Anda di halaman 1dari 32

A.

Judul Penelitian

PENGGUNAAN MEDIA VLOGGING DALAM PEMBELAJARAN

BIOLOGI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA

INFORMATIKA CIAMIS

B. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan diyakini mampu meningkatkan segala aspek dan

memajukan bangsa negaranya. Adapun langkah yang perlu ditempuh dalam

upaya mewujudkan tujuan itu diantaranya adalah memanfaatkan ilmu dan

teknologi dalam pembelajaran. Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi terus

berkembang dengan cepat. Tuntutan masyarakat juga semakin kompleks dan

persaingan yang ketat, untuk menghadapi hal tersebut perlu sumber daya

manusia yang memiliki kualitas dan akhlak mulia. Salah satu upaya yang bisa

dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu melalui

jalur pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Keberlangsungan proses belajar dan pembelajaran yang baik akan

tercapai dengan adanya dukungan dari seluruh komponen pendidikan baik dari

faktor eksternal maupun internal pesera didik sendiri. Faktor yang paling

utama yaitu yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Dalam hal

ini, terdapat banyak faktor internal dari peserta didik yang mempengaruhi

cara belajar peserta didik diantaranya yaitu minat belajar peserta didik untuk

dapat mengikuti proses pembelajaran. Menurut Slameto (2013:180), “Minat

adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan”. Salah satu alternatif media pembelajaran yang mungkin

dapat digunakan yaitu Video pembelajaran Vlogging. Video blogging

1
(vlogging) adalah media suara (audio) seperti rekaman kaset, radio, rekaman

gambar dan suara dalam satu penyajian video sehingga menciptakan gambaran

nyata di lingkungan sekitar dengan mengolah presfektif ruang dan waktu

dimana dapat memanipulasi durasi yang dibutuhkan dalam melihat suatu

kejadian serta mampu mengubah ruang dan waktu disajikan dalam media,

video, foto dan gambar (Asyhar, 2016:75).

Berdasarkan observasi awal dengan menggunakan metode survey di

SMA Informatika Ciamis pada kelas X IPS lintas minat semester genap tahun

ajaran 2019/2020 penulis menemukan kurangnya minat belajar pada mata

pelajaran biologi siswa yang diakibatkan karena guru masih menggunakan

model konvensional yang cenderung monoton dan kurang melibatkan siswa

untuk belajar secara aktif. Pada pembelajaran terpusat pada guru, kelas

didominasi oleh beberapa orang siswa sedangkan yang lain hanya

mendengarkan atau melakukan aktivitas lain yang tidak relevan dengan

pembelajaran. Sehingga mengakibatkan minat belajar siswa dalam

pembelajaran biologi menjadi kurang.

Media pembelajaran video blogging (vlogging) sudah pernah diteliti

Shilvina Widi Irsanti di SMA N 9 Yogyakarta dengan judul “Pengembangan

Media Pembelajaran Ekonomi Berbasis Video Untuk Meningkatkan Minat

Dan Prestasi Belajar Siswa”. Hasil penelitian pada tahun 2016-2017. Hasil

penilaian kelayakan dengan jumlah 12,75% dari sebelum pembelajaran

ekonomi menggunakan media video sejumlah 64,36% menjadi 76,61% setelah

menggunakan video sebagai media pembelajaran.

2
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut maka dilakukan

penelitian dengan judul ”Penggunaan Media Vlogging Dalam Pembelajaran

Biologi Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X SMA Informatika Ciamis “ .

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan permasalahan

sebagai berikut : Adakah pengaruh penggunaan media vlogging dalam

pembelajaran biologi terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Informatika

Ciamis ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Vlogging

terhadap minat belajar Biologi.

E. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan pengetahuan penulis dan para pembacanya.

2. Menambah bahan literatur di perpustakaan dan memberikan bahan kajian

untuk mengadakan penelitian lebih lanjut lagi bagi yang memerlukan.

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi

pihak SMA Informatika Ciamis dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar

pertimbangan dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa.

3
F. Ringkasan Tinjauan Teoretis

1. Media Pembelajaran

a) Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala bentuk dan saluran untuk

proses penyampaian informasi. Menurut Gerlach & Ely (1971) dalam

buku (Arsyad, 2016:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

b) Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran

adalah untuk :

1). Mempermudah proses pembelajaran dikelas.

2). Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

3). Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.

4). Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.

Adapun menurut, Dwyer (1978:9) dalam Arsyad (2016)

mengemukakan bahwa cara komunikasi mempengaruhi daya ingat

peserta didik. Komunikasi yang terjalin tanpa penggunaan media dan

hanya mengandalkan verbal saja, menyebabkan daya ingat peserta didik

dalam waktu 3 jam hanya 70%.

c) Fungsi Media Pembelajaran

1). Menghadirkan objek sebenarnya.

2). Membuat tiruan dari objek sebenernya.

4
3). Membuat konsep abstrak ke konsep lebih konkret.

4). Menyamakan persepsi.

5). Mengatakan hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak.

6). Menyajikan ulang informasi secara konsisten.

7). Memberi suasana belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga

tujuan pembelajaran tercapai.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat diketahui bahwa media

pembelajaran memiliki banyak fungsi terkait mendukung pembelajaran

dikelas, fungsi media pembelajaran dapat optimal tentunya didukung

oleh ketepatan pemilihan media yang digunakan dikelas.

d) Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran sebagai berikut :

1) Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir dan mengurangi

verbalisme.

2) Menarik perhatian siswa.

3) Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.

4) Memberikan pengalaman nyata dan menumbuhkan kegiatan mandiri

pada siswa.

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan terutama

yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.

6) Membantu perkembangan kemampuan berbahasa.

7) Menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran.

5
e) Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran yang tepat merupakan salah satu

penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Dengan demikian, guru dapat memilih jenis-jenis media

pembelajaran yang sesuai demi tercapainya tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Menurut Rudy Brets dalam sebuah artikel ada tujuh jenis

media, yaitu :

1) Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi,

Televisi dan animasi. 

2) Media audio visual diam, seperti : Slide. 

3) Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara. 

4) Media visual bergerak, seperti : Film bisu. 

5) Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto. 

6) Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio. 

7) Media cetak, seperti : buku, modul.

2. Vlogging

a) Pengertian Vlogging (Video Blogging)

Milez dalam Fairuz (2013:22) menyatakan vlogging adalah

sebuah blog yang ditampilkan atau disajikan bentuk video. Video

Blogg, atau bisa disingkat vlog (diucapkan Vlog, bukan Vlog), atau

Video Bloging, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan

menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio

sebagai sumber media utama. Berbagai perangkat seperti ponsel

berkamera, kamera digital yang bisa merekam video, atau kamera

6
murah yang dilengkapi dengan mikrofon merupakan modal yang

mudah untuk melakukan aktivitas video blogging. Video blog masih

dapat disebut sebagai bentuk lain dari televisi internet. Video blog

biasanya ada juga yang dilengkapi dengan keterangan teks atau gambar

foto, serta untuk beberapa Video Blog, menyantumkan data lainnya.

b) Kelebihan Dan Kelemahan Vlogging (Video Blogging)

Kelebihan :

1) Vlogging ditampilkan dengan menarik yang berisis tentang gambar,

audio, teks yang dikombinasikan dalam kesatuan yang utuh.

2) Dengan membuat vlogging seseorang dapat bebas berkarya.

3) Melakukan kegiatan vlogging adalah sebuah cara mudah dalam

bekerja untuk mendapatkan uang dari internet.

Kelemahan :

1) Keterbatasan peralatan penunjang seperti kamera, DSLR dan

mikrofon.

2) Memproduksi sebuah vlogging dibutuhkan waktu yang cukup

banyak, mulai dari menemukan ide, pengambilan gambar dan suara

hingga proses editing video.

3) Untuk mengapload dan mengakses vlogging diperlukan koneksi

internet yang memadai.

c) Cara Mengemas Vlogging

Vlogging adalah kumpulan video yang dibuat sendiri oleh vlogger

atau video favorit seseorang yang diposting disebuah situs web

(siegchirts,2017:1). Pembuatan vlogging sangat mudah dan tidak

7
membutuhkan biaya, hal tersebut merupakan salah satu cara yang

mudah untuk menjangkau kelayakan serta memamerkan sebuah karya

seseorang. Berikut cara membuat vlogging :

1) Temukan alasan dan tema yang mendukung untuk membuat

vlogging.

2) Pilihlah web yang digunakan untuk mengapload vlogging. Biasanya

para vlogger menggunakan youtube untuk memposting vlogging

mereka karena dinilai banyak yang diminati oleh pengguna media

sosial.

