Anda di halaman 1dari 6

3

Intervensi
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1. Pola nafas Setelah dilakukan 1. Kaji dan 1. Perubahan
tidak efektif asuhan keperawatan pantau pola nafas
…….x……. jam, frekuensi dapat
diharapkan pola pernafassan, mengindikasik
nafas klien kembali kedalaman, an
normal dengan dan irama. berlanjutnya
kriteria hasil: 2. Tempatkan keterlibatan/pe
1. klien pada ngaruh
posisi yang pengaruh
nyaman. pernafasan
3. Bantu klien yang
untuk membutuhkan
mengubah upaya
posisi secara intervensi.
periodic. 2. Mamaksimalk
4. Bantu dengan an ekspansi
Teknik nafas paru,
dalam. menurunkan
5. Monitor TTV kerja
6. Auskultasi pernafasan.
bunyi nafas, 3. Meningkatkan
perhatikan area ekspansi pada
penruunan/tida semua segmen
k adanya paru dan
ventilasi dan mobilisasi
suara nafas sekresi.
tambahan. 4. Membantu
7. Pantau meningkatkan
peningkatan difusi gas dan
ansietas, ekspansi jalan
kegelisahan nafas kecil.
dan tersengal- 5. Untuk
4

sengal. mengetahui
8. Kolaborasi keadaan umum
dengan dokter klien.
pemberian 6. Adanya bunyi
bronkodilator. napas
tambahan
mengidentifika
si adanya
gangguan pada
pernafasan.
7. Ansietas dapat
memicu pola
nafas
seseorang.
8. Pemberian
bronkodilator
via inhalasi
akan langsung
menuju
bronkus yang
mengalami
spasme
sehingga lebih
cepat
berdilatasi.
Kelebihan Setelah dilakukan 1. Monitor berat 1. Untuk
2. volume asuhan badan klien. mengetahui
cairan keperawatan ...x... 2. Hitung berat status volume
jam. Diharapkan badan yang cairan klien
kelebihan volume sesuai. melalui berat
cairan pada klien 3. Menjaga badan.
dapat teratasi dengan asupan yang 2. Untuk
kriteria hasil : akurat dan mengetahui
1. Terbebas catat berat badan
5

dari edema, pengeluaran. ideal klien.


efusi, 4. Memonitor 3. Untuk
anaskara. status hidrasi. memantau
2. Memelihara 5. Mementau asupan yang
tekanan hasil lab yang masuk dan
vena relevan dengan keluar.
sentral, retensi cairan. 4. Untuk
tekanan 6. Kaji tanda- mengevaluasi
kapiler tanda vital. status cairan
paru, output 7. Memantau klien.
jantung dan indikasi 5. Untuk
vital sign kelebihan mengevaluasi
dalam batas cairan/retensi. ketidakseimba
normal. 8. Kaji lokasi dan ngan cairan
3. Terbebas luas edema. dan elektrolit
dari 9. Ajarkan klien pada klien.
kelelahan, tentang 6. Mengetahui
kecemasan, penyebab dan keadaam
atau cara mengatasi umum klien.
kebingunga edema. 7. Untuk
n. mengetahui
4. Menjelaska ada tanda
n indicator gejala
kelebihan kelebihan
cairan. cairan klien.
8. Untuk
mengetahui
derajat edema.
9. Pasien
memahami
tentang
penyebab dan
dapat
mencegah
6

peningkatan
cairan.
3. Keletihan Setelah dilakukan 1. Kaji dampak 1. Untuk
asuhan keperawatan keletihan pada mengetahui
….x…. jam. kualitas hidup. dampak
Diharapkan keletihan 2. Pantau bukti keletihan pada
dapat teratasi dengan adanya hidup klien.
kriteria hasil: keletihan fisik 2. Mengetahui
1. Pasien akan dan emosi 3. Pola tidur dan
beradaptasi yang jumlah jam
dengan berlebihan tidur klien
keletihan pada pasien. akan
yang 3. Pantau dan menentukan
dibuktikan catat pola tidur status
oleh pasien dan keletihan pada
ketahanan, jumlah jam klien.
penghematan tidurnya. 4. Untuk menilai
energi, status 4. Pantau respon apakah harus
nutrisi. kardiorespirasi ada
2. Mempertahan pada aktivitas pengurangan
kan nutrisi (takikardi, aktivitas pada
yang adekuat. tekanan klien.
3. Menggunaka hemodinamik, 5. Untuk
n Teknik pucat, dan mengetahui
penghematan frekuensi penyebab
energi. pernafasan) keletihan pada
5. Pantau lokasi klien.
dan sifat 6. Untuk
ketidaknyaman mengetahui
an atau nyeri penyebab
selama keletihan yang
bergerak dan dialami oleh
beraktivitas. klien.
6. Tentukan 7. Nutrisi yang
7

persepsi pasien baik akan


dan orang membantu
terdekat pasien klien
tentang beraktivitas
penyebab normal dan
keletihan. mengurangi
7. Pantau asupan keletihan.
nutrisi untuk 8. Agar klien
menjamin dapat
keadekuatan mengetahui
sumber energi. cara mengatur
8. Ajarkan aktivitas untuk
pengaturan mengurangi
aktivitas dan keletihan.
teknik
manajemen
waktu untuk
mencegah
keletihan.
29

Anda mungkin juga menyukai