Anda di halaman 1dari 3

KEMENTER1AN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

Yth. 1. Direktur Utama Perum Perhutani;


2. Direktur Utama/Ketua Koperasi Pemegang IUPHHK-HA;
3. Direktur Utama/Ketua Koperasi Pemegang IUPHHK-HTI;
4. Pimpinan Pemegang IUIPHH;
5. Direktur Utama Pemegang IUPHHK-RE;
6. Direktur Utama Pemegang IUPHHBK-HA;
7. Direktur Utama Pemegang IUPHHBK-HTI;
8. Direktur Utama Pemegang IUPJL;
9. Sdr. Pemegang Izin Perhutanan Sosial;

Nomor : $€ - !m-\ hl^io


TENTANG
PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
PADA PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN BASIL HUTAN DAN
PEMEGANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN

A. Latar Belakang
1. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO
sebagai pandemic dan Indonesia telah menyatakan COVID-19 sebagai
bencana non alam berupa wabah penyakit yang wajib dilakukan
upaya penanggulangan sehingga tidak teijadi peningkatan kasus.
2. Dalam upaya penanggulangan COVID-19, diperlukan panduan bagi
masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-
19 baik untuk diri sendiri maupun kemungkinan penularan kepada
orang-orang di sekitar termasuk keluarga.
B.Dasar Hukum
1.Keputusan Presiden RI No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
2. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/199/2020
tentang Komunikasi Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID
-19).
3. Surat Edaran Sekretaris Kementerian Sekretanat Negara No.2 Tahun
2020 tentang Perluasan Pelaksanaan Remote Working dalam rangka
Antisipasi Penyebaran COVID-19.
4. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri
No.SE/00018/ KP/03/2020/03 tentang Kebijakan Peijalanan Luar
Negeri dan Kegiatan Intemasional yang melibatkan Peserta Luar
Negeri di Indonesia terkait Kewaspadaan COVID-19.
5. Surat Edaran Menteri PAN & RB No. 19 Tahun 2020 tentang
Penyesuaian Sistem Keija ASN dalam upaya Pencegahan Penyebaran
COVID-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
6. Surat Edaran Menteri LHK No. SE. 1 /MENLHK/SETJEN/SET. 1 /
3/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) di Kementerian LHK.
7. Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13.A
Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Surat Edaran ini adalah untuk memberikan arahan kepada
pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Basil Hutan, Hak Pengelola (Perum
Perhutani), Izin Usaha Industri Primer Basil Butan dan Izin
Perhutanan Sosial dalarm rangka pencegahan dan penanganan
COVID-19.
2. Tujuan Surat Edaran ini adalah untuk pencegahan dan penanganan
penyebaran COVID-19.
D.Langkah-langkah Pencegahan dan Penanganan
Kepada pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Basil Butan dan Pemegang
Izin Usaha Industri Primer Basil Butan diminta untuk :
1. Mengadopsi kebijakan yang telah diterbitkan Pemerintah terkait
upaya-upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang dapat sejalan
dengan sekecil mungkin resiko atas proses bisnis dunia usaha.
2. Menyediakan alat pengukur suhu badan dan hand sanitizer di
masing-masing tempat keija sehingga dapat dimanfaatkan oleh setiap
kaiyawan/ti termasuk mitra keija (kontraktor).
3. Melakukan sosialisasi kepada kaiyawan/ti termasuk mitra keija
(kontraktor) terkait tindakan pencegahan sebagai berikut:
a. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
b. Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, dengan tisu atau
lengan atas bagian dalam yang tertekuk. Segera buang tisu ke
tempat sampah yang tertutup dan bersihkan tangan dengan sabun
dan air atau hand sanitizer.
c. Jaga jarak sosial setidaknya jarak 1 (satu) meter dengan orang lain,
terutama dengan mereka yang batuk, bersin, dan demam.
d. Bindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci
tangan.
e. Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bemapas, segera cari
perawatan medis.
f. Tidak melakukan kegiatan/aktifitas keluar dari perusahaan kecuali
untuk urusan sangat penting.
g. Membatasi kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak.
h. Menghimbau kepada kaiyawan/ti termasuk mitra keija
(kontraktor) agar mengurangi aktifitas di tempat keramaian.
i. Membiasakan pola hidup bersih dan sehat, raj in mencuci tangan,
makan makanan yang bergizi dan rutin berolahraga untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Apabila terdapat kaiyawan/ti termasuk mitra keija (kontraktor) yang
sakit (demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/gejala penyakit
pemafasan lainnya), namun tidak memiliki resiko penyakit penyerta
lainnya (diabetes, penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronik,
AIDS, penyakit autoimun, dll), maka secara sukarela atau
berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan agar melakukan isolasi
diri selama 14 (empat belas) hari dan dapat mengajukan surat cuti
sakit tidak masuk kerja sampai dinyatakan sembuh.
5. Jika diduga ada karyawan/ti termasuk mitra keija (kontraktor) yang
terindikasi/terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) agar
melaporkan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja
setempat.
6. Melakukan pengaturan keija, tidak mengurangi hak-hak dan tidak
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap
kaiyawan/ti termasuk mitra keija (kontraktor).
7. Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Basil Hu tan dan Pemegang Izin
Usaha Industri Primer Basil Hutan tetap melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagaimana ketentuan peraturan perundang-
undangan.
E. Direktorat Jenderal PHPL tetap memberikan pelayanan kepada
pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Basil Hutan dan Pemegang Izin
Usaha Industri Primer Basil Hutan sebagaimana biasanya seperti
perizinan, proses RKUPHHK dan lain-lainnya sesuai tugas dan fungsi
dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan.

Demikian untuk diperhatikan dan dilaksanakan.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada Tanggal : |7
, Pit. DIREKTUR JENDERAL,

K-
Dr. Ir. BAMBANG HENDROYONO, MM
NIP 19640930 198903 1 001
Tembusan : • .
1. Menteri Lingkungan Hidup dail J^ehutanan (sebagai laporan);
2. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
3. Gubemur seluruh Provinsi di Indonesia;
4. Kepala Dinas Provinsi Yang Membidangi Kehutanan seluruh Indonesia;
5. Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi seluruh Indonesia;
6. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI);
7. Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO);
8. Ketua Umum Indonesian Sawmill and Wood Working Association.

Anda mungkin juga menyukai