktor limbah cair tahu pada konsentrasi 20%
mikroorganisme biasa untuk meningkatkan sebesar 86,96% dari hasil minyak. Jumlah
produksi biomassa dan akumulasi lipid biodisel yang dihasilkan pada kultur
yang tinggi pula (Miao dkk., 2006). berbagai konsentrasi limbah cair tahu
Table 4. Kadar Biodisel (%) rata-rata dan perbandingan terhadap hasil minyak (%).
Ket : Nilai pada kolom yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada
taraf 5% dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT).
diekstrak dari biomassa sebenarnya bisa yang beracun, selain itu masih terdapat
langsung digunakan tanpa melalui proses kerak yang akan menyebabkan korosif.
95
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
harus melalui proses transesterifikasi Berat basah dan berat kering tertinggi
terlebih dahulu menggunakan katalis basa dicapai oleh kultur Scenedesmus sp yang
Pada penelitian ini proses tahu 20% sebesar 267,55 gram dan 24,56
transestrerifikasi berjalan dengan baik. gram. Sedangkan berat basah dan berat
Data menunjukan hasil yang sejalan kering terendah dicapai pada perlakuan
dengan produksi minyak yang diekstrak. pemberian limbah cair tahu 50% yaitu
Menurut Xu dkk. (2007) metil ester asam sebesar 112,87 gram dan 11,25 gram.
lemak merupakan derivat untuk mesin Hasil minyak dan biodisel tertinggi dicapai
disel (Xu dkk., 2007). Minyak (trigliserida) oleh kultur Scenedesmus sp yang
mikroalga adalah bahan baku pembuatan mendapat perlakuan pemberian limbah cair
biodisel, jadi jumlah biodisel akan sejalan tahu 20% sebesar 37,18 %-berat dan
(trigliserida).
Saran
96
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
403-12.
Kurtubi. (2004). ”Indonesia Net Oil
Importer!”. Harian Pagi Kompas.
97
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
98
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
82