3) Berikan nama atau judul

4) Siapkan beberapa konten yang menarik untuk mengisi youtube

chanel

5) Setelah mengedit video, langkah selanjutnya mengunggah vlogging.

6) Untuk memperoleh penonton, seorang vlogger harus

mempromosikan vlogging yang sudah dibuat.

3. Pengertian Minat

Menurut Slameto (2013:180) menyatakan bahwa “Minat adalah

suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,

tanpa ada yang menyuruh.”

a. Macam-Macam Minat

Macam-macam minat adalah :

1) Minat yang berasal dari pembawaan yakni timbul dengan sendiriya

dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor

keturunan atau bakat alamiah.

8
2) Minat karena pengaruh dari luar diri individu timbul seiring dengan

proses perkembangan individu yang bersangkutan.

Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang

tua dan kebiasaan atau adat. Minat belajar peserta didik harus

senantiasa ada dalam setiap proses belajar mengajar. Pendidik harus

berusaha membangkitkan minat peserta didik agar proses belajar

mengajar yang efektif tercipta di dalam kelas dan peserta didik

mencapai suatu tujuan sebagai hasil dari belajarnya.

b. Ciri-Ciri Minat Belajar

Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut

Elizabeth Hurlock (dalam Susanto, 2013:62) menyebutkan ada tujuh

ciri minat belajar sebagai berikut :

1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.

2) Minat tergantung pada kegiatan belajar.

3) Perkembangan minat mungkin terbatas.

4) Minat tergantung pada kesempatan belajar.

5) Minat dipengaruhi oleh budaya.

6) Minat berbobot emosional.

7) Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap

sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.

c. Cara Meningkatkan Minat Belajar

Beberapa ahli berpendapat mengenai cara yang efektif untuk

meningkatkan minat belajar seseorang yakni dengan mengembangkan

minat yang telah ada. Sebagai contoh siswa memilih peminatan

9
studinya di bidang ilmu sosial maka secara otomatis seharusnya semua

mata pelajaran yang tergolong pada rumpun ilmu sosial akan disukai

oleh dirinya. Menurut Slameto (2015:181) mengatakan bahwa pengajar

dapat berusaha membentuk minat minat baru pada diri siswa dengan

jalan memberikan informaasi pada siswa mengenai hubungan antara

suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran

yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa dimasa yang akan

datang.

d. Indikator Minat Belajar

Slameto (2015:180) mengatakan bahwa beberapa indikator minat

belajar yaitu : perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan

keterlibatan siswa. Dari definisi yang dikemukakan mengenai indikator

minat belajar tersebut diatas maka dalam penelitian ini menggunakan

indikator minat yaitu :

1) Perasaan senang apabila seorang siswa memiliki perasaan senang

terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaks a untuk

belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti pelajaran, tidak ada

perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.

2) Keterlibatan siswa ketertarikan seseorang akan obyek yang

mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan

atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. Contoh : aktif dalam

diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.

3) Ketertarikan berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap

ketertarikan pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa

10
pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Contoh : antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas

dari guru.

4) Perhatian siswa minat dan perhatian merupakan dua hal yang

dianggap sama dalam penggunaan sehari-hari, perhatian siswa

merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian,

dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada

obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek

tersebut. Contoh : mendengarkan penjelasan guru dan mencatat

materi.

G. Kerangka Pemikiran

Keberlangsungan proses belajar dan pembelajaran yang baik akan

tercapai dengan adanya dukungan dari seluruh komponen pendidikan baik dari

faktor eksternal maupun internal pesera didik sendiri. Dengan minat yang

tinggi tentu peserta didik akan merasa antusias terhadap materi ajar yang

diberikan. Bagian penting dari pembelajaran sekolah adalah memperoleh

pemahaman mengenai hubungan antara berbagai bentuk simbol dari

pembelajaran yang diberikan terhadap kenyataan yang dihadapi. Memperoleh

pemahaman dan menghubungkan pembelajaran yang diberikan dengan

keadaan dunia yang sebenarnya dan tersaji dalam bentuk media, dimana media

merupakan sarana yang menyajikan pembelajaran yang bersifat secara

langsung. Salah satu media audio visual yang dapat digunakan sebagai

alternatif untuk meningkatkan minat belajar biologi peserta didik yaitu video

blogging (Vlogging). Video blogging (Vlogging) adalah media suara (audio)

11
seperti rekaman kaset, radio, rekaman gambar dan suara dalam satu penyajian

video sehingga menciptakan gambaran nyata di lingkungan sekitar dengan

mengolah presfektif ruang dan waktu dimana dapat memanipulasi durasi yang

dibutuhkan dalam melihat suatu kejadian serta mampu mengubah ruang dan

waktu disajikan dalam media, video, foto dan gambar.

