Anda di halaman 1dari 21

Logistik Proyek Konstruksi

BAB IV.“Construction
Supplier Selection and
Evaluation”
Pada zaman sekarang, organisasi pada sebuah proyek
harus memilih penyuplai kebutuhan proyek berbasis pada
kapabilitas dan nilai tambah serta tidak sepenuhnya berbasis
pada proses bersaingnya saja.
Lalu, terdapat sebuah trend dalam sebuah pembelian
material konstruksi saat ini yaitu, mengurangi basis penyuplai.
Tetapi, kenyataannya masih banyak proyek yang
meningkatakan pengeluaran dalam pembelian material.
Dalam hal ini,terdapat hal penting yang akan dihadapi oleh
supply manager antara lain
1. Construction Purchasing Mistakes
2. Construction Success Factor
Construction Purchasing Mistakes
Dalam beberapa kasus, terdapat beberapa kesalahan yang terjadi
pada pelaksanaan pembelian dalam proyek konstruksi antara lain:
1. Organisasi proyek konstruksi tidak kompeten dalam
mengidentifikasi kemampuan atau kapabilitas dari penyuplai
mereka.
2. Organisasi proyek konstruksi terkadang merasionalkan /
membenarkan keputusan material supplier mereka
berdasarkan kepentingan tertentu.
3. Mereka menunggu terlalu lamu untuk menilai suppliers dan
service provider mereka yang akhirnya menyebabkan
terdapatnya pegawai yang suppliers dan service provider
mereka yang tidak kompeten.
Construction Sourcing Success Factor

Ada beberapa faktor dalam menyukseskan pemanfaatan sumber


material konstruksi antara lain:
1. Menunjukkan penilaian yang realistis dalam kapabilitas dan
keahlian setiap potensi bentuk penyuplaian.
2. Mengevaluasi pengaturan alternatif penyuplai strategis dan
pemilihan penyuplai yang tepat.
3. Membagikan informasi dengan semua penyuplai strategis
dan meminta hasil yang diinginkan sejelas-jelasnya.
Kriteria Evaluasi Supplier
Dalam mengevaluasi supplier terdapat beberapa kriteria
yang terdiri dari :
Process-based Performance base
1. Mengarahkan audit untuk menilai 1. Penialaian berdasarkan pada
tingkat kemampuan penyuplai di performa/kinerja dari beberapa aspek
lapangan dalam mengoperasikan sistem seperti ketepatan pengiriman, biaya dan
suplai. kualitas.
2. Lebih subjektif karena harus 2. Lebih objektif karena sudah terdapat
mengobservasi/ bagian audit harus data dari kinerja yang dilakukan
melakukan pengamatan berdasarkan
kejadian ditempat
3. Penilaian berdasarkan pada produksi 3. Mengarahkan audit untuk
dari penyuplai dan proses mengobservasi data dari kinerja
pelayanannya. penyuplai.
Sistem Evaluasi Supplier

Dalam mengevaluasi supplier terdapat tiga cara yang terdiri


dari:
1. Categorical Method
2. Cost Ratio Method
3. Linear Averaging
Cathegorical Method

Metode ini akan mengkategorikan setiap kinerja dari


penyuplai secara spesifik dalam beberapa list yang relevan
dengan nilai kinerja penyuplai.
Metode ini sangat sederhana dan mengukur detail
dari penghargaan sebuah kinerja. Tetapi digunakan
terutama sebagai alat penilai dasar untukk menentukan
manager pembelian dan penjualan terbaik ketika masih
mempertimbangakan beberapa kinerja sebelumnya.
Contoh Cathegorical Metode
Cost-Ratio Method

Metode ini menilai kinerja penyuplai/pemasok


menggunakan analisa standar biaya (standar cost analysis)
yaitu, total biaya setiap pengeluaran dari material dikalkulasi
dari harga penjualan ditambah biaya operasi sesuai dengan
kualitas, pengiriman, dan pelayanan setiap elemen
pengeluaran. Dengan beberapa langkah berikut :

Mengelompokkan Setiap elemen


beberapa elemen dikonversikan Lalu, menjumlahkan
pembelian kedalam rasio iaya semua nilai dari
( kualitas, dalam betuk seluruh elemen
pengiriman,dan presentasi nilai pembelian tersebut
oelayanan ) pembelian
Contoh Cost-Ratio Method
Linear Averaging

Metode ini sangat sering digunakan untuk melakukan


evaluasi, faktor kuantitatif yang spesifik dari kinerja yang
didata menjadi dasar sistem evaluasi ini. Langkah-langkah
dari evaluasi ini antara lain:

Mengidentifikasi Lalu, setiap bobot


setiap individu faktor harus
Menentukan bobot
dengan dikalikan dengan
setiap faktor kinerja
menjumlahkan faktor koreksi agar
dengan total bobot
bobot dari faktor mencapai
adalah 100
kinerja dari masing- persentase bobot
masing individu yang wajar
Contoh Linear Averaging