Penelitian ini telah dilakukan oleh Ariesta Dwi Hartanti pada tahun

2018 di SMA N 1 Serang dengan judul “Pengaruh Video Blog Gitasav

Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman”. Hasil penelitian

ini penelitian ini menunjukan thitung sebesar 8,352 sedangkan ttabel 1,980, jadi

dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai t hitung > ttabel atau 8,352 > 1,980, penjaba

ran tersebut menyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat

hubungan atau terdapat pengaruh antara video blogg Gita Savitri Devi

terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Jerman.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat digambarkan

sebagai berikut :

Guru masih menggunakan model konvensional yang


cenderung monoton dan kurang melibatkan siswa
untuk belajar secara aktif yang menjadikan rendahnya
minat belajar

Penggunaan media Vlogging


dalam pembelajaran Biologi

Minat belajar siswa


meningkat
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian

12
H. Hipotesis

Sugiyono (2018:63) mengatakan bahwa : “Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran, maka hipotesis yang penulis ajukan

adalah “Terdapat pengaruh penggunaan media vlogging dalam pembelajaran

biologi terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Informatika Ciamis”.

I. Metode Penelitian

1. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2020 di SMA

Informatika Ciamis yang beralamat Jl. Bojonghuni No.09 Maleber, Kec.

Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46214.

2. Metode dan desain penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif yaitu

hasil penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif

deskriptif adalah penelitian yang tugasnya menganalisis data berupa angka

yang digunakan untuk mengetahui dan menggabarkan fenomena-

fenomena yang ada dengan tujuan untuk mencari hubungan atau pengaruh

anatar dua variabel sehingga mencapai kesimpulan dari hasil penelitian

yang dilakukan.

13
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei

dan angket sebagai pengumpulan data. Penelitian survei merupakan salah

satu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum

tentang karakteristik populasi yang digambarkan oleh sampel.

Tabel. 1 Desain Penelitian

Angket awal Variabel Angket akhir


T1 X T2
Keterangan :

T1 : Angket awal sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan

media vlogging.

X : Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran vlogging.

T2 : Skor setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran vlogging.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yang menjadi populasinya ialah

peserta didik kelas X di SMA Informatika Ciamis sebayak 131 orang

dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2. Populasi Penelitian


No Nama Kelas Jumlah Siswa
1. X IPS 1 33 Orang
2. X IPS 2 34 Orang
3. X IPS 3 31 Orang
4. X IPS 4 33 Orang
Jumlah 131 Orang

Sumber : Guru Mata Pelajaran Biologi Kelas X

14
b. Sampel

Dalam penelitian ini penulis dalam pemilihan sampel

menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan pada

siswa kelas X IPS. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X IPS 1.

Menurut Arikunto (2013:183) : “Sampel bertujuan dilakukan dengan

cara mengambil subjek bukan didasarkan atas rata, random atau daerah

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu’. Pemilihan sampel pada

siswa kelas X IPS 1 didasarkan hasil data awal yang menunjukan

bahwa siswa pada kelas X IPS 1 minat belajarnya masih kurang

dikarenakan mata pelajaran Biologi pada kelas X IPS jurusan IPS

merupakan mata pelajaran lintas minat.

4. Definisi operasional variabel penelitian

a. Definisi Variabel

1. Variabel independen, Variabel ini sering disebut sebagai Variabel

Bebas. Variabel Bebas merupakan Variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya Variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2012:59). Yang menjadi variabel independen (X)

dalam penelitian ini yaitu Media Vlogging.

2. Variabel dependen, variabel ini sering disebut variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel dependen (Y)

dalam penelitian ini yaitu Minat Belajar Siswa.

15
b. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.Operasionalisasi Variabel


Variabel Definisi Indikator Skala
Media Milez dalam Fairuz (2013:22) Angket Interval
Vloggin menyatakan vlogging adalah sebuah
g blog yang ditampilkan atau disajikan
(X) bentuk video.

Minat Menurut Syaiful Bahri Djamarah  Perasaan Interval


belajar (2008:132) “minat adalah senang
siswa kecenderungan yang menetap untuk  Keterlibat
(Y) memperhatikan dan mengenang an siswa
beberapa aktivitas. Seseorang yang  Ketertarik
berminat terhadap aktivitas akan an
memperhatikan aktivitas itu secara  Perhatian
konsisten dengan rasa senang”. siswa

5. Instrumen Penelitian

Data merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian.

Dengan adanya data, analisis data dapat dilakukan dan dapat ditarik

kesimpulannya dan cara atau alat yang digunakan harus tepat agar

kesimpulan yang diambil tidak menyesatkan. Instrumen pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan kepada

siswa untuk mengukur minat belajar.

6. Prosedur pengumpulan data

a. Observasi

Dalam teknik ini peneliti melakukan observasi. Bentuk observasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

16
pengamatan langsung terkait dengan model pembelajaran yang sering

digunakan, dan informasi-informasi lain terkait proses pembelajaran.

b. Kuisioner (Angket)

Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau

terbuka, dapat diberikan langsung atau dikirim melalui pos atau

internet. Metode angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode angket langsung dengan menggunakan empat pilihan yaitu

sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat

setuju (SS).

Tabel 4. Skala Angket


Tipe Skor
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Setuju (S) 3
Sangat Setuju (SS) 4

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

pengumpulan dokumen yang digunakan untuk memperoleh data

disekolah. Data ini berupa identitas siswa, silabus, RPP, foto

pembelajaran.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dapat dilakukan dengan

menggunakan langkah-langkah diantaranya :

a. Uji Instrument Penelitian

1) Uji Validitas

17
Rumus untuk menghitung korelasi product moment dengan angka

kasar (Arikunto, 2013:87) adalah sebagai berikut :

r xy =N ∑ X Y −¿ ¿¿

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

X : Skor item nomor.

Y : Skor total.

N : Banyaknya subyek.

Penguji menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05.

Kriteria penguji adalah sebagai berikut:

a. jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 dengan sig. 0,05) maka instrumen

atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor

total dinyatakan valid.

b. jika r hitung < r tabel ( uji dua sisi dengan sig. 0,05) maka

instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

2) Analisis Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang

sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau

kesempatan yang berbeda”. Rumus yang akan digunakan untuk

menguji reliabilitas tes adalah rumus K-R.20 sebagai berikut :

18
n S 2−∑ pq
( )(
r 11 =
n−1 S2 )
Keterangan :

r 11 : Reliabilitas item tes.


P : Proporsi subjek yang menjawab benar suatu item.
Q : Proporsi subjek yang menjawab salah suatu item.
N : Banyaknya item soal.
S : Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians).
X : Jumlah item yang benar .
Hasil perhitungan r11 dikonsultasikan dengan r table product

moment dengan taraf kesalahan 5 %, jika r11 > rtabel maka item soal

tersebut reliable. Sehingga rumus reliabilitas bisa digunakan untuk

menganalisis reliabilitas kuesioner belajar siswa. Hasil uji reliabilitas

angket diperoleh harga r11 = 0,973 > rtabel = 0,444. Dengan demikian

menunjukkan bahwa angket yang diujicobakan reliable dan dapat

digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti ini menggunakan metode Alpha

Cronbach hasil penelitian dapat dilihat pada tabel Reability. Peneliti

menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi

22 untuk menguji reliabilitas data.

19
Tabel 5. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat
Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang
Reliabel
0,20 – 0,40 Agak Reliabel
0,40 – 0,60 Cukup Reliabel
0,60 – 0,80 Reliabel
0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

 Kriteria penerimaan uji reliabilitas.

Untuk menguji apakah keputusan pada sebuah butir pertanyaan

dapat dikatakan reliabel atau tidak reliabel, dengan kkriteria sebagai

berikut:

 Jika alpha > tabel, maka dapat dikatakan reliabel.