Prime contractor A wishes to rate its suppliers on quality,


service, and price, and has assigned each a weighting factor
of 50 for quality, 35 for service, and 15 for price. For this
example, quality is rated as a direct percentage of the
number of acceptable bulk lots received in relation to total
lots received. The service rating is a direct percentage of the
lots delivered on time in relation to total bulk lots received.
In rating price, the lowest price obtained from any supplier
is used as the base price, and prices from other suppliers
are rated as a ratio of the base price. Two suppliers would
thus be rated as follows:
Contoh Linear Averaging
Sumber Tunggal dengan Sumber Ganda

• Banyak perdebatan yang telah terjadi mengenai angka


pemasok perusahaan. Satu sisi adalah perdebatan multi-
sumber yang menggunakan lebih dari dua pemasok. Sisi
lainnya adalah perdebatan pemasok tunggal yang
menggunakan satu pemasok untuk bahan curah.
• Tujuan dari kedua teori tersebut adalah untuk
menyediakan pelayanan terbaik untuk para pemasok
barang. Banyak atribut berperan penting dalam penilaian
yang diterima para pembeli. Diantaranya, resiko, kualitas,
harga material, biaya total, pengiriman, kualitas,
kehandalan, dan layanan (kemampuan desain,
peningkatan produktivitas, penelitian dan
pengembangan).
Keuntungan Metode Multi-Sumber

• Persaingan dan pasokan terjamin


Umumnya, persaingan antar pemasok untuk bahan yang
sama mendorong biaya turun karena pemasok saling
bersaing untuk lebih banyak menyediakan barang
daripada permintaan para pembeli.
• Menjamin pasokan bahan curah tidak terganggu : ketika
terdapat kesalahan pada salah satu pemasok maka
pemasok yang lain dapat mengirimkan barang yang
diperlukan tanpa gangguan.
• Meningkatkan pemasaran dan efektivitas penilaian
pemasok.
Keuntungan Metode Sumber Tunggal

• Dengan pemasokan bervolume besar, pemasok dapat


menikmati biaya per unit yang lebih rendah.
• Peningkatan kerjasama serta komunikasi antara penjual
dan pembeli.
Keuntungan Sumber Ganda

Dengan melayani beberapa proyek, dua pemasok (satu


sumber pada setiap proyek) mungkin dapat mencapai
skala ekonomi yang sebanding dengan satu pemasok.
Ketika menyebarkan volume atas biaya tetap,
penghematan bahan mengalami penurunan hasil. Jika
volumenya cukup besar, dua perusahaan mungkin
akhirnya mendapatkan pengembalian yang cukup
berkurang sehingga sebanding dengan harga untuk satu
perusahaan. Keuntungan dapat dikaitkan dengan "skala
ekonomi" yang mungkin terjadi dengan pemasok sumber
tunggal.
Masalah Kerjasama Jangka Panjang

• Sumber berlawanan (Cross Sourcing)


Dengan metode ini, basis pemasok diperluas tanpa
meningkatkan jumlah pemasok yang sebenarnya. Sebagai
contoh, jika pemasok A dapat menyediakan bahan untuk
proyek 1, 2, 3, 4, dan 5 sehingga dapat menjadi pemasok
B, keuntungan dari sumber tunggal dan ganda dapat
dicapai jika pemasok A memasok bahan untuk proyek 1, 3,
dan 5 dan pemasok B memasok untuk proyek 2 dan 4.
Jika terjadi sesuatu pada pemasok A, pemasok B dapat
mengambil kendur karena B memiliki kemampuan untuk
memasok proyek 1, 3, dan 5 juga. Kebalikannya juga bisa
dilakukan jika pemasok B gagal melakukan.
Masalah Kerjasama Jangka Panjang

• Pengurangan Pemasok (Supplier Reduction)


Terlepas dari analisis akhir dari sumber tunggal / ganda,
pengurangan basis pasokan barang sangat disarankan.
Jika manfaat yang dirasakan lebih besar dari risikonya, dan
setelah analisis yang cermat terhadap kebutuhan jangka
pendek dan jangka panjang, satu sumber mungkin tepat.
Namun, untuk operasi yang akan rusak secara finansial jika
penghentian pasokan terjadi, maka penggunaan atau
pengembangan sumber kedua sangat disarankan.
Masalah Kerjasama Jangka Panjang

• Kelas (Grade)

Metode “Grade” adalah metode yang didasarkan pada


skor atau nilai yang diberikan kepada pemasok oleh
pembeli untuk beberapa atribut. Atribut yang paling
umum adalah kualitas, harga, dan pengiriman. Kinerja
pemasok di masa lalu disimpan dalam catatan dan
pemasok menerima "kartu laporan" untuk kinerja
dibandingkan dengan pemasok lain.
Masalah Kerjasama Jangka Panjang

• Rintangan (Hurdle)

Dalam situasi ini, pemasok diminta untuk “melompat”


melewati rintangan yang lebih tinggi dan lebih tinggi
untuk memenangkan bisnis organisasi pembeli. Biasanya
ini dilakukan melalui semacam program sertifikasi
pemasok.

Anda mungkin juga menyukai