 Jika alpha < tabel, maka dapat dikatakan tidak reliabel.

b. Teknis Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan dengan teknik kuesioner atau angket pada siswa-siswi kelas X

IPS di SMA Informatika Ciamis dalam mengikuti pembelajaran biologi

dengan penggunaan media Vlogging. Data yang diperoleh akan

dianalisis dengan langkah-langkah berikut :

1) Mengecek kelengkapan data dan mengecek macam isian data

tersebut.

2) Mentabulasi data, dimana data yang tadinya berupa lembaran angket

di kuntitatifkan untuk mempermudah perhitungan data sesuai dengan

skala likert.

20
3) Mengklasifikasikan nilai yang diperoleh siswa dalam skala yang

telah ditentukan yakni sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan

sangat setuju.

4) Selanjutnya untuk menganalisa data yang diperoleh dari hasil

penyebaran angket, dari sejumlah pertanyaan yang terdapat dalam

angket kemudian di tabulasi silang dan dianlisis berdasarkan

frekuensi yang paling sering muncul kemudian dipresentasikan

dengan rumus sebagai berikut :

P = × 100%

Keterangan :

P : Presentasi responden yang memberikan jawaban.

Fi : Frekuensi responden yang memberikan jawaban.

N : Jumlah responden.

5) Menyimpulkan hasil penelitian sehingga diperoleh deskripsi tentang

survey minat peserta didik kelas X IPS dalam Pembelajaran Biologi

dengan penggunaan Vlogging. Untuk menentukan kategori/jenis

deskriptif yang diperoleh masing-masing indikator dalam variabel,

dari perhitungan deskriptif kemudian ditafsirkan kedalam kalimat.

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang

diperoleh dengan analisis deskriptif dikonsultasikan dengan tabel

kriteria.

c. Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan

21
hubungan antar variabel. Dalam uji kali ini penulis menggunakan

koefisien korelasi ganda yang menunjukan arah dan kuatnya

hubungan antar dua atau lebih variabel independent dengan satu atau

lebih variabel dependent.

Untuk pengujian koefisen korelasi, dapat menggunakan rumus

korelasi ganda sebagai berikut :

r xy =N ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi

∑xy = Jumlah perkalian variable X dan

∑x = Jumlah Nilai variable X

∑y = Jumlah Nilai variable Y

∑ x2 = Jumlah pangkat dua nilai variable X

∑ y2 = Jumlah pangkat dua nilai variable Y

n = Banyaknya sampel

Namun untuk dapat memudahkan pengolahan korelasinya penulis

menggunakan program aplikasi SPSS Versi 22. Untuk dapat

memberikan penafsiran teradap koefisien korelasi yang ditemukan

tersebut besar atau kecil pengaruhnya, maka dapat berpedoman pada

ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut :

22
Tabel 5. Nilai Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0.40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Sumber : Sugiyono, 2012:184)

d. Koefisien Determinasi

Setelah diperoleh berapa besar dari nilai koefisien korelasi

product moment, maka tahap selanjutnya adalah menentukan

Koefisien Determinasi. Koefesien diterminasi digunakan pada

penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X

terhadap variabel Y. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

Dengan batas Koefisien Determinan 0 < KD < 1.

Untuk mempermudah dalam proses perhitungan dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan program aplikasi SPSS Versi 22, dengan

menggunakan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada tabel

model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul R – square

atau melihat angka R.

23
e. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

mendeskripsikan masing-masing variabel, yaitu variabel Media

Vlogging (X) dan variabel Minat Belajar Siswa (Y). Dalam analisis

deskriptif ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat

presentase skor jawaban dari masing masing variabel dengan rumus

berikut :

n
%= x 100 %
N

Keterangan :

n = Skor empirik (skor yang diperoleh)

N = Jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah soal x skor

tertinggi)

% = Tingkat keberhasilan yang dicapai

Perhitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah – langkah

sebagai berikut :

1. Menentukan presentase maksimal

skor maksimal
ˣ100%
skor maksimal

4
x100%  100%
4

2. Menentukan angka presentase minimal

skor maksimal
ˣ100%
skor maksimal

24
1
x100%=25%
4

3. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian

kriteria terhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka

didapat 75% : 4 = 18, 7%.

Untuk mengetahui kriteria tersebut, selanjutnya skor yang

diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh

sebagai berikut :

Tabel 7. Kriteria Analisis Deskriptif Presentase

Rentang Presentase Kriteria


81% s/d 100% Sangat Baik
61%s/d 80% Baik
41% s/d 60% Cukup Baik
21% s/d 40% Tidak Baik
1% s/d 20% Sangat Tidak Baik

f. Analisis Regresi

Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variable mempunyai

hubungan kausal (sebab-akibat) atau hubungan fungsional.

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi Linier Sederhana digunakan untuk memprediksi dari

suatu distribusi data yang terdiri dari satu variabel kriteria (Y) dan

satu variabel prediktor (X). Secara umum model regresi sederhana

dapat dirumuskan seperti persamaan berikut :

Y = a + Bx

Keterangan :

25
Y : Subyek dalam variabel dependen yang

diprediksikan

a : harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b : Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka

terjadi penurunan.

X : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

g. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono, untuk menguji signifikansi koefisien

korelasi yaitu hubungan yang ditemukan berlaku untuk keseluruhan

populasi maka perlu diuji signifikansi dengan uji signifikansi

korelasi uji t, uji F, dan uji Signifikansi sebagai berikut:

a. Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi

variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus thitung yaitu:

Keterangan :

r = Korelasi

n = Banyaknya sampel

t = tingkat signifikan (thitung) yang selanjutnya dibandingkan

dengan ttabel

26
Sementara untuk mencari t tabel maka terlebih dahulu tentukan taraf

signifikansi, misal (α = 0,05), kemudian dicari t tabel dengan derajat

kebebasan (dk) = n – 1, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak

signifikan.

b. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya

signifikan.

Uji F ditujukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi

berganda seberapa kuat hubungan variabel terikat secara bersamaan

(simultan), yaitu:

a) H0 : ᵖ = 0 atau koefisien korelasi, variabel bebas tidak signifikansi

dengan variabel terikat.

b) Ha : ᵖ ≠ 0 atau koefisian korelasi, variabel bebas signifikansi

dengan variabel bebas.

Untuk memperoleh hasilnya, maka nilai Fhitung harus dibandingkan

dengan Ftabel. Rumus dari Fhitung adalah sebagai berikut:

Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variable independen

n = Jumlah anggota sampel

27
Harga Fhitung kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk

pembilang = k dan dk penyebut = (n– k–1) dan taraf kesalahan yang

ditetapkan misalnya 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha bisa diterima. Adapun

ketentuan dari uji signifikansi adalah :

a) Jika nilai Sig < 0,05, maka Ho ditolak artinya signifikan.

b) Jika nilai Sig > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

J. Agenda kegiatan

Waktu pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan dalam waktu bulan

terhitung dari Januari sampai Juni 2020.

Tabel 7. Matriks Agenda Kegiatan


Bulan/Minggu
No Rencana Januari Februari Maret April Mei Juni
kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
dan
Bimbingan
Proposal
2. Pendaftaran
dan Ujian
Proposal
3. Penyusunan
dan Validasi
instrmen
4. Pelaksanaan
penelitian
dan
Pengumpula
n data
5. Analisis data
6. Penyusunan
Laporan

28
DAFTAR PUSTAKA

AH Sanaky, H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaban Dipantara.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar ( 2016) Media Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada.

Dahar, Ratna Wilis.( 2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Erlangga

Dwi, H. A., Muhammad, J. dan Ail, M. (2018). “Pengaruh Video Blog Gitasav

Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman”. Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Fariz Eka Nur Fua’ad (2013). “Penggunaan Media Video Blogging (VLOGGING)

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Penelitian Quasi Eksperimen

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 – Bandung)”. Skripsi. Bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Irsanti, S. W. (2017). “Pengembangan Media Pembelajaran Ekonomi Berbasis

Video Untuk Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X

29
Ipa 2 Tahun Ajaran 2016/2017 Sma Negeri 9 Yogyakarta”. Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Sadiman, Arief S. (2010). Media Pendidikan : PT RajaGrafindo Persada.

Slameto, (2013). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya : PT Rineka

Cipta.

Sudjana, Naana dan Rivai, Ahmad. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru Algensindo Offset.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses\Belajar Mengajar. Bandung. Sinar


Baru Algensindo.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2003). Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Bandung: Usaha

Nasional.

Sukardi (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan: PT. Bumi Aksara

Suryani, N. (2018). Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya : PT

Remaja Rosdakarya Offset Bandung.

30
31
1

Anda mungkin juga menyukai